SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan
Syariah
Oleh:
RAHMA RIDHANI ARIES KELANA
D030416022
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan
Syariah
Oleh:
RAHMA RIDHANI ARIES KELANA
D030416022
ii
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
iv
v
MOTTO
Sepanjang ada niat dan tekad yang kuat in syaa Allah pasti ada jalan. If
there is a will, there is a way.
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
ix
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
(ALKS),
8. Orang Tua dan saudara kandung penulis yang senantiasa mendidik dengan
penuh kesabaran, tulus dalam mendoakan, dan memberi semangat dalam setiap
aktivitas yang dijalani.
9. Teman-teman Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah angkatan 2016,
10. Sahabat - sahabat penulis yang mendoakan dan memberikan semangat kepada
penulis.
Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa penelitian atau
skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan dalam penulisan ini. Akhirnya
penulis berharap semoga penelitian atau skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
Banjarmasin, 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
Provinsi Kalimantan Selatan ..................................... 46
2. Struktur Organisasi ................................................... 48
3. Kegiatan Instansi ....................................................... 48
4. Mekanisme Penyaluran Dana Zakat ......................... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 58
1. Identifikasi Responden.............................................. 58
2. Analisis Statistik Deskriptif ...................................... 66
3. Pembahasan Hasil Analisis Data .............................. 84
BAB V : PENUTUP............................................................................ 88
A. Simpulan ......................................................................... 88
B. Saran ............................................................................... 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 4.20 Statistik Indikator Tepat Sasaran ................................................... 77
Non-Akademik .............................................................................. 80
Akademik......................................................................................... 80
iv
DAFTAR GAMBAR
Selatan................................................................................ 48
v
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Islam mengendalikan segala aspek yang terdapat dalam kehidupan manusia.
Islam tidak hanya mengendalikan hubungan manusia dengan Allah (hablum
minallah) yang disebut dengan ibadah, namun juga mengendalikan hubungan
manusia dengan manusia (hablum minannas) yang biasa disebut muamalah
(Sanusi, 2019:1). Dalam aktivitas bermuamalah, sehingga manusia bisa
memenuhi kebutuhan ekonomi. Aktivitas ekonomi merupakan upaya untuk
mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam penuhi kebutuhan hidup manusia, Islam sudah menjamin
keselamatan, kemakmuran serta kesejahteraan hidup masyarakat tentang
muamalah dalam suatu sistem ekonomi yang berlandaskan kepada Al- Qur’an
serta hadits, yang beracuan kepada nilai - nilai keadilan dan keseimbangan
(Sa’diyah, 2019:1). Hal ini menggambarkan bahwa Islam memiliki perhatian
khusus pada kalangan yang lemah. Kalangan lemah yang di maksud salah
satunya merupakan kalangan yang belum mendapatkan kesejahteraan ataupun
belum memperoleh pendidikan yang layak.
Perhatian tersebut diwujudkan salah satunya melalui perintah untuk
berzakat. Zakat diharuskan untuk seluruh muslim yang mempunyai harta serta
sudah memenuhi ketentuan dan syarat sesuai syariah sehingga zakat mempunyai
pengertian yaitu kewajiban yang wajib ditunaikan seseorang muslim/ muslimah
sebagai penerapan rukun Islam keempat di mana keberadaan zakat itu sendiri
mempunyai tujuan penanaman nilai keimanan.
Dapat dipahami juga bahwa zakat dapat membersihkan dan mensucikan
harta juga jiwa dari orang yang mengeluarkan zakat (muzakki). Zakat juga
merupakan hak bagi muzzaki, yang memiliki sifat membantu, menolong serta
membina mereka, terutama kalangan fakir miskin ataupun wirausaha, ke arah
kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT
1
2
(Sa’diyah, 2019). Tidak hanya itu zakat membawa ketentraman pada hati
manusia agar tidak lagi yang memiliki sifat tercela terhadap harta, seperti rakus
dan kikir kemudian dapat terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus
menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul dari golongan
mereka ketika melihat golongan kaya yang berkecukupan hidupnya.
Penerapan pemungutan zakat semestinya dapat mengentaskan kesenjangan
yang mencolok antara kalangan miskin serta kalangan kaya sehingga dapat
menciptakan pembagian ekonomi yang menyeluruh dan juga dapat membantu
menekan laju inflasi. Maka dari itu penanganan zakat yang tepat kemudian dapat
dilakukan secara bertahap dapat menciptakan keadaan ekonomi yang seimbang
yakni adil dan sejahtera. Untuk itu perlu adanya lembaga independen yang
mengatur tentang pola pengumpulan serta penyaluran zakat, infak dan shadakah
atau biasa disebut dengan ZIS (Hermanto, 2009).
Salah satu lembaga keuangan syariah yang bertugas menghimpun dana
masyarakat serta menyalurkannya kembali ialah Badan Amil Zakat. Badan Amil
Zakat merupakan organisasi pengelola zakat yang dimiliki pemerintah
bersumber pada Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999
Tentang Pengelolaan Zakat, bahwa pengelolaan zakat adalah kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengumpulan dan pendistribusian serta penyaluran zakat. Yang setelah itu
diperbaharui dengan Undang - undang Nomor 23 tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat. Undang - undang tersebut menentukan bahwa pemerintah
berperan secara langsung dalam pengelolaan zakat dengan membentuk Badan
Amil Zakat dari tingkat pusat hingga tingkat daerah (Hasanah, 2010).
Guna penguatan eksistensi kelembagaan BAZ maka proses manajemen
berupa planning, organizing, actuating dan controlling harus diterapkan. BAZ
harus memiliki perencanaan yang bagus dalam pengelolaan dan pendistribusian
dana zakat dengan penyusunan program kerja yang matang dan memiliki titik
fokus yang jelas. BAZ juga harus menyusun pengorganisasian yang tepat dengan
membagi divisi-divisi yang dibutuhkan dan sumber daya manusia yang cocok
dengan posisinya. Selain itu BAZ juga harus memiliki pengkoordinasian yang
3
sangat menonjol terjadi di jenjang SMP ialah 48%. Ada pula di jenjang SD
tercatat 23%. Sedangkan persentase jumlah putus sekolah di jenjang SMA
adalah 29%. Jika digabungkan kelompok usia pubertas, yaitu anak SMP dan
SMA, jumlahnya mencapai 77%. Dengan kata lain, jumlah anak usia remaja
yang putus sekolah tahun 2007 tidak kurang dari 8 juta orang. Keadaan ini
menimbulkan dampak sosial yang tidak kecil. Salah satunya adalah semakin
banyaknya anak- anak yang berkeliaran di jalanan. Yang mengakibatkan anak -
anak tersebut terdesak untuk membantu ekonomi keluarga (Dianto, 2014)
Pemerataan pendidikan masih menjadi problem klasik di tanah air. Kualitas
pendidikan serta ketiadaan akses menjadi hambatan tertentu untuk masyarakat
marginal. Menurut data 2016,"Hanya 30 persen pelajar Indonesia yang
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi". Dari sisi kualitas, perbandingan
kualitas sekolah pada jenjang pendidikan menengah berdampak pada
kesempatan siswa melanjutkan ke perguruan tinggi juga keberhasilan
menyelesaikan pendidikan di Universitas.
Mengutip penelitian Fadjrian Imran, di Institut Pertanian Bogor pada tahun
2008 saja terdapat sekitar 10% ataupun kurang lebih 300 mahasiswa yang
terpaksa putus kuliah karena berbagai sebab. Permasalahan ekonomi serta
ketidaksanggupan bidang akademik menjadi faktor penyebabnya. Persentase
drop out mahasiswa yang sangat besar di Indonesia terdapat di Provinsi
Bengkulu (8, 24 persen) atau 3. 947 dari 47. 913 dari total mahasiswa tahun 2017
kemudian. Dari hampir 4 ribu mahasiswa yang putus kuliah tersebut, hanya
terdapat 2 mahasiswa yang berasal dari kampus negeri. Jumlah perguruan tinggi
swasta di provinsi ini memanglah jauh lebih banyak, yakni 18 lembaga.
Sedangkan hanya terdapat satu perguruan tinggi negeri.
Maka dari itu pertimbangan memberi kesempatan kepada kalangan kurang
mampu untuk mendapatkan akses pendidikan menjadi dasar utama
pendayagunaan zakat untuk beasiswa pendidikan dan peran serta zakat untuk
membiayai pendidikan sangat menunjang upaya pemerintah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia (Hakim, 2018). Pengalokasian dana
zakat pada sektor pendidikan oleh lembaga pengelola zakat walaupun masih
5
Permasalahan
Penelitian Husnul H F (2016) menyatakan bahwa tingkat Efektivitas
program penyaluran dana zakat profesi dalam bentuk pemberian beasiswa sudah
berada pada kategori sangat efektif dengan tingkat efektivitasnya sebesar
95,58%. Sedangkan pada penelitian Makhfudl Bayu B (2017) yang menyatakan
efektivitas penyaluran dana zakat di BAZNAS Provinsi Jawa Timur tahun 2013
sebesar 98%, tahun 2014 sebesar 91%, tahun 2015 sebesar 123%, dan tahun
2016 sebesar 92% sehingga masuk kategori ACR highly effective. Artinya bahwa
penyaluran dana zakat di BAZNAS provinsi jawa timur ini sangat efektif (highly
effective), sebab penyaluran dana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
dan terjadi penurunan sekali pada tahun 2015. Hal tersebut memberikan arti
bahwa BAZNAS Provinsi Jawa Timur selalu berusaha meningkatkan dana
penghimpunannya dan efektif disalurkan sampai mencapai >90 % (highly
effective).
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian skripsi ini adalah bagaimana efektivitas
penyaluran dana zakat pada program beasiswa di BAZNAS Provinsi Kalimantan
Selatan?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ialah mengetahui efektivitas
penyaluran dana zakat pada program beasiswa di BAZNAS Provinsi Kalimantan
Selatan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu:
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan mendapat pengetahuan dan pemahaman
yang lebih luas mengenai efektivitas program beasiswa yang diberikan oleh
BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Bagi kalangan akademik
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan
informasi serta bahan perbandingan bagi penelitian yang lain. Juga sebagai
sumbangan pemikiran dan penelitian untuk menambah wawasan pembaca
dan juga sebagai bahan referensi untuk peneliti berikutnya.
3. Bagi objek penelitian
Dapat menjadi bahan pertimbangan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mengetahui seberapa efektif program beasiswa yang
diberikan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Badan Amil Zakat
Badan Amil Zakat merupakan lembaga pemerintah non - struktural
yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui
Menteri yang bertugas untuk melalukan pengelolaan zakat secara
nasional.
Beasiswa BAZNAS adalah pemberian bantuan berupa uang dari
lembaga Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Serang. Bantuan ini
digunakan untuk membiayai pendidikan orang yang tidak mampu dan
berprestasi. Bantuan beasiswa untuk S1 di perguruan tinggi di Kota
Banjarmasin.
Salah satu gagasan besar penataan pengelolaan zakat yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 dan menjiwai keseuruhan
pasalnya adalah pengelolaan yang terintegrasi. Kata “terintegrasi”
menjadi asas yang melandasi kegiatan pengelolaan zakat di Negara kita,
baik dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di semua
tingkatan maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang mendapat legalitas
sesuai ketentuan perundang-undangan.
Berdasarkan Undang-Undang No 23 tahun 2011, tujuan
pengelolaan zakat adalah:
a) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam
pengelolaan zakat.
b) Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Konsep Manajemen Zakat
Kegiatan yang inti (mendasar) dalam Badan Amil Zakat ada empat
8
9
c) Pembangunan industri;
d) Penciptaan lapangan kerja;
e) Peningkatan usaha;
f) Pelatihan;
g) Pembentukan organisasi.
