Anda di halaman 1dari 9

“SKALA THURSTONE”

Tugas Kelompok 4

Mata Kuliah : Kontruksi Alat Ukur Psikologi

Dosen Pengampu:

Dina Nisrina, M.Psi, Psikolog

Di susun oleh :

Fadya Khoirun Nisa (190103040106)

Lailatul Hilmiyah (190103040140)

Lili Norliati (190103040447)

Rizqiatul Khair (190103040091)

Sinta Nurwaqiah (190103040428)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULIDDIN DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

BANJARMASIN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Skala Thurstone: Metode Interval-Tampak Setara (method of equal-appearing
interval) adalah skala yang disusun agar responden memilih pernyataan yang ia setujui
dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda beda.Pernyataan
yang diajukan kepada responden disarankan oleh Thurstone untuk tidak terlalu banyak,
diperkirakan antara 5 sampai 10 butir pertanyaan atau pernyataan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Skala Thurstone?
2. Sejarah Singkat Skala Thurstone?
3. Bagaimana Langkah-langkah Skala Thurstone?
4. Bagaimana Cara Menghitung Skala Thurstone?
5. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Skala Thurstone?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Tentang Skala Thurstone
2. Untuk mengetahui Pengembangan Skala Thurstone dan cara hitungnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SKALA THURSTONE


Skala Thurstone adalah skala yang disusun agar responden memilih
pernyataan yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan
yang berbeda beda.Pernyataan yang diajukan kepada responden disarankan oleh
Thurstone untuk tidak terlalu banyak, diperkirakan antara 5 sampai 10 butir
pertanyaan atau pernyataan. Skor tinggi pada skala berarti mereka memiliki tingkat
prasangka terhadap sifat yang ingin diteliti. Skor terendah berarti responden
mempunyai sifat yang vaforit terhadap sifat yang ingin di teliti.
B. SEJARAH SKALA THURSTONE
Diciptakan oleh L.L. Thurstone untuk mengukur sikap. Karena itu disebut
juga skala sikap (attitudinal scale). Sikap (menurut Thurstone) = derajat afek positif
atau negative (evaluasi afektif) terhadap suatu obyek psikologis. Obyek dapat berupa
: Individu, kelompok, benda, ide, dll.
Thurstone memiliki 130 pernyataan tentang sikap terhadap gereja (1928).
Contoh : “Saya percaya pada agama, tapi saya jarang ke Gereja”, “Menurut saya
kehadiran di gereja merupakan ukuran yang jelas untuk moralitas bangsa”.
 Setiap pernyataan di cetak dalam 1 kartu.

 200 ahli (disebut jugde) diminta untuk menulai setiap pernyataan


seberapa favorable (mendukung) terhadap gereja dari : 1
(unfavorable) hingga 11 (favorable), bukan tentang sikap mereka
sendiri.

Unfavorable Netral Favoratable

 Berdasarkan data tersebut pernyataan dihitung median (S) &


Kesepakatan (Q) dari penilaian seluruh ahli tersebut.
 Terpilih 45 pernyataan yang terbaik berdasarkan S & Q.
45 Pernyataan tersebut diberikan kepada 200 subjek lainnya
(=responden) yang diukur sikapnya dengan menentukan “setuju”
atau “tidak setuju”. 1

C. Langkah-langkah Dalam Penyusunan Skala Thurstone


Dalam penyusunan skala Thurstone, ada beberapa langkah yang perlu dipedomani,
yaitu:
a) Menentukan komposisi dalam satu pool
1) Susun dan/atau kumpulkan suatu set pertanyaan yang unidimensional. Jumlah soal
yang ideal antara 100 dan 200 butir.
2) Kekuatan suatu butir/perbutir soal tidaklah begitu penting.
3) Boleh pertanyaan positif maupun pertanyaan negatif.
4) Susun pertanyaan yang unidimesional dan yang bersifat menyatakan sesuatu itu pada
suatu kartu untuk setiap soal.
b) Pemilihan penimbang dan pertimbangan
1) Rumuskanlah populasi penelitian itu.
2) Pilih dari populasi yang sama, penimbang/juri yang akan membantu pengembangan
butir soal diatas.
3) Jumlah penimbang sebaiknya sebanyak mungkin, antara 40-100 orang.
4) Kepada penimbang diharapkan mengelompokkan butir soal yang terdapat dalam
setiap kartu ke dalam 11 kelompok dan memberi skor 1 sampai sebelas atau dari
sangat tidak menyenangkan (skor 1) sampai sangat menyenangkan (skor 11).
c) Penskoran pertimbangan atau penaksiran skala interval
1) Kumpulkan semua pertimbangan untuk tiap-tiap pernyataan atau butir soal.
2) Distribusikan setiap pernyataan dan pertanyaan yang nilainya sangat menyebar
dibuang. Adapun skor nilai yang agak bersamaan digunakan untuk membuat skala.
3) Hitung semi interquartile range untuk setiap pernyataan. Hitung median dan nilai-
nilai. Median akan digunakan sebagai dasar perhitungan.
4) Nilai butir soal ditentukan dengan menghitung median untuk penempatan frekuensi
penilai.
5) Tentukan berapa panjang skala dan berapa banyak butir soal. 20 atau 25 butir soal
cukup memadai sebagai alat ukur untuk mengungkapkan sesuatu.
1
https://www.sosial79.com/2020/12/pengertian-skala-thurstone-
langkah.html?m=1
6) Setelah ukuran skala ditentukan, pilihlah soal sebanyak yang dibutuhkan
berdasarkan interval yang sama.
7) Bentuk paralel dapat disusun dengan memilih butir soal lain berdasarkan interval
yang sama pula.
d) Persiapan pengadministrasian dan penskoran
1) Suatu butir soal hendaklah dipilih dari sejumlah (pool) soal-soal yang lebih luas.
Butir-butir soal itu ditempatkan secara random/acak tanpa nilai butir soal itu.
2) Pada setiap butir soal hendaklah disediakan tempat untuk responden menyatakan
setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan itu.
Penskoran dilakukan dengan membuat tanda pada butir soal bahwa responden setuju
dengan pernyataan itu. Kemudian mencari skala nilai untuk tiap butir soal, dan
selanjutnya mencari median untuk butir soal itu. Median untuk setiap butir soal yang
disetujui akan menjadi skor skala untuk responden itu.2
D. Skala Thurstone
Pada skala ini ada dikenal dua arah yakni ada favourable (pernyataan yang
bersifat positif atau mendukung) dan unfavourable (pernyataan yang bersifat negatif
atau tidak mendukung). Terlebih dahulu menyusun item-item yang berdasarkan pada
indikator dan aspek keperilakuan, setelah item-item tersebut sudah tersusun maka
peneliti memvalidasi item-item tadi. Validator item atau anggota kelompok penilai
dengan minimal sebanyak 30 orang. Pada setiap item ada alternatif respons validasi
dengan rentang 1 sampai 11, rentang 1 sampai 11 tadi diwujudkan dalam bentuk huruf
alfabet yaitu A sampai dengan K.3
Intruksi yang diberikan kepada anggota kelompok penilai yakni dengan
menilai atau meletakkan item pada salah satu rentang huruf, dari A sampai K.

A B C D E F G H I J K

A : Arah Unfavourable
F : Netral
K : Arah Favourable
Kepada anggota kelompok penilai dijelaskan bahwa kotak yang berisikan
huruf A berada paling kiri merupakan tempat untuk meletakkan pernyataan sikap

2
A. Muri Yusuf, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan”, (Jakarta
:Kencana, 2014) Hlm. 226-227
3
Ahmad Saifuddin, “Penyusunan Skala Psikologi”, (Jakarta: KENCANA, 2020), hlm 81
yang dinilai unfavourable, sedangkan kotak dengan huruf K yang berada paling kanan
merupakan tempat untuk meletakkan pernyataan sikap yang dianggap dinilai paling
favourable, lalu dengan kotak yang berhuruf F yang berada di tengah merupakan
tempat yang meletakkan pernyataan sikap yang dianggap netral. Untuk huruf pada
kotak-kotak yang lain sengaja tidak dijelaskan untuk menimbulkan kesan interval
yang tampak setara antara jarak satu huruf dengan huruf yang lain.
Data hasil penilaian dari seluruh anggota kelompok penilai untuk setiap nomor
pernyataan disusun dalam suatu tabel yang memuat frekuensi penilai yang
memasukkan pernyataan yang bersangkutan pada setiap kotak. Diberikan contoh hasil
penilaian, misalnya untuk pernyataan 1 dan pernyataan 2, anggota kelompok penilai
yang terdiri atas 100 orang, dan diberi lambang N sehingga dalam hal ini N = 110

Nomor Interval
aitem A B C D E F G H I J K
(11) (12)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

f 2 3 5 4 12 15 42 8 11 7 1
.06 0
1 p .02 .03 .05 .04 .11 .14 .38 .07 .10
1.0 1.0
pk .02 .05 .10 .14 .25 .39 .77 .84 .94

f 0 0 0 22 59 16 8 3 1 1 0
0 0
2 p 0 0 0 .20 .54 .15 .08 .03 0
1.0 1.0
pk 0 0 0 .20 .74 .89 .97 1.0 1.0

Tabel 1. Contoh Hasil Penilaian untuk Pernyataan 1 dan 2 dengan N = 110

Frekuensi yaitu banyaknya anggota kelompok penilai yang menempatkan pernyataam


nomor 1 ke dalam kotak tertentu. Misalnya, pada kotak E mempunyai f = 12 yang berarti 12
orang anggota penilai yang meanggap pernyataan nomor 1 mengarah kepada unfavourable.
Ada proporsi yang merupakan perbandingan antara frekuensi pada setiap huruf dan
banyaknya subjek kelompok penilai seluruhnya, jadi p = f/N (pada huruf G yang mempunyai
f = 42 akan diperoleh harga p = 42/100 hasilnya 0,38. Selanjutnya pk yaitu proporsi
kumulatif yang merupakan jumlah proporsi pada interval atau angka tertentu ditambah
dengan semua proporsi di bawahnya (pada angka 4 atau huruf D terdapat proporsi sebesar
0,04 oleh karena itu proporsi kumulatif untuk angka 4 adalah pk = 0,04 + 0,05 + 0,03 + 0,02
= 0,14. Proporsi Kumulatif ini ditentukan dengan menambahkan proporsi pada angka tertentu
dengan proporsi kumulatif sebelumnya, jadi pk untuk angka 4 juga bisa dihitung dengan 0,04
+ 0,10 = 0,14.4

Nilai skala bagi pernyataan yang bersangkutan dapat dihitung dengan mencari nilai
median kemudian diberi lambang S, dengan rumus sebagai berikut :

S = bb + [ ]i

Keterangan :

Bb = Batas bawah angka yang berisi median

Pkb = Proporsi kumulatif di bawah angka median

P = Proporsi pada angka yang berisi median

i = Luas interval angka atau sama dengan 1

Dalam Statistika, median adalah suatu angka yang membatasi 0,50 proporsi (50%)
angka yang lebih kecil dari angka di atasnya. Untuk menemukan letak median, bisa dilihat
pada tabel yang berisikan proporsi kumulatif 0,50. Pada contoh hasil penilaian terhadap
pernyataan nomor 1, bahwa proporsi kumulatif pada huruf F hanya 0,39, sedangkan pada
huruf G = 0,77, sehingga proporsi kumulatif sebesar 0,50 berada dalam huruf G atau pada
angka 7. Batas bawah angka 7 yang berisi median adalah bb = 6,5 (pada tengah-tengah antara
angka 6 dan 7). Proporsi kumulatif pada angka 7 adalah p = 0,38.

Berikut perhitungan nilai skala pernyataan pada nomor 1 dan 2 :

S 1 = 6,5 + [ ] 1 = 6,8

6,8 adalah nilai skala untuk pernyataan nomor 1, sedangkan nilai pernyataan nomor 2 dengan
nilai skala 5,1 dihitung sebagai berikut :

S 2 = 4,5 + [ ] 1 = 5,1

4
Saifuddin Azwar, “SIKAP MANUSIA TEORI DAN PENGUKURANNYA”, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), hlm 127-129
Dari nilai S terlihat bahwa pernyataan nomor 1 lebih favourabel dibandingkan dengan
pernyataan nomor 2, maksudnya pernyataan nomor 1 lebih mendukung atau lebih memihak
pada apapun objek sikap yang hendak di ungkap daripada pernyataan nomor 2. Nilai skala S
merupakan nilai yang menunjukkan bobot favourable suatu pernyataan. Pada contoh di atas,
orang yang menyatakan setuju pada pernyataan nomor 1 berarti sikapnya lebih positif
daripada berarti orang yang setuju pada pernyataan nomor 2 tapi tidak setuju dengan
pernyataan nomor 1. Apabila semua pernyataan telah memiliki nilai skala, maka bisa
menjumlahkan semua nilai skala dari pernyataan-pernyataan yang disetujui oleh seseorang
untuk mengetahui sikapnya.5

E. Kelebihan skala thurstone :


 Memudahkan responden
Hanya memilih respon " setuju - tidak setuju"
 Dapat digunakan untuk metode pengukuran lain
"Force- choice" ( misal : EPPS )
 Tidak terjadi response bias ( seperti : extream respons, central tendency)
dibandingkan pada skala likert.

Kekurangan skala thurstone :

 Perlu Klp penilaian (judging group)


Membuat waktu dan usaha lebih lama
 Perlu item banyak agar reliabilitas tinggi (dibanding dengan skala likert).6

5
Saifuddin Azwar, “SIKAP MANUSIA TEORI DAN PENGUKURANNYA”, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), hlm 129-131
6
Edward, A. L, & Kenney, K. C. (1946). A comparison of the thurstone and likert techniques of
attitude scale construction. Journal of Applied Psychology, 30:72-83).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Skala Thurstone adalah skala yang disusun agar responden memilih pernyataan yang
ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda
beda.Pernyataan yang diajukan kepada responden disarankan oleh Thurstone untuk tidak
terlalu banyak, diperkirakan antara 5 sampai 10 butir pertanyaan atau pernyataan. Diciptakan
oleh L.L. Thurstone untuk mengukur sikap. Karena itu disebut juga skala sikap (attitudinal
scale). Sikap (menurut Thurstone) = derajat afek positif atau negative (evaluasi afektif)
terhadap suatu obyek psikologis. Obyek dapat berupa : Individu, kelompok, benda, ide, dll.

Pada skala ini ada dikenal dua arah yakni ada favourable (pernyataan yang bersifat
positif atau mendukung) dan unfavourable (pernyataan yang bersifat negatif atau tidak
mendukung). Terlebih dahulu menyusun item-item yang berdasarkan pada indikator dan
aspek keperilakuan, setelah item-item tersebut sudah tersusun maka peneliti memvalidasi
item-item tadi. Validator item atau anggota kelompok penilai dengan minimal sebanyak 30
orang. Pada setiap item ada alternatif respons validasi dengan rentang 1 sampai 11, rentang 1
sampai 11 tadi diwujudkan dalam bentuk huruf alfabet yaitu A sampai dengan K.

Anda mungkin juga menyukai