Disusun oleh:
Kelompok 2
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penyusunan Instrumen Non Tes.”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Evaluasi Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa tidak mungkin makalah ini
terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang terlibat, yaitu bapak Dr. Imam Suseno.
S.E., M.Pd.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu, segala kritik dan saran yang positif demi kesempurnaan makalah ini
sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini kiranya dapat bermanfaat khususnya bagi diri
penulis dan bagi seluruh pembaca pada umumnya.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................................26
B. Saran..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
penelitian ilmiah akan diperoleh data-data yang akan diproses dan pada akhirnya
diterjemahkan menjadi suatu hasil atau kesimpulan dari penelitian tersebut. Untuk
mendapatkan data tersebut maka diperlukan suatu alat ukur/instrumen. Instrumen dalam
penelitian pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu tes dan non tes.
Perbedaan yang mendasar antara tes dan non tes, terletak pada jawaban yan
diberikan. Pada suatu tes ada dua kemungkinan, yaitu: benar atau salah. Adapun untuk
non tes tidak ada jawaban benar atau salah. Semuanya tergantung pada keadaan
seseorang. Instrumen non tes memegang peranan yang penting dalam menentukan
kualitas suatu penelitian, karena validitas atau kesahahihan data yang diperoleh akan
sangat ditentukan oleh kualitas instrumen non tes yang digunakan, di samping prosedur
Instrumen non tes juga berfungsi mengungkap fakta menjadi data. Dengan
demikian, jika instrumen non tes yang digunakan memiliki kualitas yang baik (valid dan
reliabel), maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan yang
yang tidak baik maka data yang diperoleh juga tidak akan berkualitas baik.
Oleh sebab itu, perlu untuk mengetahui instrumen non tes. Pengetahuan tersebut
berupa pengertian, jenis-jenis, dan penyusunan instrumen non tes dalam penelitian
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dirumuskan adalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian instrumen non tes?
2. Apa saja jenis-jenis instrument non tes?
3. Bagaimana contoh bentuk penilaian proyek?
4. Bagaimana contoh bentuk penilaian diri siswa?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian instrument non tes.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis instrument non tes.
3. Untuk mengetahui bentuk penilaian proyek.
4. Untuk mengetahui bentuk penilaian diri siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
dipakai untuk mengerjakan sesuatu; sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan
instrumen non tes dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data dengan tidak
menggunakan bentuk tes, melainkan bentuk skala bertingkat (rating scale), kuesioner
dan riwayat hidup. Lalu, instrumen non tes juga dapat diartikan sebagai alat untuk
mengumpulkan data yang bersifat komprehensif. Artinya, instrumen non tes dapat
digunakan untuk menilai berbagai aspek dari responden sehingga tidak hanya untuk
Pendapat lain juga mengatakan bahwa hasil belajar berupa perubahan sikap hanya
dapat diukur dengan teknik non-tes. Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan
jika kita ingin mengetahui kualitas proses dan produk dari suatu pembelajaran yang
berkenaan dengan domain afektif, seperti sikap, minat, bakat, motivasi, dan lain-lain.
Menurut Arikunto (2010: 26), instrumen yang tergolong non tes adalah skala
bertingkat (rating scale), kuesioner (quetioner), daftar cocok (check list), wawancara
(interview), pengamatan (observation), dan riwayat hidup. Berikut ini penjelasan jenis-
Menurut Arikunto (2010: 27), skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk
3
diterapkan pada skala dengan jarak yang sama, secara bertingkat dari yang rendah ke
tinggi. Oleh karena itu, skala demikian disebut skala bertingkat. Skala ini dapat
skala bertingkat ini menggambarkan suatu nilai tentang suatu objek penelitian
berdasarkan pertimbangan (judement). Skala ini dapat berupa skala angka atau grafik.
Skala angka digunakan apabila skor yang diberikan seseorang tentang keadaan objek
sekolah:
a. Tidak pernah
b. Jarang
c. Kadang-kadang
d. Sering sekali
e. Selalu hadir
Sementara itu, skala bertingkat dalam bentuk garfik banyak digunakan karena dapat
dapat digambarkan dalam suatu garis dengan jarak yang sama dari yang rendah ke
tinggi.
