DARYA-VARIA
LABORATORIA
ABSTRAK
Penilaian kinerja perusahaan suatu perusahaan dapat dilakukan salah
satunya mengunakan analisis laporan keuangan. Penilian kinerja perusahaan
khususnya dalam penilaian kondisi keuangan perusahaan penting digunakan untuk
mengetahui kondisi suatu perusahaan selama periode yang telah ditentukan.
Penilaian ini menjadi faktor penting bagi para investor, kreditor dan masyarakat
umum. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan
pada PT Darya-Varia Laboratoria, TBK ditinjau dari analisis rasio keuangan,
Common Size, dan Du Pont. Dari hasil analissi tersebut dapat digunakan oleh para
peangku kepentingan untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang
pencapaian dan propek perusahaan pada masa yang akan datang. Data dan
informasi penelitian diperoleh dari laporan keuangan konsolidasi PT. Darya-Varia
Laboratoria selama 5 tahun yang diambil dari PT. Bursa Efek Indonesia. Dalam
analisis ini rasio laverage menunjukan bahwa perusahaan terjadi penurunan total
utang hal ini desebabkan dari turunnya rasio utang terhadap ekuitas. Berdasarkan
rasio likuiditas menunjukan bahwa perusahaan cenderung bagus karena dari
semua rasioa yang berada pada rasio likuiditas cenderung mengalami kenaikan
terutama pad rasio lancar yang cenderung mengalami kenaikan yang beahwa
perusahaan dapat melunasi hutang dari aset yang dimiliki perusahaan. Secara
umum pada rasio aset lancar khusnya pada rasio tingkat perputaran aset,
perusahaan mengalami penuruna penjualan terhadap total aset yang dimiliki. Hal
ini menunjukan bawah perusahaan kurang efisien dalam penggunaan aktiva tetap,
kas, dan persedian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Makalah Manajemen Keuangan ini
dapt terselesaikan pada waktunya. Penulis menyadari bahawa Makalah
Manajemen Keuangan tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai
pihak. Oleh itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Leenawaty Limantara, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Ma Chung.
2. Bapak Tarsius Renald Suganda, SE., M.Si. Selaku Kaprodi dan
dosen pemngampu mata perkuliahan Manajemen Keuangan yang
telah
memberikan
bantuan
dalam
menyelesaikan
Makalah
Terkhusus bagi Orang Tua beserta seluruh keluarga yang sudah memberikan
semangat, dukungan dan cintanya sehingga Makalah Manajemen Keuangan ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Sebagai manusia dengan segala keterbatasan,penulis menyadari ketidak
sempurnaan Makalah Manajemen Keuangan ini sehingga penulis sangat
menghargai segala bentuk kritik, masukan dan saran dari berbagai pihak unutk
kesempurnaan Makalah Manajemen Keuangan ini.
Penulis
Daftar Isi
ABSTRAK................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang........................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................3
1.3
Tujuan Penelitian.....................................................................3
1.4
Manfaat Penelitian..................................................................4
BAB II..................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI................................................................................... 5
2.1.
2.1.2
2.2
2.3
2.4
2.5
2.5.1
2.5.2
2.5.3
Rasio Keuangan.................................................................18
GAMBARAN PERUSAHAAN....................................................................47
3.1 Profil Perusahaan........................................................................47
3.2 VISI dan MISI Perusahaan............................................................48
3.3 Stuktur Organisasi Perusahaan...................................................49
3.3 Struktur Kepemilikan Efek Perusahaan.......................................50
3.4 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi PT. Darya-Varia Laboratoria
.......................................................................................................... 51
3.5 Laporan Laba-Rugi Konsolidasi PT. Darya-Varia Laboratoria........52
3.6 Laporan Arus Kas Konsolidasi PT. Darya-Varia Laboratoria..........55
BAB IV.................................................................................................. 57
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN UNTUK...........................................57
PERFORMANCE APPRAISAL...................................................................57
4.1 Analisis Common Size.................................................................57
4.1.1 Analisis Vertikal Common Size..............................................58
4.1.1.1 Analisis Vertikal Common Size Tahun 2009.....................58
4.1.1.2 Analisis Vertikal Common Size Tahun 2010.....................60
4.1.1.3 Analisis Vertikal Common Size Tahun 2011.....................62
4.1.1.4 Analisis Vertikal Common Size Tahun 2012.....................64
4.1.1.5 Analisis Vertikal Common Size Tahun 2013.....................66
4.1.2 Analisis Horisontal Common Size..........................................68
4.1.2.1 Grafik Common Size.......................................................68
4.1.2.2 Hasil Analisis Horisontal Common Size...........................71
4.2 Analisis Laporan Laba-Rugi.........................................................75
4.2.1 Analisis Vertikal Laporan Laba-Rugi......................................75
4.2.1.1 Analisis Vertikal Laporan-Rugi Tahun 2009.....................75
4.2.1.2 Analisis Vertikal Laporan Laba-Rugi Tahun 2010.............76
4.2.1.3 Analisis Vertikal Laporan Laba-Rugi Tahun 2011.............76
4.2.1.4 Analisis Vertikal Laporan Laba-Rugi Tahun 2012.............76
4.2.1.5 Analisis Vertikal Laporan Laba-Rugi Tahun 2013.............77
4.2.2 Analisis Horisontal Laporan Laba-Rugi..................................77
4.2.2.1 Grafik Laporan Laba-Rugi...............................................77
4.2.2.2 Hasil Analisis Horisontal Laporan Laba-Rugi...................79
4.3 Analisis Arus Kas.........................................................................81
4.3.1 Analisis Vertikal Laporan Arus Kas........................................82
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menurut Iakatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007) Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
yang lengkap biasanya meliputi laporan posisi keuangan laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara
misalnya laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Perusahaan secara periodik selalu mengeluarkan laporan
keuangan yang dibuat oleh akuntan internal perusahaan untuk diberikan
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan atas perusahaan tersebut
seperti pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, pemerintah, kreditor,
investor, dan masyarakat umum.
Laporan keuangan merupakan salah satu hal terpenting dalam
bagian perusahaan sebab laporan keuangan memberikan informasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan selama periode pembukan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Laporan keuangan juga memberikan
informasi kinerja perusahaan selama beberapa periode pembukuan yang
berguna bagi seluruh pemegang kepentingan atas perusahaan itu sendiri.
Bagi perusahaan khusunya manajemen perusahaan, laporan keuangan
digunakan sebagai tolok ukur penilaian kinerja perusahaan yang ttelah
kepentingan
untuk
membaca
laporan
keuangan
lebih
mendalam, jelas, dan paham terhadap angka yang disajikan dalam laporan
keuangan secara periodik atau time series, serta bermanfaat untuk bahan
dalam melakukan pengambilan keputusan (Brealy Myers Marcus).
Oleh karen itu penulis melakukan analisis laporan keuangan PT.
Darya-Varia Laboratoria, Tbk dengan periode 5 (lima) tahun mulai tahun
2009 hingga tahun 2013. Dengan hasil analisis ini diharapkan para
pengguna laporan keuangan dapat menggunakan hasil analisis untuk
pengambilan keputusanjangka pendek maupun jangka panjang..
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan maka dalam
penelitian ini masalah yang dapat dirumuskan adalah:
1. Bagaimana kinerja PT. Darya-Varia Laboratoria selama periode 5
(lima) tahun mulai dari tahun 2009 hingga tahun 2013 dilihat dari
kondisi keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan akhir
periode per 31 Desember dengan menggunakan analisis rasio
keuangan?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah. Maka tujuan
penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi perusahaan dari hasil analisis vertikal dan
horisontal terhadap laporan keuangan muali dari laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas dan analisis rasio
keuangan.
2. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam penbayaran
hutang.
3. Untuk mengetahuiseberapa mudah perusahaan memegang kas.
4. Mengetahui tingkat perputaran produktifitas perusahaan dalam
menggunakan aset.
5. Mengetahui seberapa besar perusahaan dapat mengembalikan
investasi perusahaan.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah diperoleh dari perkuliahan
dengan menganalisis laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai
analisis fundamental dalam pasar modal.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini akan memberikan umpan balik pada
perusahaan
kegunaan
sehingga
modal
dalam
dapat
membantu
kegiatan
usaha
perincian
dan
dapat
sebuah
perusahaan
dengan
melihat
laporan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
suatu Laporan Keuangan yang biasanya digunakan secara umum oleh banyak
perusahaan dalam usahanya meningkatkan nilai perusahaan.
2.1.2
keuangan menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2007), antara lain sebagai
berikut.
1. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan
pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan
keputusan yang rasional atas investasi, kredit, dan keputusan lain
yang sejenis.
2. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan
pengguna potensial lainnya yang membantu menilai jumlah, waktu,
dan ketidakpastian proses penerimaan kas dari dividen atau bunga dan
pendapatan dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas, dan
pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada
perusahaan.
3. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas
sumber daya tersebut dan perubahannya.
Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap, (2004:66) dari bukunya yang
berjudul Analisis Kritis atas Laporan Keuangan menyatakan bahwa, Laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan pada pemakainya
untuk dipakai dalam proses pengambilan suatu keputusan.
Berdasarkan kutipan-kutipan penjelasan diatas dapat dismpulkan bahwa,
tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada
pengguna laporan keuangan guna pengambilan keputusan secara tepat.
2.2
untuk
memenuhi
kebutuhan
pemakai
dalam
proses
atau
kesalahan
dalam
melakukan
pencatatan
Sehat,
dalam
melakukan
penyusunan
laporan,
2.3
yang mewakili
Mereka
juga
tertarik
dengan
informasi
yang
sebagai
pelanggan
utama
mereka
pemberi pinjaman
tergantung
pada
dengan informasi
kecenderungan
(trend)
dan
perkembangan
terakhir
2.5
2.5.1
keuangan
(implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang tidak bersifat konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
2.5.2
Model Analisis:
a. Bond rating,
b. Bankruptcy model,
c. Net cash flow prediction model,
d. Take over mode.
khusus. Alat khusus ini meliputi alat yang ditujukan pada laporan
keuangan tertentu atau segmen laporan, atau pada industri tertentu,
seperti analisis kapasitas hunian hotel, rumah sakit, dll. Alat khusus
ini juga meliputi beberapa jenis analisis ramalan kas, laporan variasi
laba kotor, dan analisis kekuatan laba.
2.5.3
Rasio Keuangan
Menurut Susan Irawati dalam bukunya Manajemen Keuangan
mengungkapkan bahwa, Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos
keuangan lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan. (2006).
Harahap mengungkapkan bahwa rasio keuangan adalah, angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos dengan pos laporan
keuangan lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan berarti.
Rasio
keuangan
ini
hanya
menyederhanakan
informasi
yang
1. Analisis
cross-sectional,
membandingkan
hasil
analisis
rasio
5.
Sistem Du Pont
kas
dalam
jangka
pendek
untuk
memenuhi
untuk
Aktiva Lancar
Kewajiban LAncar
(Rumus 2.1)
Aktiva LancarPersediaan
Kewajiban lancar
(Rumus 2.2)
Cash Ratio =
( Kas+ Efek )
Kewajiban Lancar
(Rumus
2.3)
Penjualan Bersih
Modal Kerja Besih
Persediaan
Aktiva lancarKewajiban lancar
(Rumus 2.5)
(Rumus
2.6)
(Rumus 2.7)
(Rumus 2.8)
Hasil Penjualan
Ratarata Total Piutang
(Rumus
2.9)
(Rumus 2.10)
ini
mengukur
kecepatan
perputaran
persediaan
(Rumus 2.12)
360
Perputaran Persediaan
(Rumus 2.13)
360
Akun Perputaran Piutang
(Rumus 2.14)
360
Akun Perputaran Utang
(Rumus
2.15)
(hari)
Piutang RataRata
Penjualan Kredit x360
(Rumus 2.16)
ini
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
efesiensi
overstock. (Riyanto,
(Rumus
2.16)
Penjualan
Ratarata Total Aktiva
(Rumus 2.18)
Misalnya rasio perputaran total aktiva PT X adalah 0,50 kali,
sedangkan rasio rata-rata industry adalah 0,45 kali, ini artinya PTX
tidak menghasilkan volume penjualan yang cukup disbanding
investasinya dalam total aktivanya.
perusahaan.
Perputaran
modal
kerja
yang
tinggi
menunjukkan perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil. Jika
rasio meningkat dari tahun ke tahun berarti modal kerja lebih efektif,
dan hal ini baik bagi perusahaan, karena perusahaan mampu
mengelola
dan
memanfaatkan
modal
kerja
bersihnya
untuk
Penjualan
Modal Kerja bersih
(Rumus 2.19)
(Rumus
2.20)
Hasil Penjualan
Ratarata Total Piutang
(Rumus 2.21)
semakin terikat di piutang dan ini tidak baik bagi perusahaan. Rumus
untuk menghitung rasio periode pengumpulan ini ialah :
Piutang RataRata
Penjualan Kredit x 360
Periode
Pengumpulan
Piutang
360(hari)
RataRata Perputaran Piutang
(Rumus 2.23)
yaitu
dengan
utang
dan
dengan
ekuitas
atau
operasionalnya,
maka
perusahaan
tersebut
cenderung
debt to total asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung
seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Semakin tinggi rasio
ini menunjukkan perusahaan semakin berisiko. Semakin berisiko,
kreditur meminta imbalan semakin tinggi. Rumus untuk mengetahui
besar kecilnya rasio ini ialah:
Debt Ratio =
Total Utang
Total Aktiva
X 100%
(Rumus 2.24)
Total Utang
Total Ekuitas
X 100%
(Rumus 2.25)
EBIT
Interest
X 100%
(Rumus 2.26)
(Rumus 2.27)
Service
Ratio
EBIT
Bunga+Sewa+ Angsuran Bunga dan Pajak /(1tarif pajak )
(Rumus 2.28)
EBIT + Penyusutan
Bunga
(Rumus 2.29)
(Rumus 2.30)
Total AktivaUtanglancar
Utang Jangka Panjang
(Rumus 2.31)
laporan
keuangan,
karena
menunjukkan
kemampuan
dalam
mengevaluasi
kemampuan
perusahaan
Proftit Margin =
EAT
Penjualan
(Rumus 2.32)
merupakan
ukuran
kemampuan
perusahaan
dalam
ROA =
EBIT
Total Aktiva
(Rumus 2.33)
X 100%
ROE =
EAT
Modal Sendiri
X 100%
(Rumus 2.34)
Gr ossProfit
Sales
(Rumus 2.35)
x Rp
1,00
2.37)
EBIT
Sales
(Rumus 2.38)
dikurangi
dengan
seluruh
expenses
termasuk
pajak
Net Profit
Sales
(Rumus 2.40)
penggunaan
aktiva
perusahaan
untuk
menghasilkan
Annual Sales
Total Asset
(Rumus 2.39)
Laba Bersih
Total Ekuitas
(Rumus 2.41)
2.6 Sistem Du Pont
Analisis Du Pont dipopulerkan oelh sebuah perusahaan
kimia yang juga bernama Du Pont. Rasio ini membantu
dalam mengisolasi pengaruh kinerja yang terpisah pada
kinerja. Pada dasarnya merupakan pemecahan dari analisis
Return on Assets dan Return on Equity
1. ROA Du Pont
ROA=
Asset
asset
penjualan
(Rumus 2.42)
pengambilan
terhadap
ekuitas
ditemukan
kemudian
menganilisi
pengaruh
masing-masing
ROE=
Asse t
penjualan laba bersih+bunga
lababersih
Ekuitas
asset
penjualan
laba bersih+ bunga
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
(...lanjutan)
(...lanjutan)
(... lanjutan)
BAB IV
PERFORMANCE APPRAISAL
(...lanjutan)
sebesar 24.92%. Pada aset lancar perusahaan kas dan setara kas
mencangkup kas, bank, dan deposito jangka pendek yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman sebesar 27.63%. Prosentase terbesar
lainnya adalah total piutang perusahaan sebesar 33.63% Total
piutang tersebut berasal dari total piutang usaha kepada pihak
ketiga yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 3.23%,
piutang usaha pihak ketiga sebsar 30.33% dan piutang lain-lain
sebesar 0.07% Persediaan bersih perusahaan juga memberikan
prosentase cukup besar yakni sebesar 12.76%. Jika dilihat dari
kesulurahan total aset lancar perusahaan. Jumlah piutang
perusahaan cukup besar hal tersebut berdampak kepada estimasi
piutang tak
tertagih perusahaan
yang akan
menyebabkan
Pada
persediaan
bersih
terlihat
mencukupi
dan
sebesar 23.11%. Pada aset lancar kas dan setara kas mencangkup
kas, bank, dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman sebesar 27.26%. Prosentase terbesar lainnya pada
aset lancar adalah total piutang
36.27%, total tersebut berasal dari piutang usaha dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebesar 1.98% dan piutang usaha
dari pihak ketiga sebesar 34.31%. Pada tahun 2012 jumlah
persedian bersih hanya sebesar 0.28%. Jika dilihat dari kesuluruhan
total aset lancar perusahaan. Jumlah piutang perusahaan cukup
besar hal tersebut berdampak kepada estimasi piutang tak tertagih
perusahaan yang akan menyebabkan berkurangnya laba yang akan
diterima jika terdapat piutang yang tertagih. Pada persediaan bersih
terlihat
sangat
kecil
karena
perusahaan
mengasuransikan
perusahaan
dapat
memenuhi
kewajibannya
dengan
Pada aset lancar kas dan setara kas mencangkup kas, bank, dan
deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
sebesar 26.61%. Prosentase
perusahaan
dapat
memenuhi
kewajibannya
dengan
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2010
2012
2009
2011
2013
Piutang lain-lain
0.10%
- Pihak
yang mempuyai
hubungan
istimewa
0.05%
ketiga
0.20%
0.15%
- Pihak
20
11
0.00%
20
08
Axis Title
Piutang Usaha
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2011
2008
- Pihak
yang
mempunyai
hubungan
istimewa
- Pihak
ketiga
Persediaan, bersih
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Persediaan,
bersih
Linear
(Persediaan,
bersih)
Gambar 5. Grafik
Piutang Usaha
Jumlah Aset
Tidak Lancar
Linear (Jumlah
Aset Tidak
Lancar)
Jumlah Aset
Lancar
Linear (Jumlah
Aset Lancar)
Jumlah Kewajiban
Lancar
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
Linear (Jumlah
Kewajiban
Lancar)
Gambar 8. Grafik
Jumlah Aset Lancar
Jumlah Kewajiban
Tidak Lancar
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
Linear (Jumlah
Kewajiban Tidak
Lancar)
Gambar 9. Grafik
Jumlah Kewajiban Lancar
JUMLAH EKUITAS
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
70.00%
68.00%
66.00%
JUMLAH EKUITAS
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
Linear (JUMLAH
EKUITAS)
Aset tetap
22.00%
21.50%
21.00%
20.50%
Aset tetap
20.00%
19.50%
19.00%
18.50%
2009
2010
2011
2012
2013
1.85%
dan
saldo
laba
yang
belum
ditentukan
Darya-Varia
Laboratoria
pada
tahun
2009
menunjukan
kinerja
manjemen
dalam
meningkat
laba
Laba kotor
65.00%
64.00%
63.00%
Laba kotor
62.00%
61.00%
60.00%
59.00%
58.00%
57.00%
2009
2010
2011
2012
2013
Laba usaha
20.00%
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2009
Laba usaha
Linear (Laba usaha)
Linear (Laba usaha)
2010
2011
2012
2013
2010
2011
2012
2013
G
ambar 14. Grafik Laba Usaha
Laba bersih
16.00%
14.00%
12.00%
Laba bersih
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
Penerimaan dari
pelanggan
10000.00%
8000.00%
Linear (Penerimaan
dari pelanggan)
6000.00%
4000.00%
2000.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Pembayaran kepada
karyawan dan buruh
-1000.00%
Linear (Pembayaran
kepada karyawan dan
buruh)
-1500.00%
-2000.00%
-2500.00%
Pembayaran pajak
penghasilan badan
Linear (Pembayaran
pajak penghasilan
badan)
-700.00%
-800.00%
-900.00%
-1000.00%
Pembayaran kepada
pemasok
Linear (Pembayaran
kepada pemasok)
-6000.00%
-7000.00%
-8000.00%
-9000.00%
-10000.00%
Pembayaran pajak
penghasilan badan
Linear (Pembayaran
pajak penghasilan
badan)
-600.00%
-700.00%
-800.00%
-900.00%
-1000.00%
Penerimaan bunga
120.00%
100.00%
Penerimaan bunga
80.00%
Linear (Penerimaan
bunga)
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
-60.00%
-70.00%
-80.00%
-90.00%
100.00%
50.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
pembayaran deviden
120.00%
100.00%
pembayaran deviden
80.00%
Linear (pembayaran
deviden)
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
2010
2011
2012
2013
0.08
Linear (Rasio
Utang Jangka
Panjang-ekuitas)
0.06
0.04
0.02
0.00
2009 2010 2011 2012 2013
hingga tahun 2011 dengan nilai selisih dari rahun 2009 ke tahun
2011 sebesar 0.03. Peningkatan ni terjadi akibatnya naiknya
hutang jangka panjang perusahaan pada tahun tersebut. Akan
tetapi kenaikan ini
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
2009
2010
2011
2012
2013
untuk
operasional
perusahaan
terhadap
ekuitas
500,000,000
400,000,000
300,000,000
200,000,000
100,000,000
0
2009
2010
2011
2012
2013
4.4.2.1
Modal Kerja Bersih
5.00
4.00
Linear (Rasio
Lancar (Current
Ratio))
3.00
2.00
1.00
0.00
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio Cepat
5.00
4.00
3.00
2.00
Rasio Cepat
Linear (Rasio
Cepat)
1.00
0.00
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio Kas
2.00
1.50
Lasio Lancar
1.00
Linear (Lasio
Lancar)
0.50
0.00
2009
2010
2011
2012
2013
dengan naiknya tren dari rasio arus kas. Perusahaan dapat melunasi
kewajiban jangka pendeknya melalui aset yang paling lancar yaiutu
kas dan sekuritas di pasar modal.
Rasio Tingkat
Perpupataran
Total Aset (Asset
Turnover Ratio)
1.20
1.00
Linear (Rasio
Tingkat
Perpupataran
Total Aset (Asset
Turnover Ratio))
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
2009 2010 2011 2012 2013
dari tahun 2009 hingga tahun 2013 sebesar 0.23 dengan rincian pada
tahun 2009 nilai rasio sebesar 1.2 dan pada tahun 2013 sebesar 0.97.
penuruan tersebut mengambarkan bahwa tingkat penjual terhadatp
nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan cenderung mengalami
penurunan. Hal ini dapat dijadikan salah satu indikator bagi seorang
manager dalam meningkatkan effisiensi dan efektifitas penggunaan
aset perusahaan untuk menjadi pendorong dalam meningkatkan
penjualan perusahaan.
Rasio Ringkat
perputaran aset
tetap
Linear (Rasio
Ringkat
perputaran aset
tetap)
3.80
2009 2010 2011 2012 2013
100.00
80.00
60.00
Linear (Rasio
Perputaran
Persediaan
(Inventory Turniver
Ratio))
40.00
20.00
0.00
2009
2010
2011
2012
2013
penangguhan
persediaan
kepada
asuransi
20
09
20
11
20
13
Rata-rata
Periode
Penagihan
(Everage
Collection
Period)
Linear (Rasio
Perputaran
Persediaan
Menurut hari
Jumlah penjualan
persedian)
20
09
20
13
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
4.4.2.8 Rasio
Perputaran Persediaan Menurut Jumlah Hari dalam 1 Tahun
2013
sebesar
6,503,356.
Penurunan
persediaan
ini
akan
tidak
membayarkan
devidennya
unutk
melakukan
Margin Laba
(Profit Margin)
Linear (Margin
Laba (Profit
Margin))
0.20
0.15
Linear
(Pengembalian
atas Aset (Return
on Assets-ROA))
0.10
0.05
0.00
2009 2010 2011 2012 2013
Pengbalian atas
equitas (Return
on Equity) ROE
Linear
(Pengbalian atas
equitas (Return
on Equity) ROE)
0.00
20092010201120122013
Pembayaran
Deviden (Payout
Ration)
Linear (Rasio
Pembayaran
Deviden (Payout
Ration))
Rasio laba
ditahan
(plowback ratio)
1.00
0.80
Linear (Rasio
laba ditahan
(plowback ratio))
0.60
0.40
0.20
0.00
2009 2010 2011 2012 2013
tren
peningkatan.
Hal
ini
menunjukan
bahwa
2010
2011
2012
2013
80.00%
60.00%
Laba usaha
Jumlah Baban /
pendapatan lain-lain
40.00%
20.00%
0.00%
-20.00%
Laba bersih
-40.00%
-60.00%
50.00%
40.00%
Tambahan modal
disetor, bersih
30.00%
JUMLAH EKUITAS
20.00%
10.00%
0.00%
1
Pengembalian atas
Aset (Return on
Assets-ROA)
0.14
0.12
0.10
Linear (Pengembalian
atas Aset (Return on
Assets-ROA))
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
2009
2010
2011
2012
2013
Pengbalian atas
equitas (Return on
Equity) ROE
0.12
0.10
Linear (Pengbalian
atas equitas (Return
on Equity) ROE)
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
728.39%
603.89%
584.58%
531.79%
62
HPP
-279.14%
-221.97%
-209.84%
-213.36%
-25
Beban Usaha
-349.25%
-284.41%
-278.43%
-222.49%
-28
0.00%
2.50%
3.70%
4.06%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
10
Aset Lancar
77.26%
76.12%
75.08%
76.89%
22.74%
23.88%
24.92%
23.11%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
10
Pendapatan
Pendapatan Bunga
Total
Total
2008
738.94
2009
728.39
2010
603.89
2011
584.58
2012
2013
%
-
%
-
%
-
%
-
531.79%
626.82%
260.89
279.14
221.97
209.84
%
-
%
-
%
-
%
-
-213.36%
-250.93%
378.05
349.25
284.41
278.43
%
0.00%
100.00
%
0.00%
100.00
%
2.50%
100.00
%
3.70%
100.00
-222.49%
4.06%
100.00
-280.83%
4.94%
penuh
Tambahan modal disetor,
55.13%
50.46%
43.71%
38.47%
33.27%
30.61%
bersih
Saldo laba
- Telah ditentukan
15.33%
14.03%
12.15%
10.69%
9.25%
8.51%
0.00%
0.83%
1.01%
1.09%
1.24%
1.31%
2.41%
28.71%
100.00
34.51%
100.00
43.05%
100.00
49.61%
100.00
56.17%
100.00
58.48%
Pendapatan
HPP
Beban Usaha
Pendapatan Bunga
Total
% 100.00%
penggunanya
- Belum ditentukan
penggunannya
JUMLAH EKUITAS
% 100.00%
efisien
dalam
melakukan
penjualan
produk.
Dari
produk,
perusahaan
masih
dapat
memperoleh
daripada
menguntungkan
tingkat
pendapatan
daripada
menguntungkan
tingkat
pendapatan
daripada
menguntungkan
tingkat
pendapatan
daripada
menguntungkan
tingkat
pendapatan
Pendapatan
800.00%
700.00%
600.00%
Pendapatan
500.00%
Linear (Pendapatan)
400.00%
300.00%
200.00%
100.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
HPP
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
-50.00%
-100.00%
HPP
Linear (HPP)
-150.00%
-200.00%
-250.00%
-300.00%
Beban Usaha
0.00%
2009
-50.00%
2010
2011
2012
2013
-100.00%
Beban Usaha
-150.00%
-200.00%
-250.00%
-300.00%
-350.00%
-400.00%
Pendapatan Bunga
6.00%
5.00%
Pendapatan Bunga
4.00%
Linear (Pendapatan
Bunga)
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
2009
2010
2011
2012
2013
bahwa
perusahaan
mendapatkan
total
bahwa
perusahaan
mendapatkan
total
bahwa
perusahaan
mendapatkan
total
bahwa
perusahaan
mendapatkan
total
Modal Saham
modal dasar
ditempatkan dan
disetor penuh
50.00%
40.00%
Linear (Modal
Saham modal
dasar
ditempatkan dan
disetor penuh)
30.00%
20.00%
10.00%
20
08
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
0.00%
Tambahan modal
disetor, bersih
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
Linear
(Tambahan
modal disetor,
bersih)
- Telah ditentukan
penggunanya
2.00%
Linear ( - Telah
ditentukan
penggunanya)
1.50%
1.00%
0.50%
0.00%
2008 2009 2010 2011 2012 2013
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis Common Size, Laba Rugi, Arus Kas, analisis
Rasio Performance Appraisal PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk. Dapat
disumpulkan sebagai berikut.
1. Pada Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar PT. Darya-Varia
Laboratoria mengalami kenaikan secara berturut-turut selama lima
tahun mulai dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Kenaikan tersebut
disebabkan oleh kenaiakan kas dan setara kas, jumlah aset tidak lancar
perusahaan, kenaiakan aset tidak lancar, dan jumlah ekuitas. Meskipun
terjadi kenaikan terhadap akun-akun tertentu, perusahaan juga
mengalami penurunan pada beberapa akun yang mendominasi nilai
perusahaan yaitu pada total aset lancar yang mengalami penurunan
meskipun penurunan tersebut tidak begitu besar. Penurunan lain terjadi
pada penurunan persediaan bersih perusahaan. Penurunan persedian
bersih perusahaan ini merupakan salah satu faktor penurunan aset
lancar perusahaan selama tahun 2009 hingga tahun 2013. Jika dilihat
dari kewajiban perusahaan, kewajiban lancar perusahaan cenderung
mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir. Akan tetapi pada total
kewajiban tidak lancar perusahaan cenderung mengalami kenaikan dari
tahun 2009 hingga tahun 2013. Meskipun terjadi kenaikan terhadap
jumlah kewajiban tidak lancar. Perushaan masih mimilki kemampuan
Dari hasil analisis rasio Performance Appraisal pada PT. DaryaVaria Laboratoria selama lima tahun mulai dari tahun 2009 hingga
tahun 2009 menunjukan bahwa berdasarkan rasio laverage
perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar hutanghutangnya mulai dari hitang jangka panjang maupun hutang jangka
pendek. Kemampuan tersebut cenderung meningkat selama
periode 2009 hingga 2013. Hal ini cukup baik bagi perusahaan
karena perusahaan akan semakin dipercaya oleh kreditor maupun
investor yang akan menanamkan modalnya di PT. Darya-Varia
Laboratoria. Kemampuan perusahaan lainnya dapat dilihat dari
rasio likuiditas perusahaan yang menunjukan bahwa perusahaan
dapat menglikuiditas aset lancarnya untuk hutang lancarnya
dengan cepat. Perusahaan juga memiliki kemampuan dalam
menghasilkan laba yang cukup baik berdasarkan rasio profitabilitas
yang dihitung selama periode 2009 hingga 2013
5. Dari hasil analisis sistem Du Pont
Beradasarkan dari hasil analisis pada sistem Du Pont pad PT.
Darya-Varia Laboratoria selama lima tahun mulai dari tahun 2009
hingga tahun 2013 menunjukan bahwa Return on Assets dan
Return on Equity terjadi peningkatan. Peningkatan tersebut
disebabkan pendapatan, biaya, beban, pendapatan bung, total aset
dan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini
menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Kieso,
Weygandt,
Warfield.
2007.
Intermediate
Accounting,
Twelfth
Edition,Erlangga, Jakarta.
Riyanto, Bambang. 2000. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta :
Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta.
Soemarso SR. 2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rineka Citra.
Sofyan Syafri Harahap. 2006. Analisis Kritis atsa Laporan Keuangan,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Wild, John J; K.R. Subramanyam; Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia,
Yogyakarta.
Syamsuddin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Grafindo Persada.
Weston, J.Fred dan Copeland, Thomas E. 1996. Manajemen Keuangan, Jilid 2,
(Edisi Kesembilan). Jakarta: Binapura Aksara.