LAPORAN AKHIR
OLEH :
HERNITA ULFATIMAH
NIM : 01720625007
LAPORAN AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Program
Diploma Tiga Perbankan Syariah Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
OLEH:
HERNITA ULFATIMAH
NIM : 01720625007
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
Shalawat dan salam atas junjungan alam Nabi Muhammad SAW. Dimana atas
yakni Iman dan Islam sebagaimana yang telah dirasakan saat ini dan sampai
akhirnya nanti. Demikian juga halnya yang penulis rasakan, akhirnya dengan izin
dan rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini yang
Sebagai syarat akhir untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.md), pada Fakultas
Syariah dan Hukum Jurusan Perbankan Syariah, Universitas Islam Sultan Syarif
Tugas akhir ini bisa terwujud dengan baik berkat dari kerja sama dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih karena telah
membantu penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan a penulis ucapkan
yang selalu mencintai ananda dengan sepenuh hati dan rela mengorbankan
ii
tugas akhir ini. Selanjutnya, buatadik – adik ananda yang selalu ananda
2. Yang terhormat Bapak Prof Dr. KH. Akhmad Mujahidin M.Ag, selaku
dalamnya.
Bapak Dr.Wahidin M.Ag selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. H.
6. Yang terhormat Ibu Rozi Andrini, M.E. Selaku Dosen Pembimbing yang
karyawan, khususnya ibu Tiara Hajirah, ibu Bestari Restuti, ibu Risti
iii
9. Khususnya Untuk Wilda Aulia, Indah Anggraini, karmilafitri sari, selaku
teman yang ada di kos setiap waktu dan Egi khodijah febrianti, Sri
Ovitasari, Mei sella Andeani, dan Aisyah Fitriani selaku sahabat yang
10. Semua pihak yang membantu penyelesaian tugas akhir ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya kepada Allah SWT jualah
tempat penulis mohon do’a serta harapan, semoga semua yang diberikan
dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang setimpal, harapan penulis
Hernita Ulfatimah
NIM. 01720625007
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Batasan Masalah ...................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................... 6
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ............................................ 6
E. Metode Penelitian .................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 10
v
C. Kendala serta Solusi dalam Pelaksanaan Tabungan Haji
Baitullah iB Hasanah di PT. Bank BNI Syariah Cabang
Pekanbaru. ............................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 70
A. Kesimpulan ............................................................................. 70
B. Saran ....................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah umat Muslim, sebagai umat Muslim tentunya setiap individu memiliki
Haji merupakan salah satu ibadah yang disarankan untuk segera dilaksanakan
bagi mereka yang mampu. Ibadah haji merupakan ibadah bentuk tahunan yang
dilaksanakan oleh seluruh umat Islam dunia. Dan haji merupakan rukun Islam
yang ke Lima, yang mana ibadah haji tersebut wajib dilakukan sekali dalam
seumur hidup bagi yang mampu dan dilakukan pada waktu dan tempat yang
dilakukan.
dengan berbagai inovasi. Seperti halnya ibadah haji yang banyak diimpikan
adalah bagi yang mampu, baik mampu secara fisik ataupun secara financial.
1
2
mempersiapkan dari sekarang, mulai dari bekal untuk berangkat dan bekal
dengan dana yang terbatas dan memiliki banyak kebutuhan lain yang mesti
ibadah haji. Namun sebenarnya, ada cara yang lebih mudah untuk menyiasati
Karena itu Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada
Indonesia terdapat dua jenis bank, yaitu bank konvensional atau bank yang
melakukan usaha secara konvensional dan bank syariah atau bank yang
melakukan usaha dengan prinsip syariah. 2 Aktivitas kedua bank ini sama,
perbedaanya hanya terletak pada konsep dasar operasional bank syariah yang
diandalkan, terpercaya dan terbebas dari unsur Maghrib (maysir, gharar dan
riba).
Baik itu bank umum syariah atau unit usaha syariah dari bank konvensional.
dana tersebut akan dikelola secara profesional oleh pihak Bank sesuai dengan
3
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT.Raja Grapindo Persada, 2008), h.
