Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK PENGANALISISAN INTEM TES HASIL BELAJAR


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata Evaluasi Pembelajaran
Matematika

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Fatimah Setiani, S.H., M.Pd

Oleh:
Matfa Kresna Ma’arifarsyah NPM: 1984202009
Pramudia Tia Ada Ningar NPM: 1984202004

Yusuf Guntur Hari Putra NPM: 1984202006

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH SAMPIT
TAHUN 2

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan kami kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan makalah ini dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk mengetahui Teknik Sistem Penganalisisian Intem Tes Hasil Belajar. Bagi
seorang guru evaluasi sangatlah menjadi tuntunan, dimana seorang gueu harus
mengetahui hasil belajar siswanya dengan serangkaian tes yang berupa soal-soal
dan berupa percobaan-percobaan kepada anak didik.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik dan sarah dari pembaca supaya nantinya dalam penyusunan
makalah dapat disusun dengan baik lagi. Demikian yang dapat penyusun
sampaikan, terimakasih kepada para pembaca yang telah meluangkan waktunya
untuk membaca hasil dari diskusi makalah kami.

Sampit, 12 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Intem Butir Tes ..................................................... 4
B. Tujuan Menganalisisi Intem Butir Tes .................................................. 4
C. Menjelaskan Macam-macam Teknik Menganalisisi Butir Intem Tes .... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas penting yang setiap kali dan bahkan pada umumnya
dilupakan oleh staf pengajar (guru, dosen, dan lain-lain) adalah tugas
melakukan evaluasi terhadap alat pengukur yang telah digunakan untuk
mengukur keberhasilan belajar dari para peserta didiknya (murid, siswa,
mahasiswa, dan lain-lain). Alat pengukur dimaksud adalah tes hasil belajar,
yang sebagaimana telah kita maklumi, batang tubuhnya terdiri dari kumpulan
butir-butir soal (item).
Kenyataan seringkali menunjukkan bahwa apabila tes hasil belajar
dimana hampir seluruh peserta tes “jatuh”, dalam arti: nilai-nilai hasil belajar
itu membentuk kurva a-simetrik miring ke kiri, maka tester (guru, dosen, dan
lain-lain) segera “menimpakan kesalahan” itu kepada testee (murid, siswa,
mahasiswa, dan lain-lain) dengan menyatakan bahwa testee memang terdiri
dari “anak-anak yang bodoh”.

Keterangan: Kurva a-simetrik miring ke kiri, dimana sebagian besar testee


“jatuh” (nilai-nilai tes yang berhasil mereka capai sangat rendah.
Pernyataan yang dikemukakan oleh tester seperti yang telah
dikemukakan mungkin benar tetapi mungkin juga belum tentu tepat.
Sebaliknya tidak jarang terjadi dalam tes hasil belajar dimana testee hampir

1
seluruhnya berhasil meraih nilai-nilai hasil tes yang sangat tinggi, sehingga
distribusi frekuensi dari nilai-nilai hasil tes tersebut membentuk kurva a-
simetrik miring ke kanan, maka tester segera merasa puas dan bangga karena
ternyata tingkat penguasaannya terhadap materi tes tersebut sangat tinggi dan
dengan segera tester menyatakan bahwa testee adalah terdiri dari “anak-anak
yang hebat”.
Pernyataan tester seperti terlihat pada kurva a-simetrik miring ke
kanan mungkin benar, tetapi mungkin juga belum tentu tepat. Suatu hal yang
patut diperhatikan oleh tester dalam keadaan dimana nilai-nilai hasil tes hasil
belajar yang dicapai oleh testee membentuk kurva a-simetrik seperti kurva a-
simetrik miring ke kiri ialah, bahwa dalam menghadapi kenyataan seperti itu
tester hendaknya tanggap bahwa distribusi frekuensi nilai-nilai hasil tes yang
membentuk kurva a-simetrik itu terjadi karena “ada sesuatu yang kurang
beres”, sehingga perlu dilakukan antisipasi.

Keterangan: Kurva a-simetrik miring ke kanan, dimana hampir seluruh testee


berhasil meraih nilai-nilai tes yang sangat tinggi.
Salah satu cara mengantisipasi keadaan yang tidak normal itu adalah
dengan jalan melakukan penganalisisan terhadap hasil tes belajar yang telah
dijadikan alat pengukur dalam rangka mengukur keberhasilan belajar dari para
peserta tes tersebut. Disini tester perlu melakukan penelusuran dan pelacakan
dengan cermat, terhadap butir-butir soal atau item yang merupakan bagian tak
terpisahkan dair tes hasil belajar sebagai suatu totalitas.

2
Penelusuran atau pelacakan itu dilaksanakan oleh tester dengan tujuan
untuk mengetahui, apakah butir-butir item yang membangun tes hasil belajar
itu sudah dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pengukur hasil belajar
yang memadai atau belum.
Identifikasi terhadap setiap butir item tes hasil belajar itu dilakukan
dengan harapan akan menghasilkan berbagai informasi berharga, yang pada
dasarnya akan merupakan umpan balik guna melakukan perbaikan,
pembenahan dan penyempurnaan kembali terhadap butir-butir item yang telah
dikeluarkan dalam tes hasil belajar, sehingga pada masa-masa yang akan
datang tes hasil belajar yang disusun atau dirancang oleh tester itu betul-betul
dapat fungsinya sebagai alat pengukur hasil belajar yang memiliki kualitas
yang tinggi. Rangkaian kegiatan tersebut sering dikenal dengan istilah analisis
item.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang diamaksud analisis butir intem tes?
2. Apa tujuan menganalisisi butir intem tes?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam teknik menganalisisi butir untem
tes?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis butir tes,
2. Untuk mengetahui tujuan menganalisisi butir intem tes,
3. Untuk mengetahui macam-macam teknik menganalisis butir intrm tes.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Analisis Butir Intem Tes


Salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang
paling efektif ialah dengan jalan mengevaluasi tes hasil belajar yang diperoleh
dari proses belajar-mengajajar itu sendiri.
Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-
pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas
yang memadai. Analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-
soal yang baik,kurang baik, dan soal yang jelek. Sehingga dari identifikasi
tersebut dapat menjadi petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
Penganalisisan terhadap butir-butir item tes hasil belajar dapat
dilakukan dari tiga segi, yaitu: (1) dari segi derajat kesukaran itemnya, (2) dari
segi daya pembeda itemnya, (3) dari segi fungsi distraktornya.
2. Tujuan Analisis Butir Intem Tes
Tujuan analisis terhadap items tes menurut Thorndike dan Hagen
(1997) yaitu: pertama, jawaban-jawaban soal itu merupakan informasi
diagnostik untuk meneliti pelajaran dari kelas itu dan kegagalan-kegagalan
belajarnya, serta selanjutnya untuk membimbing ke arah cara belajar yang
lebih baik. Kedua, jawaban-jawaban terhadap soal-soal yang terpisah dan
perbaikan soal-soal yang didasarkan atas jawaban-jawaban itu merupakan
basis bagi penyiapan tes-tes yang lebik baik untuk tahun berikutnya.
3. Macam-macan Analisis Butir Item Tes
Ada tiga jenis teknik analisis butir item tes, yaitu sebagai berikut:
a. Teknik Analisis Derajat Kesukaran Item
Bermutu atau tidaknya item tes hasil belajar dapat diketahui dari
derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimliki oleh masing-masing
butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dikatakan

4
sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak
terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah, dengan kata lain derajat
kesukaran item itu sedang atau cukup.
Bertitik tolak dari pernyataan tersebut diatas, maka butir-butir item tes
hasil belajar dimana seluruh testee tidak bisa menjawab dengan betul
karena terlalu sukar, sehingga item tes hasil belajar tersebut tidak dapat
dikatakn sebagai item tes hasil belajar yang baik. Demikian pula
sebaliknya, apabila semua testee dapat menjawab seluruh item tes hasil
belajar, maka juga tidak dapat dimasukkan pada katagori item tes yang
baik karena terlalu mudah.
Rumus :

𝑩
𝑷=
𝑱𝑺

Keterangan :
P = Proportion (Difficulty Index)
B = Banyaknya Testee yang dapat menjawab
soal dengan benar.
JS = Jumlah Testee yang mengikuti tes.

b. Teknik Analisis Daya Pembeda Item


Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil
belajar untuk dapat membedakan (mendiskriminasi) antara testee yang
berkemampuan tinggi (pandai), dengan testee yang kemampuannya
rendah (bodoh) sedemikian rupa sehingga sebagian besar testee yang
memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih
banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya

5
rendah untuk menjawa butir item tersebut sebagian besar tidak dapat
menjawab item dengan benar.
Daya pembeda item itu dapat diketahui melalui atau dengan melihat
besar kecilnya angka indeks diskriminasi item. Angka indeks diskriminasi
item adalah sebuah angka atau bilangan yang menunjukkan besar kecilnya
daya pembeda (discriminatory power) yang dimiliki oleh sebutir item.
Indeks diskriminasi item itu umumnya diberi lambing dengan huruf D
(discriminatory power), dan seperti halnya angka indeks kesukaran item,
maka indeks diskriminasi item ini besarnya berkisar antara 0 (nol) sampai
1,00. Namun diantara keduanya terdapat perbedaan yang mendasar, yaitu:
1) Angka indeks kesukaran tidak pernah negative, maka indeks daya
pembeda dapat bertanda negative (minus).
2) Jika sebutir item memiliki item dengan tanda positif, artinya bahwa
butir item tersebut telah memiliki daya pembeda, dalam arti bahwa
peserta didik yang termasuk kategori pandai lebih banyak yang bisa
menjawab dengan betul terhadap butir item yang bersangkutan,
sedangkan peserta didik yang termasuk kategori bodoh lebih banyak
yang menjawab salah.
3) Jika sebutir item angka indeks D = 0,00 (nihil), maka hal ini
menunjukkan bahwa butir item yang bersangkutan tidak memiliki
daya pembeda sama sekali, artinya bahwa jumlah peserta didik atas
yang jawabannya betul (atau salah) sama dengan jumlah peserta didik
kelompok bawah yang jawabannya betul. Jadi diantara kedua
kelompok tersebut tidak ada perbedaannya sama sekali (0).
4) Apabila bertanda negative, artinya bahwa butir item yang
bersangkutan lebih banyak dijawab betul oleh peserta didik kelompok
bawah (bodoh) ketimbang peserta didik kelompok atas (pandai) atau
peserta didik yang sebenarnya termasuk dalam kategori pandai lebih
banyak jawabannya salah, sedangkan peserta didik yang sebenarnya

6
termasuk dalam kategori bodoh justru lebih banyak yang jawabannya
betul.

Rumus :

Keterangan :
5)
6) D = discriminatory power
PA =7)Proporsi Testee bagian atas yang dapat menjawab soal dengan benar.
PB = 8)
Proporsi Testee bagian bawah yang dapat menjawab soal dengan benar.

Rumus menghitung PA dan PB :

𝑩𝑨 𝑩𝑩
𝑷𝑨 = 𝑷𝑩 =
𝑱𝑨 𝑱𝑩

Keterangan :

BA = Jumlah testee kelas atas yang bisa menjawab benar


JA = Jumlah testee kelas atas
BB = Jumlah testee kelas bawah yang bisa menjawab benar
JB = Jumlah testee kelas bawah

7
c. Teknik Analisis Fungsi Distraktor
Pada tes obyektif bentuk multiple choice, setiap butir item yang
dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa
kemungkinan jawaban (option atau alternatif). Option atau alternatif itu
jumlahnya berkisar antara tiga sampai dengan lima buah. Salah satu
darioption atau alternatif itu merupakan jawaban yang benar (kunci
jawaban) dan sisanya merupakan jawaban salah. Jawaban yang salah itu
biasa dikenal dengan istilah distractor atau pengecoh.
Tujuan utama dari pemasangan distraktor adalah agar dari sekian
banyak testee yang mengikuti tes hasil belajar, ada yang tertarik untuk
memilihnya. testee menyangka bahwa distraktor yang mereka pilih
merupakan jawaban benar. Bila semakin banyak testee yang terkecoh,
maka kita dapat menyatakan bahwa disktraktor itu makin dapat
menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Begitu pula sebaliknya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa distraktor baru dapat dikatakan telah
dapat menjalankan fungsinya dengan baik, apabila distraktor tersebut telah
memiliki daya tarik sedemikian rupa, sehingga testee merasa bimbang
serta ragu-ragu lalu pada akhirnya mereka terkecoh dan memilih distraktor
sebagai jawaban yang benar.

8
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis butir tes hasil belajar merupakan power test. Yakni kegiatan
yang dilakukan secara sistematis terhadap butir tes yang diujikan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan atau permasalahan.
Soal-soal yang terdapat dalam tes hasil belajar seharusnya dilakukan analisis
terlebih dahulu agar soal yang diberikan bersifat baik dan bermutu.
Tujuan analisis terhadap items tes menurut Thorndike dan Hagen
(1997) yaitu: pertama, jawaban-jawaban soal itu merupakan informasi
diagnostik untuk meneliti pelajaran dari kelas itu dan kegagalan-kegagalan
belajarnya, serta selanjutnya untuk membimbing ke arah cara belajar yang
lebih baik. Kedua, jawaban-jawaban terhadap soal-soal yang terpisah dan
perbaikan soal-soal yang didasarkan atas jawaban-jawaban itu merupakan
basis bagi penyiapan tes-tes yang lebik baik untuk tahun berikutnya.
Tes hasil belajar biasanya berupa soal-soal yang terdiri dari soal
pilihan ganda dan soal uraian. Penganalisisan terhadap butir-butir soal dapat
dilakukan dari tiga segi yaitu Teknik analisis kesukaran item soal, Teknik
anallisis daya pembeda, dan Teknik analisis fungsi distractor.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Ed. Revisi,


Cet. II . Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjiono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Info pendidikan.2014.TEKNIK PENGANALISISAN INTEM TES
HASIL BELAJAR. https://prestasi-yes.blogspot.com.teknik-penganalisisan-
item-teshasil. Diakses 11 nov 2020

11

Anda mungkin juga menyukai