Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

“MENSKOR DAN MENILAI”

OLEH:

KELOMPOK 5

EVA ROSDIANA DEWI

SARTIKA .HM

SANTI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


AL-HADY BOMBANA
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan nama Allah Swt. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang. Puji
dan syukur dengan hati yang tulus penulis mempersembahkan kehadirat Allah Swt., karena atas
berkat taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat mempersembahkan makalah tepat pada
waktunya. Tak lupa pula shalawat dan shalam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad Saw., sang pahlawan revolusioner Islam, yang telah membebaskan kita
dari zaman kebodohan (jahilia), menuju zaman yang kita nikmati saat ini.

Penulisan makalah ini, dibuat untuk menambah khasanah berfikir kita tentang materi
“menilai dan menskor”. Sehingga dengan pemikiran tersebut, kita dapat mengerti dan memahami
serta mengaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan demikian, maka penulisa sangat
mengharapkan sumbang fikiran berupa saran, kritik atau masukan yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini, agar dapat berguna bagi kita semua, dan demi kesempurnaan
makalah ini di masa depan. Amin…

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian penilaian .................................................................................................................. 2

B. Menskor ..................................................................................................................................... 3

C. Perbedaan antara Skor dan Nilai ............................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 11

B. Saran ........................................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sementara orang berpendapat bahwa bagian yang paling penting dari pekerjaan
pengukuran dengan tes adalah penyusunan tes. Jika alat tesnya sudah disusun sebaik-baiknya
maka anggapannya sudah tercapailah sebagian besar dari maksudnya. Tentu saja anggapan itu
tidak benar sama sekali. Penyusunan tes baru merupakan satu bagian dari serentetan pekerjaan
mengetes.
Di samping penyusunan dan pelaksanaan tes itu sendiri, menskor dan menilai
merupakan pekerjaaan yang menuntut ketekunan yang luar biasa dari penilai, ditambah
dengan kebijaksanaan- kebijaksanaan tertentu. Nama lain dari member skor adalah member
angka.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian penilain?
2. Bagaimana cara menskor?
3. Apa Perbedaan antara skor dan nilai?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian penilain dan menskor
2. Untuk mengetahui Bagaimana cara menskor.
3. Untuk mengetahui Perbedaan antara skor dan nilai.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian penilaian
Penilaian berhubungan dengan pengamabilan keputusan.pengambilan keputusan
didasarkan pada nilai.skor pengukuran hasil belajar menjadi bermakna dan dapat digunakan
untuk mengambil keputusan setelah di ubah menjadi nilai.skor hamnyalah bilangan yang
secara arbiter diterakan kepada objek pada sifat tertentu yang diukur menggunakan system
aturan tertentu. Bilangan skor hasil belajar itu belum memepunyai makna apapun dalam
pengambilan keputusan pendidikan sebelum diubah menjadi nilai. 1[1]
1. Nilai
Nilai adalah ubahan skor hasil pengukuran menurut acuan dan skala tertentu
( arikunto,1995 ).Pengkuran menghasilkan skor,sedang penilain menghasilkan nilai.oleh
karena itu,nilai berbeda dengan skor.dalam tes hasil belajar,skor merupakan jumlah
jawaban benar yang dapat dibuat oleh siswa.Pengkuran dilakukan dengan menerapkan skor
atau bilangan jawaban yang diberikan pada siswa,skor itu kemudian menjadi nilai setelah
diubah dengan acuan dan skala tertentu.
2. Skala
Skala adalah satuan yang digunkan dalam penilain,objek harus dibandingkan dengan
unit standar yang disebut nilai skala ( Crocker dan Algina,1986:46) misalnya penilaian
terhadap “panjang” harus jelas sklala apa yang digunkan: sentimeter, inchi, meter, dan
depa. Sedaangkan acuan adalah sangat menentukan dalam penilaian.
Nilai diberikan makna berdasarkan skala yang digunakan .dari nilai yang sama
namun pada skala yang berbeda.oleh karena itu ,memeberi makna kepada nilai harus
didasarkan pada skala yang digunakan,misalnya : nilai 10 merupakan nilai yang bagus
apabila skala yang digunakan adalah 0-10 tetapi meruoakan nilai yang jelek apabila skala
yang digunakan adalah 0-100.
3. Acuan
Acuan juga sangat menetukan dalam penilaian.skor yang sama dapat diubaha
menjadi nilai yang berbeda dan dapat menimbulkan keputusan penilain yang berbeda pada
pengguna acuan yang berbeda.misalnya :seorang siswa mempunyai skor 4 dari 10 butir

1[1] Purwanto,M,Pd,Evaluasi Hasil Belajar,Pustaka pelajar,Celeban Timur,2014,hlm;204-206

2
soal yang diujikan skala yang digunakan 0-100.apabila acuan yang digunakan patokan dan
standar ketuntasan standar menjadi 60 maka nilai siswa tersebut (4/10) x 100 = 40
dinyatakan tidak lulus.