Beberapa kegiatan pengembangan ekonomi seperti yang
disebutkan di atas telah banyak dipraktikan di Indonesia. Jika
pendistribusian dana disalurkan untuk kegiatan pengembangan
ekonomi seperti itu usaha merubah mustahik menjadi muzakki
memiliki peluang yang lebih besar.
2) Pembinaan Sumber Daya Manusia
a) Beasiswa;
b) Diklat dan kursus keterampilan;
c) Sekolah;
d) Layanan social
Maksud dari layanan sosial adalah layanan yang diberikan
kepada kalangan mustahik dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Beberapa kegiatan santunan sosial di antaranya seperti: biaya
kesehatan, santunan anak yatim, bantuan bencana alam, kebutuhan
mendasar seperti pengobatan, pembayaran SPP dan lain-lain.
Layanan sosial merupakan program yang dilakukan hanya pada
kesempatan tertentu oleh lembaga karena dana zakat tersebut
diberikan kepada mustahik ketika ada kebutuhan yang sangat
mendesak (Rachim, 2012).
20
Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang mana memiliki beberapa
makna antara lain, terdapat efeknya (akibatnya, pengaruh dan kesan);
manjur atau mujarab; serta membawa hasil, berhasil guna (usaha
tindakan) dan mulai berlaku (Departemen Pendidikan Nasional, 2007).
Maka dari arti-arti tersebut muncul kata keefektivan yang diartikan
dengan keadaan, berpengaruh, hal terkesan, kemanjuran dan
keberhasilan.
Efektivitas diartikan sebagai pedoman kata yang menunjukkan taraf
pencapaian suatu tujuan, dengan kata lain bahwa suatu usaha dapat
dikatakan efektif apabila usaha tersebut sudah mencapai tujuannya.
Efektivitas merupakan adanya kesesuaian antara orang yang
melaksanakan tugas yang dituju. Berikutnya dijelaskan bahwa efektivitas
adalah berkaitan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, atau
perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan (Mulyasa,
2004).
Efektivitas menunjukkan tingkat tercapainya suatu tujuan, suatu
usaha, dikatakan efektif jika suatu usaha itu mencapai tujuannya. Secara
ideal efektif jika usaha itu mencapai tujuannya.
b. Indikator Efektivitas
Menurut Steers (1985:46-48) menyebutkan beberapa ukuran
efektivitas, yaitu:
1) Kualitas artinya kualitas yang dihasilkan oleh suatu organisasi
tersebut.
2) Produktivitas artinya kuantitas dari jasa yang dihasilkan.
3) Kesiagaan ialah penilaian secara merata sehubungan dengan
kemungkinan dalam hal penyelesaian suatu tugas khusus dengan
baik.
4) Efesiensi merupakan perbandingan sebagian aspek prestasi terhadap
biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut.
21
1) Keberhasilan Program
Efektivitas program dapat dijalankan dengan kemampuan
operasional dalam melaksanakan program-program kerja yang
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Keberhasilan program dapat di tinjau dari proses dan mekanisme
suatu kegiatan dilakukan di lapangan.
2) Keberhasilan Sasaran
Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan dengan
memusatkan perhatian terhadap aspek output, artinya efektivitas
dapat diukur dengan seberapa jauh tingkat output dalam kebijakan
dan prosedur dari organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3) Kepuasan Terhadap Program
Kepuasan merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada
keberhasilan program dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
Kepuasan dirasakan oleh para pengguna terhadap kuliatas produk
atau jasa yang dihasilkan. Semakin berkualitas produk dan jasa yang
diberikan maka kepuasan yang dirasakan oleh pengguna semakin
tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi lembaga.
4) Tingkat Input dan Output
23
c. Pendekatan Efektivitas
1) Pendekatan Sasaran
Pendekatan ini digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu
lembaga berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapai.
Dalam pendekatan ini pendekatan sasaran menggunakan
pengukuran efektivitas yang dimulai dengan identifikasi sasaran
organisasi dan mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam
mencapai sasaran tersebut. Tidak hanya tercapainya tujuan/sasaran,
faktor waktu pelaksanaan juga selalu digunakan dalam pengukuran
efektivitas. Oleh karena itu dalam efektivitas selalu mengandung
unsur waktu pelaksanaan. Tujuan tercapai dengan waktu yang tepat
maka program tersebut efektif (Starawaji, 2009).
2) Pendekatan Sumber
Pendekatan ini mengukur efektivitas berdasarkan keberhasilan
suatu lembaga dalam mendapatkan berbagai macam sumber yang
dibutuhkannya dan juga memelihara keadaan serta sistem, hal ini
dilakukan agar dapat berjalan efektif. Pendekatan ini berdasarkan
26
Beasiswa
a. Pengertian Beasiswa
1) Beasiswa Penghargaan
Beasiswa ini biasanya diberikan kepada kandidat yang
memiliki keunggulan akademik. Beasiswa ini diberikan
berdasarkan prestasi akademik mereka secara keseluruhan.
Misalnya, dalam bentuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Meski
sangat kompetitif, beasiswa ini ada dalam berbagai bentuk.
2) Beasiswa Bantuan
Jenis beasiswa ini adalah untuk mendanai kegiatan akademik
para mahasiswa yang kurang beruntung, tetapi memiliki prestasi.
