Anda di halaman 1dari 12

RESUME BIMBINGAN DAN KONSELING

Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Neviyarni S, M.S.

Oleh :
M. IKBAL
21073016

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


DEPARTEMEN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i

MIND MAPPING .............................................................................................................. 1

MATERI ............................................................................................................................. 2

A. PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING ...................................................................................... 2


B. TUJUAN BIMBINGAN KONSELING.............................................................................................. 2
C. FUNGSI PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING ......................................................................... 3
D. KESALAHPAHAMAN TERHADAP PELAYAN BIMBINGAN KONSELING ....................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 7

SOAL - SOAL .................................................................................................................... 8

Objektif............................................................................................................................................. 8
Essay................................................................................................................................................. 9
YEL YEL .......................................................................................................................... 10

i
MIND MAPPING

PENGERTIAN

BIMBINGAN FUNGSI
TUJUAN KONSELING PELAYANAN
BK

KESALAHPAHAMAN
TERHADAP PELAYANAN
BK

1
MATERI

A. PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING


Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan (guidance) dan
konseling (consilium). Seltzer & Stone (1966:3) mengemukakan bahwa guidance berasal
kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, atau steer (menunjukkan,
menentukan, mengatur, atau mengemudikan). Konseling adalah kegiatan dimana semua
fakta dikumpulkan dan semua pengalaman individu difokuskan pada masalah tertentu
untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan
langsung dalam pemecahan masalah tersebut. (Rahman,2003:15)
Bimbingan adalah Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang dimaksudkan agar
individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara
optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
Konseling adalah usaha membantu konseli secara tatap muka ( melalui wawancara)
ataupun tidak oleh seorang konselor dengan tujuan agar konseli dapat mengambil tanggung
jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain,
teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian Bimbingan dan Konseling (BK)
adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi
dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya.

B. TUJUAN BIMBINGAN KONSELING


Bimo Walgito (2004: 33) menyatakan bahwa tujuan Bimbingan dan Konseling adalah
membantu tercapainya tujuan pendidikan, pengajaran, dan membantu individu untuk
mencapai kesejahteraan. Tujuan bimbingan adalah untuk membantu para siswa agar ia
dapat mengatasi kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang dihadapi, dan mengarahkan
pada kebaikan secara cermat.
Disisi lain Dewa Ketut Sukardi (2008: 28) menyatakan bahwa tujuan lain Bimbingan
dan Konseling secara umum adalah sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu terwujudnya
2
manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Menurut Syaiful Akhyar (2015: 27-30), ada beberapa tujuan dari konseling, yaitu:
1) Menyediakan fasilitas untuk perubahan tingkah laku.
2) Meningkatkan hubungan antar perorangan dan pembinaan kesehatan mental.
3) Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi masalah.
4) Menyediakan fasilitas untuk pengembangan kemampuan.
5) Meingkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan.

Tujuan akhir dari bimbingan dan konseling adalah agar klien terhindar dari berbagai
masalah, apakah masalah tersebut berkaitan dengan gejala penyakit mental (neurona dan
psychose), sosial maupun spritual, atau dengan kata lain agar masing-masing individu
memiliki mental yang sehat.

C. FUNGSI PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING


Bimbingan dan konseling sangatlah penting bagi lembaga-lembaga pendidikan karena
banyak manfaat dan fungsi yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Tidak hanya oleh guru
saja, namum bagi seluruh anggota sekolah. Beberapa Fungsi Bimbingan dan Konseling
antara lain :
1. Fungsi Pemahaman
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu klien agar memiliki pemahaman
terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma
agama). Berdasarkan pemahaman ini, klien diharapkan mampu mengembangkan
potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif
Yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh klien. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada klien tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan
atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan
adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah
3
yang perlu diinformasikan kepada para klien dalam rangka mencegah terjadinya
tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok,
penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
3. Fungsi Pengembangan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-
fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan klien. Konselor dan personel
Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau
bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis
dan berkesinambungan dalam upaya membantu klien mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan
informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room,
dan karyawisata.
4. Fungsi Penyembuhan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan
erat dengan upaya pemberian bantuan kepada klien yang telah mengalami masalah,
baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu klien memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau
jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya
di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi
Yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan
staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan klien. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai klien, pembimbing/konselor dapat membantu para
guru dalam memperlakukan klien secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun
materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun
menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan klien.
7. Fungsi Penyesuaian

4
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu klien agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
8. Fungsi Perbaikan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu klien sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap klien supaya
memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga
dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan
normatif.
9. Fungsi Fasilitasi
Memberikan kemudahan kepada klien dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri
konseli.
10. Fungsi Pemeliharaan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu klien supaya dapat menjaga
diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini
memfasilitasi klien agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan
penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-
program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat klien. Dari
uraian di atas, terlihat bahwa fungsi bimbingan dan konseling sangat besar. Proses
bimbingan tidak hanya diberikan kepada siswa yang bermasalah saja, melainkan
kepada semua individu dalam semua kondisi.

