SKRIPSI
Oleh:
VIA RAHMITA
D030417027
SKRIPSI
Oleh:
VIA RAHMITA
D030417027
ii
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
v
MOTTO
Jangan takut sesuatu akan hilang karena kita tahu selain takdir kita maka tidak
akan pernah menjadi milik kita dan tidak perlu gelisah dengan sesuatu yang
kita miliki kemudian kita kehilangan maka sesuatu yang bukan milik kita,
bagaimana pun tidak akan pernah menjadi milik kita. Kita tidak perlu risau
dengan apa yang belum kita dapatkan saat ini, karena kita harus yakin kalau
itu semua yang kita miliki datang dengan cara apapun.
- Umar Bin Khattab
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Ibu dan Bapak tersayang, yang senantiasa mendidik dengan penuh kesabaran,
selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis agar selalu menjadi
pribadi yang kuat, tabah dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang
penulis hadapi. Doa terbaik yang Ibu dan Bapak berikan setiap harimembuat
penulis berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana ini. Terimakasih atas cinta
kasih yang selama ini diberikan kepada penulis, seribu kata tidak akan bisa
menggambarkan kasih saying penulis kepada Ibu dan Bapak.
2. Seluruh Dosen yang telah mengajar dan membimbing penulis selama
menempuh pendidikan di Program Studi D4 Akuntansi Lembaga Keuangan
Syariah. Keahlian dan kesabaran dalam mendidik membuat penulis yang
awalnya tidak tahu sama sekali dunia akuntansi menjadi orang yang
berkompetensi di bidang akuntansi.
3. Ibu Basyirah Ainun, SE, Ak, MM yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Lusiana Handayani,SE.,CIFP.,Ak.,CA.,SAS yang juga telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Anggota group uhuy0505 (Iik, Tutut, Ndy, Yoyon dan Amel) yang selalu
memberikan semangat dan penghilang stress dalam mengerjakan skripsi.
6. Teman-teman ALKS angkatan 2017 yang selalu membantu serta saling
memberi semangat dalam mengerjakan skripsi sehingga dapat selesai tepat
waktu.
7. Almameter Politeknik Negeri Banjarmasin.
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’aikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik, Skripsi ini merupakan persyaratan untuk penyelesaian
kuliah DIV jurusan Akuntansi prodi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Politeknik Negeri Banjarmasin. Sholawat dan salam juga tidak lupa penulis
hanturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat
dan pengikut beliau yang senantiasa menegakkan dakwah Islam yang tak kenal
lelah hingga jiwa memisahkan raga mereka.
Dalam penyusunan ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis selalu terbuka untuk kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis dapat menyelesaikan Laporan skripsi ini berkat bimbingan
dan bantuan segala pihak oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua Orang Tua dan saudara yang telah memberikan doa dan dukungan
dengan sepenuh hati sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Joniriadi,S. ST,M. Tselaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd., M. Pd selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
4. Bapak H. Muhammad Yassir Fahmi,S.Pd.I., M. Si selaku Ketua Program
Studi D-IV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah (ALKS) Politeknik
Negeri Banjarmasin.
5. Ibu Basyirah Ainun, SE,MM., Ak., CA selaku dosen wali kelas dan dosen
pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan saran
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.
6. Ibu Lusiana Handayani,SE.,CIFP.,Ak.,CA.,SAS selaku dosen pembimbing 2
yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan saran sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.
x
7. Lembaga Amil Zakat, infaq dan sedekah Muhammadiyah (LAZISMU) Kota
Banjarmasin yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
8. Bapak dan Ibu dosen jurusan Akuntansi khususnya Program Studi D-IV
Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Politeknik Negeri Banjarmasin
9. Teman-teman seperjuangan Rika Hapsari, Wizaratu Humaira, Nadya Rezeki
Mustaqqimah, Yoanda Rahmalitha dan Amiliani yang selalu memberikan
dukungan dan saling berjuang bersama.
10. Teman-teman D-IV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah (ALKS)
angkatan Tahun 2017 yang sama-sama saling berjuang.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan dukungan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Hal ini
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Penulis mohon maaf
atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca untuk mendorong penelitian-penelitian
selanjutnya.
Via Rahmita
NIM D030417027
xi
DAFTAR ISI
xii
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 29
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 29
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 44
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rentang Nilai Kategori Penilaian Indeks Transparansi OPZ ............. 14
Tabel 4.1 Hasil skor skala likert LAZISMU Kota Banjarmasin ........................ 38
xiv
DAFTAR GRAFIK
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia termasuk negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Berdasarkan dataBadan Pusat Statistik Indonesiamenyatakan bahwa
penduduk muslim di Indonesia mencapai 87,20% (BPS, 2020). Dengan
potensi penduduk muslim di Indonesia yang cukup besar seharusnya
sebanding dengan potensi penerimaan zakat. Zakat merupakan salah satu
rukun Islam yang hukumnya wajib, dan setiap muslim yang mampu
diwajibkan untuk membayar zakat sesuai dengan ketetapan yang berlaku
dalam Islam. Tujuan utama dari zakat yaitu meningkatkan kesejahteraan dan
mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat, dimana muslim yang
membayarkan zakat disebut muzakidan pengelolaan untuk pembayaran dan
penyaluran zakat dipercayakan kepada Amil Zakat. Amil Zakat akan
mendistribusikan dana dari muzaki kepada mustahik atau penerima zakat
(Istiqomah, D., & Asrori, 2019). Amil zakat sudah banyak yang berbentuk
lembaga atau organisasi. Lembaga pengelola zakat di Indonesia terdiri dari
dua kelompok institusi yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil
Zakat (LAZ) (Handayani & Ainun, 2017).
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan
zakat yaitu Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS
adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.
BAZNAS berwenang melakukan pengumpulan zakat melalui UPZ atau
secara langsung. Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan
pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat
membentuk LAZ (Lembaga Amil Zakat) dalam membantu BAZNAS untuk
pengumpulan zakat (Undang-Undang RI No.23, 2011).
Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus menjalankan pengelolaannya sesuai
ketentuan-ketentuan dalam syariah, salah satunya yaitu pengelolaan yang
dijalankan oleh lembaga amil zakat harus dilakukan secara
1
2
serta pada sisi keuangan untuk menunjukkan sikap transparansi dengan cara
mempublikasikan laporan keuangan pada majalah SWADAYA. Berdasarkan
beberapa penelitian yang telah disampaikan sebelumnya dapat diketahui
bahwa penerapan transparansi oleh lembaga zakat perlu untuk dilakukan dan
dievaluasi dengan indikator yang relevan.
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU)
Kota Banjarmasin merupakan salah satu lembaga pengumpulan dan
pendistribusian dana zakat sesuai dengan prinsip syariah. Seiring
meningkatnya pengelolaan yang dilakukan LAZISMU Kota Banjarmasin
dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, LAZISMU Kota
Banjarmasin perlu adanya keterbukaan kepada masyarakat mengenai
pengelolaan yang dilakukan LAZISMU Kota Banjarmasin terhadap
transparansi keuangan, transparansi manajemen dan transparansi program.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pengelolaan yang dilakukan LAZISMU Kota Banjarmasin.
Dari uraian diatas penulis tertarik ingin mengetahui bagaimana
transparansi pengelolaan yang ada di LAZISMU Kota Banjarmasin
menggunakan perhitungan rumus indeks transparansi yang ada di Puskas
BAZNAS. Maka dari itu, penulis memilih melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Transparansi Pengelolaan LAZISMU Kota Banjarmasin” yang
akan mengeksplorasi lebih lanjut terkait dengan transparansi pengelolaan
LAZISMU Kota Banjarmasin untuk mengetahui tingkat transparansi pada
dimensi transparansi keuangan, transparansi manajemen dan transparansi
program.
B. Permasalahan
Adanya pengukuran tingkat transparansi yang dapat diukur dengan
menggunakan rumus indeks transparansi OPZ yang telah ditetapkan oleh
Puskas BAZNAS, maka penulis perlu untuk mengukur indeks transparansi
pada pengelolaan LAZISMU Kota Banjarmasin, dimana pada LAZISMU
Kota Banjarmasin mengalami peningkatan jumlah penghimpunan zakat yang
5
Rp210,000,000
Rp125,000,000
Rp95,000,000
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Transparansi
dalam pengelolaan LAZISMU Kota Banjarmasin?
D. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang telah penulis rumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat transparansi dalam
pengelolaan di LAZISMU Kota Banjarmasin.
E. Manfaat Penelitian
Secara garis besar, manfaat dilakukannya penelitian ini dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) macam yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
mengenai tingkat transparansi pada Lembaga Amil Zakat dan sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi
masukan bagi para pihak, antara lain:
a. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan
penulis lebih mengetahui dan memahami mengenai transparansi
lembaga amil zakat di LAZISMU Kota Banjarmasin. Di samping
itu, penelitian ini merupakan upaya mengaplikasikan ilmu yang di
dapat oleh penulis selama perkuliahan.
b. Bagi LAZISMU Kota Banjarmasin, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan referensi untuk
meninjau dan menganalisis transparansi lembaga amil zakat.
c. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapatmenjadi
sumber informasi, sumber ilmu pengetahuan, serta sumber referensi
untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Zakat
a. Pengertian zakat
Zakat menurut bahasa (etimologi) berasal dari kata dasar zakat
yang berarti tumbuh, berkah, bersih dan berkembang. Sedangkan
pengertian zakat menurut terminology adalah sejumlah harta
seseorang tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk
diberikan kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahik)
dengan syarat-syarat tertentu.
b. Tujuan dan manfaat zakat
Zakat mempunyai makna sangat penting dalam kehidupan
manusia baik sebagai individu maupun masyarakat. Dengan
demikian lembaga zakat dilaksanakan guna mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan maupun manfaat yang didapatkan. Tujuan dan
manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan hidup serta penderitaan.
2) Membantu memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh
para gharim, ibnu sabil dan mustahiq lainnya.
3) Membina dan mengukuhkan tali persaudaraan dan kasih
sayang sesama umat Islam dan manusia pada umumnya.
4) Menghapus sifat kikir.
5) Membersihkan diri dari sifat dengki (kecemburuan sosial)
dalam hati orang miskin.
6) Mempererat silaturahmi antara yang kaya dengan yang miskin
dalam suatu masyarakat.
7) Mengembangkan rasa tanggungjawab sosial pada diri
seseorang, terutama pada mereka yang mempunyai harta
kekayaan.
7
8
2. Konsep Transparansi
a. Pengertian transparansi
Transparansi adalah keterbukaan dan kejujuran tanpa di
sembunyikan dari masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa
masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan
menyeluruh atas pertanggung jawaban lembaga dalam pengelolaan
dana yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
Menurut (Puskas Baznas, 2019) dalam mengukur praktik
transparansi pada OPZ sangat penting bagi OPZ untuk mengukur
sejauh mana prinsip-prinsip transparansi telah diimplementasikan
oleh OPZ. Tingkat transparansi pengelolaan zakat yang tinggi, tidak
hanya dibuktikan dengan jumlah publikasi atas informasi, namun
juga bagaimana data disajikan dapat memberikan informasi yang
valid dengan menggambarkan prediksi atas kondisi dan perform rill
sebuah lembaga zakat. Akuntabilitas dan transparansi laporan
keuangan merupakan kewajiban sebuah organisasi yang
pelaksanaannya mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan.
Dalam Indeks Transparansi OPZ ada tiga dimensi utama yang
diukur yaitu transparansi laporan keuangan OPZ, transparansi
manajemen OPZ, dan transparansi program OPZ. Adapun rumus
pengukuran indeks transparansi OPZ yaitu:
Itrans = (I-TK01) + (I-TM02) + (I-TP03) (1)
Keterangan:
I-TK01 = Indeks Transparansi Keuangan
9
b. Prinsip-prinsip transparansi
1) Adanya informasi yang mudah dipahami dan diakses seperti
dana, cara pelaksanaan, bentuk bantuan atau program.
2) Adanya publikasi dan media mengenai proses kegiatan dan
detail keuangan.
