Anda di halaman 1dari 13

Makalah Bimbingan Konseling

Bimbingan Pribadi

Mata Kuliah : Bimbingan Konseling


Dosen Pengampu : Haryani S.Pd, M.Pd

Oleh

Nindita Damanik (14108241003/01)


Bayu Hermawan (14108241041/12)
Anisa Gina Riyanti (14108241043/13)
Ani Fauziah (14108241121/22)
Nurul Afifah Cholifatin (14108241127/26)
Annisa Amalia Rizki (14108244059/42)
Ahmad Mursyid Arkan (14108244062/43)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu faktor perubahan perilaku
masyarakat. Setiap jenjang pendidikan mempunyai kompetensi tertentu yang
harus dicapai. Dalam mencapai tujuan pendidikan, sekolah mengupayakan
yang terbaik dari segala komponen, seperti pendidik, kurikulum, fasilitas,
lingkungan, sarana dan prasarana. Semua komponen tersebut diharapkan dapat
menunjang siswa untuk mencapai kompetensi.
Dalam pendidikan di sekolah dasar, perkembangan siswa tidak hanya
dilihat dari kognitif saja, tetapi dari segi afektif dan psikomotorik. Untuk
membuat siswa mempunyai nilai afektif yang baik diperlukan layanan
pengembangan kepribadian siswa. Layanan bimbingan pribadi di dalam
sekolah membantu siswa dalam menyelesaikan tugas perkembangan pribadi
dan membantu siswa untuk bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bimbingan pribadi?
2. Apa tujuan diadakannya bimbingan pribadi?
3. Apa saja ruang lingkup layanan bimbingan pribadi?
4. Apa saja meteri dalam bimbingan pribadi?
5. Apa saja aspek bimbingan pribadi?
6. Bagaimana bentuk layanan bimbaingan pribadi?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan bimbingan pribadi.
2. Mengetahui tujuan diadakannya bimbingan pribadi.
3. Mengetahui ruang lingkup pada bimbingan pribadi.
4. Mengetahui materi dalam bimbingan pribadi.
5. Mengetahui aspek bimbingan pribadi.
6. Mengetahui bentuk layanan bimbingan pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Pribadi


Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2006:118-119) bimbingan pribadi
berarti bimbingan dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi
berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri di
bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, dan
sebagainya.
Hibana S. Rahman (2002:39) mengemukakan bahwa layanan bimbingan
pribadi adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk
menemukan dan mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi
yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang
dimiliki.
Pendapat lain dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi (1997:23),
bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan
pribadi yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap rohani dan
mandiri serta sehat jasmani dan rohani
Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan
pribadi bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan
mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
pribadi adalah bimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kepada
terbimbing (individu) agar mampu memahami keadaan dirinya dengan baik,
mampu mencapai tujuan dan tugas perkembangannya, mengoptimalkan
potensi yang ada pada dirinya, serta mampu memahami makna dirinya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

B. Tujuan Bimbingan Pribadi


Layanan bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa dalam
menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap, tangguh, mandiri, serta sehat
jasmani (Aminuddin Najib, 1997:8).
Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.
Bimbingan pribadi memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
2. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yg bersifat fluktuatif
(antara anugerah dan musibah) dan mampu meresponnya dengan positif.
3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif.
4. Memiliki sikap respek terhadap diri sendiri.
5. Dapat mengelola stress.
6. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama.
7. Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar.
8. Memiliki kemampuan memecahkan masalah.
9. Memiliki rasa percaya diri.
10. Memiliki mental yang sehat.
11. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif.
12. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku.
13. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam
mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
14. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek
nilai dan berani menghadapi resiko.
Dari pendapat tersebut bimbingan pribadi bisa diarahkan juga untuk
membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan
maupun kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan membantu anak didik agar dapat
menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya
secara optimal.

C. Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi


Dalam bidang layanan bimbingan pribadi Aminuin Najib merinci ruang
lingkup bimbingan pribadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut.
1. Pemantapan sikap, kebiasaan dan wawasan dalam beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan.
2. Pemantapan pemahaman dan pengembangan kekuatan diri.
3. Pemantapan pemahaman, penyaluran, dan pengembangan bakat dan
minat pribadi.
4. Pemantapan pemahaman dan usaha-usaha pemecahan kelemahan diri.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengarahkan diri.
6. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
7. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik
rohani maupun jasmani.

Sedangkan Hibana S. Rahman secara lebih rinci menjelaskan ruang


lingkup bidang layanan bimbingan pribadi sebagai berikut.

