Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK PEMERIKSAAN, PEMBERIAN SKOR DAN PENGOLAHAN HASIL TEST

HASIL BELAJAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Media dan Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu: Ustadzah Azti Fauziah, M.Pd

Disusun Oleh:

Achmad Ryoga Faishal (2111020143)


Akhsan Yodi Hiidayat (2111020145)

Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahrabbil’alamin, segala puji bagi dan syukur kami panjatkan kepada


Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah kita nantikan
syafa’atnya di akhirat kelak nanti.

Penulis juga memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesehatan, kesempurnaan serta pengetahuan sehingga
makalah mata kuliah ini yang berjudul “Teknik Penyusunan dan Pelaksanaan Tes Hasil
Belajar”

dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Serta terimakasih kami kepada Dosen
Ustadzah Azti Fauziah, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami
dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan
rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca pada umumnya, mudah-
mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan mudah
dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana
terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga
berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun dari anda demi terciptanya
makalah yang lebih baik lagi.

Wassalamu;alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kalianda, 5 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................................................


B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................

A. teknik pemeriksaan hasill tes Hasil belajar ......................................................................

B. Teknik Pemberian Skor Hasil tes Belajar ........................................................................

C. Teknik Pengolahan Hasil Tes


Belajar........................................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................

A. Kesimpulan .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia menuntut penyesuaian dalam


segala hal yang mempengaruhinya. Salah satu yang tetap ang tetap ada dan langgeng
ada dan langgeng yang selalu mendapat sorotan adalah evaluasi belajar siswa atau
pencapaian hasil  belajar siswa.

Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan


berbagai cara,  berbagai cara, salah satunya salah satunya adalah dengan menggunakan
tes-te adalah dengan menggunakan tes-tes dengan s s dengan standar- tandarstandar
tertentu sesuai dengan perkembangannya. Maka dari itu bagi seorang  pendidik
pendidik harus mengetahui mengetahui bagaimana bagaimana cara atu teknik-teknik
teknik-teknik yang baik untuk  mengevaluasi anak didiknya anak didiknya, sejauhmana
pencapaian siswa paian siswa dalam menguasai dalam menguasai materi yang
disampaikan.

Untuk membantu hal tersebut dalam makalah yang berjudul “Teknik 


Pemeriksaan, Pemberian Skor Dan Pengolahan Hasil Test Hasil Belajar” ini
disampaikan beberapa hal tentang proses- proses-proses evaluasi pendidikan. Sebagai
sumbangan penulis ngan penulis dalam dunia dalam dunia pendidikan. Dengan demikia
Dengan demikian, penulis akan menyampaikan tentang teknik pemeriksaan, teknik
pemberian skor dan  pengolahan hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penjelasan tentang teknik pemeriksaan ?
2. Apa saja penjelasan tentang teknik skor ?
3. Bagaimana pengolahan hasil test hasil belajar ?

C.Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui penjelasan tentang teknik pemeriksaan.
2. Agar mengenal penjelasan tentang teknik pemberian skor.
3. Mengetahui pengolahan hasil test hasil belajar.
BAB II
PENBAHASAN

A. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Hasil Belajar


Untuk mengetahui hasil belajar dan sejauhmana tingkat pemahaman anak  didik
biasanya guru melakukan memberikan tes baik berupa tes lisan, tulisan maupun
perbuatan (praktek). Dari hasil tes tersebut dapat diketahui tingkat  pemahaman
pemahaman siswa yang kemudian kemudian dapat digunakan digunakan sebagai
sebagai evaluasi evaluasi  pendidik/guru  pendidik/guru dalam menentukan menentukan
kelanjutan kelanjutan belajar belajar sekaligus sekaligus menentukan menentukan
penilaian  penilaian anak didik. Dengan adanya perbedaan perbedaan cara mendapatkan
mendapatkan hasil atau  pemberian tes ini maka tidak dapat dihindari lagi perlu adanya
teknik-teknik yang  berbeda  berbeda dalam melakukan melakukan pemeriksaan
pemeriksaan atau koreksi koreksi untuk mendapatkan mendapatkan hasil akhir (nilai)

Teknik pemeriksaan hasil tes hasil pembelajaran terdapat 3 hasil pembelajaran,


di antaranya adalah :

1. Teknk pemeriksaan hasil tes Tertulis

Tes tertulis dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu tes hasil belajar  (tertutilis)
bentuk uraian (Subjective test=test essay) dan tes hasil belajar   bentuk  bentuk objektif
objektif (Objective (Objective test). Kedua kelompok kelompok tersebut tersebut
mempunyai mempunyai karakter yang berbeda sehingga teknik pemeriksaannya dan
hasil-hasilnya pun  pasti berbeda pula.

a. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Bentuk Uraian


Apabila nantinya pengolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian itu akan
didasarkan pada standar mutlak (dimana penentuan nilai secara mutlak akandidasark
an pada prestasiindividual), maka prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
1) .Membaca setiap jawaban yang diberikan oleh testee dan membandingkannya
dengan pedoman yang sudah disiapkan
2) Atas dasar hasil perbandingan tersebut, tester lalu memberikan skor untuk
setiap butirsoal dan menuliskannya di bagian kiri dari jawaban testee tersebut.
3) Menjumlahkan skor-skor yang telah diberikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan dengan tes uraian ini
adalah :

1) Apakah nanti kah nantinya pengolahan dan penen dan penentuan hasil tes
uraian itu ian itu akan didasarkan pada standar mutlak, atau

2) Apakah nantinya pengolahan dan penen dan penentuan hasil tes subyektif akan
didasarkan pada standar relatif.

Apabila pengolahan dan penentuan hasil tes uraian akan didasarkan  pada
standar mutlak maka prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

1) Membaca setiap jawab iap jawaban yang diberikan oleh pesert kan oleh peserta
tes untuk setia tes untuk setiap  butir soal tes uraian dan membandingkannya
dengan membandingkannya dengan pedoman ja pedoman jawaban  betul yang
sudah disiapkan.

2) Atas dasar pembandingan antara jawaban peserta tes dengan  pedoman/ancar-


ancar  pedoman/ancar-ancar jawaban jawaban betul yang telah disiapkan,
disiapkan, tester lalu memberikan skor untuk setiap butir soal dan
menuliskannya di bagian kiri dari jawaban testee tersebut.

3) Menjumlahkan skor-skor yang telah diberi an skor-skor yang telah diberikan


kepada testee (di kan kepada testee (digunakan gunakan sebagai bahan dalam
pengolahan dan penentuan nilai).

 b.Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Bentuk Obyektif

 Memeriksa atau mengoreksi jawaban atas soal tes objektif pada umumnya
dilakukandengan jalan menggunakan kunci jawaban, ada beberapa macam kunci
jawaban yang dapatdipergunakan untuk mengoreksi jawaban soal tes objektif,
yaitu sebagai berikut :

1) Kunci berdampingan ( strip keys )Kunci jawaban berdamping ini terdiri dari
jawaban –  jawaban yang benar yang ditulisdalam satu kolom yang lurus dari
atas kebawah, adapun cara menggunakannya adalah denganmeletakan kunci
jawaban tersebut berjajar dengan lembar jawaban yang akan diperiksa,
lalucocokkan, apabila jawaban yang diberikan oleh teste benar maka diberi tanda
( + ) danapabila salah diberi tanda ( - ).
2) Kunci system karbon ( carbon system key )Pada kunci jawaban system ini teste
diminta membubuhkan tanda silang ( X ) pada salahsatu jawaban yang mereka
anggap benar kemudian kunci jawaban yang telah dibuat olehteste tersebut
diletakan diatas lembar jawaban teste yang sudah ditumpangi
karbon kemudiantester memberikan lingkaran pada setiap jawaban yang benar
sehingga ketika diangkat maka,dapat diketahui apabila jawaban teste yang
berada diluar lingkaran berarti salah sedangkanyang berada didalam adalah
benar.
3) Kunci system tusukan (Pinpick system k system keys)
Pada dasarnya sama dengan sistem karbon. Perbedaanya ialah, kunci
jawaban pada sistem ini adalah untuk jawaban yang betul diberikan tusukan
dengan jarum atau paku, atau alat penusuk lainnya sementara lembar jawaban
berada di bawahnya. Pilihan jawaban yang  berlubang  berlubang adalah betul
dan pilihan pilihan jawban yang tidak berlubang berlubang adalah salah.
4) Kunci berjendela (Windows keys).
Prosedur penggunaan sistem unaan sistem kunci berjendela (Windows
keys) adalah sebagai berikut :
1) Ambil blanko Ambil blanko lembar jawaban yan lembar jawaban yang
masih ko g masih kosong (belum song (belum digunakan) digunakan)
2) Pilihan jawaban yang betul diberikan lubang (bulatan) seolah-oleh
seperti jendela.
3) Lembar jawaban kita letakk ar jawaban kita letakkan di bawah kunci
berje an di bawah kunci berjendela

2. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Lisan


Pemeriksaan yang dilaksanakan dalam rangka menilai jawaban –  jawaban
testee padates hasil belajar secara lisan pada umumnya bersifat subjektif, sebab
dalam tes lisan itu testertidak berhadapan dengan lembar jawaban soal yang
wujudnya adalah benda mati, melainkan berhadapan dengan individu atau makhluk
hidup yang masing – masing mempunyai ciri dan karakteristik berbeda sehingga
memungkinkan bagi tester untuk bertindak kurang atau bahkan tidak objektif.
Dalam hubungan ini, pemeriksaan terhadap jawaban-jawaban testee
hendaknya dikendalikan oleh pedoman yang pasti, misalnya:
1. Kelengkapan jawab kapan jawaban yang diberi an yang diberikan oleh testee.
Apa kan oleh testee. Apakah jawaba kah jawaban testee n testee telah memenuhi
atau mencakup semua unsur yang seharusnya ada, sesuai dengan jawaban betul
yang telah disusun oleh tester.
2. Kelancaran testee dalam mengemukakan jawaban-jawaban. Apakah testee
cukup testee cukup lancar dalam lancar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari tester, dari tester, sehingga mencerminkan tingkat kedalaman pemahaman
testee terhadap materi pertanyaan yang diajukan.
3. Kebenaran jawaban yang dikemukakan. Jawaban yang banyak dari testee belum
tentu merupakan jawaban yang benar. Maka dari ka dari itu tester  itu tester 
harus benar-benar jeli dalam menyaring jawaban dari testee, apakah  jawaban
tersebut mengandung kadar kebenaran atau tidak.
4. Kemampuan testee dalam mepertahankan pendapatnya. Jawaban yang
disampaikan dengan ragu-ragu merupakan salah satu indikator bahwa testee
kurang menguasai materi yang ditanyakan.
5. Berapa perse Berapa persen (%) kira-kira, perta n (%) kira-kira, pertanyaan-
pertan -pertanyaan lisan yang tergo yaan lisan yang tergolong dalam kategori
sukar, sedang dan mudah dapat dijawab dengan betul oleh testee.

3. Teknik Pemeriksaan Menilai Hasil Tes Perbuatan

Dalam pemeriksaan tes tertulis untuk memperoleh hasilnya dilakukan


dengan membaca lembar jawaban dan pada tes lisan pemeriksaan dilakukan dengan
menganalisa jawaban-jawaban lisan testee. Maka dalam tes perbuatan pemeriksaan
hasilnya dilakukan dengan menggunakan observasi (pengamatan). Sasaran yang
diamati adalah tingkah laku,  perbuatan,  perbuatan, sikap dan sebagainya. Untuk
dapat menilai hasil tes perbuatan perbuatan diperlukan instrumen-i lukan instrumen-
instrumen tertentu dan setiap gejala setiap gejala yang muncul yang muncul
diberikan skor tertentu.