Komite beasiswa biasanya memberikan beberapa penilaian pada
kesulitan ini, misalnya, seperti pendapatan orang tua, jumlah
29
Aspek (Dini Fakhriah, 2016) (Husnul Hami Fahrini, 2016) (Dini (Syihabuddin Arafat &
Selasi,Mokhammad A’rasy Fahrullah, 2019)
Wahyudin,Zakiyah,
2019)
Institusi yang BAZNAS Kota Bekasi BAZNAS Kabupaten Baznas Kabupaten BAZNAS Sidoarjo
diteliti Tabanan Cirebon
Lanjutan
Rumusan (1) Bagaimana BAZNAS 1. Bagaimana efektivitas Bagaimana implementasi (1) Bagaimana model
Masalah Kota Bekasi program penyaluran dana pengelolaan zakat profesi pendistribusian ZIS
menyalurkan dana zakat zakat profesi dalam bentuk pegawai Kementrian Agama pada bidang
tersebut? pemberian beasiswa bagi Kabupaten Cirebon di Badan pendidikan di
(2) Bagaimana efektivitas siswa muslim kurang mampu Amil Zakat Kabupaten baznas sidoarjo?
penyaluran dana zakat oleh BAZNAS di Kabupaten Cirebon terhadap beasiswa dan
pada program Bekasi Tabanan tahun 2015? pendidikan pada tahun (2) Bagaimana
Cerdas pada tahun 2013- 2018? pemberdayaan
2015 di BAZNAS Kota 2. Apa saja kendala yang pendidikan yang
Bekasi? dihadapi dalam program dicapai masyarakat
penyaluran dana zakat profesi setelah distribusi
dalam bentuk pemberian ZIS?
beasiswa bagi siswa muslim
kurang mampu oleh
BAZNAS di Kabupaten
Tabanan tahun 2015?
3. Bagaimana upaya yang
dilakukan dalam mengatasi
kendala program penyaluran
dana zakat profesi dalam
bentuk pemberian beasiswa
bagi siswa muslim kurang
mampu oleh BAZNAS di
Kabupaten Tabanan tahun
2015?
32
Lanjutan
Lanjutan
(Dini Selasi,Mokhammad (Syihabuddin Arafat &
Aspek (Dini Fakhriah, 2016) (Husnul Hami Fahrini, 2016)
Wahyudin,Zakiyah, 2019) A’rasy Fahrullah, 2019)
(UPZ), dan jumlah
pemberian dana beasiswa
belum memenuhi kebutuhan 1 bulan diberi bantuan
pendidikan, - upaya yang sebesar Rp. 300.000.-,
dilakukan untuk mengatasi namun disalurkan selama 3
kendala tersebut dapat bulan sekali, sehingga
dilakukan dengan mereka menerima bantuan
meningkatkan kinerja dan sebesar Rp. 900.000.- per 3
profesionalitas tenaga kerja, bulan. Dari penjelasan di atas
meningkatkan koordinasi Jika dikalkulasikan, maka
antara BAZNAS dengan setiap santri/ santriwati
UPZ, dan memberikan mendapatkan bantuan
pelayanan dan kemudahan sebesar Rp. 3.600.000.-
bagi pemberi zakat. selama 1 tahun.
Sumber: Data diolah Penulis (2020).
Penelitian yang penulis lakukan secara umum memiliki kesamaan dengan
penelitian-penelitian terdahulu dalam beberapa hal: ingin mengetahui tingkat
keefektivan penyaluran dana zakat; program yang ingin penulis teliti adalah
program beasiswa atau dana untuk pendidikan. Sementara itu, penelitian penulis
memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian tersebut dalam hal subyek
penelitian dan periode penelitian. Penelitian penulis dilakukan di BAZNAS
Provinsi Kalimantan Selatan dan dilakukan pada tahun 2020. Mungkin pada
penelitian sebelumnya banyak menggunakan metode kualitatif namun pada
penelitian penulis menggunakan metode yang bersifat deskriptif dengan analisis
kuantitatif yang mana dilakukan wawancara dan kuesioner.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif
dengan analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
mementingkan kedalaman data, yang dapat merekam data sebanyak-
banyaknya dari populasi yang luas. Jadi pemecahan masalahnya didominasi
oleh peran statistic (Mashuri & Zainuddin, 2011).
Sedangkan statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya (Sugiyono, 2015). Statistik
deskriptif juga dapat diartikan analisis data yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi variabel penelitian (Widodo, 2017).
Descriptive (Deskriptif) atau analisis deskriptif adalah penggambaran
tentang statistik data seperti mean, sum, standar deviasi, variance, range,
dan lain-lain, serta untuk mengukur distribusi data dengan skewness dan
kurtosis (Machali, 2015).
Sehingga penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian analisis data
yang dilakukan secara statistik dengan mendeskripsikan dan
menggambarkan data yang telah direkam atau yang telah terkumpul.
Variabel Penelitian
Dengan rumusan masalah yang telah dibahas dalam penelitian ini, maka
penulis menjabarkan beberapa variabel yang menjadi pokok penelitian ialah
1. Efektivitas, suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh seseorang
atau organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak rencana yang berhasil dicapai
maka suatu kegiatan dianggap semakin efektif.
35
36
2. Data sekunder
Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah:
a) Buku-buku penelitian dan statistik.
b) Buku-buku yang berkaitan dengan zakat, beasiswa dan prestasi
mahasiswa.
3. Observasi
Metode observasi yaitu metode yang digunakan dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap suatu objek. Observasi biasa diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena
yang diteliti. Dalam arti luas observasi tidak hanya terbatas kepada
pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung
(Hadi, 2004).
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan
manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Observasi juga dilakukan bila
belum banyak terdapat keterangan tentang masalah yang diselidiki.
Observasi juga berfungsi sebagai eksplorasi, dan dari hasil ini kita dapat
memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin
petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkannya (Nasution S, 2012).
4. Studi Dokumentasi
Dengan metode dokumentasi, data diperoleh melalui dokumen
seperti otobiografi, memo, catatan harian, surat-surat pribadi, catatan
pengadilan, berita koran, artikel majalah, brosur, buletin, dan foto-foto
(Mulyana, 2010). Dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan
untuk mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik data itu
berupa catatan harian, memori atau catatan penting lainnya. Adapun yang
dimaksud dengan dokumen di sini adalah data atau dokumen yang
tertulis (Wirawan, 2000).
