Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Asesmen Pendidikan Dasar
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Wiwi Isnaeni, M.S. dan Dr. Barokah Isdaryanti, S.Pd., M.Pd.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2
A. Teknik Pemberian Skor Hasil Belajar ..........................................................................2
B. Pemberian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Normatif (PAN) .................... 6
C. Teknik Pengolahan Skor Hasil Belajar ..........................................................................8
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................13
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu hal yang sangat penting saat proses pembelajaran adalah mengadakan proses
evaluasi terhadap siswa dengan tujuan mendapatkan hasil pembelajaran yang akan
digunakan sebagai tindak lanjut dari kegiatan merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran. Dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi masalah utama yang
dihadapi adalah bagaimana menentukan obyek evaluasi, bagaimana menyusun alat evaluasi
yang baik, dan bagaimana prosedur pelaksanaannya, maka dalam mengolah hasil evaluasi
masalah yang utama dihadapi yaitu bagaimana menganalisis dan menginterpretasi hasil
evaluasi.
Dalam pelaksanaan mengolah hasil evaluasi ada dua kegiatan yang utama, yaitu
mengadakan penyekoran (scoring), dan memberikan nilai (grading). Pada hakekatnya
mengadakan penyekoran atau memberikan skor adalah mengadakan kuantifikasi terhadap
hasil pekerjaan siswa, dengan kata lain sebuah proses untuk mengubah jawaban siswa
menjadi angka-angka. Skor merupakan harga kuantitatif suatu jawaban butir tes.
Sedangkan memberikan nilai adalah proses menterjemahkan skor hasil tes yang telah
dikonversikan ke dalam klasifikasi evaluative berdasarkan norma atau riteria tertentu. Nilai
merupakan hasil ubahan dari skor yang disesuaikan pengaturannya dengan suatu standar
tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknik Pemberian Skor Hasil Belajar?
2. Bagaimana Pemberian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Normatif (PAN)?
3. Bagaimana Teknik Pengolahan Skor Hasil Belajar?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui teknik pemberian skor hasil belajar.
2. Untuk mengetahui Pemberian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Normatif
(PAN).
3. Untuk mengetahui teknik pengolahan skor hasil belajar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2) Pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple choice)
Dengan tes bentuk pilihan ganda, testee diminta melingkari salah satu huruf di
depan pilihan jawaban yang disediakan atau membubuhkan tanda lingkaran atau tanda
silang (X) pada tempat yang sesuai di lembar jawaban.
Dalam menentukan skor untuk tes pilihan ganda, dikenal 2 macam cara pula yakni
tanpa denda dan dengan denda. Tanpa denda apabila banyaknya angka dihitung dari
banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban. Sedangkan dengan denda
menggunakan rumus: S = R – n
S = Score
W = Wrong
n = Banyaknya pilihan jawaban
Contoh:
- Banyaknya soal = 10 butir
- Banyaknya yang betul = 8 butir soal
- Banyaknya yang salah = 2 butir soal
- Banyaknya pilihan = 3 butir
Maka skornya adalah: S = 8 - = 8 – 1 = 7
3) Pemberian skor untuk tes bentuk jawab singkat (short answer test)
Tes bentuk jawab singkat adalah bentuk tes yang menghendaki jawaban berbentuk
kata atau kalimat pendek. Maka jawaban untuk tes tersebut tidak boleh berbentuk
kalimat-kalimat panjang, tetapi harus sesingkat mungkin dan mengandung satu
pengertian. Dengan persyaratan inilah maka bentuk tes ini dpaat digolongkan ke dalam
bentuk tes objektif.
Dengan mengingat jawaban yang hanya satu pengertian saja. Maka angka bagi tiap
nomor soal mudah ditebak. usaha yang dikeluarkan oleh siswa sedikit, tetapi lebih sulit
daripada tes bentuk betul-salah atau pilihan ganda. Dalam tes bentuk ini, sebaiknya tiap
soal diberi angka 2 (dua). Tetapi apabila jawabannya bervariasi misalnya lengkap
sekali, lengkap, dan kurang lengkap, maka angkanya dapat dibuat bervariasi pula
misalnya 2, 1,5, dan 1.
3
4) Pemberian skor untuk tes bentuk menjodohkan (matching)
Pada dasarnya tes bentuk menjodohkan adalah tes bentuk pilihan ganda, dimana
jawaban-jawaban dijadikan satu, demikian pula pertanyaan-pertanyaannya.
5
B. Pemberian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Normatif (PAN)
Sesudah evaluasi sumatif dibuat, guru biasnya menetapkan nilai, skor, atau grade hasil
kerja siswa. Guru sering merasa puas dalam menetapkan skor para siswa yang diajarnya,
tetapi juga tidak jarang, ia menggerutu atau kecewa, karena hasil belajar para siswanya
ternyata banyak yang jeblok atau di bawah rerata skor yang telah ditetapkan. Dalam
memutuskan skor atau grade hasil belajar, para guru biasanya akan memilih satu diantara
dua dasar penilaian, yaitu:
1) Penilaian Acuan Patokan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) juga sering disebut criterion evaluation merupakan
pengukuran lain dengan menggunakan acuan beda. Dalam pengukuran ini penampilan
siswa dikomparasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam
tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa lain. Keberhasilan siswa dalam
prosedur acuan patokan tergantung pada penguasaan materi atas kriteria yang telah
dijabarkan dalam item-item pertanyaan guna mendukung tujuan instruksional
(M.Sukardi, 2015:59).
7
c) Perbedaan PAP dan PAN ditunjau dari Maksud Tes
NO CRT (PAP) NRT (PAN)
1 Dimaksudkan untuk Untuk mengadakan seleksi pada
mengklasifikasikan seseorang, individu/membuat rangking
mendiagnosa belajar siswa
8
Tabel untuk menghitung Mean dan DS
Skor (X - M) atau
Nama Siswa atau
Mentah (X) (d)
1 2 3 4
Amrin 73 13 169
Dahron 70 10 100
Mardi 68 8 64
Popon 68 8 64
Jamilah 67 7 49
Sarman 67 7 49
Ronald 65 5 25
Nursam 65 5 25
Marnah 63 3 9
Kamerun 62 2 4
Djufri 60 0 0
Rajiman 59 -1 1
Jugil 59 -1 1
Bonteng 58 -2 4
Pairah 58 -2 4
Gurita 56 -4 16
Marlopo 52 -8 64
Karmin 50 -10 100
Nirmala 41 -19 361
Brutal 40 -20 400
Jumlah 1201 ( ) 1509
Dari tabel itu kemudian dicari mean dan DS dengan rumus sebagai berikut:
M = 60,05 dibulatkan = 60
DS = 8,69
Dari perhitungan dalam tabel di atas kita telah memperoleh mean (M) = 60 dan DS
= 8,69. Selanjutnya kita dapat menjabarkan skor-skor mentah yang kita peroleh itu
ke dalam nilai huruf melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pertama-tama kita menentukan besarnya Skala Unit Deviasi (SUD). Misalnya
dalam penjabaran ini kita akan menggunakan seluruh jarak range dari kurva
9
normal, yaitu antara -3 DS s.d. + 3 DS = 6 DS. Karena nilai huruf yang akan
digunakan adalah A – B – C – D – E – TL yang berarti = 4 unit, dan kita tentukan
besarnya SUD = 6 DS : 4 = 1,5 DS. Jadi, SUD = 1,5 x 8,69 = 13,035, dibulatkan
= 13.
2) Titik tengah nilai C terletak pada mean = 60 karena C merupakan nilai tengah
pada skala penilaian A - B – C – D – TL.
3) Langkah selanjutnya kita menentukan batas bawah (lower limit) dan batas atas
(upper limit) dari masing-masing nilai huruf.
- Karena titik tengah C = M = 60, maka
- Batas bawah C = M – 0,5 SUD
60 - (0,5 x 13) = 53,5
- Batas atas C = M + 0,5 SUD
60 + (0,5 x 13) = 66,5
- Batas bawah D = M – 1,5 SUD
60 – (1,5 x 13) = 34
- Skor di bawah 34 = TL
- Batas atas B = M + 1,5 SUD
60 + (1,5 x 13) = 79,5
- Skor di atas 79, 5 = A
4) Selanjutnya kita mentransfer skor-skor mentah dari 20 siswa tersebut ke dalam
niali huruf sebagai berikut:
- Skor 80 ke atas =A = Tidak ada
- Skor 67 s.d 79,5 =B = 6 Orang
- Skor 54 s.d 66,5 =C = 10 Orang
- Skor 34 s.d 53,5 =D = 4 orang
- Skor di bawah 34 = TL = Tidak ada
b) Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf dengan Batas Lulus = Mean
Misalkan seorang guru memperoleh skor dari hasil ujian semester dari 50 siswa
sebagai berikut:
97 93 92 90 87 86 86 83 81 80
80 78 76 76 75 74 73 72 72 71
69 67 67 67 64 63 63 62 62 60
10
58 57 57 56 56 54 52 50 47 45
43 39 36 36 32 29 27 26 20 16
Skor mentah ini akan kita olah menjadi nilai huruf A, B, C, D, dan TL. Untuk
mencari mean dan DS kita susun skor mentah tersebut ke dalam tabel frekuensi, kita
cari dulu range untuk menentukan besarnya interval dan kelas interval.
Range = 97 – 16 = 81
Kelas interval = +1 = +1= 9
Jadi, dengan menentukan besarnya interval = 10, kita peroleh kelas interval = 9.
Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas Interval f D fd
1 96 – 105 1 +4 +4 16
2 86 – 95 6 +3 +18 54
3 76 - 85 7 +2 +14 28
4 66 - 75 10 +1 +10 10
5 56 - 65 11 0 0 0
6 46 - 55 4 -1 -4 4
7 36 - 45 5 -2 -10 20
8 26 - 35 3 -3 -9 27
9 16 - 25 3 -4 -12 48
11
DS =10
=10
=10
= 10 x 1,9 = 19
Selanjutnya jika kita akan mengubah skor mentah yang diperoleh menjadi nilai huruf
A, B, C, D, dan TL dengan batas lulus = mean. Caranya adalah sebagai berikut:
Telah ditentukan bahwa batas lulus = mean = 63. Jadi, skor mentah dari 63 ke atas
kita bagi menjadi nilai huruf A, B, C, D dan skor di bawah 63 dinyatakan TL.
3. Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai dengan Persen
Yakni besarnya nilai yang diperoleh siswa merupakan persentase dari skor
maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjaan dengan hasil
100% betul.
Rumus penilaian adalah sebagai berikut: NP =
Keterangan:
MP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
Beberapa contoh sebagai penjelasan:
- Siswa A memperoleh skor 64 dari tes matematika yang memiliki skor maksimum
ideal = 80
Maka nilai A yang sebenarnya adalah x 100 = 80
- Siswa B memperoleh skor 64 dari tes bahasa indonesia yang memiliki skor
maksimum ideal = 100. Maka nilai B = 64
Cara menilai dengan persen sering dilakukan oleh guru-guru, hal ini karena dianggap
lebih mudah dan praktis.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik pengolahan skor hasil pembelajaran adalah dengan cara-cara yang digunakan
dalam pengolahan skor hasil pembelajaran sehingga akan menjadi suatu nilai akhir dengan
mengikuti prosedur yang pertama melakukan penskoran, mengubah skor mentah menjadi
standar skor dan kemudian mengkonversikan skor standar ke dalam nilai. Dalam
pengolahan skor hasil belajar juga adanya penilaian acuan patokan dan penilaian acuan
norma, dimana penilaian acuan patokan yaitu penilaian yang mengacu kepada tujuan
instruksional atau untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik terhadap perilaku.
Sedangkan penilaian acuan norma mengacu kepada norma untuk kemudian menentukan
kedudukan atau posisi seorang peserta didik diantara kelompoknya.
Teknik pemberian skor hasil belajar menggunakan symbol untuk menyatakan nilai-nilai
tersebut dengan angka, seperti angka dengan rentangan 0-10, 0-100, dan ada pula yang
dengan menggunakan huruf A, B, C, D, dan E. Cara menskor hasil tes biasanya disesuaikan
dengan bentuk soal-soal tes yang dipergunakan seperti soal tes objektif, tes essay, atau tes
dengan bentuk yang lain.
B. Saran
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya
para pembaca dan menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa bagaimana teknik
penskoran dan pengolahan skor hasil belajar. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, M. 2015. Evaluasi Pendidikan (Prinsip dan Operasionalnya). Cet. 8. Jakarta: Bumi
Aksara.
Syahputra, Abil Thoriq, dkk. Pemberian Skor Dan Sistem Penilaian Dalam Pembelajaran.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Dakwah Wal-Irsyad (DDI) Kota Makassar,
Indonesia.
Sudijono.Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Rajawali Pers: Jakarata
Sanita Debi,dkk. 2017. TEKNIK PEMERIKSAAN, PEMBERIAN SKOR DAN
PENGOLAHAN HASIL TES HASIL BELAJAR. UNIVERSITAS PUTRA
INDONESIA “YPTK” PADANG
14