4
2. Kuesioner (quetioner)
Menurut Yusuf (2015: 103), kuesioner berasal dari bahasa Latin, yaitu
kuesioner ini dapat diperoleh suatu informasi yang relevan dengan tujuan penelitan
dan informasi yang valid serta reliabel. Sehubungan dengan itu, instrumen yang
disusun hendaklah fokus pada tujuan penelitian. Setiap instrumen yang disusun
sebagai angket. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang
pengetahuan sikap atau pendapat, dan hal lainnya dapat diketahui. Kuesioner atau
angket adalah alat pengumpul data dalam bentuk daftar pertanyaan yang harus diisi
atau oleh responden. Sementara itu, Yusuf (2015: 104) mengungkapkan bahwa jenis-
1) Pertanyaan fakta
lain jumlah sekolah, jumlah jam belajar, jumlah murid, tinggi dan berat
peserta didik.
2) Pertanyaan perilaku
5
ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi dan bahan tentang sesuatu
3) Pertanyaan informasi
menggunakan fakta.
1) Kuesioner tertutup
Apakah Anda puas dengan yang Anda capai pada semester lalu?
a) Puas
b) Tidak Puas
Individu yang menjawab kuesioner memberi tanda silang pada huruf a atau
b) Mudah diproses.
6
e) Mudah dilaksanakan.
dengan dirinya.
b) Mudah diterka.
2) Kuesioner terbuka
terbuka, yaitu:
sebenarnya.
7
c) Memberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kompleks.
Yusuf (2015: 106) juga menjelaskan ada beberapa kelemahan pada kuesioner
ini, yaitu:
b) Sukar dianalisis
f) Waktu yang dibutuhkan lebih lama dari kuesioner tertutup dalam aspek
Kuesioner bentuk ini merupakan gabungan dari kedua bentuk yang telah
a. 1,0
b. 1,1 – 2,0
c. 2,1 – 3,0
d. 3,1 – 4,0
8
e. …………. (tuliskan)
1) Kuesioner langsung
Kuesioner langsung adalah kuesioner yang langsung dijawab atau diisi oleh
Kuesioner tidak langsung adalah kuesioner yang diisi oleh orang lain, yaitu
d. Kuesioner yang ditinjau dari sisi bagaimana kuesioner itu didemonstrasikan pada
Menurut Arikunto (2010: 29), daftar cocok (check list) adalah deretan
tinggal membubuhkan tanda cocok karena dalam skala bertingkat. Selain itu,
responden juga diminta untuk memberikan tanda cocok pada pilihan yang tepat. Hal
tersebut sejalan dengan Yusuf (2015: 114) bahwa check list dan skala bertingkat
Contoh:
9
10
Berilah tanda (v) pada kolomn yang sesuai dengan pendapat Anda.
Penempatan instrument v
pelajaran
Cara menyajikan bahan v
pelajaran
Komunikasi pendidik dan v
peserta didik
4. Wawancara (interview)
pewawancara dan yang diwawancarai secara langsung atau bisa juga dikatakan
diwawancarai. Di mana pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang dinilai dan
sepihak. Dikatakan sepihak karena responden tidak diberikan kesempatan sama sekali
Yusuf (2015: 109) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria yang perlu
2) Kemampuan dalam memahami dan menarima pernyataan dan ide orang lain.
d. Situasi wawancara:
1) Waktu pelaksanaan.
2) Tempat pelaksanaan.
3) Situasi lingkungan.
Wawancara suatu kegiatan yang melibatkan orang yang diwawancarai. Namun, jika
dilihat dari bentuk pertanyaan yang diajukan, maka menurut Yusuf (2015: 109)
a. Wawancara terencana-terstruktur
c. Wawancara bebas
tidak terikat atau diatur suatu pedoman tertentu dan individu yang diwawancarai
suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan. Pengamatan itu
dilakukan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Sehubungan dengan itu,
Yusuf (2015: 102) menyatakan bahwa melalui observasi ini, seorang peneliti lainnya
pendidikan lainnya.
Menurut Yusuf (2015: 103), pengamatan atau observasi dapat dibedakan atas
program atau kegiatan yang diamati. Dengan cara demikian, pengamat benar-
benar memahami dan menghayati kejadian tersebut. Pada observasi ini, objek
b. Observasi non partisipan, yaitu pengamat tidak terlibat langsung atau tidak ikut
Selain itu, Yusuf (2015: 103) juga menjelaskan jika ditinjau dari sisi terkontrol
atau tidaknya observasi, maka observasi dapat dibedakan atas dua tipe, yaitu:
menentukan dengan jelas apa yang akan diobservasi, bagaimana cara cara
mengamatinya, dan kapan diamati. Sementara itu, pada observasi yang tidak
terstruktur, fleksibilitas yang lebih besar diberikan kepada pengamat. Hal ini dapat
13
Pencatatan terhadap apa yang diamati hendaklah dilakukan secepat mungkin sesudah
observasi dilakukan.
6. Riwayat Hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam
masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek peneliti dapat
Menurut Nana Sujana dan Ibrahim (1989) dalam Wina Sanjaya (2015), untuk
menghasilkan data yang akurat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk Masalah dan variabel yang diteliti
termasuk indikator variabel, harus jelas dan spesifik, sehingga dapat dengan mudah
2. Masalah dan variabel variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas
dan spesifik, sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis-jenis instrumen yang
diperlukan.
3. Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui
terlebih dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika, dan
4. Keterangan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari
5. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti
berikut:
dikembangkan.
Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami dengan pasti
memerlukan satu jenis instrumen atau mungkin memerlukan lebih dari satu jenis
instrumen.
Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel penelitian, jenis-
jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. Selain itu,
dalam kisi-kisi juga harus tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel.
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun item
15
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reliabilitas dan
validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada
sejumlah item yang harus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah
Berikut ini terdapat contoh dari instrumen non tes beserta kisi-kisinya.
16
INSTRUMEN NONTES RASA INGIN TAHU TERHADAP MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
1. Tujuan
Rasa ingin tahu merupakan hal yang sangat penting dan perlu ditumbuhkan
dalam diri setiap siswa. Rasa ingin tahu termasuk salah satu sikap yang dapat
rasa ingin tahu adalah keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap
rahasia alami. Hal ini senada dengan pendapat Mustari (2014: 104), yang menyatakan
bahwa rasa ingin tahu adalah emosi yang dihubungkan dengan perilaku mengorek
diperlukan agar siswa tersebut dapat lebih mengetahui materi yang dipelajarinya
tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Berdasarkan pemaparan definisi rasa ingin tahu di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa
ingin tahu adalah keinginan alamiah seseorang untuk menemukan hal baru ataupun
pengetahuan secara meluas dan mendalam tentang sesuatu yang dipelajari, yang di
3. Definisi Konseptual
17
Rasa ingin tahu adalah keinginan alamiah seseorang untuk menemukan hal
baru ataupun pengetahuan secara meluas dan mendalam tentang sesuatu yang
4. Definisi Operasional
Rasa ingin tahu siswa adalah skor perolehan siswa dalam memberikan respon
terhadap instrumen rasa ingin tahu, meliputi perhatian terhadap materi pelajaran,
sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran, tetapi di luar pembahasan ataupun
kegiatan pembelajaran.
Skala yang digunakan adalah Skala Likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu:
S : Selalu
SR : Sering
K : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
Kriteria pemberian skor lembar instrumen untuk setiap pernyataan positif dan
pernyataan negatif adalah sebagai berikut.
Pilihan Skor Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif
Selalu (S) 5 1
Sering (SR) 4 2
Kadang-kadang (K) 3 3
Jarang (J) 2 4
18
6. Kisi-Kisi Instrumen Non Tes Rasa Ingin Tahu terhadap Mata Pelajaran
Matematika
pembelajaran
Jumlah 11 9 20
7. Skala Penilaian Rasa Ingin Tahu Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika
Nama : _________________________
Kelas/ No. Absen : _________________________
Petunjuk:
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen pada bagian yang telah disediakan.
Jarang (J)
19
Tidak Pernah (TP)
4. Tiap jawaban Anda adalah benar. Oleh karena itu, jangan terpengaruh dengan
jawaban teman Anda.
Setelah selesai, form ini dikumpulkan kembali.
No. Pilihan
Pernyataan
S SR K J TP
1. Saya mendengarkan guru dengan penuh
perhatian ketika guru menjelaskan materi
Matematika
20
12. Saya malas belajar Matematika di rumah,
meskipun ada materi yang belum saya
pahami di kelas
Penilaian proyek menurut Muchtar (2010) adalah salah satu bentuk penilaian autentik.
Penilaian proyek berupa sebuah tugas yang diberikan kepada peserta didik secara
berkelompok. Tugas proyek yang diberikan adalah tugas yang terkait dengan konteks
kehidupan nyata. Oleh karena itu tugas tersebut dapat meningkatkan partisipasi peserta
21
sebab itu, pada setiap penilaian projek, guru sebaiknya memperhatikan aspek-aspek
1. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan
menulis laporan.
22
Contoh bentuk penilaian proyek “Membuat Penjernihan Air”
Topik :
Nama Proyek :
Waktu Pelaksanaan :
Kelas :
No Aspek Skor
Perencanaan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Rancangan :
1 30
1) Gambar rancangan
2) Alur kerja dan deskripsi
3) Cara penggunaan alat
Produk :
2 a. Bentuk fisik 50
b. Inovasi
Laporan :
a. Kebermanfaatan laporan
3 20
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
Jumlah Skor 100
23
Rubrik Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air
No Aspek Rubrik Skor
Jika alat dan bahan lengkap dan 10
sesuai dengan gambar rancangan
yang dipersiapkan
Jika alat dan bahan lengkap 6
Perencanaan :
tetapi kurang sesuai dengan
Persiapan alat dan ahan
gambar rancangan yang
dipersiapkan
Jika alat dan bahan kurang 2
lengkap
1 Jika rancangan terdapat gambar 20
rancangan, alur kerja, dan cara
penggunaan alat yang sesuai
Jika rancangan terdapat gambar 10
Rancangan :
rancangan, alur kerja, dan cara
a. Gambar rancangan
penggunaan alat tetapi kurang
b. Alur kerja dan deskripsi
sesuai
c. Cara penggunaan alat
Jika rancangan terdapat gambar 5
rancangan, alur kerja, dan cara
penggunaan alat tetapi tidak
lengkap
Jika alat sesuai rancangan, bisa 30
digunakan, dan bentuk fisik kuat
dan kokoh
Bentuk Fisik Produk Jika alat sesuai rancangan dan 20
bisa digunakan
Jika alat kurang sesuai 10
2 rancangan tetapi bisa digunakan
Alat dibuat dari bahan yang ada 20
di lingkungan rumah, dan
menarik
Inovasi Produk
Alat dibuat dari bahan yang ada 10
di lingkungan rumah tetapi di
desain kurang menarik
3 Laporan : Sistematika laporan sesuai 20
a. Kebermanfaatan Laporan dengan kriteria, isi laporan
b. Sistematika Laporan bermanfaat, dan kesimpulan
c. Kesimpulan sesuai
d. Sitematika laporan sesuai dengan 10
kriteria, isi laporan kurang
bermanfaat, kesimpulan kurang
sesuai
24
Hanya satu aspek yang terpenuhi 5
F. Contoh Bentuk Penilaian Diri Siswa
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
Kelas :
Alternatif
No Pernyataan
Ya Tidak
Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
1
kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar.
2 Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.
3 Saya optimis bisa meraih prestasi.
4 Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita.
Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan
5
masyarakat.
Saya suka membahas masalah politik, hukum dan
6
pemerintahan.
7 Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku.
8 Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan.
Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa
9
dan negara.
Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan
10
bertanggungjawab.
Jumlah Skor
25
Rentangan yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika
6 – 10 Kurang Positif
11 – 15 Positif
16 – 20 Sangat Positif
26
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Instrumen nontes dalam penelitian pendidikan adalah alat untuk mengumpulkan
data dengan tidak menggunakan bentuk tes, melainkan bentuk skala bertingkat (rating
pengamatan (observation), dan riwayat hidup untuk keperluan penelitian dalam bidang
pendidikan. Bentuk instrumen non tes tersebut memiliki karakteristik, kelebihan, dan
menetapkan jenis instrumen, menyusun kisi-kisi atau layout instrumen, menyusun item
B. Saran
Instrumen non tes termasuk salah satu hal yang diperlukan dalam melakukan
penelitian. Namun, bukanlah suatu hal yang mudah untuk menentukan jenis apa yang
akan digunakan dan penyususnan instrumen non tes terutama dalam suatu penelitian
pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, sebaiknya seseorang perlu mempelajari dan
memahami mengenai instrumen non tes dalam penelitian pendidikan terlebih dahulu.
27
DAFTAR PUSTAKA
Alfania. 2018. “Instrumen Penilaian, Analisis Instrumen, dan Hasil Pekerjaan Siswa (Tes dan
Nontes)”. Portofolio. FKIP Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Pekalongan,
Pekalongan.
Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hutape, Rinto Hasiholan. 2019. ”Instrumen Evaluasi Non-Tes dalam Penilaian Hasil Belajar
Ranah Afektif dan Psikomotorik”, Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Kontekstual. 159.
Yusuf, Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia Informasi dan
Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan Edisi Pertama. Perpustakaan Nasional:
Katalog Dalam Terbitan (KDT).
28