Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 3

Zara Koesoema (1784202053)


Rika Anjani (17842020)
Ririn Ristanti (17842020)

Kelas / Semester : A.2 / III

Mata Kuliah : Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu : Lely Lailatus Syarifah, M.Pd.


1 Fungsi Bimbingan Konseling

2 Prinsip Bimbingan Konseling


Fungsi Bimbingan Konseling
1 Fungsi Pemahaman 6 Fungsi Adaptasi

2 Fungsi Preventif 7 Fungsi Penyesuaian

3 Fungsi Pengembangan 8 Fungsi Perbaikan

4 Fungsi Penyembuhan 9 Fungsi Fasilitasi

5 Fungsi Penyaluran 10 Fungsi Pemeliharaan


Fungsi Bimbingan Konseling

1. Fungsi Pemahaman 2. Fungsi Preventif

yaitu fungsi bimbingan dan yaitu fungsi yang berkaitan dengan


konseling membantu konseli upaya konselor untuk senantiasa
agar memiliki pemahaman mengantisipasi berbagai masalah
terhadap dirinya (potensinya) yang mungkin terjadi dan berupaya
dan lingkungannya (pendidikan, untuk mencegahnya, supaya tidak
pekerjaan, dan norma agama). dialami oleh konseli.

Melalui fungsi ini, konselor


memberikan bimbingan kepada
konseli tentang cara menghindarkan
diri dari perbuatan atau kegiatan
yang membahayakan dirinya.
Fungsi Bimbingan Konseling

3. Fungsi Pengembangan 4. Fungsi Penyembuhan

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang sifatnya lebih proaktif dari yang bersifat kuratif. Fungsi ini
fungsi-fungsi lainnya. Konselor berkaitan erat dengan upaya
senantiasa berupaya untuk pemberian bantuan kepada konseli
menciptakan lingkungan belajar yang telah mengalami masalah,
yang kondusif, yang memfasilitasi baik menyangkut aspek pribadi,
perkembangan konseli. Konselor dan sosial, belajar, maupun karir.
personel Sekolah/Madrasah lainnya
secara sinergi sebagai teamwork
berkolaborasi atau bekerjasama
merencanakan dan melaksanakan
program bimbingan secara sistematis
dan berkesinambungan dalam upaya
membantu konseli mencapai
tugas-tugas perkembangannya.
Fungsi Bimbingan Konseling

5. Fungsi Penyaluran 6. Fungsi Adaptasi

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yaitu fungsi membantu para pelaksana
dalam membantu konseli memilih pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah
kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau dan staf, konselor, dan guru untuk
program studi, dan memantapkan menyesuaikan program pendidikan
penguasaan karir atau jabatan yang terhadap latar belakang pendidikan,
sesuai dengan minat, bakat, keahlian minat, kemampuan, dan kebutuhan
dan ciri-ciri kepribadian lainnya. konseli. Dengan menggunakan informasi
yang memadai mengenai konseli,
Dalam melaksanakan fungsi ini, pembimbing/konselor dapat membantu
konselor perlu bekerja sama dengan para guru dalam memperlakukan
pendidik lainnya di dalam maupun di luar konseli secara tepat, baik dalam memilih
lembaga pendidikan. dan menyusun materi Sekolah/Madrasah,
memilih metode dan proses pembelajaran,
maupun menyusun bahan pelajaran sesuai
dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
Fungsi Bimbingan Konseling

7. Fungsi Penyesuaian 8. Fungsi Perbaikan

yaitu fungsi bimbingan dan yaitu fungsi bimbingan dan konseling


konseling dalam membantu untuk membantu konseli sehingga
konseli agar dapat menyesuaikan dapat memperbaiki kekeliruan dalam
diri dengan diri dan lingkungannya berfikir, berperasaan dan bertindak
secara dinamis dan konstruktif. (berkehendak). Konselor melakukan
intervensi (memberikan perlakuan)
terhadap konseli supaya memiliki pola
berfikir yang sehat, rasional dan
memiliki perasaan yang tepat
sehingga dapat mengantarkan
mereka kepada tindakan atau
kehendak yang produktif dan normatif.
Fungsi Bimbingan Konseling

9. Fungsi Fasilitasi 10. Fungsi Pemeliharaan

Yaitu fungsi bimbingan dan Yaitu fungsi bimbingan dan konseling


konseling untuk memberikan untuk membantu konseli supaya
kemudahan kepada konseli dapat menjaga diri dan mempertahankan
situasi kondusif yang telah tercipta
dalam mencapai pertumbuhan dalam dirinya.
dan perkembangan yang optimal,
serasi, selaras dan seimbang Fungsi ini memfasilitasi konseli agar
seluruh aspek dalam diri konseli. terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktivitas
diri.

Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan


melalui program-program yang menarik,
rekreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai
dengan minat konseli.
Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, prinsip-prinsip yang digunakannya


bersumberKonseling
dari kajian filosofis, hasil-hasil penelitian, dan pengalaman praktis
tentang hakikat manusia, perkembangan dan hakikat manusia dalam konteks
sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi dan proses penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.

Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar ini sangat penting dan diperlukan,


terutama dengan kaitannya dalam penerapan di lapangan. Konselor yang
telah memahami secara benar dan mendasar prinsip-prinsip dasar bimbingan
dan konseling ini akan dapat menghindarkan diri dari kesalahan dan
penyimpangan-penyimpangan dalam praktik pemberian layanan
bimbingan dan konseling.
Arifin dan Eti Kartikawati (1994) menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling ke dalam 4 bagian, yaitu :

1. Prinsip-prinsip umum
Konseling
2. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu
3. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing
4. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan
administrasi bimbingan dan konseling.

Prinsip-prinsip yang akan dibahas dapat ditinjau dari prinsip-prinsip secara


umum dan khusus.

Prinsip-prinsip khusus adalah prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan


dengan sasaran layanan, masalah klien/ permasalahan individu, program
layanan, dan prinsip-prinsip perkembangan pelaksanaan pelayanan.
1. Prinsip – Prinsip Umum

a. Bimbingan ini berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, dan perlu diingat
bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian yang
unik karena dipengaruhi oleh lingkungan di mana individu tersebut tumbuh dan
berkembang, serta dipengaruhi pula oleh pengalaman-pengalaman.
Konseling
b. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individu-individu yang
dibimbing, ialah untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.

c. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.

d. Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan pada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
1. Prinsip – Prinsip Umum

e. Bimbingan harus dimulai dengan indentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan


oleh individu yang dibimbing.

f. Bimbingan harus flexibel sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang


Konseling
bersangkutan.

g. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memliki
keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerjasama dengan pembantunya
serta dapat dan bersedia menggunakan sumber-sumber yang berguna di luar sekolah.

h. Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian yang teratur untuk
mengetahui sampai di mana hasil dan manfaat yang diperoleh, serta penyesuaian
antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu.
2. Prinsip – Prinsip Khusus

a. Prinsip – Prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan.

b. Prinsip - Prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu.


Konseling
c. Prinsip - Prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan
Kegiatan.

d. Prinsip - Prinsip Berkenaan dengan Pelaksanaan Layanan


Pelaksanaan.

e. Prinsip - Prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai