Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENILAIAN PEMBELAJARAN

ADMINISTRASI TES
Mata Kuliah: Penilaian Pembelajaran

Dosen Pengampu: Dr. Ali Muhtadi S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Nadya ‘Iffah Umari (17105241022)
2. Yeni Fitriani (17105241024)
3. Nurul Wulan Sari (17105241042)

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada umatnya agar selalu mengikuti jalan-
Nya. Tak lupa pula atas berkah-Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Administrasi Penilaian”. Kami selaku penulis juga mengucapkan terima kasih
sebesar - besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini
diantaranya:
1. Bapak Dr. Haryanto M.Pd. selaku Dekan FIP UNY yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam penulisan makalah ini.
2. Bapak Dr. Sugeng Bayu Wahyono, M.Si. selaku ketua jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan yang telah memberikan kelancaran pelayanan dalam urusan
akademik.
3. Bapak Dr. Ali Muhtadi S.Pd, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Penilaian
Pembelajaran yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
4. Teman-teman di Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan KTP yang telah banyak
membantu penulis dalam proses pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan
dengan baik, dan
5. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis sangat berharap penulisan makalah ini dapat membantu dan memberikan
manfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan agar dapat memahami
mengenai penilaian pembelajaran. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan baik isi maupun susunannya. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran agar
dapat menjadi pelajaran untuk pembuatan makalah selanjutnya.

Yogyakarta, 7 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 2
A. Hakekat Administrasi Tes ........................................................................................... 2
B. Penyusunan Perangkat Tes .......................................................................................... 2
C. Pelaksanaan Tes .......................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian adalah suatu proses untukmengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik
yangmenggunakan instrumen tes maupun non tes (Zainul, 2001: 8). Di dalam melaukan
sebuah penilaian, khususnya dengan cara tes membutuhkan suatu penyusunan alat tes
guna mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Penyusunan alat tersebut tentunya
memiliki suatu cara agar dapat tersusun dengan baik.
Dalam proses penilaian hasil belajar terdapat istilah administrasi tes.
Pengadministrasian tes perlu diperhatikan dengan cermat karena dalam hal ini akan
berpengaruh terhadap kualitas dari tes tersebut. Selain itu, pengadministrasian tes juga
perlu dicermati oleh penguji, penyusun, dan/atau tester agar kemampuan yang akan
diukur melalui tes tersebut dapat terukur secara optimal. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan dibahas terkait penjelasan dasar administrasi tes, menyusun perangkat
tes, dan pelaksanaan tes.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi tes?
2. Bagaimana penyusunan perangkat tes?
3. Bagaimana pelaksanaan tes?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan administrasi tes.
2. Mengetahui penyusunan perangkat tes.
3. Mengetahui pelaksanaan tes.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Administrasi Tes


Sondang P. Siagian, administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara
dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Dwight Waldo, administrasi sebagai daya upaya
yang kooperatif, yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi. Sedangkan menurut
Dimock & Dimock, administrasi adalah suatu ilmu yang mempelajari melalui
pemerintah, dan cara mereka memperolehnya (Pasolong, 2014:2).
Menurut Wayan Nurkencana dalam Ismet & Haryanto (2016:21), tes
merupakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi
anak tersebut yang kemudian dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak
lain atau standar yang ditetapkan. Sehingga, pengadministrasian tes adalah pelaksanaan
tes mulai dari proses penyuntingan naskah tes sampai dengan mengerjakan tes (Irawan,
2001:133).

B. Penyusunan Perangkat Tes


Dalam penyusunan suatu perangkat tes yang akan digunakan harus
mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Penyuntingan naskah tes
Pertimbangan utama dalam suatu penyuntingan tes ialah peserta didik.
Suatu naskah tes terdiri dari beberapa butir soal, sehingga dalam penyusunannya
harus mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan peserta dapat
mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam mengerjakan tes. Maka dari itu perlu
diperhatikannya :
a. Sebaiknya tes bentuk objektif tidak dilakukan secara lisan
b. Susunan butir tes dimulai dari pokok bahasan yang dibahas awal ke akhir
c. Tingkat kesukaran disusun mulai dari yang mudah ke yang sulit, dalam artian
butir soal yang mudah diletakkan di awal dan butir soal yang sukar diletakkan
di akhir

2
d. Butir tes yang satu tipe sebaiknya dikelompokkan dalam satu kelompok, sehinga
tidak ada satu tipe tes yang tersebar dalam beberapa kelompok. Misalnya tes
pilihan ganda sederhana dicampurkan dalam pilihan ganda sebab akibat.
e. Menulis petunjuk pengerjaan tes secara jelas, sehingga tidak ada yang bertanya
mengenai cara mengerjakan tes atau apa yang harus dilakukan. Dalam petunjuk
tes juga tercantum cara mengubah jawaban tes. Selain itu pentunjuk tes juga
menentukan pengukuran hasil belajar peserta dapat dilakukan secara akurat atau
tidak. Dalam petunjuk tes minimal harus mencantumkan: (1) apa yang harus
dilakukan peserta tes, (2) bagaimana cara mengerjakan tes tersebut, dan (3)
dimana peserta menulis jawaban tes. Dan perangkat tes harus mempunyai: (1)
petunjuk umum sebagai pedoman mengerjakan tes dan (2) pedoman khusus
sebagai pedoman mengerjakan satu kelompok tes tertentu.
f. Penyusunan butir tes sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak berdesak-
desak dan peserta mudah dalam membacanya.
g. Susun setiap butir tes sehingga seluruh optionnya terletak dalam satu halaman
saja
h. Letakkan wacana yang digunakan sebagai rujukan di atas butir tes yang
bersangkutan
i. Hindari meletakkan kunci jawaban dalam suatu pola tertentu.
2. Penggandaan naskah tes
Dalam prosedur penggandaan tes harus dapat menjamin kerahasiaan naskah
tes dan sebaiknya lembar tes dan lembar jawaban terpisah. Hal tersebut
memudahkan peserta dalam menentukka tempat menjawab tes. Terdapat beberapa
petunjuk praktis dalam penggandaan sebagai berikut.
a. Jarak antar butir tes harus cukup sehingga tidak berdesak-desak
b. Angka atau huruf dalam alternatif jawaban sebaiknya sepenuhnya sama dengan
angka atau huruf dalam lembar jawaban
c. Dalam tipe tes menjodohkan, kedua kolom yang berisi tes dan alternatif jawaban
terletak dalam satu halaman
d. Untuk butir tes yang menggunakan wacana, maka harus terletak dalam halaman
yang sama dengan wacananya
e. Semua wacana, grafik, diagram atau gambar yang digunakan sebagai landasan
bagi butir tes harus terjamin kejelasannya, keakuratannya, dan keterbacaannya

3
f. Apabila naskah digandakan dalam jumlah banyak, maka harus terjamin setiap
naskah sama jelasnya.

C. Pelaksanaan Tes
Pengadministrasian tes juga harus mempertimbangkan berbagai cara
pelaksanaan tes. Cara pelaksanaan tes adalah sebagai berikut.
1. Catatan terbuka atau catatan tertutup (open/close books)
Seorang pengajar mempunyai hak untuk menentukan peserta tes boleh
melihat buku/catatan dan menggunakan berbagai alat belajar seperti kamus,
kalkulator, tabel, dan sebagainya atau tidak dalam melaksanakan tes. Terlepas boleh
atau tidak, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahannya.
a. Catatan terbuka
Kelebihan jika peserta diijinkan mempergunakan buku dan alat belajar adalah
sebagai berikut.
1) Peserta tidak terlalu tegang pikirannya pada soal, menghadapi, atau
melaksanakan ujian
2) Peserta akan ‘bertanya’ pada buku atau alat belajar daripada menyontek
teman
3) Peserta akan terbiasa membuat catatan yang baik dan memiliki buku dan
alat belajar lain karena menyadari manfaatnya
4) Peserta akan terbiasa akan terbiasa membaca buku atau catatan serta berlatih
menggunakan alat belajar sehingga tidak mengalami kesulitan ketika
menggunakannya.
Kekurangan jika peserta diijinkan mempergunakan buku dan alat belajar adalah
sebagai berikut.
1) Para peserta mungkin saja malas membaca buku/catatan dengan alasan pada
saat ujian dibebaskan melihat buku/catatan
2) Peserta yang jarang membuka buku/catatan akan kehabisan waktu
dikarenakan untuk mendapatkan jawaban peserta membolak-balik lembar
buku
3) Kecenderungan siswa malas berpikir, hal yang paling mudah pun dicari di
dalam buku
4) Bagi peserta yang alat belajarnya minim akan dirugikan
b. Catatan tertutup

4
Kelebihan jika peserta tidak diijinkan mempergunakan buku dan alat
belajar adalah sebagai berikut.
1) Membiasakan peserta untuk memahami isi buku untuk dapat lulus ujian
2) Membiasakan peserta untuk berpikir sendiri, tidak mengandalkan buku
3) Membiasakan peserta untuk membuat catatan sendiri atau rangkuman
materi.
Kekurangan jika peserta tidak diijinkan mempergunakan buku dan alat
belajar adalah sebagai berikut.
1) Mendorong peserta untuk melihat jawaban temannya karena tidak berhasil
menjawab soal
2) Peserta belum tentu terlatih menggunakan buku atau catatan sebagai
sumber belajar
3) Mengkaburkan prinsip bahwa buku untuk dibaca, tidak sekedar dihafal.
2. Tes diumumkan atau dirahasiakan
Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan memberi pengumuman lebih
dahulu atau tanpa pemberitahuan sebelumnya. Pada umumnya para ahli psikologi
pendidikan tidak menyetujui adanya tes yang pelaksanaannya tidak diumumkan
terlebih dahulu. Akan tetapi pelaksanaan tes yang dirahasiakan tetap mempunyai
kelebihan yaitu
a. Dapat mengukur pengetahuan siap yang dimiliki peserta
b. Dapat memotivasi usaha belaja peserta karena waktu tes tidak diketahui kapan
waktunya
c. Dapat digunakan sebagai alat peningkatan disiplin belajar peserta
Sifat rahasia atau terbuka tidak hanya diterapkan pada pelaksanaan tes,
namun juga pada hasil tes.
a. Hasil tes yang diumumkan
Kelebihan hasil tes yang diumumkan :
1) Peserta tes yang lulus/nilainya bagus akan merasa bangga, dan akan
memacu meningkatkan motivasi belajarnya dalam mempertahankannya
bahkan meningkatkannya
2) Terjadi semacam perasaan dihargai
3) Tumbuh kepercayaan para peserta kepada lembaga pendidikan dimana
mereka belajar, bahwa tes dan hasil tes dilakukan secara objektif
Kekurangan hasil tes yang diumumkan :
5
1) Menghilangkan motivasi belajar perserta jika tidak lulus atau nilainya
rendah karena malu
2) Kepercayaan pada lembaga tempat mereka belajar dapat berujung protes-
protes
3) Pengajar yang tidak dapat mengumumkan hasil tes tepat waktu akan merasa
mempunyai beban mental
4) Memerlukan kemampuan administrasi yang prima dan memerlukan fasilitas
dan dana tambahan.
b. Hasil tes yang dirahasiakan
Kelebihan tes yang dirahasiakan:
1) Tidak menuntut kemampuan administrasi yang prima dan mahal
2) Tidak terjadi protes-protes dari peserta tes yang akan merepotkan pengajar
atau lembaga pendidikan
3) Jika perlu, nilai peserta tes dapat diputuskan dengan mengikutsertakan
faktor non tes, misalnya kerajinan.
Kelemahan tes yang dirahasiakan:
1) Tes tersebut kurang berguna karena tidak komunikatif dengan peserta tes
atau orang tua dari peserta tes yang bersangkutan, karena tes hasil belajar
berfungsi dan bermanfaat jika dikomunikasikan dengan pihak-pihak
tersebut
2) Memungkinkan pengajar “main hakim sendiri” tanpa diketahui oleh siapa
pun
3) Peserta tes tidak merasakan hasil jerih payahnya, padahal hasil tersebut
dapat memotivasi proses belajar.
3. Tes lisan atau tes tertulis
a. Tes lisan
Kelebihan tes lisan adalah:
1) Dapat dilaksanakan secara individual sehingga lebih cermat dan dapat
diselidiki sehingga penguji dapat mengetahui persis kemampuan peserta
tes
2) Kemampuan-kemampuan yang ada dapat dipantau secara langsung oleh
penguji
3) Memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah dan dialog aktif, sehingga
mendorong peserta menyiapkan diri sebaik-sebaiknya
6
4) Peserta tes dapat mengemukakan argumentasi-argumentasi secara bebas
sehingga penguji dapat mengetahui jalan pikiran peserta tes.
Kelemahan tes lisan adalah:
1) Tidak ekonomis
2) Jika yang melaksanakan hanya seorang, maka satu lawan satu dapat terjadi
subjektivitas yang sukar dikontrol
3) Memungkinkan penguji “main hakim sendiri”
4) Bagi peserta tes yang gagap atau grogi akan dirugikan oleh sistem ujian
ini.
b. Tes tertulis
Kelebihan tes tertulis adalah:
1) Kemampuan dalam memilih kata-kata, informasi, berbahasa ataupun
kemampuan dalam memadukan ide-ide dan proses berpikir peserta dapat
dilihat secara nyata
2) Dapat membandingkan kemampuan-kemampuan tersebut
3) Dapat dilaksanakan tes yang terdiri dari sejumlah besar peserta tes dalam
waktu yang relatif terbatas
4) Memungkinkan dikoreksi oleh lebih dari seorang korektor sehingga lebih
objektif.
Kelemahan tes tertulis adalah:
1) Dalam tes bentuk esai, menuntut tugas yang berat bagi peserta tes
2) Dalam tes bentuk esai, ketunabahasaan akan merugikan peserta tes jika
masalah bahasa diperhitungkan
3) Sesuatu hal yang bersifat massal kurang baik dibandingkan dengan yang
individual
4) Peserta tes cenderung menuliskan jawaban berpanjang-panjang, sehingga
jawaban malah menyimpang dari persoalan dan jika terlalu terfokus pada
salah satu butir soal sehingga ketika waktu tes habis peserta belum
beranjak ke butir tes yang lain.
4. Tes tindakan atau praktek
Kelebihan:
1) Terjadinya pengecekan terhadap terbentuk atau tidaknya keterampilan yang
dirumuskan

