PESERTA DIDIK
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
(KD 301) yang diampu oleh Dr. Setiawati, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 7
1. Bagas Anggaraksa. (2309928)
2. M. Aziz Nico (2305766)
3. Muhamad Adrian Fahmi Zulva (2309337)
4. Wahyu Wisesa. (2301900)
Kelas B
A. Simpulan …………………………………………………………………..13
B. Saran …………………………………………………………………………………………………………………13
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Kami sangat berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian, tujuan, dan fungsi bimbingan dan konseling
2. Membandingkan asas dan prinsip bimbangan dan konseling
3. Jenis - jenis bimbingan dan konseling
v
BAB II
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PESERTA DIDIK
Bimbingan konseling berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling.
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan adalah proses pemberian bantuan
kepada individu kepada orang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik
anak-anak, remaja maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan
individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
Sementara itu, Prayitno dan Erman Anti mengartikan konseling sebagai
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Dari penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan pengertian bimbingan
konseling adalah proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok (klien)
oleh seorang ahli (ahli) melalui wawancara konseling yang bertujuan untuk
membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi klien ataupun
membantunya mengembangkan diri sendiri
vi
Pertama, Tujuan utama dari bimbingan konseling adalah membantu individu
mengembangkan dan mengoptimalkan potensi mereka. Melalui proses ini,
individu dapat memahami kekuatan, bakat, dan minat mereka yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik.
vii
2.2 Fungsi Bimbingan dan Konseling
Asumsi atau pandangan seorang peserta didik kepada profesi seorang guru
bimbingan dan konseling (BK) terkadang negatif, atau bahkan tidak mendapatkan
perhatian yang seharusnya dari peserta didik. Kenyataannya fungsi bimbingan
konseling sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan peserta
didik saat di sekolah ataupun diluar sekolah. Beberapa fungsi bimbingan konseling
di sekolah adalah sebagai berikut:
Untuk ikut berperan dalam membantu peserta didik memahami dan mengerti
akan dirinya sendiri serta lingkungannya. Hal ini bertujuan agar individu yang
bersangkutan dapat mengembangkan potensi pribadinya dengan optimal dan
dapat menyesuaikan dirinya sendiri dengan lingkungan dengan baik dan sehat.
Memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memperoleh perkembangan
yang optimal dan seimbang dalam kepribadian diri seorang peserta didik.
Membantu peserta didik untuk menentukan minat, bakat dan potensi, termasuk
dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler, program studi saat akan kuliah
atau lebih jauh untuk lebih mengembangkan kemampuan untuk karir dimasa
depan.
Membantu dalam mengantisipasi atau pencegahan masalah yang dapat terjadi
pada peserta didik dan membantu mereka dalam mengatasinya.
Membantu untuk turut meluruskan pemikiran, tindakan dan dalam meluapkan
perassan peserta didik yang menyimpang/kurang baik (intervensi) dan
memberikan bimbingan dalam berpola pikir yang sehat, logis dan berperasaan
yang tepat dan baik.
Memberikan bantuan kepada peserta didik yang tengah menghadapi
permasalahan yang bersifat pribadi ataupun secara sosial.
Berperan penting dalam pengembangan pribadi peserta didik agar mereka bisa
selalu membentengi diri mereka kepada hal-hal yang kurang baik yang bisa
menurunkan performa diri mereka sendiri.
Membantu memfasilitasi dalam mengembangkan peserta didik untuk
mencapai tugas-tugas perkembangan mereka.
viii
2.3 Membandingkan prinsip dan asas bimbingan Konseling
A. Pengertian Prinsip dan Asas
Prinsip berasal dari kata prinsipira artinya permulaan untuk menghasilkan karya
baru,dimana keberadaanya akan menentukan hal tersebut yang dibungkan
secara teoritik dan teori lapangan dalam menajalankan pedoman yang
diinginkan. Prinsip Bimbingan dan Konseling berarti aturan main yang
dilakukan dalam mengambil peran untuk pelayanan BK.Prinsip ini akan
menjadi landasan dalam program pelaksanaan bimbingan agar lebih terarah dan
teratur.Landasan dalam langkah awal memberikan program yang sesuai
terhadap kemampuan pola fikir serta kemampuan psikologis dalam individu.
Asas merupakan suatu tumpuan atau titik acuan dasar dalam berfikir atau
berpendapat. Asas menjadi dasar dalam hukum dasar layanan Bimbingan dan
Konseling.Secara umum asas adalah sumber dasar hukum dalam menjalankan
suatu hubungan dengan orang lain sesuai norma dan ketentuan yang berlaku.
x
Asas ini diharapkan individu dalam menerima layanan Bimbingan dan
Konseling baik
dari guru atau orang lain bisa diterima secara terpadu.
9) Asas Kenormatifan
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan tidak
bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku, yaitu norma hukum,
agama, adat
istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
10) Asas Keahlian
Asas Bimbingan dan Konseling diharapkan dalam memberikan layanan harus
ditangani
oleh orang yang professional.
11) Asas Alih Tangan
Asas ini berhubungan jika konselor dalam menyelesaikan layanan Bimbingan
dan
Konselig terhadap individu tidak menemukan titik temu maka konselor harus
mengalihkan ketangan yang lebih ahli dan berpengalaman.
12) Asas Tut Wuri Handayani
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan dapat
mengayomi,memberikan rasa aman dan nyaman,megembangkan
keteladanan,memberikan rangsangan dan kesempatan yang luas kepada
individu untuk bergerak maju. Prinsip Bimbingan dan Konseling adalah
pedoman atau alat dalam menjalankan proses program layanan bk agar berjalan
sesuai peraturan dan berdampak positif kepada individu.
xi
B. Bimbingan Sosial
1) Kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif,
efesien dan produktif.
2) Kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi
secara dinamis dan kreatif.
3) Hubungan dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya disekolah,
di sekolah lain, di luar sekolah, di masyarakat.
4) Pemahaman tentang peraturan, kondisi rumah, sekolah, lingkungan, serta
upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab
C. Bimbingan Belajar
1) Sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar yang efektif dan efisien serta
produktif.
2) Disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.
3) Penguasaan materi program belajar keilmuan, teknologi/ senisebagai
persiapan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
4) Pamahaman pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di sekolah,alam
sekitar, masyarakat untuk pengembangan diri.
D. Bimbingan Karier
1) Pemahaman diri berkenan dengan kecenderungan karier yang hendak
dikembangkan.
2) Orientasi dan informasi karier.
3) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
4) Pengenalan lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SMA.
xii
BAB III
ANALISIS PERILAKU
Peristiwa bully ini terjadi kepada siswa kelas 7 berinisial G (13) yang mengalami
kekerasan secara fisik oleh temannya yang berinisial D. Singkat cerita pembullyan
ini terjadi karena D mengejek kondisi G yang menggunakan alat bantu jalan karena
sedang masa pemulihan kaki setelah operasi. D membully dengan mengambil alat
bantu jalan dan menabrak kaki G tersebut. Akibatnya kaki G mengalami patah
kembali dan harus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi.
Bullying merupakan suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang oleh
suatu individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain, dilansir dari
laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Bullying biasanya
terjadi kepada orang yang dianggap lebih lemah atau berbeda dari kebanyakan
orang lainnya.Pada dasarnya bullying adalah tindakan penindasan yang dilakukan
individu atau kelompok untuk menganiaya individu lain secara sadar dan sengaja.
xiii
Bullying bisa ditujukan untuk menyakiti atau menakuti dengan ancaman tertentu.
Bentuk bullying yang terjadi ada banyak macam jenisnya tergantung pada tujuan
dan motif pelaku kepada korban.
Fisik
Bullying jenis ini seringkali ditemui, salah satunya pada lingkungan sekolah. Pelaku
bullying melakukan kekerasan secara fisik, seperti menendang, memukul, melukai,
menampar, mendorong, menggigit, menendang, mencubit, mencakar dan bentuk
fisik lainnya.Bullying jenis ini tentu berbahaya karena bisa menimbulkan luka parah
pada korban.
Prejudicial
Bullying jenis ini merupakan perundungan terhadap ras atau golongan tertentu.
Pelaku biasanya akan melakukannya dengan mengejek korban atas dasar ras atau
latar belakang sukunya yang dianggap lemah.
Finansial
Bullying jenis ini adalah bentuk perundungan dengan memaksa korban untuk
memberikan uang atau benda berharga miliknya kepada si pelaku. Biasanya pelaku
akan memberikan ancaman apabila korban tidak menuruti permintaannya.
Cyber
Jenis bullying yang satu ini terjadi di media sosial, seperti internet atau pada
platform tertentu. Pelaku bully akan memberikan komentar atau respon negatif
terhadap postingan seseorang atau dengan menyebarkan informasi hoax terkait
korban.
Verbal
Bullying jenis ini mungkin bagi sebagian besar orang banyak yang melakukan, baik
sengaja atau tidak sengaja. Bullying ini dilakukan dengan mengejek atau mengolok-
olok seseorang dengan istilah tertentu untuk mengancam. Selain itu bullying verbal
juga bisa untuk merendahkan, mempermalukan korban atas kelemahannya.
Dan cara pencegahannya nya pun bisa dengan berbagai cara berikut ini :
xiv
Pencegahan oleh Anak
xv
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
4.2 SARAN
Dari hasil layanan bimbingan siswa yang telah dilakukan disarankan untuk klien
dapat mengubah cara pergaulan terhadap teman dan keluarga, Klien selalu terbuka
dan membuka kepada teman dan guru, Klien hendaknya mampu menumbuhkan
motifasi dalam diri pribadi untuk dapat meningkatkan kualitas, interakasi dan
tindakan sosial.
Kepada para guru diharapkan mampu memberikan perhatian yang merata kepada
siswa dikelas, terutama siswa yang mengalami masalah. Guru hendaknya menjadi
xvi
mitra Bimbingan dan Konseling dalam memberikan bantuan pengarahan yang
berkaitan dengan cara belajar yang baik dan efisien serta menekankan pada
pentingnya pendidikan bagi masa
depan anak didik.
Guru BK diharapkan selalu mampu menjalin komunikasi dengan siswa sehingga
dapat mengetahui perkembangan siswa yang telah mendaptkan bantuan. Secara
umum guru BK
Diharapakan menjadi penghubung antara siswa, guru dan orang tua, sehingga
permasalahan siswa dapat segera diketahui dan diselesaikan.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah Dwi by Anugrah Dwi June 12, 2023 bab 2 : fungsi dan tujuan bimbingan
dan konseling
Halaen,2002;63 bab 2 : membandingkan asas dan prinsip bimbingan konseling
Detikedu.com bab 3 : analisis perilaku
xviii