Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Bidang Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu Matakuliah : Prof. Dr. Hj. Neviyarni S, M.S

Oleh :
Selfia Yulia Gusti (21078068)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga dengan keridaan-Nya pula dan kerja keras penulis
makalah tentang Bidang Bimbingan dan Konseling
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kita dapat ikut adil
dalam memanfaatkan ilmu yang ada. Karena kebanyakan dari kita ada yang
menganggap sepele mengenai asas-asas bimbingan konseling.
Penulis tetap menerima apa bila ada kritik dan saran dari para pembaca
guna penyempurnaan makalah ini. Penulis sadar bahwa penulis hanya manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan.
Semoga makalah ini dapat digunakan dan memberi manfaat bagi kita
semuademi menambah pengetahuan kita.

Padang, 3 desember 2022

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari


pendidikan di indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling
harus di lakukan dengan cara teratur, harus berpijak dengan suatu landasan yang
kokoh dan didasarkan pada hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari kegiatan belajar di sekolah,
karena dengan adanya bimbingan d an konseling di sekolah siswa dapat
mengenal potensi diri mereka masing-masing.
bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas
membantu menyelesaikan masalah. Khususnya membantu menyelesaikan
masalah pribadi, keluarga, maupun sosial masyarakat sehingga dapat tercapai
tujuan-tujuan pendidikan. secara formal kedudukan bimbinga konseling dalam
sistem pendidikan indonesia di atur ada di dalam undang-undang No. 28/1999
tentang pendidikan dasar bab X. Pada pasal 25 ayat 1 dikatakan bahwa,
1. bimbingan konseling merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam
rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan
masa depan.
2. bimbinga diberikan oleh guru pembimbing.
Peraturan pemeintahan tersebut mengisyaratkan bahwa layanan bimbingan
konseling di sekolah dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus,
terprogram dan ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-
siswanya dapat mengembangkan kemampuan yag dimiliki dapat berkembang
dengan baik. Dalam layanan bimbingan konseling terdapat beberapa bidang di di
dalamnya antara lain : bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial,
bidang bimbingan akademik, dan bidang bimbingan karier.
B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang di rumuskan sebagai berikut :


1. Apa saja bidang-bidang dalam bimbingan konselig ?
2. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan
pribadi ?
3. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan sosial
?
4. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan akademik ?
5. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan karier ?

C. TUJUAN

Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa di harapkan mendapat gambaran


tentang :
1. Menyebutkan bidang-bidang di dalam layanan bimbingan konseling.
2. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan pribadi.
3. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan sosial.
4. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan
akademik.
5. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan karier.
BAB II

KAJIAN MATERI

A. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN PRIBADI


1. pengertian
Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti
bimbingan dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai
dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian
waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut
Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi berarti membantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah
bimbingan yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami
keadaan dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai
makhluk Tuhan serta pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang
dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.
2. aspek-aspek bimbingan pribadi
Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup dua keyakinan yakni
mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan
dan dirinya sendiri. Masalah atau problema individu yang berhubungan dengan
tuhannya seperti sulit untuk menghadirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa
bahwa dia selalu mengawasi perbuatan individu. Akibat selanjutnya dari problem
itu adalah timbul rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan
untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah Swt.
Problem individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan
bersikap disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani
yang selalu mengajak, menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan
kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu,
prasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam
melakukan segala hal.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang
membutuhkan layanan bimbingan pribadi adalah:
1. kemampuan individu memahami dirinya sendiri.
2. kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.
3. kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan
batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya
dengan Tuhan.
3. tujuan bimbingan pribadi
Menurut pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan
pribadi adalah membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani. Hal ini sesuia dengan pendapat Dewa Ketut Sukardi
(2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi bertujuan membantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.
Hibana S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan
pribadi bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri
pribadi-nya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan
pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan
kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini
merupakan layanan yang mengarah pada pencapain pribadi yang seimbang
dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan
yang dialami oleh individu.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi bisa
diarahkan juga untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya,
baik kekurangan maupun kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan
untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan membantu anak didik agar
dapat menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai dengan tahap
perkembangannya secara optimal.
4. fungsi bimbingan pribadi
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 199) fungsi bimbingan dan
konseling ditinjau dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungankeuntungan
yang diperoleh dari layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan dan konseling
adalah pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli
sendiri dan oleh pihak-pihak yang akan membantu konseli, serta pemahaman
tentang lingkungan konseli oleh konseli.
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif,
sehingga tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individu.