30.
4
Adiwarman A Karim, Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014), Edisi-5, h. 107.
4
akad wadiah, yaitu titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap
Tabel 1.1
Perbedaan Tabungan Wadiah Dan Mudhorobah.
No Sifat Perbedaaan Tabungan Wadiah Tabungan
Mudharabah
1 Sifat Dana Titipan Investasi
2. Penarikan Dapat dilakukan Dilakukan pada priode
setiap saat teretntu
3 Insentif Bonus (jika ada) Bagi hasil
4 Pengembalian Modal dijamin Modal Tidak dijamin
modal kembali 100% dikembalikan 100%
Sumber : Djoko Mulyono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan dan Lembaga
Keuangan Syariah, 2015.
Bank Syariah juga bebas untuk menetapkan akad seperti apa yang akan
diberikan, dan usaha seperti apa yang harus dibiayai. Sehingga, prinsip
rekening untuk Tabungan Haji Syariah. Berapapun uang yang dimiliki segera
suci maka perlu mempersiapkan dari sekarang. Dan keinginan nasabah untuk
menarik minat nasabah untuk menggunakan produk tersebut. Serta akad yang
PEKANBARU”.
B. Batasan Masalah
Pekanbaru.
5
https://www.Cermati.com/tabungan-syariah/t/hajidari Artikel diakses pada (Jum’at 22
November 2019 (05.54).
6
C. Rumusan Masalah
2. Apa saja variasi akad yang ada pada Tabungan Baitullah iB Hasanah di
1. Tujuan Penelitian
Pekanbaru?
2. Kegunaan Penelitian
tentang implementasi tabungan haji. Dan juga sebagai salah satu syarat
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
pada Bank BNI Syariah kantor cabang Pekanbaru yang beralamat Jl. Jend.
Sudirman No. 484, Jadirejo, Kec, Sukajadi, kota Pekanbaru, Riau 28121.
Tabungan Haji.
6
konsep yang menjadi objek penelitian. dan populasi yang sudah
permasalahan penelitian.8
4. Sumber Data
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan dari
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi PT. BNI
6
Jusuf Soewadji, Pengantar Metodogi Penelitian, (Jakarta : Mitra Wicana Media,2012),
h.129.
7
Prof, Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995),
h,58.
8
Ibid
9
c. Dokumentasi, berupa brosur, formulir, laporan data dan data lain dari
6. Teknik Analisis
penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang
pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau apa adanya.9
7. Teknik Penulisan
khusus.
9
Jusuf Soewadji, Op.cit.
10
F. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
dari sejarah berdirinya Bank BNI Syariah, visi dan misi bank,
Baitullah iB Hasanah
DAFTAR PUSTAKA
11
BAB II
GAMBARAN UMUM
Cabang Pekanbaru dibentuk secara mandiri melalui Tim proyek internal. Pola
Syariah untuk masuk kedalam pasar perbankan syariah adalah Dual System
Banking.
karena BNI merupakan bank besar pertama yang membuka unit syariah.
ada pada bank induk (teknologi, informasi, jaringam distribusi dan lain
sebagainya).
10
BNI Syariah, “Buku Pedoman Kerja” (Jakarta 2000) .
11
12
2. Dapat melakukan aliansi dengan Businees Unit dalam satu bank induk
3. Sistem managemen dan operasional bank syariah lebih muda dan cepat
induknya.
khusus.
unit usaha syariah BNI. Setelah itu BNI menerapkan strategi pengembangan
e. Pada bulan Agustus dan September 2004, SBU syariah banking &
f. Pada bulan Juni dan Juli 2005, BNI syariah membuka Kantor cabang
g. Pada bulan Desember 2005, BNI syariah membuka Kantor cabang syariah
balik papan.
outlet (SCO).
menambah jaringan. Kantor cabang ini merupakan outlet ke-31 yang dimiliki
Pekanbaru ini dihadiri oleh Bapak Gebernur Riau, Wali kota Pekanbaru
kemitraan.
a. Gharar yaitu transaksi mengandung unsur tipuan dari salah satu pihak
d. Riswah yaitu tindakan suap dalam bentuk uang, fasilitas atau bentuk
BNI syariah siap memasuki pasar, awal 2010, Unit Syariah BNI
dan dewan komisaris BNI telah menyetujui rencana BNI syariah itu menjadi
bank umum murni syariah.Spin off dilakukan sebagai langkah strategi BNI
kebutuhan pasar dan regulasi, serta faktor internal, antara lain corporate plan,
kesiapan organisasi, dan coustomer base, melalui spin off ini, manajemen BNI
Syariah akan lebih pokus dalam mengelola bisnis, independen, fleksibel serta
Realisasi waktu spin-off bulan juni 2010 tidak terlepas dari faktor
meningkat.
Saat ini asset BNI syariah sebesar Rp 14 Triliun lebih. Dengan posisi
itu, unit Syariah BNI berada pada peringkat ke tiga dari 30 unit Syariah,
setelah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, juga memiliki
pengunaan jaringan saluran distribusi yang meliputi kantor cabang BNI, 7.481
jaringan ATM BNI, 21.143 ATM LINK dan 30.794 ATM Bersama serta
fasilitas Phone Banking 24 jam BNI Call di 021-500046 atau 68888 (via
16
ponsel) serta SMS Banking dan Internet Banking untuk kebutuhan Transaksi
Setiap perusahaan tentunya memiliki visi dan misi. Visi adalah tujuan
mencapai visi. PT. Bank BNI Syariah juga memiliki visi dan misi, yaitu
sebagai berikut:
Visi : Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam Layanan dan Kinerja dengan
Membawa Berkah.
Motto: MemberikanKenyamanandalamSetiapTransaksi
mempunyai arti sangat penting agar pelaksanaan kegiatan maupun usaha dapat
berjalan dengan baik dan lancar, sesuai hirearki dan masing-masing unsur
organisasi dapat berbeda-beda antara satu bank dan lainnya.Bentuk ini juga
slalu dipengaruhi oleh fungsi dasarnya kerja dari jenis kegiatan kegiatan
17
18
Pembagian kerja:
Pimpinan cabang:
cabang.
penetapan gaji, pensiun, jaminan hari tua dan lain-lain bagi pegawai
diperlukan.
tersebut.
mungkin.
11
BNI Syariah, “Buku Pedoman Kerja” (Jakarta 2000)
19
yang terkait.12
1) Membawah bagian layanan bank dan kas serta bagian opearasional dan
haji.
3. Meneima dan membayar uang tunai, baik berupa cek/bilyet giro dari
4. Menyimpan dan memelihara dana tunai selama jam operasi, kas dan
sesudahnya.
12
Ibid
13
Ibid
14
Ibid
20
tidak berkepentingan.15
Bagian Operasional
bank yang diberikan oleh atasan langsung sepanjang masih dalam ruang
infentaris tersebut.
4. Secara rutin memeriksa dan mengajukan usaha untuk pengadaan ATK dan
barang cetak.
7. Senantiasa memonitor pembebasan dari Kantor pusat dan cabang lain atas
15
Ibid
21
maupun finansial.
tulisan.
berlaku.
dan akad.
pembiayaan.18
(BUMT, hak cuti, lembur dll) serta perubahan data karyawan, terutama
18
Ibid
23
karyawan.
pelayanan pajak.
12. Melakukan cash count terhadap uang tunai yang berada di teller maupun di
13. Melakukan cash count petty cash periksaan rutin meterai temple sebulan
sekali.
14. Bertanggung jawab atas percetakan cek dan BG yang diminta bagian CS.
15. Membina suasana kerja yang harmonis dan kondusif yang mendukung
bank.19
1. Penghimpun Dana
Bank tidak meberikan imbalan berupa bunga atas dasar dana yang
disimpanan oleh, imbalan yang diberikan atas dasar prinsip bagi hasil,
19
Ibid
24
syariah.20
b. Tabungan iB Hasanah
kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini,
20
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
21
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
25
akan dibagi hasilkan antara anda dan bank sesuai dengan nisbah yang
d. BNI iB Deposito
dana anda sebagai investasi berjangka yang akan terus tumbuh dalam
sebelumnya.23
haji yang dikelola secara aman dan bersih sesuai syariah dengan akad
persyaratan.24
f. Giro iB Hasanah
merupakan titipan dana yang dengan seizin dari pemilik dana dapat
22
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
23
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
24
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
26
2. Penyaluran Dana
a. Multiguna iB hasanah
b. BNI iB Griya
25
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
26
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
27
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
27
d. BNI iB Oto
pembiayaan ini.29
e. Multijasa iB Hasanah
28
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
29
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
30
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
28
diterima.31
3. Jasa Operasional
a. Kiriman Uang
Kiriman uang (KU) adalah suatu jasa bank dalam pengiriman dana
dari suatu cabang ke cabang lain atas permintaan pihak ketiga untuk
wakalah.32
b. Inkaso
prinsip al-Wakalah.33
c. Kliring
4. Jasa Produk
31
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
32
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
33
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
34
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
29
swalayan yang berlogo Master Card dimana saja dalam maupun luar
negri.35
kemudahan bagi para nasabah dalam mengakses PT. BNI tbk. Kantor
transaksi Keuangan).37
e. Jasa lain-lain PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor cabang syariah
lain-lain.39
38
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
39
Brosur BNI Syariah Pekanbaru.
31
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Implementasi
dari suatu kebijakan atau program merupakan rangkaian pilihan yang kurang
kebijakan dan merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu dengan
sarana dan prasarana tertentu dan dalam urutan waktu tertentu. Pada dasarnya
kebijakan itu.
B. Tinjauan Haji
31
32
dan tempat lainnya (mas’a, Arafah, Muzdalifah, dan Mina) dalam waktu
Arafah, dan beberapa amalan lainnya. Waktu melaksanakan haji yaitu pada
bulan-bulan haji yang dimulai dari bulan syawwal sampai 10 hari pertama
40
bulan Dzulhijjah. Haji merupakan rukun Islam yang ke Lima yang
a. Syarat-Syarat Haji :
wajib haji yang lainnya serta belum pernah melaksanakan haji, maka
2) Baligh, (Dewasa) Syarat wajib haji yang kedua adalah baligh. Akan
tetapi, jika ada seorang Muslim yang melakukan ibadah haji namun
masalah dengan batin dan akalnya, maka kewajiban orang ini sudah
jiwa akan susah, bahkan tidak bisa sama sekali, untuk melaksanakan
40
H. Edi mulyono, dan H. Harum Abu Rofi’ie, Panduan praktis dan Terlengkap Ibadah
Haji dan Umrah, (Jogjakarta: Safirah, 2013), h. 15.
33
b. Rukun Haji.
3. Thawaf di Baitullah.
lima).
41
Softwareal-Quran Digital (Qs.al-Baqarah ayat 158).
42
Softwareal-Quran Digital (Qs.al-Baqarah ayat 196).
35
C. Tabungan
bank, simpanan adalah sumber dana utama yang sejatinya ditahan untuk
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat
dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan
syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.43
43
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah mada
University Press, 2009), h. 92.
44
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2011), Edisi ke-4,. 345.
45
Abdul Ghofur Anshori, loc.cit
36
buku tabungan dan kartu ATM tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
dikembalikan semua.48
46
Nurnasrina dan P. Adiyes Putra, Kegiatan Usaha Bank Syariah, (Yogyakarta:
Kalimedia, 2017), Cet-1, h. 33.
47
Nurnasrina, perbankan syariah 1, (Pekanbaru: Suska Pers, 2012), h.107.
48
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta:
PT.Grasindo, 2005), h.52.
49
Ibid., h.117.
37
2. Membawa uang setoran awal sesuai aturan yang ditetapkan pihak bank.
untuk diisi.
D. Tabungan Haji
nasabah akan menunaikan ibadah haji atau saat tertentu sesuai dengan yang
kini bank juga menyediakan tabungan untuk para nasabah yang ingin
E. Akad
Akad adalah kesepakatan dalam suatu perjanjian antara dua pihak atau
a. Tujuan
dan tijarah.51
Akad
Tabarru Tijarah
b. Keabsahan Akad
50
Djoko Mulyono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan Dan Lembaga Keuangn Syariah,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2015), h. 12.
51
Ibid., h. 13.
52
Ibid., h. 29-30.
39
3. Bathal atau Void, yatu Akad yang salah satu rukun tidak terpenuhi
c. Pelaksanaan Akad
langsung dieksekusi.
F. Variasi Akad
antara dua pihak yang mana pihak pertama atau nasabah menitipkan dana
kepada pihak kedua atau bank dan bank tidak berkewajiban memberikan bagi
hasil dan dananya boleh dikelola oleh pihak bank. Dan Akad Mudharabah
adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama
pengelola.
A. Akad Wadiah
53
Totok Budisantoso Nuritomo, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta Selatan:
Jagakarsa, 2014), Edisi-5, h. 216.
40
otoritas pemilikan suatu barang kepada orang lain agar dijaga secara
jelas dan tegas. 54 Dan Dalam tradisi fiqh Islam prinsip titipan atau
diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik
barang/asset titipan, selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau
54
Abdullah Abdul Husain At Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip Dasar dan Tujuan,
(Yogyakarta: Magistra Insane Press, 2004), Cet-1, h. 266.
55
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Bagi Bankir Dan Praktisi Keuangan, h. 135.
41
Islam agar aset selalu diusahakan untuk tujuan produktif (tidak idle
3. Dasar Hukum
56
Ascarya, Akad & Produk Bank Syari’ah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.43.
57
Nurnasrina dan P. Adiyes Putra, Kegiatan Usaha Bank Syariah, (Yogyakarta:
Kalimedia, 2017), Cet-1, h. 35.
58
Softwareal-Quran Digital (Qs. Al Baqarah 282).
43
Rasulullah SAW:
َْح َّد َث َنا م َُح َّم ُد بْنُ ْال َع ََل ِء َوأَحْ َم ُد بْنُ إِب َْراهِي َم َق َاَل َح َّد َث َنا َط ْل ُق بْنُ َغ َّن ٍام َعن
صال ٍِح َعنْ أَ ِبي َ ْن َعنْ أَ ِبي ٍ صيَ َش ِريكٍ َقا َل ابْنُ ْال َع ََل ِء َو َقيْسٌ َعنْ أَ ِبي ُح
َّْللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم أَ ِّد ْاْلَ َما َن َة إِ َلى َمن
َّ صلَّى ِ َّ ه َُري َْر َة َقا َل َقا َل َرسُو ُل
َ َّللا
(ا ْئ َت َم َن َك َو ََل َت ُخنْ َمنْ َخا َن َك (رواه ابو داود
Artinya:“Tunaikanlah amanat kepada yang menerimanya dan jangan
membalas khianat kepada orang yang telah
menghianatimu.” (HR,Abu Daud, at-Tirmidzi).
4. Prinsip Wadi’ah
pihak yang dititpkan dengan alasan apapun juga, akan tetapi pihak
1) Rukun Wadiah
59
Irham Fahmi, Bank dan Lembaga Keunagan Lainya Teori dan Aplikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 27.
44
c) Ijab qobul(sighot).
2) Syarat Wadiah
Jika itu bukan pemiliknya atau bukan orang yang ahli maka
batal. Dalam hal ini, maka anak kecil dan orang gila tidak
60
Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2012), h. 206.
45
61
Abdul Rahman Ghazaly, et al. Fiqih Muamalat, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), h.189.
46
gandum.
yang dititipkan.
melanggar kesepakatan.
imbalan.
47
B. Akad Mudharabah
Akad sendiri berasal dari bahasa arabal - aqdu yang berarti: perikatan,
perjanjian dan pemufakatan. Akad adalah suatu perikatan antara ijab dan
kabul dengan cara yang dibenarkan syara’ yang menetapkan adanya akibat
– akibat.
Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana
dan biasanya dalam bentuk nisbah (persentase). Jika usaha yang dijalankan
62
Totok Budisantoso Nuritomo, loc.cit.
63
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010), h.224.
48
2. Landasan Hukum
Allah SWT:
ٍ ِ
اْلَ َس ُن بح ُن َعل ٍّي ا حْلَََّّل ُل َحدَّثَنَا بِ حش ُر بح ُن ثَابِت الحبَ َّز ُار َحدَّثَنَا نَ ح
ص ُر َحدَّثَنَا ح
ب َع حن أَبِ ِيه ٍ ص َهحي ِ الر حْح ِن ب ِن داود عن ِ ِ
ُ صال ِح بح ِن َ بح ُن الح َقاس ِم َع حن َعحبد َّ َ ح َ ُ َ َ ح
ث فِي ِه َّن الحبَ َرآَةُ الحبَ حي ُع إِ َل ٌ صلَّى اللَّهُ َعلَحي ِه َو َسلَّ َم ثَََّل ِ ُ قَ َال قَ َال رس
َ ول اللَّه َُ
ِ ِ ِ ِ
ط الحبُ ِّر بِالشَّع ِري ل حلبَ حيت ََل ل حلبَ حي ِع ُ َخ ََّل َ َج ٍل َوالح ُم َق َار
ضةُ َوأ ح َأ
Artinya : Diceritakan dari Hasan bin Ali, diceritakan dari Bisyr bin
Sabit,diceritakan dari Nashr bin Qosim dari Abdurrahman bin
Daud dariSholih bin Shuhaib ra. bahwa nabi SAW. Telah
bersabda: tiga halyang di dalamnya ada berkah; jual beli yang
temponya tertentu,memberikan modal seseorang untuk
berdagang dan mencampurantara gandum dengan tepung untuk
rumah tangga, bukan untukdijual beli.
3. Jenis - Jenis Mudharabah
lembaga keuangan, untuk usaha apa dana yang di berikan itu ataupun
rekening investasi terikat dengan dana bank atau rekening lainnya pada
4. Prinsip Mudharabah
Mudharib (pengelola).64
5. Rukun Mudharabah
a. Pelaku :
64
Irham Fahmi, loc.cit.
50
Non Muslim.
1. Modal
2. Kerja
syariah.
dalam kontrak.
Adalah pernyataan dan ekspresi saling ridho atau rela diantara pihak-
d. Nisbah Keuntungan
pihak.
BAB V
A. Kesimpulan
tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian bonus
yang harus dijalankan dan ditaati sesuai dengan ketentuan syariah yang
berlaku.
70
71
54
3. Kendala sejauh ini yang dirasakan Bank adalah adanya calon nasabah yang
calon jamaah haji meninggal sebelum jadwal keberangkatan haji. Dan saat
penyelenggaraan ibadah haji, dan Nasabah salah transfer dana, dalam hal
ini pihak Bank sudah menyikapi dan memberi solusi terhadap apapun
B. Saran
Hasanah di Bank BNI Syariah, maka peneliti memberikan saran kepada Bank
BNI Syariah dan peneliti lain yang akan menjadikan penelitian ini sebagai
rujukan.
mempertahankan tabungannya.
Abdullah Abdul Husain At Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip Dasar dan Tujuan,
Ascarya, Akad & Produk Bank Syari’ah, Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada,
2007.
Persada, 2008.
Pelajar, 2010.
: Kalimedia, 2017.
Renaisan, 2005.
:Ghalia Indonesia
https://www.cermati.com/tabungan-syariah/t/haji(Jum’at 22 NOVEMBER
2019 (05.54).
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada tahun 2017 dengan mengambil jurusan
Jurusan (HMJ).
Kantor PT. Jamkrindo Syariah Kantor Cabang Pekanbaru. Pada tanggal 29 Juni
2020 penulis melaksanakan ujian Munaqasyah atau Ujian Akhir dengan judul
pada PT. BNI Syariah Kantor Cabang Pekanbaru ” di bawah bimbingan Ibu
Rozi Andrini, M.E dan Alhamdulillah dinyatakan LULUS dengan predikat Sangat
Memuaskan.