3) Adanya laporan berkala mengenai pendayagunaan dana muzaki
dalam pendistribusian yang dapat diakses oleh umum.
4) Laporan Tahunan
5) Website atau media publikasi kelembagaan (Jiwandono et al.,
2020).
c. Indikator transparansi
1) Transparansi Keuangan
Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan
suatu lembaga pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja lembaga tersebut dan
mempertanggungjawabkan atas pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepada lembaga. Transparansi laporan keuangan
berarti pengungkapan kinerja keuangan kepada para pemangku
kepentingan secara tuntas dan jelas, mudah dipahami dan
mudah di akses. Transparansi keuangan diartikan bahwa
pelaporan keuangan secara benar dan reliable dengan merujuk
pada standar akuntansi keuangan yang berlaku secara umum,
ketepatan waktu pelaporan dan kualitas sistem audit baik
terkait pengungkapan maupun pelaporan keuangan.
Pengungkapan keuangan ditentukan oleh pengakuan dan
pengukuran transaksi keuangan berdasarkan standar akuntansi
yang berlaku (Baznas, 2019).
10
2) Transparansi Manajemen
Manajemen adalah suatu proses di mana lembaga dapat
mengatur segala sesuatu yang dikerjakan secara berkelompok.
Transparansi di bidang manajemen zakat berarti adanya
keterbukaan dalam mengelola dana zakat yang dihimpun dari
para muzaki mulai dari penghimpunan, pengelolaan dan
pendistribusian. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2011 dalam
pengelolaan zakat lembaga diberikan kewenangan oleh Negara
untuk mengelola dana zakat, di dalam pasal 7 dan pasal 29
undang-undang tersebut memuat mengenai pelaporan dan
publikasi yang perlu dilakukan oleh lembaga pengelola zakat di
Indonesia untuk menjamin transparansi keuangan yang mereka
kelola. Dalam transparansi manajemen mencakup standar
operating procedure penggunaan sertifikasi ISO, terdapat 4
sertifikasi ISO yang diharapkan dapat diberlakukan oleh
lembaga zakat untuk menjaga tata kelola operasional yang
terstandar. (Puskas Baznas, 2019) Transparansi manajemen
terdiri dari;
a) Tata kelola, manajemen tata kelola pada lembaga zakat
dapat berupa SOP, adanya Rencana Strategis Tahunan
serta Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) juga
dapat mendorong tata kelola manajemen sebuah lembaga
zakat.
b) Struktur organisasi, lembaga zakat seharusnya mempunyai
visi dan misi serta struktur organisasi untuk memudahkan
dalam pembagian tugas dan tanggungjawab.
c) Portal informasi dan dokumentasi publik, portal informasi
dan dokumentasi publik merupakan hal yang penting
sehingga memudahkan masyarakat dalam mengetahui
kegiatan dan pelaporan yang sudah ataupun yang akan
terlaksana pada lembaga tersebut seperti adanya pusat
12
Keterangan:
(02)= Dimensi Transparansi Manajemen
D22 = Bobot 0,29 yang dibutuhkan ke dimensi 02
V23 = Bobot 0,32 yang dibutuhkan ke variabel 3 dimensi 02
V24 = Bobot 0,23 yang dibutuhkan ke variabel 4 dimensi 02
V25 = Bobot 0,21 yang dibutuhkan ke variabel 5 dimensi 02
V26 = Bobot 0,24 yang dibutuhkan ke variabel 6 dimensi 02
S = Nilai skala likert diantara 1-5
3) Transparansi Program
Program adalah kumpulan instruksi, rencana kegiatan,
pedoman, acara ataupun daftar yang berurutan. Transparansi
program zakat berkaitan dengan database para muzaki dan
mustahik serta data program penghimpunan dan penyaluran di
OPZ, dalam indeks pengukuran lembaga zakat
memperhitungkan transparansi program untuk mengukur
efektivitas pelaksanaan program penghimpunan dan
penyaluran secara realtime yang dilakukan lembaga zakat
(Puskas Baznas, 2019). Transparansi program menggambarkan
kinerja penghimpunan dan penyaluran riil sebuah lembaga
zakat. Transparansi program terdiri dari;
13
No Skor Kriteria
1 0,00 - 0,25 Tidak Transparan
2 0,26 - 0.50 Kurang Transparan
3 0,51 - 0.75 Cukup Transparan
4 0,76 - 1,00 Transparan
Sumber: Puskas BAZNAS(2019)
Aspek Syahriani Hilmiah Rizky Gita Sari Putri Arim Nasim dan
(2020) (2017) Muhammad Rizqi
Syahri Romdhon
(2017)
Judul Analisis Tingkat Analisis Implementasi Pengaruh
Transparansi Badan Prinsip Transparansi Transparansi
Amil Zakat Kota dan Akuntabilitas Laporan Keuangan,
Banjarmasin dan Keuangan Pengelolaan Pengelolaan Zakat,
Kabupaten Banjar Zakat pada Badan Amil dan Sikap Pengelola
17
Lanjutan
Zakat Kota Blitar Terhadap Tingkat
Kepercayaan
Muzakki
Institusi yang Badan Amil Zakat Badan Amil Zakat Kota Lembaga Amil
Diteliti Nasional Kota Blitar Zakat Di Kota
Banjarmasin dan Bandung
Kabupaten Banjar
Periode Analisis 2020 2017 2014
Rumusan Masalah 1.Bagaimana tingkat 1. Bagaimanakah Bagaimana
transparansi Badan Implementasi prinsip pengaruh
Amil Zakat Nasional transparansi dalam transparansi
Kota Banjarmasin? pengelolaan zakat di pelaporan keuangan,
2.Bagaimana tingkat Badan Amil Zakat Kota pengelolaan zakat,
transparansi Badan Blitar dan sikap pengelola
Amil Zakat Nasional 2. Bagaimanakah terhadap tingkat
Kabupaten Banjar? Implementasi prinsip kepercayaan
akuntabilitas keuangan muzakki di lembaga
dalam pengelolaan zakat amil zakat kota
di Badan Amil Zakat bandung?
