SKRIPSI
Disusun oleh :
UNIVERSITAS GARUT
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
2014
2
Disusun oleh :
Menyetujui,
Mengetahui,
Motto
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Tetapi hitunglah beberapa perbuatan yang buruk yang telah engkau kerjakan
di muka bumi ini, orang yang bijak adalah orang yang selalu berusaha untuk
memperbaiki dirinya dan tidak pernah ada kata untuk menyalahkan orang lain
PERNYATAAN
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan tim pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
Harni Rustini
NPM: 2402210124
5
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
skripsi ini dimaksudkan untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1)
1. Bapak H.M. Joesoef Adnan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Garut.
2. Bapak H.D. Kasmat Djuanta, SE., M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S1
ilmu, arahan, bimbingan dan koreksi serta motivasi yang sangat berharga
memberikan ilmu, arahan, bimbingan dan koreksi serta motivasi yang sangat
Universitas Garut.
7. Bapak Hartono selaku pimpinan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut, serta
Nurjanah, Siti Suminar, Irma Agustina Saputra, Ririn Revitasari, Annisa Nur
Muslimah dan Wulan Nur Aprilia yang telah banyak membantu penulis
9. Teman-teman angkatan 2010 program studi Strata Satu (S1) Akuntansi kelas
teman-teman program studi Strata Satu (S1) Akuntansi yang lainnya yang
skripsi ini.
(Emma Martini) yang sangat penulis sayangi, cintai dan hormati yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil serta selalu memberikan doa,
9
semangat dan inspirasi bagi penulis. Adik-adikku (Taopik Al-Hakim dan Salsabila
Intan Hapita) yang telah memberikan motivasi, dukungan, kasih sayang dan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan kepada seluruh
terdapat kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Tidak lupa penulis pun
meminta maaf kepada semua pihak jika dalam penyusunan skripsi ini ada kata-
kata yang kurang berkenan. Hal ini disebabkan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan. Maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun akan
Semoga Allah SWT membalas amal baik semua pihak yang telah
membantu penulis, dengan pahala yang berlipat ganda. Amin ya Robal Alamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
Harni Rustini
10
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN
Kredit ............................................................. 32
Tanggungjawabnya ...................................................... 39
Garut ........................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut ... 45
Gadai ........................................................................................ 70
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Uang Pinjaman, Tarif sewa Modal Berdasarkan Golongan
Kredit ........................................................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
lebih efisien dan terkendali. Tidak mudah bagi perusahaan untuk mengendalikan
semua operasi perusahaan secara langsung atau dengan kata lain pemilik tidak
mungkin bisa terlibat langsung dalam operasi perusahaannya. Untuk itu pemimpin
diperlukan adanya suatu sistem yang memadai yang dapat dijadikan sebagai alat
19
intern.
organisasi dan segala cara serta tindakan yang terkoordinasi dengan tujuan untuk
yang dilakukan oleh pihak didalam maupun diluar perusahaan. Dengan adanya
penyelewengan sama sekali tidak akan terjadi. Akan tetapi diharapkan dapat
layak sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan yang tepat oleh pihak
manajemen perusahaan.
seperti koperasi simpan pinjam, perusahaan anjak piutang dan pegadaian. Fungsi
dari kredit antara lain membantu usaha masyarakat yang memerlukan dana, baik
sehingga usaha kredit tidak mengalami kerugian maupun risiko yang tinggi atau
Sistem pengendalian intern kredit merupakan hal yang penting karena jika
20
diabaikan usaha kredit akan mengalami kerugian atau bahkan mungkin akan
mengalami kebangkrutan.
dengan jaminan tertentu yaitu PT. Pegadaian (Persero). Perusahaan ini merupakan
badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan
kepada masyarakat atas dasar hukum gadai seperti yang dimaksudkan dalam
tegas, akan tetapi pada PT. Pegadaian (Persero) terdapat rangkap jabatan.
Rangkap jabatan ini terjadi antara kasir yang merangkap sebagai bagian
maka pokok permasalahan yang dapat diidentifikasi oleh penulis dalam penelitian
ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Kredit pada PT.
Pegadaian (Persero) dimasa yang akan datang, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk Menganalisa Sistem Pengendalian Intern Kredit Pada PT. Pegadaian
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, yang dibagi menjadi dua
1. Kegunaan Praktis
efisiensi perusahaan.
2. Kegunaan Teoritis
referensi penulisan karya ilmiah dan penelitian lebih lanjut dalam topik
yang serupa.
batasan masalah secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi
obyek penelitian dibatasi hanya pada Sistem Pengendalian Intern Kredit untuk
produk Kredit Cepat Aman (KCA) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut.
23
Demikian pula halnya dengan PT. Pegadaian (Persero) yang fungsi operasinya
pengendalian intern.
adalah:
hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.
meliputi:
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu
yang disepakati.
terjadinya kredit macet dan penyelesaian kredit macet. Oleh karena itu diperlukan
pengelolaan kredit yang baik yaitu dalam bentuk kebijakaan kredit yang
mengandung unsur pengendalian intern kredit, agar dana yang terdapat pada
debitur dapat tertagih tepat waktu sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
dari fungsi akuntansi. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab penuh untuk
aturan yang ditetapkan perusahaan. Maka menurut Rachmat dan Maya (2009:4)
Seandainya kredit kurang dikelola dengan baik maka akan banyak kredit
bermasalah (Non Performing Loans) dan seandainya kredit dikelola dengan baik
debitur tetap lancar dan produktif maka sekurang-kurangnya harus memuat dan
organisasi.
Dokumen dan catatan akuntansi merupakan obyek fisik untuk membawa data
merupakan unsur penting dari sistem, namun biasanya dokumen yang tidak
besar.
4. Pengawasan kredit
kredit bermasalah.
pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang
sistem pengendalian yang paling penting. Oleh karena itu, organisasi harus
tanggungjawab yang tinggi agar mampu mengelola seluruh sumber daya yang
kompeten dan dapat dipercaya dapat dilakukan dengan cara Seleksi calon
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
istilah internal cek, yang kemudian sejak tahun 1949 berubah menjadi sistem
dikembangkan secara alamiah melalui pengalaman atau trial and error, dan secara
sesuai kebutuhan.
berikut:
Meliputi struktur organisasi dan segala cara serta tindakan dalam suatu
perusahaan yang saling terkoordinasi dengan tujuan untuk mengamankan
harta kekayaan perusahaan, menguji ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi serta mendorong ketaatan
terhadap kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh pemimpin
perusahaan.
adalah:
mencapai tujuan tertentu, dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi
berikut:
akuntansi.
organisasi pelaksana.
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dan pejabat yang memiliki
baik akan menghasilkan informasi yang diteliti dan dapat dipercaya mengenai
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu
orang satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit
organisasi lain.
jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang
kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut ini dapat ditempuh:
pekerjaannya.
intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi
akuntansi yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, yang meliputi
Romney dan Steinbart yang diterjemahkan oleh Deni dan Dewi (2006:229) terdiri
1. Kesalahan (Error)
Kesalahan muncul ketika karyawan melakukan pertimbangan yang
salah atau perhatiannya selama bekerja terpecah.
2. Kolusi (Collusion)
Kolusi terjadi ketika dua atau lebih karyawan berkonspirasi untuk
melakukan pencurian (korupsi) ditempat mereka bekerja.
3. Penyimpangan Manajemen
Karena manajer suatu organisasi memiliki lebih banyak otoritas
dibandingkan karyawan biasa, proses pengendalian efektif pada tingkat
manajemen bawah dan tidak efektif pada tingkat atas.
4. Manfaat dan Biaya
Konsep jaminan yang meyakinkan atau masuk akal akan mengandung
arti bahwa biaya pengendalian intern tidak melebihi manfaat yang
dihasilkannya. Pengendalian yang masuk akal adalah pengendalian
yang memberikan manfaat lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkannya
untuk melakukan pengendalian tersebut.
35
pengendalian intern yang dihasilkan oleh sistem akuntansi yang telah disusun
dengan baik, pada pelaksanaannya tidak akan berjalan baik apabila tidak didukung
oleh pegawai yang berkualitas dan memadai. Sebagai akibat kelemahan faktor
Credo yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya atau saya menaruh
kepercayaan.
dari seseorang atau badan yang diberikan kepada seseorang atau badan lainnya
yaitu bahwa yang bersangkutan pada masa yang akan datang akan memenuhi
janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang
disepakati.
36
a. Kredit dalam bentuk uang (money credit), yaitu kredit yang diberikan dalam
b. Kredit dalam bentuk bukan uang (non-money credit), yaitu kredit berbentuk
a. Kredit tunai (cash credit), yaitu kredit yang penggunaannya dilakukan tunai
b. Kredit bukan tunai (non-cash credit), yaitu kredit yang tidak dibayarkan
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu minimal satu
tahun.
b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu
c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga
tahun.
a. Kredit sekaligus (aflopend credit), yaitu kredit yang cara penarikannya atau
b. Kredir rekening Koran (kredit R/K), yaitu kredit yang penyediaan dananya
d. Kredit berulang (revolving credit), yaitu kredit yang setelah satu transaksi
pelunasan kredit.
38
a. Kredit untuk sektor pertanian, yaitu kredit dengan tujuan produktif dalam
d. Kredit untuk sektor listrik, gas dan air, yaitu kredit yang diberikan untuk
pembiayaan usaha-usaha pengadaan dan distribusi listrik, gas dan air, baik
e. Kredit untuk sektor konstruksi, yaitu kredit yang diberikan kepada para
pasar, jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan, lapangan udara, proyek irigasi,
f. Kredit untuk sektor perdagangan, restoran dan hotel, yaitu kredit untuk
kredit baik investasi maupun modal kerja untuk tujuan pengangkutan umum.
39
h. Kredit untuk sektor jasa-jasa dunia usaha, yaitu ktedit yang diberikan untuk
j. Kredit untuk sektor-sektor lain, yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai
a. Kredit yang tidak memakai jaminan (unsecured loan), yaitu kredit yang
a. Kredit yang terorganisasi (organized credit), yaitu kredit yang diberikan oleh
suatu badan atau lembaga yang telah terorganisir secara baik dan syarat-
diberikan oleh orang atau sekelompok orang maupun badan yang tidak
a. Kredit secara lisan, yaitu kredit yang perjanjiannya dilakukan secara lisan
semata-mata.
dinyatakan dalam suatu perjanjian tertulis antara pihak kreditur dengan pihak
debitur.
b. Kredit yang dananya berasal dari penciptaan uang baru, yaitu pemberian
kredit yang dananya dibiayai oleh penambahan uang terhadap uang yang
a. Kredit dalam negeri (domestic credit), yaitu kredit yang diberikan oleh
kreditur di dalam negeri yang dananya serta pemberi kreditnya berasal dari
b. Kredit luar negeri (foreign credit/ off shore loan), yaitu kredit yang diberikan
b. Kredit untuk bukan golongan penduduk (non resident), yaitu kredit yang
14. Kredit yang pemberiannya melebihi suatu bank (kredit sindikasi/ syndication
loan), yaitu kredit yang diberikan secara bersama-sama oleh dua bank atau lebih
dengan pembagian risiko dan pendapatan (bunga dan provisi/ komisi) sesuai
a. Kredit usaha kecil dan menengah (UMKM), yaitu kredit yang diperuntukkan
b. Kredit korporasi, yaitu kredit dengan jumlah besar dan diperuntukkan bagi
pemberi kepercayaan. Hal ini berarti bahwa prestasi yang diberikan benar-benar di
42
yakini dapat di kembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan waktu dan syarat-
syarat yang disepakati bersama. Berdasarkan hal di atas, unsur-unsur dalam kredit
Menurut Viatzal (2007:439) pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling
keuntungan yang di raih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah. Oleh
karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha nasabah
2. Safety, yaitu dari keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus
tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, keamanan ini atau jasa itu
kredit bank dapat memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan
tersebut meningkat.
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan melalui
giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel, promes dan sebagainya
melalui kredit.
penawaran, dalam segala macam dan ragam usaha, permintaan akan terus
lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga diluar negeri.
Hubungan antar negara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat
45
Gadai berasal dari terjemahan dari kata pand atau vuistpand (bahasa
Belanda), atau pledge atau pawn (bahasa Inggris), pfand atau faustpfand (bahasa
Jerman). Kegiatan pokok PT. Pegadaian adalah menyalurkan kredit atau uang
Perdata (civil code) Buku Kedua BAB XX pasal 1150 tentang Gadai, pengertian
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak,
yang diserahkan kepadanya oleh debitur, atau oleh kuasanya, sebagai
jaminan atas utangnya, dan yang memberi wewenang kepada kreditur
untuk mengambil pelunasan piutangnya dan barang itu dengan mendahalui
kreditur-kreditur lain; dengan pengecualian biaya penjualan sebagai
pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau penguasaan,
dan biaya penyelamatan barang itu, yang dikeluarkan setelah barang itu
sebagai gadai dan yang harus didahulukan.
Sedangkan menurut Totok dkk (2011:212), pengertian gadai adalah
sebagai berikut:
Gadai adalah hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas
suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang
yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau orang seorang
lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang
tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk
menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi
utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya
pada saat jatuh tempo.
46
agar kredit tetap lancar, produktif dan tidak macet. Agar pemberian kredit dapat
dokumen dan catatan kredit, prosedur pemberian kredit dan laporan kredit.
tetap lancar dan produktif maka sekurang-kurangnya harus memuat dan mengatur
4. Pengawasan kredit
Tegas
dan pandangan tentang organisasi sangatlah banyak dan beraneka ragam hal
satu dengan yang lain, tidak terkecuali aplikasi pada organisasi perkreditan.
perbedaan visi, misi/ tujuan, latar belakang lingkungan, situasi dan kondisinya
berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Fungsi
a. Ketua pimpinan
c. Seksi administrasi
dalam buku register dan melayani debitur yang akan mengambil jaminan.
d. Supervisi kredit
dan Biaya
hukum. Kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif
atau produktif.
kredit.
sebagai berikut:
(2003:226) secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe, yaitu:
debitur yaitu:
a. Biaya administrasi, baik pada saat pembukuan rekening debitur atau biaya
rekeningnya.
berikut:
Yang menjadi masalah apabila nasabah tidak dapat membayar dan terjadi
3. Pencatatan yang lain pada saat terjadi penarikan kredit atau pembebanan
Dan pada saat nasabah melunasi tunggakan angsuran tersebut maka jurnalnya
2.3.3 Praktik yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap
Unit Organisasi
pemberian kredit yang sehat dan menerapkan unsur pengendalian intern dalam
penyimpangan baik oleh debitur maupun oleh bank. Pengawasan kredit dapat
perkreditan yang dapat dilakukan dengan berbagai macam cara setelah kredit
adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian
atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan dalam
telah dilakukan secara hati-hati dan telah dilakukan pengawasan dan pengendalian
kredit secara berkesinambungan, namun demikian tidak seratus persen kredit akan
menjadi lancar.
56
tergantung pada kualitas pegawai yang ada di dalam organisasi tersebut. Faktor
kemampuan kerja pegawai dapat dilihat dari pengetahuan dan keterampilan yang
1. Pengetahuan
Merujuk pada informasi dan hasil pembelajaran. Pengetahuan pegawai
turut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang
dibebankan kepadanya, pegawai yang mempunyai pengetahuan yang
cukup akan meningkatkan efisiensi perusahaan.
57
2. Keterampilan
Merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.
Pegawai yang mampu mempunyai kerja yang baik, maka akan
mempercepat pencapaian tujuan organisasi, sebaliknya pegawai yang
tidak terampil akan memperlambat tujuan organisasi.
3. Konsep diri dan nilai-nilai
Merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang seperti
kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi.
Disamping pengetahuan dan keterampilan pegawai, hal yang perlu
diperhatikan adalah sikap atau prilaku kerja pegawai. Apabila pegawai
mempunyai sifat yang mendukung pencapaian tujuan organisasi, maka
secara otomatis segala tugas yang dibebankan kepadanya akan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
4. Karakteristik pribadi
Merujuk kepada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap
situasi atau informasi, seperti pengendalian diri dan kemampuan untuk
tetap tenang dibawah tekanan. Karakteristik pribadi merupakan
cerminan bagaimana seorang pegawai mampu/ tidak mampu
melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah/ sulit dan sukses/
tidak pernah sukses.
5. Motif
Motif adalah kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu
perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Hal ini merajuk pada
emosi, hasrat, kebutuhan psikologi atau dorongan-dorongan lain yang
memicu tindakan.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama
No Judul Metode Variabel Hasil Penelitian
Peneliti
Analisis Sistem Pelaksanaan sistem pengendalian
Pengendalian 1. Organisasi intern kredit pada BKM Tarogong
Intern Kredit Intern Kredit Kidul Garut belum memadai, akan
PNPM Mandiri 2. Dokumen dan tetapi pencapaian tingkat kolektibilitas
Linda Perkotaan dalam Catatan Kredit kreditnya dari tahun 2007 sampai
Mega MenjagaTingkat Analisis 3. Prosedur yahun 2008 dikategorikan sehat
1.
Sari Kolektabilitas Deskriptif Pemberian dan sehingga dapat dikatakan bahwa
2008 Kredit pada Badan Pengembalian pelaksanaan sistem pengendalian
Keswadayaan Kredit intern kredit pada BKM Tarogong
Masyarakat (BKM) 4. Laporan Kidul Garut belum memadai akan
Tarogong Kidul Kredit tetapi tingkat kolektibbilitas kreditnya
Garut terjaga.
58
BAB 3
Objek penelitian adalah sarana atau lokasi yang dijadikan unit pengamatan
Pegadaian (Persero) Cabang Garut yang berlokasi di Jalan Pasar Baru No.36
kredit kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai. Lembaga semacam ini pada
Eropa lainnya, seperti Inggris dan Belanda. Sistem gadai tersebut Memasuki
yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. VOC dibubarkan
bersama Bank Van Leening, kemudian dibentuk Pegadaian yang dikelola swasta.
buruh tani dan nelayan kecil. Keputusan ini tertuang dalam Staatbald No. 131
tanggal 12 Maret 1901. Pada tahun yang sama, didirikanlah Pegadaian pertama
1930 No. 266, lembaga ini berubah menjadi JAWATAN Pegadaian berstatus
RI No. 178 tahun 1961, tanggal 3 Mei 1961 satus JAWATAN Pegadaian diubah
status kembali terjadi dari PERUM menjadi PERSEROAN yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2011 yang ditandatangani pada tanggal
Adapun visi dan misi dari PT. Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:
1. Visi
Visi dari PT. Pegadaian adalah sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis
gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu
2. Misi
diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
Garut yang didirikan tepatnya pada tahun 1982 di Jalan Pasar Baru Kecamatan
Garut Kota Kabupaten Garut, salah satu dasar pertimbangan didirikannya kantor
Cabang ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dalam hal
Cabang Garut
masing-masing bagian telah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dengan adanya
Pusat
Kantor Wilayah
Cabang
Pimpinan Cabang
Analisis Kredit
Administrasi/TU
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut
perusahaan.
Rincian Tugas:
modal dan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
uang nasabah.
2. Penaksir
Tugas Pokok: Menaksir barang jaminan untuk menentukan mutu dan nilai
Rincian Tugas:
3. Penyimpan
Rincian Tugas:
Cabang atau Kepala Cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
tanggungjawabnya.
4. Kasir
cabang.
Rincian Tugas:
5. Administrasi
Tugas Pokok: mencatat setiap transaksi pelunasan atas dasar badan Surat
Bukti Kredit (SBK) yang diterima dari Kasir, pada Buku Pelunasan, Buku
Rincian Tugas:
Pelunasan.
produk Kreasi dan Krasida dan pelaksanaan usaha lainnya sesuai dengan
Rincian Tugas:
peraturan yang berlaku agar uang pinjaman gadai yang diberikan sesuai
ketentuan.