3. Fungsi Pengentasan
Upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
dengan mengeluarkan seseorang dari posisi yang tidak mengenakkan, yang
dampaknya dapat mengganggu perkembangan siswa
4. Fungsi Pemeliharan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada
pada individu, baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang
baik akan sekedar mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga
mengembangkan agar yang ada berkembangan menjadi lebih baik.
5. ruang lingkup bimbingan pribadi
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan
dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan
melalui bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual,
serta mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja
dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang
tata cara bergaul yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex
education, yang tidak hanya mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak
pergaulan antara jenis kelamin.
2. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya
sifat-sifat yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan
kesehatan.
Sedangkan Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi
bimbingan pribadi sebagai berikut :
1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan
diri kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama
menjadi kendali utama dalam kehidupan manusia.
2. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya
secara optimal. Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang
dikembangkan secara optimal dan hanya sedikit orang yang mau menyadari.
3. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap
orang memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian
sehingga penyaluran dan pengembangannya kurang optimal.
4. Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana
mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus
dijadikan sebagai fokus.
5. Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana
mengatasinya. Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk
menyempurnakan diri.
B. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG
BIMBINGAN SOSIAL
Bimbingan bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas. Adapun materi bimbingan sosial dapat dirinci
yang berkaitan dengan jenis layanan sebagai berikut :
a. Materi layanan orientasi dalam bidang sosial, meliputi kegiatan pemberian
orientasi tentang:
1. Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik
dengan sesama teman, guru, wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.
2. Peraturan dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas, perpustakaan,
mushola, laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya.
3. Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan
pergaulan dan kebiasaan masyarakat.
4. Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta
mengembangkan hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR,
UKS, kesenian.
5. Organisasi orang tua peserta didik dan guru.
6. Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para peserta didik.
b. Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegiatan
pemberian informasi tentang:
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan
pengembangan hubungan sosial.
2. Tata krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah
sendiri maupun disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik
dengan fisik-sosial, budaya.
3. Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.
4. Suasana dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial,
agama, adat istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan
masyarakat.
5. Hak dan kewajiban warga negara.
6. Keamanan dan ketertiban masyarakat.
7. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasyarakat sekitar.
8. Permasalahan hubungan sosial dan ketertiban masyarakat beserta berbagai
akibatnya.
9. Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial,
budaya).
10. Pelaksanaan layanan bimbingan sosial.
c. Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan sosial, meliputi
kegaitan penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan
menerima serta berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti
organisasi kelas).
2. Kegiatan kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi
siswa, dan polisi lalu lintas sekolah.
d. Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan
pengembangan pemahaman dan keterampilan untuk memantapkan pada diri
peserta didik.
1. Kemapuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah, dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
e. Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara
logis, efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
f. Layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan perkembangan sosial
meliputi kegiatan-kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok yang
membahas aspek-aspek perkembangan sosial peserta didik berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara
logis, efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, disekolah, dan
dimasyarakat)
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pengendalian emosi, penanggulangan konflik dan permasalahan yang timbul di
masyarakat (baik disekolah maupun dimasyarakat)
5. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan disekolah, dirumah dan
dimasyarakat.
6. Pengenalan, perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan
bergotong-royong.
g. Layanan konseling kelompok dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek-aspek
perkembangan sosial peserta didik, yang berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara
logis, efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
C. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN
AKADEMIK
Materi bimbingan pengembangan belajar dikaitkan jenis – jenis layanan ,dapat
dirinci sebagai berikut :
a. Layanan orientasi dalam bidang belajar meliputi kegiatan pemberian informasi
tentang :
1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,jadwal pelajaran,guru – guru setiap mata