Kota Blitar
Tujuan Penelitian Mengetahui tingkat Menganalisis Mengetahui
transparansi Badan Implementasi Prinsip bagaimana pengaruh
Amil Zakat Nasional Akuntabilitas dan transparansi
(BAZNAS) di Kota Transparansi keuangan pelaporan keuangan,
Banjarmasin dan dalam pengelolaan zakat pengelolaan zakat,
Kabupaten Banjar di Badan Amil Zakat dan sikap pengelola
berdasarkan Kota Blitar terhadap tingkat
pendekatan ilmiah kepercayaan
yang telah dilakukan muzakki
Pusat Kajian Strategis
Badan Amil Zakat
Nasional (Puskas
BAZNAS) dengan
menggunakan
perhitungan indeks
transparansi OPZ pada
3 dimensi yaitu,
transparansi keuangan,
transparansi
manajemen dan
transparansi program.
Dalam penelitian ini Dalam penelitian ini Dalam penelitian ini
digunakan jenis digunakan metode menggunakan
Metode Penelitian penelitian deskriptif deskriptif pendekatan penelitian asosiatif
dengan pendekatan kualitatif kasual
kualitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil Badan Amil Zakat Kota Berdasarkan hasil
penelitian dari dimensi Blitar telah menerapkan penelitian terdapat
indeks transparansi, prinsip transparansi pengaruh yang
Badan Amil Zakat dengan indikator adanya signifikan terhadap
Nasional Kota informasi yang mudah tingkat transparansi
Banjarmasin dipahami dan mudah laporan keuangan
mendapatkan hasil diakses oleh umum kepercayaan
0,72 berarti cukup yaitu melalui laporan muzakki, terdapat
transparan sedangkan anggaran keuangan dan pengaruh yang
18
Lanjutan
pada Badan Amil laporan pendistribusian signifikan terhadap
Zakat Nasional dana zakat yang di tingkat kepercayan
Kabupaten Banjar publikasi melalui media terhadap
mendapatkan hasil buletin bulanan yang pengelolaan
0,58 yang berarti juga langsung didistribusikan muzakki zakat, ada
cukup transparan. Dari kepada para muzakki. pengaruh yang
hasil tersebut Selain itu, Badan Amil signifikan terhadap
menggambarkan Zakat Kota Blitar telah tingkat kepercayaan
bahwa BAZNAS Kota menerapkan prinsip manajer terhadap
Banjarmasin maupun akuntabilitas yang sikap muzakki dan
Kabupaten Banjar diukur dengan indikator adanya pengaruh
memiliki tingkat dari Sedarmayanti yaitu signifikan
transparan yang cukup adanya kesesuaian transparansi
bagus. antara pelaksanaan pelaporan keuangan,
dengan standar prosedur pengelolaan zakat
pelaksanaan, membuat dan sikap pengelola
laporan secara simultan
pertanggungjawaban terhadap tingkat
dari kegiatan kepercayaan
pengelolaan zakat muzakki.
belum sesuai dengan
standar yang ada yaitu
PSAK No. 109 tentang
Akuntansi Zakat karena
laporan yang dibuat
masih sederhana yaitu,
hanya laporan
penerimaan zakat dan
laporan anggaran
keuangan selama
periode 2016.
Sumber: diolah oleh penulis (2021)
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis tingkat transparansi
pengelolaan yang ada di LAZISMU Kota Banjarmasin dengan menggunakan
perhitungan indeks transparansi OPZ pada 3 dimensi yaitu transparansi
19
Tingkat Transparansi
LAZISMU Kota Banjarmasin
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalampelaksanaan penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif
adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dalam
berbentuk angka dan penafsiran terhadap data tersebut serta menampilkan
dari hasilnya. Sedangkan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian untuk
mengumpulkan data dan menggambarkan apa adanya suatu variabel (Putra,
2015).
B. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti mengenai penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Transparansi Keuangan, Pengungkapan keuangan terkait aspek
transparansi ditentukan oleh pengakuan dan pengukuran transaksi
keuangan berdasarkan standar keuangan yang berlaku, ketepatan waktu
pelaporan dan kualitas sistem audit terkait pengungkapan dan pelaporan
keuangan. Adapun indikator dalam transparansi keuangan yaitu:
a. Publikasi Laporan
Publikasi laporan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
Laporan Website dan Publikasi Media Massa yang ada di
LAZISMU Kota Banjarmasin.
b. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
menggunakan sistem informasi, ketepatan waktu pelaporan dan
opini auditor independen yang ada di LAZISMU Kota Banjarmasin
(Puskas Baznas, 2020).
2. Transparansi Manajemen, adapun Indikator dalam transparansi
Manajemen yaitu:
20
21
a. Tata Kelola
Terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar operating
procedure penggunaan sertifikasi ISO, sedikitnya terdapat 4
sertifikas ISO yang diharapkan diberlakukan oleh lembaga zakat
dalam menjaga tata kelola operasional yang terstandar, rencana
strategis dan rencana kerja anggaran tahunan.
b. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
adanya profil manajemen, profil member dan sistem kepegawaian.
c. Portal Informasi dan Dokumentasi (PID)
Portal Informasi dan Dokumentasi (PID) yang di maksud dalam
penelitian ini adalah adanya ketersediaan Portal Informasi dan
Dokumentasi (PID).
d. Saluran Pengaduan
Saluran Pengaduan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
terdapat sistem saluran pengaduan yang ada di LAZISMU Kota
Banjarmasin(Puskas Baznas, 2020).
3. Transparansi Program, adapun indikator dalam transparansi program
yaitu:
a. Database Muzaki&Mustahik. Adanya database muzaki individu,
database muzaki badan, database mustahik.
b. Data program penghimpunan dan penyaluran. Adanya data
penghimpunan dan data penyaluran.
Untuk mengetahui hasil dari masing – masing indikator tersebut, maka
dari itu diperlukan skoring skala likert sebagai pendukung penelitian. Berikut
merupakan skoring skala likert dengan rentang 1 – 5 yang mana 1
menggambarkan kondisi yang kurang baik sedangkan 5 merupakan kondisi
paling baik(Puskas Baznas, 2020).
Tabel 3.1 Skala Likert Indeks Transparansi Lembaga Zakat
22
Lanjutan
Ketepatan Lembaga Zakat Lembaga zakat Lembaga Zakat Lembaga zakat Lembaga zakat
Waktu tidak melakukan melakukan melakukan melakukan
Pelaporan Melaporkan pelaporan tidak pelaporan tidak pelaporan tidak pelaporan tepat
tepat waktu, tepat waktu, tepat waktu, waktu
terlambat dalam terlambat dalam terlambat dalam
kurun waktu 1 kurun waktu 6 kurun waktu 3
tahun bulan tahun
2 Transparansi Tata Kelola SOP dan Tidak ada SOP Memiliki SOP Memiliki SOP Memiliki SOP Memiliki SOP
Manajemen (X2.1) ISO yang di yang di yang di
(X2) standardisasikan standardisasikan standardisasikan
melalui 1 ISO melalui 2 ISO melalui 3 ISO
23
Lanjutan
tidak diturunkan diturunkan dari tidak diturunkan diturunkan dari
dari RENSTRA RENSTRA dan dari RENSTRA RENSTRA dan
dan tidak tidak dilaporkan dan dilaporkan ke dilaporkan ke
dilaporkan ke ke LAZISMU LAZISMU Pusat LAZISMU Pusat
LAZISMU Pusat
Pusat
Struktur Struktur Tidak memiliki Memiliki Visi Memiliki Visi Memiliki Visi Memiliki Visi
Organisasi Organisasi : Visi dan Misi misi dan struktur misi dan misi dan struktur misi dan struktur
(X2.2) Profil organisasi struktur organisasi dan organisasi dan
manajemen, namun tidak organisasi dan profile anggota profile anggota
profil terdokumentasi profile anggota yang serta sistem
member, yang tidak terdokumentasi kepegawaian
sistem terdokumentasi yang
kepegawaia terdokumentasi
n
Portal Informasi Portal Tidak memiliki Tidak memiliki Memiliki Memiliki pejabat Memiliki pejabat
dan Informasi pejabat PID dan pejabat PID pejabat PID, PID, portal PID, portal
Dokumentasi dan tidak memiliki namun memiliki namun tidak informasi dan informasi dan
Publik (X2.3) Dokumenta portal informasi portal informasi memiliki portal dokumentasi dokumentasi
si Publik dan dan informasi dan public, namun public, dan
Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi tidak memiliki memberikan
Publik Publik Publik informasi public informasi public
yang update yang benar,
akurat, mudah
diakses dan up-to
date
24
Lanjutan
Saluran Saluran Tidak ada - Terdapat saluran - Terdapat saluran
Pengaduan Pengaduan saluran pengaduan, pengaduan yang
(X2.4) pengaduan tetapi tidak diumumkan ke
diumumkan ke public
publik
3 Transparansi Aktivitas Aktivitas Tidak Memuktahirkan Memuktahirkan Memuktahirkan Memuktahirkan
Program (X3) Realtime (X3.1) Penghimpu memuktahirkan data data data data
nan (Real- data penghimpunan penghimpunan penghimpunan penghimpunan
time) penghimpunan setiap tahun setiap 6 bulan setiap bulan realtime
Aktivitas Tidak Memuktahirkan Memuktahirkan Memuktahirkan Memuktahirkan
Penyaluran memuktahirkan data penyaluran data penyaluran data penyaluran data penyaluran
(Real-time) data penyaluran setiap tahun setiap 6 bulan setiap bulan realtime
Database Muzaki Tidak memiliki - Memiliki - Memiliki
Muzaki&Mustah Individu database muzaki database muzaki database muzaki
ik individu individu tetapi individu dan di
tidak mutakhirkan
dimuktahirkan
Muzaki Tidak memiliki - Memiliki - Memiliki
Badan database muzaki database muzaki database muzaki
badan badan tetapi badan dan di
tidak mutakhirkan
dimuktahirkan
Mustahik Tidak memiliki - Memiliki - Memiliki
database database database mustahik
mustahik mustahik tetapi dan di
tidak mutakhirkan
dimuktahirkan
25
Lanjutan
Data Data Tidak terdapat - Terdapat data - Terdapat dana
Penghimpunan Penghimpu data penghimpunan penghimpunan
dan Penyaluran nan penghimpunan yang dirinci yang dirinci
yang dirinci menurut jenis menurut jenis
menurut jenis dana namun dana dan di
dana tidak update update
Dalam penelitian ini pada variabel laporan keuangan, penulis tidak menggunakan indikator Sistem Informasi Manajemen BAZNAS
(SIMBA) karena SIMBA adalah sistem yang digunakan oleh BAZNAS, sementara untuk LAZISMU menggunakan sistem informasi yang
diatur oleh manajemen LAZISMU Pusat.
26
27
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan peneliti bersumber dari data yang
didapat adalah data primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut:
a. Data primer merupakan data yang diperoleh oleh peneliti secara
langsung dari hasil penelitian lapangan di tempat objek penelitian.
Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh melalui
wawancara langsung antara penulis dan pengurus LAZISMU Kota
Banjarmasin.
b. Data sekunder merupakan data yang pengambilannya dilakukan
oleh peneliti secara tidak langsung, melainkan dari objek penelitian
orang lain atau dari suatu instansi di mana data tersebut sudah
dipublikasikan(Sugiono, 2017).
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum LAZISMU Kota Banjarmasin
a. Sejarah singkat LAZISMU Kota Banjarmasin
LAZISMU merupakan Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah
Muhammadiyah tingkat Nasional yang berkhidmat dalam
pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif
dana zakat, infaq/ sedeqah, wakaf dan kemanusiaan lainnya baik
dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
LAZISMU awalnya didirikan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah pada tahun 2002, selanjutnya dikukuhkan oleh
Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat
Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002. Dengan
berlakunya UU Zakat nomor 23 tahun 2011, Peraturan Pemerintah
nomor 14 tahun 2014 dan Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia nomor 333 tahun 2015. LAZISMU sebagai Lembaga
amil zakat nasional telah dikukuhkan kembali melalui SK Menteri
Agama Republik Indonesia nomor 730 tahun 2016.