B. Menskor
Disamping penyusunan dan pelaksanaan tes itu sendiri, menskor dan menilai
merupakan pekerjaan yang menuntut ketekunan yang luar biasa dari penilai, ditambah dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu. Nama lain dari menskor adalah memberi angka.
Dalm hal pekerjaan menskor atau menetukan angka, dapat digunakan 3 macam alat
bantu, yaitu:
 Pembantu menetukan jawaban yang benar, disebut kunci jawaban
 Pembantu menyeleksi jawaban yang benar dan yang salah, disebut kunci scoring
 Pembantu menetukan angka, disebut pedoman penilaian

1. Keterangan dan Penggunaanya dalam Berbagai Bentuk Tes


a. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk betul salah
Untuk tes bentuk betul-salah (true-fals), yang dimaksud dengan kunci jawaban
adalah deretan jawaban yang kita persiapkan untuk pertanyaan atau soal-soal yang kita
susun, sedangkan kunci scoring yang adalah alat yang kita gunakan untuk mempercepat
pekerjaaan scoring.
Oleh karena dalam hal ini, testee (tercoba) hanya diminta melingkari huruf B atau
S, maka kunci jawaban yang disediakan hanya berbentuk urutan nomor serta huruf
dimana kita menghendaki untuk melingkari (atau dapat juga diberi tanda X)2[2]
Misalnya :
1. B 6. S
2. S 7. B
3. S 8. S
4. B 9. S
5. B 10. B

2[2] Arikunto suharsimi , Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Bumi Aksara,Jakarta,2009,hlm,223-240

3
Ada baiknya kunci jawaban ini ditentukan terlebih dahulu sebelum menyusun soal,
agar dapat diketahui imbangan antara jawab B dan S, serta dapat diketahui letak atau pola
jawaban B dan S.
Kunci jawaban untuk tes bentuk ini dapat diganti kunci skoring (scoring-cey) yang
pembuatannya melalui langkah-langkah berikut.
Langkah 1 :
Menentukan letak jawaban yang betul, misalnya:
1. B – S 3. B – S
2. B – S 4. B – S, Dan seterusnya.
Langkah 2 :
Melubangi tempat-tempat lingkaran sedemikian rupa sehingga lingkaran yang dibuat oleh
testee dapat dilihat.
Dalam menentukan angka (skor) untuk tes bentuk B – S ini kita dapat
menggunakna dua cara, yaitu :
a. Tanpa hukuman atau tanpa denda
b. Dengan hukuma atau dengan denda
Tanpa hukuman adalah apabila banyaknya angka yang diperoleh siswa sebanyak
jawaban yang cocok dengan kunci. Sedangkan dengan hukuman yaitu karena diragukan
adanya unsur tebakan , digunakan 2 macam rumus tetapi hasilnya sama.
Pertama, dengan rumus :
S=R-W
Keterangan :
S = Score
R = Right
W = Wrong
Skor yang diperoleh siswa sebanyak jumlah soal yag benar dikurangi dengan
jumlah soal yang salah.
Contoh :
- Banyaknya soal : 10 buah
- Yang betul : 8 buah
- Yang salah : 2 buah
Maka jumlah skor yang diperoleh adalah : 8 – 2 = 6

4
Kedua, dengan rumus :
S = T – 2W
T singkatan dari Total, artinya jumlah soal dalam tes. Contoh di atas dihitung :
  Banyaknya soal = 10 buah
  Yang salah = 2 buah
Maka skor yang diperoleh adalah : 10 – (2 x 2) = 10 – 4 = 6

b. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple
choice)
Dengan tes benutk pilihan ganda, testee diminta melingkari salah satu huruf di
depan pilihan jawaban yang disediakan atau membubuhkan tanda lingkaran atau tanda
silang (X) pada tempat yang sesuai di lembar jawaban.
Untuk cara menjawab yang pertama, kita gunakan kunci jawaban misalnya
sebagai berikut :
1. c 6. c
2. a 7. a
3. b 8. a
4. b 9. b
5. a 10. c
Dalam menentukan angka untuk tes bentuk pilihan ganda, dikenal dua macam
cara pula yakni tanpa hukuman dan dengan hukuman. Tanpa hukumna apabila
banyaknya angka dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban.
Dengan hukuman menggunakn rumus :

S = R - (W)
(n - 1)
Keterangan :
S = Score
W = Wrong
n = banyaknya pilihan jawaban
contoh :