7. Analisis Kredit
Tugas Pokok: melakukan survey untuk kredit Kreasi dan Krasida terhadap
jaminannya, agar tidak terjadi risiko yang besar dalam pemberian kredit.
Rincian Tugas:
paling kecil
8. Administrasi/ TU
Tugas pokok: mencatat setiap transaksi Kreasi dan Krasida sesuai dengan
Cabang Garut
1. Menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan proses yang
Krasida. Kredit Cepat Aman (KCA) adalah kredit yang diberikan kepada
yaitu suatu metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Seperti yang diungkapkan oleh Nazir
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Kredit pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut, maka terdapat satu variabel
dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter.
Menurut Nur dan Bambang (2002:146) data dokumenter adalah Jenis data
penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat,
memo atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen maupun catatan yang berhubungan
dengan proses kredit yang diberikan oleh pihak PT. Pegadaian (Persero).
70
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer yang diperoleh langsung dari PT. Pegadaian (Persero). Menurut Sugiyono
(2013:225), data primer adalah Sumber data primer adalah sumber data yang
a. Wawancara
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
b. Dokumentasi
dan catatan, prosedur kegiatan serta laporan kredit yang ada pada PT.
Mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna. Teknik pengolahan
berikut:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah analisis data
kualitatif. Analisis data kualitatif oleh Miles dan Huberman (1984), sebagaimana
1. Data yang muncul berupa kata-kata dan bukan merupakan rangkaian angka.
2. Prosedur analisis data menurut Miles dan Huberman (1984), yang dikutip
sugiyono (2008:246) terdiri dari tiga kegiatan yang terdiri secara bersamaan,
meliputi:
pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya.
73
Dalam penelitian ini yang pertama kali dilakukan oleh seorang peneliti
Cabang Garut.
oleh peneliti yaitu penyajian data, dimana penyajian data ini peneliti
melakukan dalam bentuk tabel. Melalui penyajian data ini, maka data
dipahami.
Pendahuluan
Penelitian Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Kerangka Pemikiran
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Simpulan
Gambar 3.2
Tahapan Penelitian
Saran
Gambar 3.2
Tahap Penelitian
75
BAB 4
yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan
kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, praktik yang sehat dalam melaksanakan
tugas dan fungsi setiap unit organisasi serta karyawan yang mutunya sesuai
dengan tanggungjawabnya.
secara tegas
yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan
sesuai dengan aktivitas yang ada disertai dengan rincian tugas dan tanggungjawab
berikut:
a. Fungsi Operasi
Fungsi operasi pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut dilaksanakan oleh
penaksir dan kasir. Fungsi penaksir adalah bertugas untuk menaksir barang
jaminan yang diserahkan oleh nasabah dan menentukan nilai uang pinjaman
yang dapat dipinjamkan kepada nasabah. Sedangkan fungsi kasir pada PT.
pengeluaran dan pemasukan uang kas serta penyimpanan kas kecil (petty
cash).
b. Fungsi Penyimpanan
barang jaminan nasabah, mulai dari barang jaminan masuk sampai barang
oleh pimpinan cabang yang disimpan dalam brangkas, yang hanya diketahui
c. Fungsi Akuntansi
(Persero) Cabang Garut dapat dikatakan kurang baik, hal ini dapat dilihat dari:
1. Adanya rangkap jabatan antara fungsi operasi yang merangkap sebagai fungsi
akuntansi.
2. Dimana rangkap jabatan ini melibatkan kasir yang melakukan dua pekerjaan
dan pemasukan uang kas serta penyimpanan kas kecil (petty cash), juga
biaya
digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha termasuk usaha
Cabang Garut ada baiknya mengetahui tentang golongan kredit, uang pinjaman
dan tarif sewa modal terlebih dahulu untuk menentukan suatu kredit termasuk
dalam golongan kredit apa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.1
Daftar Uang Pinjaman, Tarif sewa Modal Berdasarkan Golongan Kredit
Tabel 4.1 merupakan tabel pembiayaan Kredit Cepat Aman (KCA) pada
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut, terdiri dari golongan, uang pinjaman, tarif
sewa modal dan lama pinjaman. Perhitungan bunga berdasarkan pada kelipatan 15
79
hari dan dalam pemberian tarif sewa modal nasabah juga dikenakan biaya
Setelah mengetahui tentang golongan kredit, uang pinjaman dan tarif sewa
barang jaminan berdasarkan jenis barang jaminan pada PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Garut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Pengelompokan dan Spesifikasi Barang Jaminan Berdasarkan Jenis
Barang Jaminan
Jenis Barang
Pengelompokan Barang Jaminan Spesifikasi
Jaminan
Televisi, DVD, VCD, LCD, tape,
radio, video games, mesin fax, mesin
Barang Elektronik
fotocopy, printer, receiver parabola,
mesin hitung, dll
Komputer Laptop, notebook, personal komputer
Sepeda motor, traktor, pompa air,
Barang Motor mesin pemotong rumput, generator,
Gudang kompresor, gergaji mesin
Kamera Kamera digital, tustel, handycam
Telepon Handphone, pesawat telepon
MTB, sepeda mini, sepeda balap,
Sepeda
sepeda klasik, sepeda gunung
Barang lain Gitar listrik, gitar akustik, gamelan
Barang Perhiasan Perhiasan emas, perak, dll
Kantong Batu Mulia Permata, intan, berlian, dll
Barang Mobil keluaran terbaru, mobil klasik,
Barang-barang non perhiasan
Mewah motor besar, dll
Sumber : PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut
Tabel 4.2 menjelaskan barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan
kelengkapan barang jaminannya seperti kardus, kwitansi, kartu garansi dan lain-
80
lain. Untuk barang jaminan non emas, taksiran gadainya sekitar 50% dari harga
(BJ) sesuai dengan Buku Peraturan Menaksir (BPM) dan Surat Edaran
g. Mencatat nilai taksiran dan uang pinjaman pada Buku Taksiran Kredit
c. Kasir mencocokan SBK tersebut dengan kitir FPK yang diserahkan oleh
nasabah.