Di Kalimantan Selatan LAZISMU resmi beroperasional
semenjak adanya Surat Keputusan Depag No. 529 Tahun 2019,
maka sejak itu LAZISMU melakukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat. Dengan semangat ta’awun, memberi untuk negeri &
berbagi untuk warga banua. LAZISMU berupaya untuk menjadi
lembaga zakat nasional yang terpercaya, transparan dan profesional
dalam pengelolaannya. Sehingga mampu memberikan sumbangsih
dalam masalah masyarakat di Kota Banjarmasin yang semakin
berkembang.
LAZISMU Kota Banjarmasin hadir sejak tahun 2018 dan
secara resmi beroperasional dengan Surat Keputusan No.
29
30
2. Hasil Penelitian
Aspek transparansi dalam pengelolaan zakat merupakan suatu hal
yang penting karena Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) adalah lembaga
yang mengelola dana zakat, infak serta sedekah dari masyarakat umum,
33
c. Tata Kelola
1) SOP dan ISO, dimana Standar Operasional (SOP) yang ada di
LAZISMU Kota Banjarmasin ada yaitu mengikuti kebijakan
dari persarikatan muhammadiyah dan pola dari LAZISMU
Pusat sedangkan standarisasi ISO tidak ada di LAZISMU Kota
Banjarmasin tetapi hanya ada di pusat LAZISMU yang
memiliki standardisasi ISO sekitar 4-5 artinya LAZISMU Kota
Banjarmasin hanya memiliki SOP dan ISO hanya ada di pusat
LAZISMU Kota Banjarmasin.Sehingga dari penjelasan
tersebut LAZISMU Kota Banjarmasin diberi skor skala likert
2.
2) Rencana strategi tahunan, dimana LAZISMU Kota
Banjarmasin tidak memiliki rencana strategis tahunan hanya
LAZISMU Pusat saja yang memiliki rencana strategi
tahunan.Sehingga dari penjelasan tersebut LAZISMU Kota
Banjarmasin diberi skor skala likert1.
3) Rencana kerja anggaran tahunan, dimana LAZISMU Kota
Banjarmasintidak memiliki rencana kerja anggaran tahunan
yang diturunkan dari rencana strategis (RENSTRA) tetapi
rencana kerja anggaran secara global sajaseperti RAB
(Rencana Anggaran Bulanan) yang dilaporkan ke wilayah, jadi
dari kantor layanan ke kota dan dari kota ke wilayah dan dari
wilayah ke pusat. Jadi LAZISMU ini bejerjenjang yang
berfokus pada warga muhammadiyah saja yang terikat maupun
tidak terikat. Jadi, LAZISMU Kota hanya bisa mengelola 10%
saja sisanya itu kantor layanan yang mengelola dan tidak
dilaporkan ke LAZISMU pusat.Sehingga dari penjelasan
tersebut LAZISMU Kota Banjarmasin diberi skor skala likert1.
36
d. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang ada di LAZISMU Kota Banjarmasin,
memiliki visi misi dan profile anggota serta sistem kepegawaian
yang terdokumentasi dengan baik. Sehingga dari penjelasan tersebut
LAZISMU Kota Banjarmasin diberi skor skala likert5.
e. Portal Informasi dan Dokumentasi (PID) Publik
LAZISMU Kota Banjarmasin tidak memiliki pejabat PID
secara khusus akan tetapi yang mengelola LAZISMU Kota
Banjarmasin dalam bentuk tim maka sebagai orang LAZISMU Kota
Banjarmasin harus siap (fleksibel) dalam portal informasi dan
dokumentasi publik. Portal informasi yang ada di LAZISMU Kota
Banjarmasin ada seperti website,sosial media dan media
lainnya.Sehingga dari penjelasan tersebut LAZISMU Kota
Banjarmasin diberi skor skala likert2.
f. Saluran Pengaduan
LAZISMU Kota Banjarmasin memiliki saluran pengaduan bagi
masyarakat jika ada keluhan atau kritik. Kebanyakan masyarakat
jika ada keluhan atau kritik mereka langsung menemui badan
pengarahdan badan ekskutif yang ada di LAZISMU Kota
Banjarmasin dan tidak ada diumumkan ke publik karena itu secara
internal saja. Akan tetapi ada juga masyarakat yang memberikan
masukan atau saran lewat email LAZISMU Kota Banjarmasin.
Sehingga dari penjelasan tersebut LAZISMU Kota Banjarmasin
diberi skor skala likert3.
g. Aktivitas Realtime
1) Aktivitas penghimpunan realtime, dimanaLAZISMU Kota
Banjarmasin melakukan aktivitas penghimpunan dengan
membuat program open donasi dan memuktahirkan (meupdate)
data penghimpunan dilakukan setiap bulan. Sehingga dari
penjelasan tersebut LAZISMU Kota Banjarmasin diberi skor
skala likert4
37
Dari hasil skor skala likert indeks transparansi di atas yang di dapat
penulis melalui wawancara dengan pihak LAZISMU Kota Banjarmasin.
Maka, dapat dihitung berdasarkan rumus perhitungan indeks
Transparansi OPZ yang ada di Puskas BAZNAS yaitu:
a. Perhitungan indeks transparansi keuangan
Berdasarkan rumus indeks transparansi keuangan untuk
dimensi transparansi keuangan pada variabel publikasi laporan
keuangan terdapat D11dengan bobot senilai 0,39 dan V11 diketahui
bobot dengan nilai 0,55 yang dibutuhkan untuk variabel publikasi
laporan keuangan. Sedangkan untuk variabel laporan keuangan
terdapat D11 diketahui memiliki bobot yang sama senilai 0,39 dan
V12diketahui dengan bobot 0,45. Sedangkan untuk skala yang
diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis didapat
skalalikert untuk variabelpublikasi laporan keuangan pada indikator
laporan melalui website diperoleh skor skala likert 4 dan indikator
publikasi media masa diperoleh skor skala likert 1. Selain itu,
variabel laporan keuangan pada indikator menggunakan sistem
Informasi diperoleh skor skala likert 5, indikator ketepatan waktu
pelaporan diperoleh skor skala likert 5 dan indikator opini auditor
independen diperoleh skor skala likert 5. Perhitungan indeks
transparansi keuangan dapat dilihat pada tabel berikut:
Saluran Pengaduan
0,209
(X2.4)
Aktivitas Real-time
0.666
(X3.1)
Database Muzaki
Transparansi 0,221
3 dan Mustahik (X3.2) 0,26
Program (X3)
Data Program
Penghimpunan dan 0,4
Penyaluran (X3.3)
Itranz 0,70
Sumber: diolah oleh penulis (2021)
2. Transparansi Manajemen
Transparansi Manajemen (X2) terdapat 4 variabel yaitu tata kelola
(X2.1), struktur organisasi (X2.2), portal informasi dan dokumentasi
publik (X2.3), dan saluran pengaduan (X2.4) yang mempunyai 6
indikator diukur menggunakan skala likert pengukuran indeks
transparansi. Dari hasil perrhitungan menggunakan rumus indeks
transparansi manajemen (I-TM02) yang didapatkan melalui wawancara
penulis, pada variabel tata kelola (X1.2) memperoleh hasil perhitungan
seniai 0,124 dimana didalamnya terdapat 3 indikator yaitu indikator SOP
dan ISO, rencana strategi tahunan dan rencana kerja anggaran tahunan.
Indikator SOP dan ISO memperoleh skorskala likert senilai 2 yang
artinya lemah dimanaStandar Operasional (SOP) yang ada di LAZISMU
Kota Banjarmasin ada yaitu mengikuti kebijakan dari persarikatan
muhammadiyah dan pola dari LAZISMU Pusat sedangkan standarisasi
ISO tidak ada di LAZISMU Kota Banjarmasin tetapi hanya ada di pusat
LAZISMU yang memiliki standardisasi ISO sekitar 4-5 artinya
LAZISMU Kota Banjarmasin hanya memiliki SOP dan ISO hanya ada
di pusat LAZISMU Kota Banjarmasin.Seharusnya LAZISMU Kota
48
3. Transparansi Program
Transparansi Program (X3) terdapat 3 variabel yaitu Aktivitas
Realtime (X3.1), Database muzakki dan mustahik (X3.2), dan data
penghimpunan dan penyaluran (X3.3) serta 7 indikator yang diukur
dengan menggunakan skala likert pengukuran indeks transparansi. Dari
hasil perhitungan menggunakan rumus indeks transparansi program (I-
TP03) yang didapatkan melalui wawancara penulis, pada variabel
aktivitas realtime (X3.1) memperoleh hasil perhitungan senilai 0,666
dimana di dalamnya terdapat 2 indikator yaitu indikator aktivitas
penghimpunan realtime dan aktivitas penyaluran realtime. Indikator
aktivitas penghimpunan realtime dan aktivitas penyaluran realtime
memperoleh skor skala likert sama yaitu 4 artinya kuat dimana
LAZISMU Kota Banjarmasin melakukan aktivitas penghimpunan
dengan cara membuat program open donasi dan aktivitas penyaluran
dilakukan rapat pelaksanaan penyaluran pada saat dana sudah ada maka
LAZISMU Kota Banjarmasin memuktahirkan (meupdate) data
penghimpunan dan data penyaluran dilakukan setiap bulan. Seharusnya
LAZISMU Kota Banjarmasin dapat memuktahirkan data penghimpunan
dan data penyaluran setiap ada aktivitas penghimpunan dan aktivitas
penyaluran. Hal ini dapat meningkatkan transparansi program yang ada
di LAZISMU Kota Banjarmasin.
Selain itu, variabel database muzaki dan mustahik (X3.2)
memperoleh hasil perhitungan sebesar 0,221 dimana di dalamnya
terdapat 3 indikator yaitu indikator database muzaki individu, database
muzaki badan dan database mustahik.Indikator database muzaki
individu memperoleh skor skala likert 3 artinya cukup dimana
LAZISMU Kota Banjarmasin memiliki data muzaki secara individu dan
tidak ada data muzaki yang tetap, maka dari itu tidak dimuktahirkan
(meupdate) data muzaki. Hal ini seharusnya LAZISMU Kota
Banjarmasin dapat memuktahirkan data muzaki sehingga dapat diketahui
dari siapa saja donasi tersebut. Sedangkan, indikator database muzaki
51
Sedangkan indikator yang memiliki skor skala likert yang rendah yaitu
database muzaki individu dan database muzaki badan. LAZISMU Kota
Banjarmasin perlu meningkatkan lagi indikator tersebut karena pada
dasarnya untuk mencapai tingkat maksimal transparansi program
LAZISMU Kota Banjarmasin harus memiliki database muzaki individu
dan database muzaki badan agar mengetahui siapa saja yang
memberikan zakat di LAZISMU Kota Banjarmasin.
Dari hasil perhitungan indeks transparansi OPZ yang terdiri dari 3
dimensi utama, 9 variabel dan 18 indikator yang menjadi komponen
pengukuran dalam indeks transparansi. LAZISMU Kota Banjarmasin
memperoleh hasil perhitungan senilai 0,70. Puskas BAZNAS telah
mengkategorikan penilaian dari hasil perhitungan indeks dengan rentang nilai
indeks transparansi yang dihasilkan berada di antara angka 0,51 – 0,75 yang
berarti berada pada kategori cukup transparansi artinya nilai dalam dimensi
transparansi keuangan, transparansi manajemen dan transparansi program
mengindikasi bahwa LAZISMU Kota Banjarmasin masih berada dibawah
standar transparan terhadap pengelolaan lembaga amil zakat. LAZISMU
Kota Banjarmasin dapat meningkatkan lagi tingkat transparansi dengan
meningkatkan aspek keuangan untuk dapat melaporkan laporan keuangan
melalui website sekurang-kurangnya setiap bulan dan mempublikasikannya
bukan hanya di media sosial atau website saja tetapi dimedia massa dan
elektronik. Selain itu, LAZISMU Kota Banjarmasin dapat meningkatkan
aspek manajemen dengan memiliki SOP melalui standarisasi ISO yang bukan
hanya ada di pusat LAZISMU saja tetapi di LAZISMU Kota Banjarmasin
juga ada dan memiliki rencana strategi tahunan, rencana kerja anggaran
tahunan. Selain itu, saluran pengaduan dan PID publik sebaiknya
ditingkatkan dengan diumumkan ke publik dan memiliki pejabat PID dengan
memberikan informasi publik yang benar, akurat, mudah diakses. Dan
LAZISMU Kota Banjarmasin dapat juga meningkatkan aspek program
dengan memuktahirkan data penghimpunan dan data penyaluran realtime,
memiliki data muzaki individu dan muzaki badan yang lengkap. Akan tetapi
53
perlu diingat dari semua aspek LAZISMU Kota Banjarmasin perlu berfokus
pada peningkatan transparansi di aspek manajemen.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah di paparkan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat transparansi
pada LAZISMU Kota Banjarmasin dapat dilihat berdasarkan indeks
perhitungan OPZ yang memiliki 3 aspek transparansi yang berisi 9 variabel
dan 18 indikator dengan hasil berupa transparansi keuangan yang memiliki
nilai 0,28 yang artinya berada pada tingkat kurang transparansi, dan
transparansi manajemen memiliki nilai 0,16 yang artinya berada pada tingkat
yang tidak transparansi sedangkan transparansi program memiliki nilai 0,26
yang artinya berada pada tingkat yang kurang transpransi. Meskipun
demikian, secara keseluruhan perhitungan indeks 3 aspek indeks transparansi
tersebut memperoleh nilai 0,70 yang mana berada di kategori cukup
transparansi yang artinya transparansi yang dilakukan oleh LAZISMU Kota
Banjarmasin sudah cukup baik dalam pengelolaannya hanya perlu dilakukan
peningkatan transparansi pada beberapa aspek variabel yakni pada aspek
keuangan, aspek manajemen dan aspek program.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan
penulis adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya penelitian ini menjadi bahan pertimbangan untuk lebih bisa
meningkatkan lagi pengelolaan transparansi yang ada di LAZISMU
Kota Banjarmasin khususnya pada aspek keuangan pada variabel
publikasi laporan keuangan dan aspek manajemen variabel tata kelola,
portal informasi dan dokumentasi publik serta saluran pengaduan.
Kemudian, aspek program lebih di tingkatkan lagi pada variabel
aktivitas realtime, database muzaki dan database mustahik. selanjutnya
54
55
Rumah Peduli Nurul Fikri Kota Palangka Raya). EL-Mashlahah, 8(1), 1–112.
https://doi.org/10.23971/el-mas.v8i1.1096
Zakat (Studi Kasus LAZ Insan Madani Jambi). Skripsi Pada Universitas Islam
Hadi, S. (2018). Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Wakaf. Jurnal Zakat Dan Wakaf,
1(1), 229–244.
Handayani, L., & Ainun, B. (2017). Evaluasi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat
Hilmiah, S. (2020). Analisis Tingkat Transparansi Badan Amil Zakat Kota Banjarmasin
Istiqomah, D., & Asrori. (2019). Pengaruh Literasi Terhadap Kepercayaan Muzaki pada
Jiwandono, Z. I., Utoyo, B., Duadji, N., & Hermawan, D. (2020). Penerapan Prinsip
https://doi.org/10.29303/jseh.v6i2.88
56
57
Lembaga Amil Zakat di Kota Bandung. Jurnal ASET (Akuntansi Riset), 4(2),
871–881. https://doi.org/10.17509/jaset.v4i2.10087
Putri, R. G. S., & Ibrahim, M. M. (2017). Analisis Implementasi Prinsip Transparansi dan
Akuntabilitas Keuangan Pengelolaan Zakat Pada Badan Amil Zakat Kota Blitar.
Skipsi pada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 1–161.
59
Lanjutan
60
Lanjutan
61
Lanjutan
62
Lanjutan
63
Hasil Wawancara Penelitian dengan Pihak LAZISMU Kota Banjarmasin
64
65
66
67
Hasil Skor Skala Likert Penelitian LAZISMU Kota
Banjarmasin
Perhitungan Skala
Dimensi Indikator Likert
1 2 3 4 5
Transapansi Keuangan
Publikasi Laporan melalui website √
Laporan
Keuangan Publikasi media massa √
Menggunakan sistem informasi √
Laporan
Ketepatan waktu pelaporan √
Keuangan
Opini auditor independen √
Transparansi Manajemen
SOP dan ISO √
Tata Kelola
Rencana strategi tahunan √
Rencana Aggaran Tahunan √
68
SURAT IZIN PENELITIAN
69
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
70
71
LEMBAR SARAN PENGUJI I SKRIPSI
72
73
LEMBAR SARAN PENGUJI II SKRIPSI
74
FOTO LAZISMU KOTA BANJARMASIN
75
PETA DAERAH PENELITIAN
76
Tampilan Sistem Informasi LAZISMU Kota Banjarmasin
77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Via Rahmita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 05 Mei 1999
4 Alamat Jl. Tembus Mantuil RT 03 RW 05
Banjarmasin Selatan
5 NIM D030417027
Akuntansi Lembaga Keuangan
6 Program Studi Syariah
7 Alamat E-mail D030417027@akuntansipoliban.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 083143649665
9 Nama Ayah Sairaji
10 Nama Ibu Mariana
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Th. Lulus
SD SDN Kelayan Timur 3 Banjarmasin 2011
SLTP MTsN Banjar Selatan 2 Banjarmasin 2014
SLTA MAN 1 Banjarmasin Banjarmasin 2017
78
Lomba Karya Tulis Ilmiah
Perkembangan Lembaga
5 Banjarmasin, 2018 Panitia
Keuangan Syariah Bank/Non
Bank
6 Roadshow Asuransi Syariah 2018 Banjarmasin, 2018 Peserta
Batch IV
7 English For Work Banjarmasin, 2018 Peserta
Via Rahmita
D030417027
79