Dalam penelitian ini peneliti juga akan memanfaatkan teknik
dokumentasi untuk merekam dokumen-dokumen penting maupun foto
yang terkait secara langsung dengan penelitian.
5. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu melakukan penelusuran kepustaakaan dan
menelaahnya. Sumber data berupa buku, jurnal, internet dan sebagainya
yang terkait dengan penelitian. Studi pustaka ditujukan untuk
mendapatkan data tentang pengertian, landasan hukum dan lainnya yang
diperlukan untuk penelitian ini.
41
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Sugiyono,
2010). Uji reliabilitas instrumen dapat dilihat dari besarnya nilai
cronbach alpha pada masing-masing variabel. Cronbach Alpha (α)
digunakan untuk mengetahui reliabilitas konsisten antar item atau
menguji kekonsistenan responden dalam merespon seluruh item.
Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliabel
atau handal jika memiliki cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali,
2005). Ketidakkonsistenan dapat terjadi mungkin karena perbedaan
persepsi responden atau kekurang pahaman responden dalam menjawab
item-item pernyataan.
1. Editing
2. Koding
3. Tabulasi
1. Mean
Mean atau disebut juga dengan rata-rata adalah angka yang
diperoleh dengan membagi jumlah nilai-nilai dengan jumlah individu.
Mean digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari skor total
keseluruhan jawaban yang diberikan oleh responden, yang tersusun
dalam distribusi data. Rumusnya adalah sebagai berikut:
(1)
Keterangan:
X : Mean
n : Jumlah sampel
2. Median
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun
urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya.
Rumus mencari median:
(2)
Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah dari kelas limit yang mengandung median
𝑀𝑒 : Nilai median
44
n : Banyaknya data
𝑓𝑘 : Frekuensi kumulatif sebelum kelas yang memuat median
𝑓0 : Frekuensi kelas yang memuat median
c : Panjang interval kelas
Median digunakan untuk mencari nilai tengah dari skor total
keseluruhan jawaban yang diberikan oleh responden, yang tersusun
dalam distribusi data.
3. Modus
(3)
Keterangan:
Mo : modus
4. Standar Deviasi
45
(4)
Keterangan:
S : Standar deviasi
𝑥𝑖 : Mean data yang diobservasi
𝑥 : Mean data keseluruhan
n : Jumlah sampel
5. Range
47
48
Kegiatan Instansi
Kegiatan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai
berikut:
a. Pengumpulan Dana Zakat, dan Infak/Sedekah
Jalannya pengumpulan dana ZIS harus diawasi khusus oleh
satu bagian, yaitu bidang pengumpulan. Semua transaksi yang
terjadi diawasi langsung oleh Wakil Ketua I. BAZNAS Provinsi
Kalimantan Selatan bertugas mengumpulkan zakat dari muzakki,
selain zakat juga mengumpulkan infak/sedekah dan dana sosial
50
Tidak
Variabel Item Pertanyaan Selalu Sering Kadang
Pernah
Mengikuti proses seleksi
64 13 3 -
beasiswa dengan baik
Biaya perkuliahan
dibayarkan langsung
33 10 8 29
oleh bagian
kemahasiswaan
Kesesuaian penyaluran
49 27 4 -
dana beasiswa
Dana zakat yang
diterima dari BAZNAS
51 26 3 -
dapat memenuhi
keperluan pendidikan
Syarat (Prosedur) zakat
untuk pendidikan yang
46 27 7 -
ditetapkan BAZNAS
sulit
Efektivitas
Menggunakan dana
Penyaluran
beasiswa untuk 58 20 2 -
Dana
keperluan kuliah
Zakat
Menerima anggaran
sesuai dengan waktu 33 42 5 -
yang ditentukan
Pengalokasian dana
44 32 4 -
beasiswa rutin diterima
Lamanya tentang jarak
waktu antara
permohonan pengajuan - 1 29 50
zakat dengan pencairan
dana zakat
Menerima anggaran
sesuai dengan yang
68 9 3 -
disebutkan pada saat
tanda terima
Zakat bermanfaat untuk
63 13 4 -
kehidupan sehari-hari
63
Lanjutan
Tidak
Variabel Item Pertanyaan Selalu Sering Kadang
Pernah
Pelaporan
penggunaan dana - - 29 51
beasiswa
Mengikuti
66 14 - -
peraturan beasiswa
Indeks Prestasi
26 53 1 -
Kumulatif <3,00
Beasiswa yang
diberikan
34 29 17 -
berpengaruh
terhadap IPK
Selalu hadir ketika
kegiatan
43 29 8 -
pembinaan
berlangsung
Dengan adanya
beasiswa dapat
44 31 5 -
meningkatkan
semangat belajar
Efektivitas Dengan adanya
Program beasiswa dapat
Beasiswa meningkatkan 38 30 12 -
BAZNAS keterampilan
Provinsi Dengan adanya
Kalimantan beasiswa dapat
Selatan 49 30 1 -
meningkatkan
pengetahuan
Dengan adanya
beasiswa dapat
23 39 18 -
meningkatkan
prestasi akademik
Dengan adanya
beasiswa dapat
meningkatkan 18 29 33 -
prestasi non-
akademik
Berniat
mengundurkan diri
- - 5 75
sebagai mahasiswa
penerima beasiswa