B. Teknik-Teknik Pemberian Skor


Pada hakikatnya pemberian skor (scoring) adalah proses pengubahan jawaban
instrumen menjadi menjadi angka-angka yang merupakan merupakan nilai kuantitatif
dari suatu jawaban terhadap item dalam instrumen. Angka-angka hasil penilaian
selanju selanjutnya diproses menjadi tnya diproses menjadi nilai-nilai (grade).
Agar tidak Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami skor dan nilai lebih
dahulu harus dipahami perbedaan antara skor dan nilai. Hal ini didasarkan dengan
masih banyaknya anggapan antara skor  dan nilai mengandung satu pengertian atau
sama.
Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka) yang diperoleh dari
angka-angka dar setiap butir soal yang telah di jawab oleh testee dengan benar, dengan
mempertimbangkan bobot jawaban betulnya.
Adapun yang dimaksud dengan nilai adalah angka atau huruf yang merupakan
hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan satu dengan skor-skor  lainnya, serta
disesuaikan pengaturannya dengan standar tertentu. Sehingga nilai sering disebut juga
dengan skor standar (Standarg Score).
a. Pemberian skor untuk tes bentuk benar-salah
Dalam menentukan angka atau skor untuk tes bentuk benar-salah ini kita
dapat menggunakan 2 cara, yaitu: (1) Tanpa denda, dan (2) Dengan denda.
Tanpa denda adalah banyaknya angka yang diperoleh siswa sebanyak
jawaban yang cocokdengan kunci. Sedangkan dnegan denda (karena diragukan ada
unsur tebakan), digunakan 2macam rumus:
S = R - WPertama, dengan rumus: S = Score
R = Right
W= Wrong
Contoh:
 Banyaknya soal = 10 butir
 Yang betul = 8 butir soal
 Yang salah = 2 butir soal
Jadi, 8– 2 = 6Kedua, dengan rumus:
S = T– 2WT= Total, artinya jumlah soal dalam tesContoh di atas dihitung:
S = 10 –  (2 x 2) = 10 – 4 = 6 
b. Pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple choice)
Dengan tes bentuk pilihan ganda, testee diminta melingkari salah satu huruf di
depan pilihan jawaban yang disediakan atau membubuhkan tanda lingkaran atau ta
nda silang (X) pada tempat yang sesuai di lembar jawaban.
Apabila dalam memberikan angka menggunakan atau mendasarkan pada
standarmutlak (Criterion referenced test), maka langkah-langkahnya adalah:
1) Membaca setiap jawaban yang diberikan oleh siswa dan dibandingkan dengan
kunci jawaban yang telah disusun.
2) Membubuhkan skor di sebelah kiri setiap jawaban. Ini dilakukan per nomor soal.
3) Menjumlahkan skor-skor yang telah dituliskan pada setiap soal.
Dengan cara ini maka skor yang diperoleh siswa tidak dibandingkan dnegan
jawaban paling lengkap yang diberikan oleh siswa lain, tetapi dibandingkan
dengan jawaban lengkapyang dikehendaki dan sudah ditentukan oleh guru
1. Perbedaan Antara Skor dan Nilai
Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (=memberikan angka) yang diperoleh
dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap i setiap butir item yang butir
item yang oleh testee telah dijawab dengan betul, dengan memperhitungkan bobot
jawaban  jawaban betulnya. betulnya.
Adapun dimaksud dengan nilai adalah angka (bisa  juga huruf), yang
merupakan  juga huruf), yang merupakan hasil ubahan dari hasil ubahan dari skor
yang sudah skor yang sudah dijadikan satu dijadikan satu dengan skor-sk skor-skor
lainnya, serta disesuaikan pengaturan aikan pengaturannya dengan standar  tertentu.
Itulah sebabnya mengapa nilai sering disebut skor standar

2. Pengolahan dan Pengubahan Skor Mentah Hasil Tes


Hasil Belajar Menjadi Nilai Standar Menjadi Nilai Standar (Standard Score)
(Standard Score) Ada dua hal penting dalam pengolahan dan pengubahan skor
mentah menjadi skor standar atau nilai, yaitu:
Dalam pen Dalam pengolahan dan peng an dan pengubahan skor ment an skor
mentah menjad ah menjadi nilai itu ada dua i nilai itu ada dua cara, yaitu:
1). Bahwa pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai itu dilakukan
dengan mengacu atau mendasarkan diri pada kriterium (patokan).
2). Bahwa pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai itu dilakukan
dengan mengacu atau mendasarkan diri pada norma atau kelompok.

C. Teknik Pengolahan Hasil Tes Hasil Belajar


1. Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf
Pengolahan skor mentah menjadi nilai huruf menggunakan sifat-sifat yang
terdapat pada kurva normal sebagai dasar perhitungan. Adapun ciri -
ciri atau sifat-sifat distribusinormal antara lain adalah seperti berikut:
 Memiliki jumlah atau kepadatan frekuensi yang tetap pada jarak deviasi-
deviasitertentu.
 Pada distribusi normal, mean, median,dan mode berimpit (sama besar),
terletak tepat ditengah kurva dan membagi dua sama besar jarak deviasi
antara -3 DS dan +3 DS.
a) Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf
dengan Menggunakan Mean (M) dan DeviasiStandar (DS) Mencari mean
(M) dan Deviasi Standar (DS) dalam rangka mengolah skor mentah menjadinilai
huruf dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu jika banyaknya skor yang diolah
kurangdari 30, digunakan tabel distribusi frekuensi tunggal. Dan jika banyaknya
skor yang diolahlebih dari 30, misalnya sampai 40 atau 50 skor atau lebih,
sebaiknya digunakan tabeldistribusi frekuensi bergolong.

Langkah-langkah menyusun tabel:


1) Masukkan nama siswa (ke dalam kolom 1) dan skor masing-masing siswa (ke
dalamkolom

2) kemudian jumlahkan. Kita akan memperoleh. 2) Hitunglah mean (M) dengan


membagi jumlah skor itu ( ) dengan N(banyaknya siswa yang
dites) Jadi rumus untuk mencari M itu adalah: M =

3) Isilah kolom 3 dengan selisih (deviasi) tiap-tiap skor dari mean (X-M)

4) Isilah kolom 4 dengan menguadratkan angka-angka dari kolom 3. Kemudian


jumlahkansehingga kita peroleh

5) Langkah terakhir adalah menghitung mean dan DS dengan rumus-rumus.Tabel


untuk menghitung Mean dan DS

Selanjutnya kita mentransfer skor-skor mentah dari 20 siswa tersebut ke dalam niali


hurufsebagai berikut:

- Skor 80 ke atas = A = Tidak ada

- Skor 67 s.d 79,5 = B = 6 Orang

- Skor 54 s.d 66,5 = C = 10 Orang

- Skor 34 s.d 53,5 = D = 4 orang-

Skor di bawah 34 = TL = Tidak ada 

b) Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf dengan Batas Lulus = Mean
Misalkan seorang guru memperoleh skor dari hasil ujian semester dari 50 siswa
sebagai berikut:
97 93 92 90 87 86 86 83 81 80
80 78 76 76 75 74 73 72 72 71
69 67 67 67 64 63 63 62 62 60
58 57 57 56 56 54 52 50 47 45
43 39 36 36 32 29 27 26 20 16
Skor mentah ini akan kita olah menjadi nilai huruf A, B, C, D, dan TL. Untuk
mencari mean dan DS kita susun skor mentah tersebut ke dalam tabel frekuensi, kita
cari dulu Range untuk menentukan besarnya interval dan kelas interval.

Range = 97 –  16 = 81

Kelas interval = + 1 = + 1 = 9

Jadi, dengan menentukan besarnya interval = 10, kita peroleh kelas interval = 9

2. Mengolah Skor Mentah Menjadi Nilai 1 –  10


Umpamakan seorang guru memperoleh skor mentah dari hasil ulangan sejarah
dikelas III SMP yang berjumlah 50 orang siswa sebagai berikut

16 64 87 36 64 42 43 54 47 51
77 55 68 42 44 47 42 46 45 50
20 57 28 7 44 51 40  39 39 57
28 39 21 48 46 37 41 43 40 71
29 44 34 50 45 35 44 52 56 45

 Untuk mengolah skor mentah di atas menjadi nilai 1-10, kita perlu mencari mean
(angka rata-rata) dan DS. Untuk itu skor mentah tersebut kita susun ke dalam
tabeldistribusi frekuensi. Langkah-langkah menyusunnya adalah sebagai berikut:

a.Kita tentukan dulu banyaknya kelas interval dengan jalan:

-Mencari range (R), dengan mengurangi skor maksimum dengan skor minimum (

Rang  =selisih antara skor maksimum dan skor minimum)- Bagilah range

 ke dalam interval-interval yang sama sedemikian rupa sehingga jumlah kelasinterval
antara 6

 – 15 atau 11 – 19.


b.Mengisi kolom 2 (kolom interval) di dalam tabel yang telah tersedia. Mulailah dari
skorminimum berturut-turut dengan interval yang telah ditemukan dan sejumlah kelas
yang telahditentukan pada langkah pertama

c.Membuaat ally pada kolom 3 (menabulasikan tiap-tiap skor ke dalam kelasnya).

d. Mengisi angka (jumlah) tally ke dalam kolom 4 (f)

e. Menentukan deviasi pada lajur d dengan menetapkan letak mean dugaan (M’) dengan
angka nol pada kelas tertentu.

f.Mengisi lajur fd dengan mengalikan angka-angka pada lajur f dan d. Kemudian


hasilnyadijumlahkan pada bagian bawah dari tabel (= fd). Sampai pada kolom 6 (fd)
kita telah dapatmenghitung besarnya mean yang sebenarnya dari tabel tersebut

g.Mengisi lajur , kemudian dijumlahkan pula pada bagian bawah dari tabel sehingga
kita peroleh yang diperlukan dalam rumus untuk mencari DS

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian-uraian singkat yang telah penulis sampaikan, maka penulis dapat
memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat berbagai macam cara atau teknik untuk memeriksa hasil tes, memberikan
skor dan mengolahnya menjadi nilai.

2. Dalam pen Dalam pengolahan dan pe an dan pengkonversian hasil ev an hasil


evaluasi ter aluasi terdapat du dapat dua macam a macam  pendekatan  pendekatan
yaitu pendekatan pendekatan Penilaian Penilaian Acuan Patokan Patokan (PAP) dan
Penilaian Penilaian Acuan Norma (PAN).

3. Setiap te Setiap teknik mem knik mempunyai kelebi ai kelebihan dan ke han dan
kelemahannya masi nnya masing-masing dan sing dan  penerapannya  penerapannya
akan menjadi menjadi efektif efektif dan tepat guna jika disesuaikan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada

Penutup

Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan uraian-uraian singkat dan


sederhana ini semoga tetap bermanfaat dan mampu memberikan gambaran yang tepat
bagi pendidik dalam menangani peserta didiknya, sehingga dapat dijadikan sebagai
evaluasi bagi pendidik dan peserta didik dalam proses  pembelajaran.

Pendidik sebaiknya mengetahui berbagai macam teknik dalam  pemeriksaan


hasil tes, pemberian skor, dan mengolah serta h serta merubah skor menjadi merubah
skor menjadi nilai sehingga akan mempermudah pekerjaan apabila memilih teknik yang
sesuai dengan situasi dan kondisi baik dari segi feasibilitas, sarana dan prasarana, dan
sebagainya.

Akhirnya, penulis hanya mengucapkan permohanan maaf atas segala


kekurangan yang ada dalam makalah ini. Saran dan kritik yang membangun selalu
penulis harapkan sebagai evaluasi dan penyempurnaan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.  Dasar-dasar Evaluasi Evaluasi Pendidikan Pendidikan.


Jakarta PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Program Pendidikan: Pendidikan:


Pedoman Teoretis  Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta PT Bumi
Aksara. Daryanto, 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono.Anas.2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan Rajawali Pers:Jakarata 

Anda mungkin juga menyukai