5
  Banyanya soal = 10 buah
  Banyaknya yang betul = 8 buah
  Banyaknya yang salah = 2 buah
    Banyaknya pilihan = 3 buah
Maka skornya adalah :
8 - 2 / (3 - 1) = 8 – 1 = 7

c. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk jawab singkat (short answer
test)
Tes bentuk jawab singkat adalah tes yang menghendaki jawaban berbentuk kata
atau kalimat pendek. Kunci jawaban tes bentuk ini merupakan deretan jawaban sesuai
dengan nomorny, contoh :
1. berat jenis
2. mengembun
3. komunitas
4. populasi
5. energi
Mengingat bahwa jawaban yang hanya satu pengertian saja, maka angka bagi tiap
nomor soal mudah ditebak. Usaha yang dikeluarkan oleh siwa sedikit, tetapi lebih sulit
dari tes bentuk betul salah atau pilihan ganda. Sebaiknya tiap soal diberi angka 2 (dua).
Dapat juga angka itu kita samakan dengan angka pada bentuk betul salah atau pilihan
ganda jika memang jawaban yang diharapkannya ringan atau mudah, tetapi sebaliknya
jika jawabannya bervariasu, misalnya lengkap sekali, lengkap dan kurang lengkap,
maka angkanya dapat dibuat bervariasi pula, misalnya 2, 1, 5, dan 1.

d. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk menjodohkan (matching)
Pada dasarnya tes bentuk menjodohkan adalah tes bentuk pilihan ganda, dimana
jawaban-jawaban dijadikan satu, demikian pula pertanyaan-pertanyaannya.
Kunci jawaban tes bentuk menjodohkan dapat berbentuk deretan jawaban yang
dikehendaki atau deretan nomor yang diikuti oleh huruf-huruf yang terdapat didepan
alternatif jawaban. Contoh :

6
  Tahun 1992, atau 1. f
  Imam Bonjol, atau 2. c
  Perang padri, atau 3. h

e. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk uraian (essay test)
Sebelum menyusun sebuah soal uraian sebaiknya kita tentukan terlebih dahulu
pokok-pokok jawaban yang kita kehendaki, dengan demikian maka akan mempermudah
kita dalam pekerjaan mengoreksi tes itu.
Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan pada waktu mengoreksi dan
memberi angka tes bentuk uraian adalah sebagai berikut :
1. Membaca soal pertama darai seluruh siswa untuk mengetahui situasi jawaban.
2. Menentukan angka untuk soal pertama tersebut. Misalnya jika jawabannya lengkap
diberi angka 5, kurang sedikir diberi angka 4, begitu seterusnya sampai pada jawaban
yang paling minim jika jawabannya meleset sama sekali.
3. Memberikan angka bagi soal pertama
4. Mengulangi langkah-langkah tersebut bagi soal-soal tes kedua, ketiga, dan
seterusnya hingga seluruh soal diberi angka.
5. menjumlahkan angka-angka yang diperoleh oleh masing-masing siswa untuk tes
bentuk uraian
Apa yang telah diterangkan diatas adalah acar memberikan angka dengan
menggunakan atau mendasrakan pada norma kelompok (norm referenced test). Apabila
dalam memberikan angka menggunakan atau mendasarkan pada standar mutlak
(criterion referenced test ), maka lamgkah-langkahnya akan lain, yaitu sebagai berikut :
1. Membaca setiap jawaban yang diberikan oleh siswa dan dibandingkan dengan kunci
jawaban yang telah kita susun
2. Membubuhkan skor disebelah kiri setiap jawaban
3. Menjumlahkan skor-skor yang telah dituliskan pada setiap soal.

f. Kunci Jawaban dan kunci pemberian skor untuk tugas


Kunci jawaban untuk memeriksa tugas merupakan pokok-pokok yang harus
termuat di dalam pekerjaan siswa. Hal ini menyangkut kriteria tentang isi tugas. Namun
untuk kelengkapan dalam pemberian skor, digunakan suatu tolok ukur tertentu. Tolok
ukur yang yang disarankan sebagai ukuran keberhasilan tugas adalah ;

7
1. Ketepatan waktu penyerahan tugas
2. Bentuk fisik pengerjaan tugas yang menandakan keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas
3. Sistematika yang menunjukan alur keruntutan pikiran
4. Kelengkapan isi
5. Mutu hasil tugas.
Dalam mempertimbangkan nilai akhir perlu dipikirkan bobot masing-masing
aspek kriteria tersebut, misalnya :
A1 - Ketepatan waktu (2)
A2 - Bentuk fisik (1)
A3 - Sistematika (3)
A4 - Kelengkapan isi (3)
A5 - Mutu hasil (3)
Maka nilai akhir untuk tugas tersebut diberikan denga rumus :
NAT = (2 x A1) + (1 x A2) + (3 x A3) + (3 x A4) + (3 x A5)
NAT adalah Nilai Akhir Tugas

C. Perbedaan antara Skor dan Nilai


Apa yang terjadi selama ini, banyak diantara guru yang masih mencampuradukkan
antara dua pengertian, yaitu skor dan nilai.
Skor : adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh denga menjumlahkan angka-angka bagi
tiap soal soal tes yang dijawab betul oleh siswa
Nilai : adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertenut, yakni acuan
normal atau acuan standar
Perubahan skor menjadi nilai dapat dilakukan untuk skor tunggal, misalnya sesudah
memperoleh skor ulangan harian atau unutk skor gabungan dari beberapa ulangan dalam
rangka memperoleh nili akhir untuk raport.
Seorang guru diwajibkan mengubah skor mentah yang diperoleh langsung dari
mengerjakan tes, menjadi skor berstandar 100. Contoh :
Skor maksimum yang diharapkan 40.
A memperoleh skor 24

8
Ini berarti bahwa sebenarnya A tersebut hanya menguasai :
24 / 40 x 100 % = 60 %
Berarti hanya 60 % dari tutjua instruksional khusus tersebut.
Dalam daftar nilai, dituliskan A mendapat nilai 60. jadi disini tampak perbedaannya,
24 adalah skor, dan 60 adalah nilai.
Secara rinci skor dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Skor yang diperoleh (obtained score), adalah sejumlah bili yang dimiliki oleh testee
sebagai hasil mengerjakan tes
b. Skor sebenarnya (true score) seringkali juga disebut dengan istilah skor universe-skor alam
(universe score), adalah nilai hipotesis yang sangat tergantung pada perbedaan individu
berkenaan dengan pengetahuan yang dimiliki secara tetap.
c. Skor kesalahan (error score), merupakan perbedaan antara skor yang diperoleh dengan
skor sebenarnya. Hubungan antara ketiga macam skor tersebut adalah sebagai berikut :
Skor yang diperoleh = skor sebenarnya + skor kesalahan

1. Norm - Referenced dan Criterion – Referenced


Dalam penggunaan Norm – Referenced, prestasi belajar seorang siswa dibandingkan
dengan siswalain dalam kelompoknya. Kualitas seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas
kelompoknya.
Dasar pikiran dari penggunaan standar ini adalah adanya asumsi bahwa disetiap
populasi yang heterogen tentu terdapat kelomouk baik, kelompok sedang, dan kelompok
kurang.
Apabila standar mutlak dan standar relatif ini dihubungkan dengan pengubahab skor
menjadi nilai, maka akan terlihat demikian.
a. Dengan standar mutlak
1. Pemberian skor terhadap siswa, didasarkan atas pencapaian siswa terhadap tujuan
yang ditentukan.
2. Nilai diperoleh dengan mencari skor rata-rata langsung dari skor asal (skor mentah).
Contoh :
  dari ulangan ke-1, memperoleh skor 60 (mencapai 60 % tujuan)
  dari ulangan ke-2, memperoleh skor 80 (mencapai 80 % tujuan)

9
  dari ulangan ke-3, memperoleh skor 50 (mencapai 50 % tujuan)
maka nilai siswa tersebut : 60 + 80 + 50 = 63,3. Dibulatkan 63.

b. Dengan standar relatif


1. pemberian skor terhadap siswa juga didasakan atas pencapaian siswa terhadap tujuan
yang ditentukan
2. nilai diperoleh dengan 2 cara :
  mengubah skor dari tiap-tiap ulangan lalu diambil rata-ratanya
  menjumlah skor tiap-tiap ulangan, baru diubah ke nilai

10
BAB III
PENUTUP

1. Dalam pekerjaan menilai, Penilaian berhubungan dengan pengamabilan keputusan.


Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai.skor pengukuran hasil belajar menjadi
bermakna dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan dan menskor mengenal 3 macam
alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci skoring, dan pedoman penilaian. Yang meliputi :
 Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk betul salah
 Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple choice)
 Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk jawab singkat (short answer
test)
 Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk menjodohkan (matching)
 Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk uraian (essay test)
 Kunci Jawaban dan kunci pemberian skor untuk tugas
2. Perbedaan antara skor dan nilai :
 Skor : hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka – angka yang
di jawab betul oleh siswa
 Nilai : angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Arikunto Suharsimi.2013.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2.Jakarta.Bumi


Aksara
Prof.Dr.Arikunto Suharsimi.2009.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,edisi revisi. Jakarta.Bumi
Aksara
Dr.Purwanto,M,Pd.2014.Evaluasi Hasil Belajar,Celaban Timur,Pustaka Belajar.
Prof.Drs.Sudijono Anas,2005.Pengantar Evaluasi Pendidikan,Jakarta,Raja Grafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai