OLEH:
SURYANI,S.Pd.
NIM. 16.61.1739
A. Latar Belakang
Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan
menghasilkan perkembangan optimal pada setiap individu sesuai dengan
kemampuan atau potensinya, minatnya serta nilai sebagai pandangan hidupnya
(Depdiknas: 2008). Perkembangan optimal ini meliputi semua aspek
pribadinya yakni: aspek jasmani, intelektual, moral, sosial serta aspek pribadi
lainnya. Dengan kata lain setiap aspek kepribadian itu harus memperoleh
kesempatan berkembang secara seimbang tanpa ada pengabaian dari salah
satunya. Misalnya sekolah menekankan perkembangan aspek moral dan
sosialnya melalui kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru.
Guru di sekolah tidak hanya sebagai pengajar, namun guru juga berlaku
sebagai konselor bagi siswanya. Hal ini dikarenakan minimnya atau bahkan
tidak adanya konselor di SDN 1 Tanjungmojo, sehingga guru SDN 1
Tanjungmojo selain menjadi penyampai pelajaran juga bertindak sebagai
konselor yang harus memanajemen kegiatan bimbingan dan konseling di SDN
1 Tanjungmojo.
Bimbingan dan konseling memiliki konsep dan peran yang ideal, karena
dengan berfungsinya bimbingan dan konseling secara optimal semua
kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah akan dapat ditangani dengan
baik. Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling disekolah tidak
mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam
suatu system manajemen yang bermutu. Baik dalam hal merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentang manajemen
bimbingan dan konseling di SDN 1 Tanjungmojo.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana manajemen bimbingan konseling di SDN 1 Tanjungmojo?
C. Tujuan
Untuk mengetahui manajemen bimbingan konseling di SDN 1 Tanjungmojo.
BAB II
PEMBAHASAN
Kepala Sekolah
Wakil Kepala
Komite Sekolah
Sekolah
Siswa
A. Kesimpulan
Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah akan berjalan sesuai yang
direncanakan, apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Melalui manajemen yang baik terhadap pelayanan bimbingan dan konseling,
maka diharapkan tercapai efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan
kegiatan bimbingan dan konseling di SDN 1 Tanjungmojo. Dengan demikian
peranan bimbingan dan konseling dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan
pendidikan dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Namun kegiatan
bimbingan konseling di SDN 1 Tanjungmojo ini terhambat dengan kurangnya
tenaga ahli pada bidangnya. Bimbingan konseling di SDN 1 Tanjungmojo ini
memanfaatkan guru kelas sebagai tenaga konselornya. Selain itu tugas guru
kelas sendiri sudah terlalu banyak yang berhubungan dengan pembelajaran,
masih juga ditambah dengan tugas menjadi konselor dalam menangani
berbagai permasalahan yang muncul pada diri siswa. Dengan begitu, kegiatan
bimbingan konseling di SDN 1 Tanjungmojo kurang berjalan dengan efektif
dan efisien, hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya tenaga ahli yang mampu
mengurusi dengan sepenuhnya kegiatan bimbingan konseling di SDN 1
Tanjungmojo.
B. Saran
Saran yang diberikan sehubungan dengan tidak adanya tenaga ahli
bimbingan konseling yaitu perlu diangkatnya guru konselor yang benar-benar
ahli dibidangnya, sehingga tugas dari guru kelas yang merangkap menjadi
konselor dapat ditangani guru konselornya, dengan demikian kegiatan
bimbingan konseling di SDN 1 Tanjungmojo dapat berjalan lancar secara
efektif dan efisien sehingga tepat guna untuk memajukan mutu pendidikan di
SDN 1 Tanjungmojo.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi. Revisi. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Stoner, James A.F. 2006. Manajemen Jilid I Edisi keenam. Jakarta : Salemba
Empat.