1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis dan senantiasa


mendekatkan diri kepada sang Khaliq melalui peningkatan kualitas Imtaq
2. Pemahaman serta pengembangan kemampuan dan potensi diri secara
optimal
3. Pemahaman serta penyaluran bakat dan minat yang dimiliki pribadi
4. Pemahaman serta cara mengembangkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki
pribadi
5. Pemahaman serta usaha-usaha mengatasi kekurangan dan kelemahan yang
dimiliki pribadi
6. Kemampuan mengambil keputusan serta mengarahkan diri sesuai dengan
hasil kepustusan yang telah diambil
7. Perencanaan dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif.
Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
layanan bimbingan pribadi terdiri atas tujuh masalah yang menyangkut,

1. Sikap
2. Kekuatan diri
3. Bakat dan minat
4. Kelemahan diri
5. Penerimaan diri
6. Pengambilan keputusan
7. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat

D. Materi Layanan Bimbingan Pribadi


Dalam pelaksanaannya, layanan bimbingan pribadi di sekolah biasanya
disesuaikan dengan materi layanan bimbingan dan konseling. Materi dalam
bimbingan pribadi tidak jauh dari ruang lingkup bimbingan pribadi itu
sendiri. Ada beberapa materi layanan bimbingan konseling menurut pendapat
beberapa tokoh.
1. Materi dan pokok-pokok yang terkandung dalam bidang bimbingan
pribadi menurut Mugiarso, dkk (2004: 52) adalah sebagai berikut.
a. Pemantapan sikap-sikap kebiasaan serta pengembangan wawasan
dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dari pengembangan
untuk kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk perannya di masa depan.
c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangan melalui kegiatan yang kreatif dan
produktif.
d. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha
penanggulangannya.
e. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
f. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang telah diambilnya.
g. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat,
baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
2. Menurut Ma’mur Asmani (2010: 112-113) bimbingan pribadi ini dapat
dirinci menjadi pokok-pokok berikut.
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangan
untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun peranannya di masa depan.
c. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha
penanggulangannya.
d. Pemantapan kemampuan dalam mengambil keputusan.
e. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang diambilnya.
f. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui lisan maupun
tulisan secara efektif.
g. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
3. Prayitno dkk (1997) menjelaskan materi layanan bimbingan pribadi dibagi
beberapa materi sebagai berikut.
a. Materi layanan bimbingan pribadi dalam layanan orientasi, meliputi
orientasi tentang: fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang ada di
sekolah, acara keagamaan yang menunjang pengembangan kegiatan
peribadatan, hak dan kewajiban siswa, bentuk layanan bimbingan dan
konseling dalam membantu siswa mengenal kemampuan, bakat, minat
dan cita-citanya serta usaha mengatasi berbagai permasalahan pribadi
yang ditemui (di rumah, sekolah, dan masyarakat), fasiltias pelayanan
kesehatan.
b. Materi bimbingan pribadi dalam layanan informasi, meliputi informasi
tentang: tugas-tugas perkembangan masa anak-anak, khususnya
tentang kemampuan dan perkembangan pribadi, perlunya
pengembangan kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, usaha yang dapat dilakukan dalam
mengenal bakat, minat serta bentuk-bentuk pembinaan, pengembanan
dan penyalurannya, perlunya hidup sehat dan upaya melaksanakannya,
usaha yang dapat dilakukan melalui bimbingan dan konseling dalam
membantu siswa menghadapi masa peralihan dari masa kanak-kanak
ke masa remaja.
c. Materi bimbingan pribadi dalam layanan penempatann/ penyaluran,
meliputi tentang: posisi duduk dalam kelas yang sesuai dengan kondisi
fisik dan pribadi siswa, pilihan ketrampilan dan kesenian sesuai
dengan kemampuan, bakat, dan minat, kegiatan ekstra-kurikuler yang
dapat digunakan sebagai penunjang pengembangan kebiasaan dan
sikap keagamaan, kemampuan, bakat, minat, dan cita-cita (seperti
kegiatan pramuka, UKS, kesenian, olahraga).
d. Materi bimbingan pribadi dalam layanan pembelajaran, meliputi
tentang: kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, pengenalan dan penerimaan perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri, pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat serta
penyaluran dan pengembangannya, pengenalan tentang kelemahan diri
sendiri dan upaya penanggulangannya, kemampuan mengambil
keputusan dan pengarahan diri sendiri, perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat.
e. Materi bimbingan pribadi dalam layanan konseling perorangan,
meliputi tentang: kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengenalan dan penerimaan
perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang
terjadi pada diri sendiri, pengenalan tentang kekuatan diri sendiri,
bakat dan minat serta penyaluran dan pengembangannya, pengenalan
tentang kelemahan diri sendiri dan upaya penanggulangannya,
kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri,
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
f. Materi bimbingan pribadi dalam layanan bimbingan kelompok,
meliputi tentang: kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengenalan dan penerimaan
perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang
terjadi pada diri sendiri, pengenalan tentang kekuatan diri sendiri,
bakat dan minat serta penyaluran dan pengembangannya, pengenalan
tentang kelemahan diri sendiri dan upaya penanggulangannya,
kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri,
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
g. Materi bimbingan pribadi dalam layanan konseling kelompok, meliputi
tentang: kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, pengenalan dan penerimaan perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri, pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat serta
penyaluran dan pengembangannya, pengenalan tentang kelemahan diri
sendiri dan upaya penanggulangannya, kemampuan mengambil
keputusan dan pengarahan diri sendiri, perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat.
4. Berikut ini adalah bidang bimbingan yang pribadi yang biasanya ada di
Sekolah Dasar :
a. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan
penyalurannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif,
baik dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, maupun perannya di
masa depan.
c. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan produktif.
d. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-
usaha penanggulangannya.
e. Pengembangan kemampuan pengambilan keputusan sederhana dan
mengarahkan diri.
f. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat.