D. KESALAHPAHAMAN TERHADAP PELAYAN BIMBINGAN KONSELING


Patterson (dalam Shertzer/ Stone, 1980) menjelaskan beberapa isu tentang pelayanan
konseling:
1. Profesi konseling adalah sebuah pekerjaan professional namun menjadi tidak
professional karena pelaksananya.
2. Konseling tidak terlibat dalam proses mendisiplinkan siswa namun membantu siswa
agar mau disiplin.
3. Konseling karir adalah bantuan pelayanan konseling namun tidaklah menjadi fokus
dalam keseluruhan pelayanan oleh konselor.
5
Adapun, Prayitno (2004) menjelaskan beberapa kesalahpahaman dalam bidang
bimbingan dan konseling adalah:
1. Bimbingan dan konseling disamakan saja dan atau dipisahkan sama sekali dari
pendidikan.
2. Konselor sekolah dianggap sebagai polisi sekolah
Hal ini terjadi karena konselor diserahi tugas mengusut perkelahian atau pencurian,
mencari bukti-bukti siswa yang berkasus, mendorong siswa mengakui atas
perbuatannya (misalnya mengisap ganja dll).
3. Bimbingan dan konseling sematamata sebagai proses pemberian nasehat
4. Bimbingan dan konseling hanya menangani masalah yang bersifat incidental
5. Bimbingan dan konseling hanya dibatasi untuk klien-klien tertentu saja
Hal ini timbul karena banyaknya klien yang ditangani konselor adalah yang jelas
dianggap bermasalah (seperti: tidak masuk sekolah, berkelahi, bolos dll). Padahal
pelayanan BK ditujukan kepada semua siswa.
6. Bimbingan dan konseling melayani “orang sakit” atau “kurang normal”.
Hal ini timbul karena konselor menangani individu yang mengalami suatu masalah
khusus “abnormal” dan konselor terlalu cepat mendiagnosis permasalahan klien
sebagai suatu keadaan “abnormal”. Hal ini terkadang menjadikan konselor terlalu
cepat mengalihtangankan klien kepada ahli lain. Konselor hanya menangani orang
normal yang mengalami masalah tertentu atau gangguan sehingga tidak efktif dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, H. S., & Abdillah, S. A. (2019). Bimbingan Konseling “Konsep, Teori dan
Aplikasinya”. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Musslifah, A. R. (2021). Implementasi Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam Panduan


Kemendikbud 2016. Ahlimedia Book.

Aqib, Z. (2020). Bimbingan dan Konseling. Yrama Widya.

Febrini, D. (2020). Editor: Samsudin, Bimbingan dan Konseling.

Deliani, N. (2018). Konsepsi (Kesalahpahaman) Bimbingan Dan Konseling Dalam


Pendidikan. Al Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 111-126.

7
SOAL - SOAL

Objektif
1. Upaya membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya
yang kurang mendapat perhatian?
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D.fungsi advokasi
E.fumgsi program
Kunci Jawaban: d.fungsi advokasi

2. Asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi
sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan
bimbingan dankonseling?
A. Asas kemandirian
B. Asas kekiknian
C. Asas kegiatan
D. asas keterbukaan
E. asas kemanusiaan
Kunci Jawaban: c. asas kegiatan

3.Yang menjadi sasaran umum pada prinsip BK berkaitan dengan peserta didik adalah...
a. Permasalahan yang dihadapi peserta didik
b. Sikap dan tingkah laku peserta didik
c. Perkembangan dan perikehidupan peserta didik
d. Variasi dan keunikan peserta didik
e. Pertumbuhan fisik peserta didik
Kunci Jawaban: c. Perkembangan dan perikehidupan peserta didik

4. Berikut ini adalah prinsip BK berkaitan dengan peserta didik, kecuali...


a. Melayani semua peserta didik
b. Menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi peserta didik
c. Memanggil peserta didik yang bermasalah dan menghukumnya
d. Mengenali keunikan setiap peserta didik
e. Perbedaan peserta didik harus dipahami dan dipertimbangkan
Kunci Jawaban: c. Memanggil peserta didik yang bermasalah dan menghukumnya

5. Tujuan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari tujuan pendidikan pada umumnya
sehingga tujuan bimbingan adalah..........tujuan pendidikan.
a. Penjabaran dari d. Sama dengan
b. Kebalikan dari e. Menggantikan
c. Membantu tercapainya
Kunci Jawaban: c. Membantu tercapainya

8
Essay
1. Jelaskan pengertian dari bimbingan konseling?
Jawab:
Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar
dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang
dialaminya.

2. Sebutkan tujuan dari konseling?


Jawab:
1) Menyediakan fasilitas untuk perubahan tingkah laku.
2) Meningkatkan hubungan antar perorangan dan pembinaan kesehatan mental.
3) Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi masalah.
4) Menyediakan fasilitas untuk pengembangan kemampuan.
5) Meingkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan fungsi penyembuhan?


Jawab:
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat
dengan upaya pemberian bantuan kepada klien yang telah mengalami masalah, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan
adalah konseling, dan remedial teaching.

9
YEL YEL

Teman-Teman..?

Siap!

Mana Semangatmu…..?

Ini Semangatku

Se..Semangat

Se..Se.. Semangat

10

Anda mungkin juga menyukai