4. Prosedur pencatatan
SBK dwilipat yang diterima dari kasir kedalam Kas Kredit (KK) rangkap
dua, selanjutnya dicatat di dalam Buku Kredit dan Buku Kas rangkap
dua.
82
plombir.
penyimpan.
(BJ) yang telah diterima dengan jumlah yang tertera pada buku
Pegadaian (Persero) Cabang Garut dapat dilihat pada gambar Flow Chart sebagai
berikut:
83
1
FPK
BJ
BP 2 BJ
FPK SBK 5
FPK SBK 2
2 LRK
Diisi&dilengkapi Memeriksa
bukti pendukung kelengkapan & Dicocokan N
catat
melaksanakan
taksiran
1
BJ SBK IKPL
2 4
BP
3
BG
T
Pembayaran dan
Pendistribusian
FPK T
FPK
1
BP SBK 2
1
SP
2 catat
LRK
catat
BK
BPBJ
SBG 1 Keterangan:
Rp FPK : Formulir Permintaan Kredit
BJ : Barang Jaminan
BP : Bukti Pendukung
SBK : Surat Bukti Kredit
BPBJ : Buku Penerimaan Barang Jaminan
SP : Slip Penerimaan
LRK : Laporan Rekening Koran
BK : Buku Kredit
IKPL : Ikhtisar Kredit dan Pelunasan
BG : Buku Gudang
Rp : Uang Tunai
Gambar 4.1
Flow Chart Prosedur Pemberian Kredit Gadai
84
(Persero) Cabang Garut telah dilaksanakan dengan memadai, hal ini dapat dilihat
permintaan kredit (FPK) dari nasabah, hal ini dapat dilihat pada prosedur
permintaan kredit.
telah ditaksir kurang dari nilai yang dibutuhkan oleh nasabah maka penaksir
jaminan.
kredit dapat dilakukan selama kredit yang diberikan belum jatuh tempo dan
barang jaminan belum dilelang. Berikut ini adalah prosedur dari proses pelunasan
jumlah yang harus di bayar oleh nasabah yaitu: Pokok Pinjaman + Sewa
Pinjaman (bunga).
pelunasan dan membubuhkan cap lunas, tanggal dan paraf pada SBK asli
yang dilunasi, baik pada badan SBK, kitir dalam (D) dan kitir luar (L). Serta
kasir:
6. Bagian penyimpan menerima kitir SBK bagian dalam (D), memeriksa cap
lunas, tanggal dan paraf kasir, mengambil Barang Jaminan (BJ) ke gudang
dengan cara mencocokan kitir SBK bagian dalam (D) dengan kitir SBK yang
mencocokan nomor kitir SBK bagian dalam (D) dengan kitir SBK bagian luar
b. Mencocokan jumlah kitir yang ada dengan jumlah kitir pada pengeluaran
Barang Jaminan (BJ) (dengan meningat juga kitir yang ada pada pegawai
SBK yang diterima dari kasir pada Buku Pelunasan, Buku Kas, Ikhtisar
gadai pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut dapat dilihat pada gambar Flow
SBK 1
D L 2 1
Memeriksa keaslian D SBK
SBK dan menghitung
Sewa Modal
Memeriksa catat
RP RP
Pencocokan Lihat
1
Prosedur
SP 2 D
akutansi
kantor cabang
BJ
1
SP
BJ
Gambar 4.2
Flow Chart Prosedur Pengembalian atau Pelunasan Kredit Gadai
(Persero) Cabang Garut telah dilakukan dengan memadai. Hal ini dapat dilihat
dari:
1. Nasabah yang membayar uang pinjaman beserta sewa pinjaman (bunga) yang
pelunasan dan membubuhkan cap lunas. Hal ini dapat dilihat pada poin lima
sampai tujuh.