64
Item
Variabel R Hitung R Tabel Ket
Pertanyaaan
1 0.357 0.217 Valid
2 0.500 0.217 Valid
3 0.632 0.217 Valid
4 0.445 0.217 Valid
5 0.466 0.217 Valid
Efektivitas 6 0.492 0.217 Valid
Penyaluran
7 0.630 0.217 Valid
Dana Zakat
8 0.497 0.217 Valid
9 0.297 0.217 Valid
10 0.616 0.217 Valid
11 0.351 0.217 Valid
12 0.296 0.217 Valid
13 0.382 0.217 Valid
67
Lanjutan
Item
Variabel Pertanyaaan R Hitung R Tabel Ket
14 0.352 0.217 Valid
15 0.567 0.217 Valid
Efektivitas 16 0.587 0.217 Valid
Program 17 0.599 0.217 Valid
Beasiswa 18 0.750 0.217 Valid
BAZNAS
19 0.662 0.217 Valid
Provinsi
Kalim 20 0.734 0.217 Valid
antan 21 0.624 0.217 Valid
Selatan 22 0.254 0.217 Valid
Sumber: Data Primer (diolah)
b. Uji Reliabilitas
Statistics
Mengikuti Biaya Syarat untuk
Proses Perkuliahan Mendaftar
Seleksi Dibayarkan Beasiswa yang
Beasiswa Langsung Oleh Ditetapkan
dengan Baik Bagian BAZNAS Sulit
Kemahasiswaan
Valid 80 80 80
N
Missing 0 0 0
Mean 3,76 2,59 3,49
Median 4,00 3,00 4,00
Mode 4 4 4
Std. Deviation ,509 1,347 ,656
Variance ,259 1,815 ,430
Range 2 3 2
Minimum 2 1 2
Maximum 4 4 4
Sum 301 207 279
70
Efektivitas Penyaluran
Rataan Skor Persentase
Dana Zakat
Mengikuti Proses Seleksi
3,76 94%
Beasiswa dengan Baik
Biaya Perkuliahan
Dibayarkan Langsung
2,59 64,75%
Oleh Bagian
Kemahasiswaan
Syarat untuk Mendaftar
Beasiswa yang
3,49 87,25%
Ditetapkan BAZNAS
Sulit
Rata-rata Skor 3,28 82%
Sumber: Data Primer (diolah)
Statistics
Kesesuaian Menerima Anggaran
Penyaluran Sesuai Dengan yang
Dana Disebutkan Pada Saat
Beasiswa Tanda Terima
Valid 80 80
N
Missing 0 0
71
Statistics
Dana Zakat yang Menggunakan Dana Zakat
Diterima dari Dana Bermanfaat
BAZNAS Dapat Beasiswa untuk
Memenuhi untuk Kehidupan
Keperluan Keperluan Sehari-hari
Pendidikan Kuliah
Valid 80 80 80
N
Missing 0 0 0
Mean 3,60 3,70 3,74
Median 4,00 4,00 4,00
Mode 4 4 4
Std. ,565 ,513 ,545
Deviation
Variance ,319 ,263 ,297
Range 2 2 2
Minimum 2 2 2
Maximum 4 4 4
Sum 288 296 299
Sumber: SPPS For Windows
Statistics
Menerima Pengalok Lamanya Jarak Pelaporan
Anggaran asian Waktu antara Beasiswa
Sesuai Dana Permohonan
Waktu Rutin Pengajuan dengan
yang Diterima Pencairan Dana
Ditentukan Zakat
Valid 80 80 80 80
N
Missing 0 0 0 0
Mean 3,35 3,49 3,61 3,64
Median 3,00 4,00 4,00 4,00
Mode 3 4 4 4
Std. ,597 ,636 ,515 ,484
Deviation
Variance ,357 ,405 ,266 ,234
Range 2 3 2 1
Minimum 2 1 2 3
Maximum 4 4 4 4
Sum 268 279 289 291
Sumber: SPPS For Windows
74
Statistics
x
Valid 80
N
Missing 0
Mean 42,34
Median 43,00
Mode 43
Std. Deviation 3,515
Range 19
Minimum 29
Maximum 48
Sum 3387
Sumber: SPPS For Windows
Interval = Range
Kategori
Interval = 19 = 3,8 (7)
5
Yang kemudian 3,8 dibulatkan menjadi 4. Selanjutnya
untuk frekuensi didapat dari banyaknya data yang termasuk
ke dalam interval kelas tersebut, yang mana data tersebut
hasil dari total item pertanyaan 1 – 12 dengan jumlah
responden 80 orang. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
76
35
30
25
20
15
10
5
0
29 - 32 33 - 36 37 - 40 41 - 44 45 – 48
Sangat Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Tidak Baik
Statistics
Mengikuti Selalu Hadir Berniat
Peraturan Ketika Mengundurkan
Beasiswa Kegiatan Diri Sebagai
Pembinaan Mahasiswa
Berlangsung Penerima
Beasiswa
Valid 80 80 80
N
Missing 0 0 0
Mean 3,83 3,44 3,94
Median 4,00 4,00 4,00
Mode 4 4 4
Std. Deviation ,382 ,672 ,244
Variance ,146 ,452 ,059
Range 1 2 1
Minimum 3 2 3
Maximum 4 4 4
Sum 306 275 315
Sumber: SPPS For Windows
78
Statistics
Mening Meningk Meningk Meningk Meningkat
katkan atkan atkan atkan kan
Semang Keteram Pengetah Prestasi Prestasi
at pilan uan Akademi Non-
Belajar k Akademik
Valid 80 80 80 80 80
N
Missing 0 0 0 0 0
79
Statistics
Indeks Prestasi Beasiswa yang
Siswa <3.00 Diberikan
Berpengaruh
Terhadap IPK
Valid 80 80
N
Missing 0 0
Mean 3,31 3,21
Median 3,00 3,00
Mode 3 4
Std. Deviation ,493 ,774
Variance ,243 ,600
Range 2 2
Minimum 2 2
Maximum 4 4
Sum 265 257
Sumber: SPPSumber: SPSS For Windows
Statistics
y
Valid 80
N
Missing 0
Mean 34,01
Median 34,50
Mode 35a
Std. Deviation 3,484
Range 14
Minimum 26
Maximum 40
Sum 2721
Sumber: SPPS For Windows
Interval = Range
Kategori
Interval = 14
5
=2,8 (8)
Yang kemudian 2,8 dibulatkan menjadi 3. Selanjutnya
untuk frekuensi didapat dari banyaknya data yang termasuk
ke dalam interval kelas tersebut, yang mana data tersebut
hasil dari total item pertanyaan 13-20 dengan jumlah
responden 80 orang.
30
25
20
15
10
0
26 – 28 29 - 31 32 - 34 35 - 37 Baik 38 - 40
Sangat Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik
Tidak Baik
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini,
maka dapat disimpulkan bahwa dana zakat yang direalisasikan dalam
bentuk beasiswa menunjukan hasil yang efektif dilihat dari hasil
perhitungan kumulatif pada indikator variabel efektivitas penyaluran dana
zakat 88,53% yang didapat dari total masing-masing indikator setiap
variabel yang kemudian dibagi dengan jumlah indikator tersebut. Begitu
juga dengan variabel efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi
Kalimantan Selatan yakni sebesar 85,45% yang mana merupakan total
masing-masing indikator setiap variabel yang kemudian dibagi dengan
jumlah indikator tersebut. Karena semakin tinggi tingkat persentase maka
akan semakin baik tingkat efektivitas suatu program yang dilakukan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan juga simpulan di atas, maka sebagai
bahan pertimbangan yang akan dikembangkan ada beberapa saran bagi
Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Kalimantan Selatan maupun kepada
peneliti selanjutnya, yaitu:
87
88
Budiman, Moch Arif. 2009. Pola Distribusi Dana Zakat pada Badan Amil Zakat di
Propinsi Kalimantan Selatan. Intekna, 9 (1). Pp. 84-49.
BAZNAS. 2018. Statistik Zakat Nasional 2017. Jakarta: Bagian Liaison dan
Pelaporan
89
Harahap, S. P., H. A. H. 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.
Hermanto, H. 2009. Peran USZ (Unit Salur Zakat) Baznas untuk meningkatkan
kesejahteraan mustahik: Studi BMT Mekar Dakwah Serpong. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah.
Machali, I. 2015. Statistik Itu Mudah (Menggunakan SPSS Sebagai Alat Bantu
Statistik). Yogyakarta: Ladang Kata.
Martono, N. 2010. Metode penelitian kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Qardawi, Y. 1991. Hukum Zakat: Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat
Zakat Berdasarkan Quran dan Hadis, (Terj. Salman Harun, et al., Fiqhuz
Zakat). Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa.
Rachim, H. 2012. Efektivitas Pelaksanaan Zakat Di Badan Amil Zakat Kota Palopo.
Universitas Islam Pekanbaru.
90
Sanusi, A. A. 2019. Pengaruh Distribusi Zakat Maal Terhadap Tingkat
Kesejahteraan Mustahik (Studi Kasus di BAZNAS Kabupaten Lebak). UIN
SMH BANTEN.
91
Hasil Statistik Deskriptif
Correlations
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x
Pearson Correlation 1 ,132 ,365** ,018 -,028 ,111 ,193 ,206 -,066 ,178 -,091 ,109 ,357**
x1 Sig. (2-tailed) ,243 ,001 ,877 ,806 ,325 ,086 ,067 ,563 ,114 ,424 ,338 ,001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,132 1 ,057 -,103 -,085 ,148 ,103 ,149 ,059 ,133 ,092 ,098 ,500**
x2 Sig. (2-tailed) ,243 ,618 ,363 ,455 ,189 ,363 ,187 ,606 ,238 ,417 ,388 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,365** ,057 1 ,416** ,328** ,188 ,367** ,305** ,101 ,510** ,189 ,014 ,632**
x3 Sig. (2-tailed) ,001 ,618 ,000 ,003 ,096 ,001 ,006 ,372 ,000 ,094 ,903 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,018 -,103 ,416** 1 ,567** ,149 ,233* ,021 ,157 ,234* ,189 -,028 ,445**
x4 Sig. (2-tailed) ,877 ,363 ,000 ,000 ,189 ,038 ,852 ,166 ,037 ,093 ,807 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation -,028 -,085 ,328** ,567** 1 ,139 ,302** -,061 ,154 ,334** ,185 ,085 ,466**
x5 Sig. (2-tailed) ,806 ,455 ,003 ,000 ,218 ,006 ,591 ,173 ,002 ,100 ,452 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,111 ,148 ,188 ,149 ,139 1 ,388** ,260* ,034 ,231* ,122 ,168 ,492**
x6 Sig. (2-tailed) ,325 ,189 ,096 ,189 ,218 ,000 ,020 ,768 ,039 ,280 ,136 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,193 ,103 ,367** ,233* ,302** ,388** 1 ,444** ,076 ,408** ,091 ,138 ,630**
x7 Sig. (2-tailed) ,086 ,363 ,001 ,038 ,006 ,000 ,000 ,503 ,000 ,421 ,222 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,206 ,149 ,305** ,021 -,061 ,260* ,444** 1 ,082 ,220* ,045 ,170 ,497**
x8 Sig. (2-tailed) ,067 ,187 ,006 ,852 ,591 ,020 ,000 ,472 ,050 ,691 ,131 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation -,066 ,059 ,101 ,157 ,154 ,034 ,076 ,082 1 ,112 ,084 ,039 ,297**
x9 Sig. (2-tailed) ,563 ,606 ,372 ,166 ,173 ,768 ,503 ,472 ,323 ,459 ,733 ,008
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,178 ,133 ,510** ,234* ,334** ,231* ,408** ,220* ,112 1 ,245* ,140 ,616**
x10 Sig. (2-tailed) ,114 ,238 ,000 ,037 ,002 ,039 ,000 ,050 ,323 ,029 ,216 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
x11 Pearson Correlation -,091 ,092 ,189 ,189 ,185 ,122 ,091 ,045 ,084 ,245* 1 -,077 ,351**
92
Sig. (2-tailed) ,424 ,417 ,094 ,093 ,100 ,280 ,421 ,691 ,459 ,029 ,495 ,001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,109 ,098 ,014 -,028 ,085 ,168 ,138 ,170 ,039 ,140 -,077 1 ,296**
x12 Sig. (2-tailed) ,338 ,388 ,903 ,807 ,452 ,136 ,222 ,131 ,733 ,216 ,495 ,008
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation ,357** ,500** ,632** ,445** ,466** ,492** ,630** ,497** ,297** ,616** ,351** ,296** 1
x Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,008 ,000 ,001 ,008
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y
Pearson Correlation 1 ,160 ,298** ,351** ,098 ,162 ,281* ,040 ,101 -,119 ,382**
y1 Sig. (2-tailed) ,157 ,007 ,001 ,387 ,151 ,012 ,722 ,374 ,293 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
*
Pearson Correlation ,160 1 ,122 ,155 ,117 ,066 ,149 ,123 ,253 -,046 ,352**
y2 Sig. (2-tailed) ,157 ,280 ,169 ,300 ,558 ,188 ,277 ,024 ,684 ,001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** * * **
Pearson Correlation ,298 ,122 1 ,184 ,311 ,281 ,246 ,340 ,150 ,071 ,567**
y3 Sig. (2-tailed) ,007 ,280 ,102 ,005 ,012 ,028 ,002 ,183 ,530 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** *
Pearson Correlation ,351 ,155 ,184 1 ,181 ,354 ,327 ,362 ,231 ,169 ,587**
y4 Sig. (2-tailed) ,001 ,169 ,102 ,107 ,001 ,003 ,001 ,040 ,134 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** **
Pearson Correlation ,098 ,117 ,311 ,181 1 ,491 ,341 ,360 ,219 ,206 ,599**
y5 Sig. (2-tailed) ,387 ,300 ,005 ,107 ,000 ,002 ,001 ,051 ,067 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
93
Pearson Correlation ,162 ,066 ,281* ,354** ,491** 1 ,519** ,569** ,399** ,188 ,750**
y6 Sig. (2-tailed) ,151 ,558 ,012 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,095 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
* * ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,281 ,149 ,246 ,327 ,341 ,519 1 ,409 ,344 ,201 ,662**
y7 Sig. (2-tailed) ,012 ,188 ,028 ,003 ,002 ,000 ,000 ,002 ,074 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,040 ,123 ,340 ,362 ,360 ,569 ,409 1 ,473 ,167 ,734**
y8 Sig. (2-tailed) ,722 ,277 ,002 ,001 ,001 ,000 ,000 ,000 ,138 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
* * ** ** **
Pearson Correlation ,101 ,253 ,150 ,231 ,219 ,399 ,344 ,473 1 ,071 ,624**
y9 Sig. (2-tailed) ,374 ,024 ,183 ,040 ,051 ,000 ,002 ,000 ,533 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Pearson Correlation -,119 -,046 ,071 ,169 ,206 ,188 ,201 ,167 ,071 1 ,254*
y10 Sig. (2-tailed) ,293 ,684 ,530 ,134 ,067 ,095 ,074 ,138 ,533 ,023
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** ** ** ** ** *
Pearson Correlation ,382 ,352 ,567 ,587 ,599 ,750 ,662 ,734 ,624 ,254 1
y Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,023
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
94
Lampiran 3 Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Penyaluran Dana Zakat
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of
Alpha Alpha Based Items
on
Standardized
Items
,629 ,689 12
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of
Alpha Alpha Based Items
on
Standardized
Items
,763 ,752 10
95
Lampiran 5 Denah BAZNAS
96
Lampiran 6 Foto Perusahaan
97
Lampiran 7 Screenshot Pelaksanaan Sidang Skripsi
98
Lampiran 8 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Nama Lengkap *
Jawaban Anda
Jawaban Anda
Dana zakat yang diterima dari BAZNAS dapat memenuhi keperluan pendidikan *
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
99
Menggunakan dana beasiswa untuk keperluan kuliah *
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
Lamanya tentang jarak waktu antara permohonan pengajuan zakat dengan pencairan dana
zakat *
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
Menerima anggaran sesuai dengan yang disebutkan pada saat tanda terima *
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
100
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
101
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
102
Lampiran 9 Lembar Bimbingan Skripsi
103
Lampiran 10 Konfirmasi Izin Penelitian
104
Lampiran 11 Konfirmasi Izin Riset
105
Lampiran 12 Lembar Saran Penguji 1
106
Lampiran 13 Lembar Saran Penguji 2
107
Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rahma Ridhani Aries Kelana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 19 April 1998
4 Alamat Jalan Hikmah Banua Komplek Banua Indah
Lestari No. 3b
5 NIM D030416022
6 Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
7 Alamat E-mail Rahmaridhaniak70@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 0895-700-454-198
9 Nama Ayah Wahyu Maulana
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Tahun Lulus
SD SD Negeri Kertak Hanyar 1-1 Banjarmasin 2010
SMP SMP Negeri 7 Banjarmasin 2013
SMA SMA Negeri 5 Banjarmasin 2016
108
4 HSBC Membina’s Guest Lecture Politeknik Negeri
(Preparing Indonesian Youth Banjarmasin, 2018 Peserta
Milleninial For Succesfull Transition
From College To Career & Personal
Financial Management)
5 Tax Center Poliban (Sosialisasi Politeknik Negeri
Perpajakan dan Tata Cara Pengisian Banjarmasin, 2018 Peserta
SPT)
6 Sosialisasi Program Mahasiswa Politeknik Negeri
Wirausaha (PMW) Banjarmasin, 2019 Peserta
Tertanda,