pelajaran .
2. Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti
ruang kelas , laboratorium , perpustakaan ,ruang diskusi ,ruang bimbingan dan
konseling dan sebagainya .
3. Kurikulum sekolah yang berkenaan dengan tujuan pendidikan disekolah sesuai
jenjang pendidikannya mata pelajaran dan program ,belajar.
4. Sistem dan pendekatan proses belajar mengajar .
5. Tugas- tugas kegiatan ko kurikuler .
6. Sistem ujian , penilaian ,kenaikan , kelas, US , dan UN serta Ijazah .
7. Jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler .
8. Sistem penjurusan atau pemilihan jurusan .
9. Jurusan yang diselenggarakan (untuk SMA dan SMK )
10. Pelayanan BK sebagai bagian kurikulum .
11. Suasana belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan.
12. Kegiatan belajar yang dikehendaki dari peserta didik .
13. Adanya pelayanan bimbingan pengembangan belajar bagi peserta didik .
b. Layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
pemberian informasi tentang :
1. Tugas – tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan
diri , ketrampilan ,ilmu pengetahuan , teknologi ,dan kesenian .
2. Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik , aktif dan
terprogram , baik belajar mandiri, maupun belajar kelompok.
3. Cara belajar di perpustakaan ,membuat ringkasan buku , membuat rangkuman
buku , membuat catatan .
4. Cara membaca buku dan cara mengulang pelajaran .
5. Kemungkinan munculnya berbagai masalah dan cara mengatasi masalah .
6. Pengajaran remedial/ perbaikan dan pengayaan .
7. Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan
dan hasil belajar peserta didik .
8. Kursus dan sekolah yang mungkin di masuki setelah selesai jenjang pendidikan
tertentu seperti SLTP , SMA , SMK dan sebagainya (kurikulum dan sistem
pendidikannya serta pembiayaannya dan proses memasukinya serta prospeknya
).
c. Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan belajar meliputi
kegiatan penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan peserta didik misalnya kelompok
cepat , kelompok sedang dan kelompok lambat .
2. Kelompok belajar campuran maksudnya dalam kelompok belajar ada peserta
didik yang belajar cepat ,sedang dan lambat .
3. Kelompok belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata
pelajaran sebagai penunjang bakat , minat dan cita – cita .
4. Program pengajaran perbaikan (remedial)
5. Program pengayaan bagi peserta didik yang cepat dalam belajar .
6. Kelompok penelitian ilmiah peserta didik .
d. Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
pengembangan motivasi , sikap dan kebiasaaan belajar yang baik , ketrampilan
belajar , program pengajaran perbaikan dan program belajar pengayaan :
1. Peningkatan motivasi belajar peserta didik antara lain dengan :
a. Memperjelas tujuan – tujuan belajar .
b. Menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan , bakat dan minat .
c. Mencerminkan suasana pembelajaran yang menantang , merangsang dan
menyenangkan .
d. Memberikan hadiah (penguatan )
e. Menciptakan hubungan yang hangan dan dinamis antara guru dan peserta
didik,serta antara peserta didik dengan peserta didik .
f. Menghindari peserta didik dari tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti
suasana yang menakutkan , mengecewakan dan menjengkelkan .
g. Melengkapi sumber dan sarana belajar .
h. Mempelajari hasil selain belajar yang diperoleh .
2. Peningkatan ketrampilan belajar antara lain dengan
a. Membuat catatn waktu guru mengajar .
b. Membuat ringkasan dari bahan yang dibaca .
c. Membuat laporan misalnya laporan hasil kunjunagn ,diskusi ,pelaksanaan
kegiatan tertentu .
d. Mengembangkan cara menjawab/memecahkan soal ulangan /ujian .
e. Membuat atau menyusun makalah .
f. Membaca efektif dan membaca reflektif .
g. Berbahasa efektif baik secara lisan maupun tertulis .
h. Bertanya efektif .
i. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik antara lain untuk :
1. Menemukan motif- motif yang tepat dalam belajar .
2. Memelihara kondidi kesehatan jasmani .
3. Mengatur waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah ,untuk itu perlu
membuat jadwal belajar .
4. Memilih tempat belajar yang kondusif untuk belajar .
5. Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang kaya seperti buku teks ,
kamus dan berbagai referensi lain serta bahan hasil percobaan atau penelitian .
6. Tidak segan- segan bertanya untuk hal – hal yang tidak diketahui kepada orang
yang atau teman yang dianggap lebih tahu (dengan siapapun) .
7. Mengembangkan motivasi dan sikap positif terhadap semua materi yang
dipelajari .
8. Pengajaran perbaikan (guru bimbingan konseling bekerjasama dengan guru
mata pelajaran dan guru praktik) .
9. Program pengayaan (guru bimbingan konselingdengan guru mata pelajaran dan
guru praktik) .
10. Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkunagn fisik ,
sosial dan budaya) untuk belajar .
e. Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan belajar meliputi
kegiatan penyelenggaraan konseling perorangan yang membahas dan
mengentaskan masalah – masalah belajar peserta didik berkenaan dengan :
1. Motivasi tujuan belajar dan pelatihan .
2. Sikap dan kebiasaan belajar .
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .
4. Penguasaan materi penlajaran dan latihan atau keterampilan .
5. Keterampilan teknis belajar .
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik , sosial dan budaya disekolah dan
dilingkungan sekitar .
7. Orientasi belajar di perguruan tinggi atau sekolah yang lebih tinggi .
f. Layanan bimbingan kelompok dalam bidang belajar , meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek – aspek kegiatan
belajar peserta didik ,yaitu hal – hal yang menyangkut :
1. Memotivasi , tujuan belajar dan latihan .
2. Sikap dan kebiasaan belajar .
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .
4. Penguasaan materi pelajaran dan latihan/keterampilan .
5. Keterampilan teknis belajar .
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik ,sosial dan budaya di sekolah dan
lingkungan sekitar .
7. Orientasi belajar di sekolah yang lebih tinggi .

D. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN KARIER


a. Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi
dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta
membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir
juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta
didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang
diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
2. Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang
sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu
individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan
kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
3. Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih
pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya
(Herr and Cramer, 1979: 6).
4. Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan
menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di
luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk
pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir
dalam bidang tersebut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier


merupakan suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar
dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan
masa depan yang sesuai dengan bentuk

b. Tujuan bimbingan karier


Secara umum tujuan bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai
berikut;
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya,
dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran)
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi
cita-cita karirnya masa depan.

Sumber : http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/tujuan-bimbingan-karir-dan-
konseling.html
c. fungsi bimbingan karier
Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan
mengembangkan potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier
sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh
kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih
karier yang sesuai dengan kemampuannya.

Fungsi bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:


a. Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena
penjurusan akan mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak
diinginkan.
b. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat
siap kerja sesuai dengan keinginannya.
c. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil
bekerja.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari
pendidikan di indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling
harus di lakukan dengan cara teratur, harus berpijak dengan suatu landasan yang
kokoh dan didasarkan pada hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari kegiatan belajar di sekolah,
karena dengan adanya bimbingan d an konseling di sekolah siswa dapat
mengenal potensi diri mereka masing-masing.
Dalam layanan bimbingan konseling terdapat beberapa bidang di di
dalamnya antara lain : bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial,
bidang bimbingan akademik, dan bidang bimbingan karier.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan lebih dapat memahami materi
tentang bidang-bidang dalam layanan bimbingan dan konseling dan semoga
makalah ini bermanfaat, jika terdapat kesalahan di dalam materi ataupun
pengetikkanya kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Giyono.2014.BimbinganKonseling.BandarLampung.MediaAkademi
Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika.(2010). Landasan Bimbingan
dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai