DI SUSUN OLEH :
ANNISA SEVIA PUTRI (2003030048)
PUTRI ANANDA LUBIS (2003030046)
ZIHAN ISRA HARAHAP (2003030060)
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENGERTIAN TES, SYARAT-
SYARAT TES DAN CIRI-CIRI TES YANG BAIK” ini dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari dosen kami. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
“PENGERTIAN TES, SYARAT-SYARAT TES DAN CIRI-CIRI TES YANG
BAIK”.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG-------------------------------------------------------1
1.2 RUMUSAN MASALAH----------------------------------------------------2
1.3 TUJUAN-----------------------------------------------------------------------2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TES----------------------------------------------------------3
2.2 SYARAT SYARAT TES DAN CIRI-CIRI TES-------------------------6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ------------------------------------------------------------------------10
DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
2. Apa yang dimaksud dengan tes?
3. Apa persyaratan tes ?
4. Apa ciri-ciri tes yang baik?
1.3 TUJUAN
2. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan tes.
3. Untuk mengetahui dan memahami persyaratan tes .
4. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri tes yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Mempersiapkan ruangan dan perlengkapan yang diperlukan
b. Membagikan lembaran tes dan alat-alat lain untuk mengerjakan
c. Menerangkan cara mengerjakan tes
d. Mengawasi responden mengerjakan tugas
e. Memberikan tanda-tanda waktu
f. Mengumpulkan pekerjaan responden
g. Mengisi berita acara atau laporan yang diperlukan (jika ada).
Banyak ahli yang menerapkan tes diberbagai bidang salah satunya
dikenal tes binet simon (1904), dengan cara ini binet dan simon dapat
membedakan anak berdasarkan tingkat intelegensinya. Dari pekerjaan binet
dan simon inilah dikenal umur kecerdasan (mental age), umur kelender
(chronological age) dan indeks kecerdasan intelegensi kuosien atau
intellegence quotient (IQ). (Arikunto, 2009)
4
4. Muchtar Bukhari dalam bukunya yang berjudul “Teknik-teknik Evaluasi”
mengatakan bahwa tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hasil pelajaran tertentu pada seorang
individu atau kelompok.
5. Dikutip dari Webster’s Collegiate, tes adalah sederet pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Tes dalam evaluasi pembelajaran adalah tes yang bertujuan untuk mencari
tahu tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa sekaligus keberhasilan kegiatan
belajar mengajar (KBM) berdasarkan pencapaian tujuan belajar yang ada.
Tes adalah alat ukur yang disusun secara sistematis, digunakan dalam
rangka kegiatan pengukuran yaitu untuk mengukur karakteristik orang atau obyek
tertentu dengan ketentuan atau cara yang sudah ditentukan.
5
2.2 SYARAT TES DAN CIRI-CIRI TES YANG BAIK
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi
persyaratan tes, yaitu memiliki :
1. Validitas
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka
dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan
gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan/keadaan
sesungguhnya. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa
yang hendak diukur. Ada 4 (empat) macam validitas tes yang seringkali menjadi
perhatian untuk menguji kualitasnya, yaitu: (a) validitas isi; (b) validitas susunan
(konstruksi); (c) validitas bandingan; dan (d) validitas ramalan.
a. Validitas Isi
c. Validitas Bandingan
Validitas bandingan sebuah tes adalah ketepatan suatu tes bila ditelaah
berdasarkan hubungannya (korelasi) terhadap keadaan yang sebenarnya dari siswa
saat pengukuran (assessmen) dilakukan.
6
d. Validitas Ramalan
Validitas ramalan adalah ketepatan sebuah tes (instrumen) bila dilihat dari
kemampuannya untuk meramalkan keadaan individu (siswa) pada masa yang akan
datang.
2. Reliabilitas
Dan Sifat konsistensi tes dapat diperoleh dengan cara memberikan tes
yang sama sesudah selang beberapa waktu lamanya siswa yang sama. Dengan
kata lain, reliabilitas tes merujuk pada ketetapan nilai yang diperoleh sekelompok
siswa pada kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama, ataupun tes serupa
yang butir-butir soal penyusunnya ekuivalen (sebanding). Sifat reliabilitas tes
merupakan pengecekan terhadap kesalahan yang mungkin terjadi pada nilai
tunggal tertentu sebagai susunan dari suatu kelompok siswa yang mungkin
berubah karena tes itu sendiri.
Sifat tes yang berikutnya adalah daya pembeda atau diferensiasi tes atau
tingkat diskriminatif tes. Daya pembeda tes merupakan kemampuan sebuah tes
untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan sifat/faktor tertentu yang terdapat pada
siswa yang satu dengan yang lain.
7
4. Keseimbangan Tes
5. Praktikabilitas
1) Mudah dilaksanakan
2) Mudah pemeriksaannya
6. Ekonomis
7. Obyektivitas Tes
8
8. Kekhususan Tes
Sifat penting lainnya yang harus dimiliki oleh tes yang baik adalah
kekhususan. Kekhususan bermakna: pertanyaan-pertanyaan yang merupakan
komponen-komponen tes tersebut hanya akan dapat dijawab oleh siswa-siswa
yang mempelajari bahan pembelajaran yang diberikan. Sementara, siswa-siswa
yang tidak mempelajari bahan pembelajaran tidak akan dapat menjawabnya.
Tingkat kesulitan tes perlu diperhatikan jika ingin menyusun sebuah tes
yang berkualitas. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan sesuai dengan taraf
kemampuan siswa untuk menjawabnya. Guru harus pandai mengira, agar tes yang
dibuat tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit (sukar).
Tes harus dibuat sedemikian rupa sehingga siswa-siswa yang berada pada
tingkat kemampuan yang sama akan memperoleh hasil yang sama. Tingkat
kepercayaan terhadap sebuah tes dikatakan rendah atau tidak baik apabila justru
siswa-siswa yang memiliki kemampuan bagus memperoleh nilai jelek dan
sebaliknya siswa-siswa berkemampuan kurang bagus memperoleh nilai yang baik.
Saat menggunakan sebuah tes (alat ukur), guru harus menyediakan alokasi
waktu yang wajar (memadai). Tidak kurang, tidak lebih.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11