7
2) Membuat pergantian suasana sehingga kejenuhan dapat dikurangi atauu
dihilangkan.
Kelemahan:
1) Tidak semua bahan dapat diujipraktekan
2) Mahal dan penguji dituntut lebih mampu dari peserta tes yang mungkin tidak
dapat terpenuhi, misalnya olahraga
3) Apabila praktek tidak dalam keadaan yang sesungguhnya, peserta cenderung
main-main atau apabila mereka bersungguh-sungguh maka manfaatnya kurang
karena dalam paktek dan kehidupan sehari-hari tidak sama (tiruan dan
kenyataan berbeda).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengadministrasian tes adalah pelaksanaan tes mulai dari proses penyuntingan naskah
tes sampai dengan mengerjakan tes. Dan dalam penyusunan suatu perangkat tes yang
akan digunakan harus mempertimbangkan penyuntingan naskah tes dan penggandaan
naskah tes yang harus dijamin kerahasiaan naskah tes tersebut. Pelaksanaan tes sendiri
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu catatan terbuka atau catatan tertutup
(open/close books), tes diumumkan atau dirahasiakan, tes lisan atau tes tertulis, dan tes
tindakan atau praktek. Masing-masing cara tersebut juga memiliki beberapa kelemahan
dan kelebihan dalam penggunaannya, sehingga perlunya untuk menjadi pertimbangan
apabila akan memilih cara pelaksanaan tes tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Prasetya. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta:Pekerti.


Ismet Basuki & Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda
Pasolong, Harbani. 2014. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfa Beta.

10

Anda mungkin juga menyukai