Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

PSIKOLOGI ASMAUL HUSNA DRS. H. ARNI, M. Fil. I

Al-Qabidh dan Al-Basith

DISUSUN OLEH

LAILATUL HILMIYAH : 190103040140

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Alhamdulillah hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang paling sempurna. Dia yang telah menunjukkan manusia kepada
jalan kebenaran dengan hidayah dan taufiq nya. Shalawat setra salam selalu kita curahkan
kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau
hingga akhir zaman. Penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dan ide-ide hingga nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar.

Banjarmasin, 10 Oktober 2019


DAFTAR ISI

JUDUL
HALAMAN.................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar
belakang.....................................................................................4

B. Rumusan masalah...............................................................................4

C. Tujuan
masalah...................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................6

A. Bagaimana Sejarah dan Hikmah Terjadinya Perang


Badar........................................................................................6
B. Bagaimana Sejarah dan Hikmah Terjadinya Perang
Uhud..........................................................................................6
C. Bagaimana Sejarah dan Hikmah Terjadinya Perang
Khandak...............................................................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................................14

A. Kesimpulan.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Al-Qabidh dan Al-Basith


Al-Qabidh mengandung arti yang maha menyempitkan (Makhluknya). Al-Qabidh
secara bahasa berarti sesuatu yang berarti sesuatu yang diambil atau keterimpitan
pada sesuatu. Kemudian, makna ini berkembang dengan arti menahan, menghalangi,
atau menyempitkan.
Allah Al-Qabidh, artinya Allah menyempitkan atau menahan seluruh hal menurut
hikmah kebijaksanaan-Nya. Allah menyempitkan rezeki siapa (seperti orang yang
tidak bersyukur) yang Dia kehendaki. Dia menyempitkan hati siapa (seperti hati yang
munafik) yang dikehendaki-Nya.
Allah pemilik tunggal segala sesuatu, menciptakan semua Makhluk dan Bumi
dilengkapi dengan berkah yang akan memenuhi kebutuhan mereka. Semua bentuk
kekayaan benar-benar milik-Nya, karena Dia adalah pemilik tunggal. Dia muka bumi
ini bahkan dijagat raya sekalipun semua bentuk kekayaan adalah miliknya. Semua
makhluk harus tau bahwa Allah lah pemberi dan mempunyai segalanya.
Cara Allah menguji hamba-hambanya berbeda-beda. Termasuk dengan harta ada yang
diberi berlebihan ada pula yang diberi kekurangan tergantung bagaimana cara seorang
hamba menyikapi dan mensyukurinya. Ini sebagai ujian dari tuhan apakah kita
termasuk seorang hamba yang cinta dunia atau seorang hamba yang mendambakan
kehidupan akhirat kelak.
Allah berfrman dalam surah At-Taghabun,64: 16-17
       
          
          
 
Artinya: “ Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan
dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung. Jika kamu memimjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah
melipat gandakan (pembalasannya) Allah kepadamu dan mengampunimu kamu...”
Orang-orang harus menyadari bahwa Allah menyelamatkan hamba-hambanya dari
berbagai kesulitan dan penderitaan yang dialami. Sama seperti Dia yang
menyempitkan maka dia pula lah yang melapangkan. Jika orang-orang yang
menyembah-Nya tulus dan hanya berserah diri kepada Allah maka ia akan
mendapatkan ketenangan dan perasaan lega tanpa beban. Ia mendukung mereka
dengan bantuan-Nya, Cinta dan kasih sayang tanpa pamrih. Allah dalam Al-Qur’an
juga mengingatkan kita bahwa dengan mengingat tuhan maka semua hati akan
menemukan kedamaiannya.
Allah Swt. Berfirman:
         
  
Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat allah-lah hati menjadi tentram.
[Qs. Ar-Rad, 13:28].1
Dalil yang membuktikan bahwa al-Qabidh sebagai nama Allah diriwayatkan dari anas
bin malik Radhiyallahu anhu. Ia berkata:

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin juga memasukkannya ke dalam himpunan


nama-nama Allah yang beliau kumpulkan dalam kitabnya al-Qawa’id al-Mutsla Fi
Shifatillah wa Asma’ihi al-Husna.

Menurut Abu ath-Thayyib Muhammad syamsul Haq alAzhim Abad

1
Fajar Sujatmiko “http://ruangpustaka.blogspot.com/2011/04/al-qabidh-maha-menyempitkan.html?
m=1(diakses pada tanggal 02 meret 2020,pukul 23.00).

Anda mungkin juga menyukai