Ferdi (20310060)
Ilham (20310067)
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi
tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan Islam dan tentunya dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Pada kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada Gurutta Nurul Mawaddah, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Evaluasi Pendidikan Islam, serta selaku pemberi tugas. Selain itu tidak lupa
juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi isi dan penyusunannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa jurusan Pendidikan
Agama Islam dilingkungan Institut Agama Islam As’adiyah Sengkang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian dan pengukuran tidak dapat dilepaskan dari dunia kependidikan Penilaian
dan pengukuran ini dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran tentang situasi sekolah.
Penilaian dan pengukuran ini dapat dilakukan oleh guru, kepala sekolah, pengawas sekolah
dan sebagainya. Untuk pembelajaran di kelas, evaluasi peserta didik sangat dibutuhkan
untuk memberikan gambaran tentang kondisi peserta didik, Gambaran yang diperoleh oleh
pendidik kemudian akan dipelajari oleh guru. Gambaran peserta didik yang diperoleh guru
harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Artinya data yang diperoleh guru tentang
keadaan peserta didik harus memiliki kesalahan yang kecil.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan instrumen tes ?
2. Apa bentuk-bentuk instrumen tes?
3. Bagaimana teknik penyusunan tes?
4. Apa yang dimaksud dengan instrumen non tes?
5. Apa saja alat penilaian non tes?
1
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan instrumen tes.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk instrumen tes.
3. Mengetahui teknik penyusunan tes.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan instrumen non tes.
5. Mengetahui alat penilaian non tes.
6. Mengetahui teknik pengembangan instrumen tes.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. INSTRUMEN TES
1. Pengetian dan Bentuk Instrumen Tes
Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk melakukan
pengukuran. Tes terdiri atas sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar
atau salah atau semua benar atau sebagian benar. Tujuan melakukan tes adalah
untuk mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi yang telah dicapai peserta
didik untuk bidang tertentu. Hasil tes merupakan informasi tentang karakteristik
seseorang atau sekelompok orang. Karakteristik ini dapat berupa kemampuan
kognitif atau keterampilan seseorang.
Bentuk tes objekif yang sering digunakan adalah bentuk pilihan ganda,
benar salah, dan menjodohkan. Sedangkan tes non objektif (uraian) dapat
dibedakan uraian objektif dan uraian non objekif. Tes uraian yang objektif sering
digunakan pada bidang sains dan teknologi atau bidang sosial yang jawabannya
sudah pasti, dan hanya satu jawaban yang benar. Tes uraian non objektif sering
digunakan pada ilmu-ilmu sosial, yaitu yang jawabannya luas dan tidak hanya
satu jawaban yang benar, tergantung argumentasi peserta tes.
3
4
b. Tes diagnostik adalah tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangan, sebagai dasar perbaikan.
dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah. Pada umumnya bentuk soal
benar-salah dapat diapakai untuk mengukur pengetahuan siswa tentang fakta,
defenisi, dan prinsip. 2) Bentuk Menjodohkan Bentuk tes menjodohkan terdiri dari
sejumlah premis dan sejumlah respons. Bentuk tes ini sering digunakan untuk
mengukur pengetahuan tentang fakta seperti arti suatu istilah, simbol kimia, dan
sejenisnya. Oleh karena itu, bentuk tes ini cenderung mengukur tentang hafalan
dan pemahaman saja. 3) bentuk pilihan ganda
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang
benar atau paling tepat.
f. Memperbaiki tes
Setelah uji coba dilakukan dan kemudian dianalisis, maka langkah
berikutnya adalah melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang
masih belum sesuai dengan yang diharakan. Langkah ini biasanya dilakukan
atas butir soal, yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang ternyata
masih belum baik. Ada kemungkinan beberapa soal sudah baik sehingga tidak
perlu direvisi, beberapa butir soal mungkin perlu direvisi, dan beberapa yang
7
lain mungkin harus dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas yang
diharapkan.
g. Merakit tes
Setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya
adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan tes. Keseluruh
butir soal tersebut disusun seca berhati-hati menjadi kesatuan soal tes yang
terpadu. Dalam merakit tes, hal-hal yang dapat mempengaruhi validitas soal
seperti nomor urut soal, pengelompokan bentuk soal, lay out, dan sebagainya
harus diperhatikan. Hal ini sangat penting karena walaupun butir-butir yang
disusun telah baik tetapi jika penyusunannya sembarang dapat menyebabkan
soal yang dibuat tersebut menjadi tidak baik.
h. Melaksanakan tes
Setelah langkah menyusun tes selesai dan telah direvisi pasca uji coba,
langkah selanjutnya adalah melaksanakan tes. Tes yang telah disusun
diberikan kepada testee untuk diselesaikan. Pelaksanaan tes dilakukan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan tes ini memerlukan
pemantauan atau pengawasan agar tes tersebut benar - benar dikerjakan oleh
testee dengan jujur dan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.namun
begitu, pemamntauan dan pengawasan yang dilakukan harus tidak
mengganggu pelaksanaan tes itu sendiri. Peserta didik yang sedang
mengerjakan tes tidak boleh sampai terganggu oleh kehadiran pengawas atau
pemantau. Hal ini akan berakibat tidak akurat hasil tes yang diperoleh. Oleh
karena itu, pelaksanaan tes perlu dilakukan secara hati-hati agar tujuan tes
tersebut benar-benar dapat tercapai.
pendidikan, yaitu acuan norma dan kriteria. Jadi tinggi dan rendahnya suatu
nilai dibandingkan dengan kelompoknya atau dengan kriteria yang harus
dicapai.
Tiga ranah yang harus ada dalam kurikulum adalah ranah kognitif,
ranah psikomotor, dan ranah afektif. Ranah kognitif berkaitan dengan
kemampuan berpikir yang secara urut menurut taksonomi bloom adalah
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan [easi. Ranah
psikomotor berkaitan dengan kemampuan gerak, seperti menari, melukis,
membersihkan karborator bermain sepak bola, dan sebagainya. Ranah afektif
merupakan tindakan, sikap, perilaku, etika, dan sebagainya.
Berikut ini dijelaskan secara umum alat penilaian non tes yang telah
dijelaskan di atas.3
b. Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, dan
sebagainya yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh
responden dan hasilnya dalam bentuk rentang nilai sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. c. Observasi
A. Kesimpulan
Ada delapah langkah yang harus ditempuh dalam menyusun tes hasil ata
prestasi belajar yang baku seperti berikut ini.
6) Memperbaiki tes.
7) Merakit tes.
8) Melaksanakan tes.
9) Menafsirkan hasil tes.
Instumen non tes adalah instrumen untuk melakukan penilaian dalam
memperoleh gambaran mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian peserta
didik, minat, sikap, kemauan, tanggapan atau pandangan siswa terhadap
pembelajaran.
11
12
Alat penilaian non tes dapat berupa wawancara, kuesioner, skala sikap,
skala minat, skala nilai dan skala konsep diri.
Sama halnya dengan instumen tes, pembuatan instrumen non tes juga
memiliki langkah-langkah dalam pengembangan. Langkah-langkah tersebut
adalah:
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, besar harapan kami kepada mahasiswa
maupun pembaca agar memahami dan lebih mendalami tentang hal-hal yang
berkaitan dengan instrumen tes dan non tes agar dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa
yang akan datang. Kami juga mengucapkan terimah kasi kepada semua pihak
khususnya dosen pembimbing yang telah memberikan tugas demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
13