Jadi dapat diketahui bahwa pokok-pokok materi dalam bimbingan


pribadi itu meliputi beberapa hal : Komitmen hidup beragama,
pemahaman sifat dan kemampuan diri, bakat dan minat, konsep diri serta
kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi (Stress, konflik pribadi,
dan frustrasi).

E. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi


Dalam mengembangkan pribadi siswa dapat dilakukan dengan pelayanan
bimbingan dan konseling yang diwujudkan dalam bimbingan pribadi dalam
beberapa situasi tertentu seperti problematikan individu yang menyangkut
kehidupan ke-Tuhanannya atau ketaqwaan, dihadapkan dengan situasi sulit,
konflik berkepanjangan, frustasi, masalah yang timbul dari dalam diri
lainnya. Masalah pribadi juga dapat timbul dari kegagalan dalam
mempertemukan aspek pribadi dengan keadaan lingkungan individu.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang
membutuhkan layanan bimbingan pribadi adalah: (a) kemampuan individu
memahami dirinya sendiri, (b) kemampuan individu mengambil keputusan
sendiri, (c) kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut
keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut
hubungannya dengan Tuhan.
Dalam bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap, mandiri, serta sehat
jasmani dan rohani. Bidang ini dirincikan sebagai berikut :
1. Pengembangan Sikap dan wawasan pribadi melalui sikap dan kebiasaan
yang menunjukkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya
untuk kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-
hari maupun untuk peranannya di tengah masyarakat.
3. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki individu
tersebutt dan bagaimana cara konselor untuk menyalurkan bakat anak
tersebut agar tidak salah tersalurkan.
4. Pemantapan tentang bagaimana anak tersebut memahami kekurangan
dirinya dan bagaimana ia dapat mengatasi kekurangan dirinya.
5. Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan bagi peserta didik.
6. Pemantapan dalam menjalankan pilihan hidup.

F. Bentuk Bimbingan Pribadi


Bimbingan pribadi harus diberikan kepada seluruh siswa, baik itu
siswa yang bermasalah atau tidak. Bentuk-bentuk layanan bimbingan pribadi
menurut Tohirin,yaitu:
1. Layanan informasi
Informasi yang diberikan dapat berupa tahap-tahap perkembangan
yang mencakup perkembangan fisik, motorik, bicara, emosi, sosial,
penyesuaian sosial, bermain, kreativitas, pengertian, moral, seks, dan
perkembangan kepribadian. Selain itu informasi tentang keadaan
masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang  ciri-ciri
masyarakat maju, makna ilmu pengetahuan, dan pentingnya IPTEK bagi
kehidupan.
2. Pengumpulan data
Guru BK atau guru kelas di SD dapat mengumpulkan data-data
yang berkenaan dengan layanan bimbingan pribadi, yang mencakup
identitas individu seperti nama lengkap dan nama panggilan, jenis
kelamin, tempat tanggal lahir, agama, alamat, bahasa daerah, orang tua,
kejasmanian dan kesehatan, riwayat pendidikan, prestasi, bakat, minat, dan
lain-lain.

3. Orientasi
Layanan orientasi bidang pengembangan pribadi mencakup
suasana lembaga dan obyek pengembangan pribadi, seperti lembaga
pengembangan bakat, pusat latihan pengembangan kemampuan diri,
tempat rekreasi, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan pribadi adalah bimbingan yang dilakukan oleh pembimbing
kepada terbimbing (individu) agar mampu memahami keadaan dirinya
dengan baik, mampu mencapai tujuan dan tugas perkembangannya,
mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya, serta mampu memahami
makna dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan bimbingan pribadi adalah membantu siswa menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Adapun ruang lingkup dan materi bimbingan pribadi yaitu menyangkut
komitmen kehidupan beragama, pemahaman sifat dan kemampuan diri, bakat
dan minat, konsep diri serta kemampuan mengatasi masalah pribadi.
Sedangkan bentuk layanan bimbingan pribadi yaitu layanan informasi,
pengumpulan data, dan orientasi.

B. Saran
Guru di Sekolah Dasar sebaiknya mampu melakukan bimbingan pribadi
kepada siswanya agar siswa mampu memahami dirinya sendiri dan
mengembangkan bakat dan minat yang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. Selain itu dengan bimbingan pribadi, guru menjadi lebih
memahami siswanya, sehingga guru mamou memilih strategi yang tepay
dalam mengajar.

Anda mungkin juga menyukai