Buku Kas dan Ikhtisar Kredit dan Pelunasan dan membuat Rekapitulasi
Pelunasan dan mencocokan dengan Buku Gudang dan Buku Pelunasan sesuai
merupakan media informasi bagi seluruh bagian kerja yang berbeda dan
dikendalikan dengan baik dan seluruh transaksi kredit dicatat dengan benar.
89
1. Bukti Pendukung
diperlukan pihak PT. Pegadaian (Persero) adalah KTP atau SIM yang masih
berlaku.
Surat Bukti Kredit (SBK) adalah dokumen yang menunjukan bahwa nasabah
uang pinjaman yang telah disetujui dalam jangka waktu tertentu. Di dalam
Cabang Garut telah memadai, hal ini dilihat dari dokumen-dokumen yang
digunakan pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut sudah memenuhi syarat
Pendukung (DP) yaitu poin satu. Dokumen ini berupa KTP, SIM ataupun
Paspor yang masih berlaku. Dokumen ini merupakan dokumen yang paling
pada Surat Bukti Kredit (SBK). SBK memuat informasi mulai dari data
(Persero).
Adalah catatan yang digunakan untuk mendebet rekening kas apabila terjadi
penerimaan kas atau saat pelunasan dan mengkredit rekening kas apabila
Adalah catatan yang digunakan untuk mencatat barang jaminan yang diterima
oleh PT. Pegadaian (Persero) Cabang, yang diisi setiap ada permintaan kredit.
4. Buku Gudang
Adalah catatan yang berisi saldo awal yang diambil dari saldo akhir bulan
pelunasan piutang diambil dari saldo akhir bulan rekapitulasi kredit dan
taksiran serta data pelelangan diambil dari berita acara lelang. Buku
pelunasan digunakan untuk mencatat data barang jaminan dari nasabah yang
sudah ditebus.
92
Cabang Garut telah memadai, hal ini dilihat dari catatan-catatan yang ada pada
transaksi kredit pada saat pelunasan kredit dan pencatatan transaksi kredit
pada saat penghapusan sebagai debitur tercatat dalam Ikhtisar Kredit dan
3. Catatan dibuat setiap hari, diarsipkan secara rutin dan direkap setiap bulan.
Hasil rekap yang dibuat oleh Pegadaian telah dibuat secara rangkap. Rangkap
satu untuk Pegadaian Cabang Garut dan rangkap dua dikirimkan ke Kantor
pencatatan transaksi kredit pada saat pelunasan kredit dan pencatatan transaksi
4.3 Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi
tidak tepat waktu (lebih dari 120 hari) dalam membayar kredit.
penuh untuk produk Kredit Cepat Aman (KCA). Karena dalam pemberian
94
dijadikan sebagai jaminan kredit apakah telah sesuai dengan ketentuan yang
Cabang Garut telah dilaksanakan dengan memadai, hal ini dapat dilihat dari:
1. Pengawasan kredit yang tidak hanya dilakukan oleh pimpinan cabang juga
2. Perencanaan dokumen dan catatan yang cukup baik sebagai media yang
kreditnya.
saja. Pada Surat Bukti Kredit (SBK), kitir dalam dan kitir luar diberi tanda
jangka waktu pinjaman kredit dengan membayar sewa modal dan biaya
waktu pinjaman dengan cara menambah pinjaman jika nilai taksiran barang
jaminan terpenuhi.
telepon kepada nasabah apabila melewati jatuh tempo, yaitu lebih dari 120
hari.
dalam jangka waktu tujuh hari setelah jatuh tempo belum ada pembayaran
maka perusahaan akan memberikan surat teguran kedua. Dalam jangka waktu
(Persero) Cabang Garut adalah dengan cara melelang barang jaminan. Lelang
96
adalah upaya pengembalian uang pinjaman beserta bunga/sewa modal, yang tidak
dilunasi sampai batas waktu yang ditentukan. Adapun prosedur lelang pada PT.
yang Akan Dilelang (BAPBJAL) yang dilampiri Daftar Barang Jaminan yang
jaminannya dan Cocokan dengan fisik barang jaminan yang akan dilelang.
a. Apabila taksiran baru lebih rendah dari uang pinjaman + sewa modal
penuh, maka harga minimal lelang harus sebesar uang pinjaman + sewa
b. Apabila taksiran baru lebih tinggi dari uang pinjaman + sewa modal,
3. Kasir menerima Berita Acara Lelang (BAL), Register Barang Sisa Lelang
(RBSL) dan uang hasil penjualan lelang dari pelaksana lelang (pimpinan
cabang) dan atas dasar Berita Acara Lelang (BAL) dan uang tunai yang
diterima dicatat pada Laporan Rekening Koran (LRK), dan uang disimpan
dibrankas. Berita Acara Lelang (BAL) dan Register Barang Sisa Lelang
jaminan yang dilelang dari buku kredit serta membuat Buku Penjualan Lelang
dan berdasarkan bukti-bukti tersebut dibuat Kas Debet dan dicatat kedalam
Buku Kas.
(Persero) Cabang Garut dapat dilihat pada gambar Flow Chart sebagai berikut:
Pelaksanaan lelang
RP RP
BAL BAL
BAL
1 RBSL
RBSL 1
RBSL
2 FPL
RBSL
3 BKL
RBSL
1
catat
Lihat Prosedur akutansi
kantor cabang
Keterangan:
Gambar 4.3
Flow Chart Prosedur Lelang
Pegadaian (Persero) Cabang Garut telah dilaksanakan dengan memadai, hal ini
dapat dilihat dari upaya yang dilakukan oleh perusahaan melalui beberapa upaya,
seperti:
98
dengan baik jika manusia yang menjalankannya tidak memiliki komitmen dan
organisasi maupun para karyawan. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi
yang baik tetapi tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syarat-syarat yang
diminta, bisa diharapkan bahwa sistem pengendalian intern juga tidak akan
dilakukan oleh kantor pusat yang ada di Jakarta. Seleksi calon karyawan ini
4.4.2 Pendidikan
proses pemberian kredit pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut minimal
(Persero) yang terlibat secara langsung dalam proses pemberian kredit adalah
sebagai berikut:
a. Pimpinan Cabang
(SMA) dengan masa jabatan 16 tahun di Cabang Pegadaian dan Lulus DPT
b. Penaksir
Pendidikan formal Sarjana (S1), Diploma (D3) dan Sekolah Menengah Atas
c. Penyimpan
Pendidikan formal Sarjana (S1), Diploma (D3), dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) dengan masa kerja 4 tahun dan Lulus DPT II Penaksir serta Lulus
d. Kasir
e. Administrasi
Pendidikan formal Sarjana (S1), Diploma (D3), dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) dengan masa kerja 4 tahun dan Lulus DPT II Penaksir serta
4.4.3 Pelatihan
melalui diklat yang disediakan oleh perusahaan, diklat ini dilaksanakan di Jakarta,
kualitas dan kuantitas karyawan yang tepat yang diperlukan untuk mencapai
pekerjaan dapat diselesaikan denganl lebih cepat dan efektif serta untuk
pimpinan.
1. Diklat Dasar, adalah diklat yang diberikan untuk karyawan dan trainee dalam
dalam melaksanakan tugasnya. Diklat Dasar ini antara lain meliputi Program
101
mutakhir. Diklat Fungsional ini antara lain meliputi Diklat Penaksir Muda,
Diklat Ahli Taksir, Diklat Pemeriksa Madya, Diklat Legal Officer Muda,
dan lain-lain.
karir guna memangku suatu jabatan, fungsi atau pangkat tertentu secara
Diklat Manajerial ini antara lain meliputi Diklat Pengelola Cabang, Kursus
4. Diklat Lain-lain, adalah diklat yang diadakan secara inhouse atau penugasan
perusahaan lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Diklat lain-lain
ini antara lain meliputi Pelatihan Akutansi Terapan, Diklat Pengelolaan Gadai
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut dapat dikatakan cukup berkualitas, hal ini
1. Seleksi calon karyawan yang dilakukan oleh kantor pusat melalui berbagai
perusahaan.
maka dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian intern kredit pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Garut adalah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Adanya rangkap jabatan antara fungsi akuntansi dan fungsi operasi, situasi
penyelewengan dan penyalahgunaan dana maupun aktiva yang ada pada PT.
yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya yang terdiri dari
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
meliputi:
BAB 5
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut adalah cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari:
dapat dikatakan kurang baik, karena masih adanya rangkap jabatan antara
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya telah dilakukan
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
hanya dilakukan oleh pimpinan cabang tetapi dibantu oleh penaksir dan
jaminan.
105
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa serta simpulan yang telah diuraikan, maka saran
yang dapat diberikan kepada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Garut adalah
sebagai berikut:
1. Agar dilakukan pemisahan fungsi, antara fungsi operasi dan fungsi akuntansi.
Sehingga apabila telah dilakukan pemisahan fungsi antara fungsi operasi dan
2. Untuk posisi kasir agar menerima karyawan baru dengan tingkat pendidikan
perusahaan.
106
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A.A., dan Leobecke, J.K (2003), Auditing, Buku kesatu, Terjemahan Jusuf,
A.A, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Iqbal Hasan (2006), Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Penerbit PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir (2011), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Penerbit
PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Linda Mega Sari (2008), Analisis Sistem Pengendalian Intern Kredit PNPM
Mandiri Perkotaan dalam MenjagaTingkat Kolektabilitas Kredit pada
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tarogong Kidul Garut, Skripsi,
Universitas Garut.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002), Metode Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi I, Penerbit BPPE, Yogyakarta.
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, (2011), Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
www.pegadaian.co.id
LAMPIRAN
110
RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi:
Nama : Harni Rustini
NPM : 2402210124
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 18 Desember 1992
Agama : Islam
Alamat : Kp. Lunjuk Girang RT/RW: 02/10 Desa Talagasari
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.
Riwayat Pendidikan:
PENELITIAN
NPM : 2402210124
Fakultas : Ekonomi
Pegadaian (Persero) Cabang Garut, yang dilakukan mulai dari bulan Desember
terimakasih.
Pimpinan Cabang
Hartono