Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 5

MANAJEMEN PELAYANAN BK
TENTANG
“Implikasi Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah”

OLEH:
FADHILA ZAHRA PUTRI
21006055

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A. Bidang layanan bimbingan dan konseling

1. Bidang Pengembangan Pribadi

Dalam Bidang Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk
membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi
yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.

Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling


membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani
dan rohani.

Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

a. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap


Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan
penyalurannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan produktif.
d. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-
usaha penanggulangannya.
e. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan
mengarahkan diri.
f. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah
maupun jasmaniah.
g. Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri sesuai keputusan
yang telah diambilnya.

2. Bidang Pengembangan Sosial

Dalam Bidang Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga,
dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan
lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab
sosial.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses


sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang
dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini
memuat pokok-pokok materi berikut: Pengembangan kemampuan berkomunikasi
baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

a. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik


di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata
karma, sopan santun, serta
b. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif
dengan teman sebaya
c. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan serta kesedaran untuk melaksanakannya.
d. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

3. Bidang Pengembangan Belajar

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik


mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan program belajar di sekolah.

Aspek-aspek bimbingan belajar Pelayanan bimbingan dan konseling


membantu mahasiswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan
pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bidang bimbingan ini
meliputi pokok-pokok materi berikut:

a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari


berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.
b. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang
mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap
menghadapi ujian atau ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang
menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi
keadaan dirumah yang mempersulit cara belajar secara rutin dan lain
sebagainya.
c. Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok belajar dan mengatur
kegiatankegiatan belajar kelompok supaya belajar berjalan secara efektif
dan efisien.

4. Bidang Pengembangan Karier

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik


dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar
dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan
mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya
serta dapat membaca peluang karier yang tersedia di lingkungan sekitarnya.

Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karier adalah bimbingan dalam


mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau
jabatan atau profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan
yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral
dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar
bidang studi.
B. Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling

Jenis-jenis layanan konseling meliputi: layanan orientasi, layanan


informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten,
layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi dan layanan advokasi (Prayitno,
2012:2-3). Sebagian layanan konseling sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya.
Berikut ini akan dijelaskan lanjutan jenis layanan bimbingan dan konseling.

1.Layanan Orientasi

Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien


memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. Tujuan layanan
orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk
pencegahan dan pemahaman.

2. Layanan Informasi

Layanan informasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien


menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan
lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai.
Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan konseling yang


memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan
bakat dan kemampuan masingmasing. merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra
kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat,
minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran
berfungsi untuk pengembangan.

4. Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten yakni layanan konseling yang memungkinkan


klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,
serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

5. Layanan Konseling Individual

Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus


secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang
konseli/klien. Konseli/klien mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat
dipecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan konselor sebagai petugas yang
profesional dalam jabatannya dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologi.

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok, adalah layanan konseling dalam rangka


membantu sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
narasumber yang berguna untuk menunjang kehidupannya, baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar untuk dapat menyesuaikan diri dalam suasana kelompok,
menerima secara terbuka persamaan dan perbedaan antar anggota kelompok.

Tujuan Layanan bimbingan kelompok (Prayitno, dkk. 2004.) agar peserta


didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu
untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.

7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok, adalah layanan bimbingan dan konseling


dalam rangka membantu siswa secara bersama-sama membahas dan
mengentaskan masalah yang dialami masing-masing anggota kelompok. Layanan
konseling kelompok merupakan layanan yang diberikan guna mengentaskan
masalah-masalah yang indentik yang dialami oleh beberapa siswa, sehingga
melalui layanan konseling kelompok ini dengan bantuan konselor, peserta didik
yang mengalami masalah yang sama tersebut dapat saling memberikan masukan
untuk memperoleh jalan keluar atau solusi.

Tujuan konseling kelompok meliputi :

a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak

b. Melatih anggota kelompok agar dapat bertenggang rasa terhadap teman


sebayanya.

c. Mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.

d. Mengentaskan permasalahan kelompok.

8. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi (Prayitno, dkk. 2004.) adalah sebagai suatu proses
penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor
lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi
efektivitas peserta didik atau sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi
tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak
langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain. Layanan ini
bertujuan agar konsulti dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi
dan permasalahan yang dialami pihak ke tiga.

9. Layanan Mediasi

Layanan mediasi berarti kegiatan yang mengantarai atau menghubungkan


dua hal yang semula terpisah; menjalin hubungan antara dua kondisi yang
berbeda, serta mengadakan kontak, sehingga dua yang semula tidak sama menjadi
saling terkait Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang di laksanakan
konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak
menemukan kecocokan.

10. Layanan Advokasi

Layanan Advokasi yaitu layanan yang membantu agar hak-hak


keberadaan, kehidupan dan perkembangan individual yang bersangkutan kembali
diperoleh setelah hak-hak tersebut selama ini dirampas, dihalangi dan dibatasi.
Tujuan layanan advokasi secara umum yaitu mengentaskan klien dari suasana
yang buruk di dirinya, sedangkan tujuan secara khusus yaitu membebaskan klien
dari cengkraman pihak tertentu.

C. Kegiatan pendukung
Menurut Prayitno, fungsi dari kegiatan pendukung adalah membantu atau
mendukung penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan dan konseling.
Kegiatan pendukung memiliki tahapantahapan yang dijadikan sebagai acuan bagi
konselor dalam pelaksanaannya, sehingga kegiatan pendukung dapat dilaksanakan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Kegiatan pendukung diperlukan untuk
memperoleh berbagai data, keterangan dan informasi terutama tentang peserta
didik dan lingkungannya.

1. Aplikasi Instrumentasi BK Aplikasi instrumentasi adalah perolehan data


hasil pengukuran terhadap kondisi klien. Aplikasi instrumentasi dalam
bimbingan dan konseling memuat topik pembahasan, jenis fungsi dan
uraian instrumen yang digunakan. Aplikasi instrumentasi harus
direncanakan terlebih dahulu dengan memperhatikan objek yang menjadi
pengukuran yaitu fisik dan kondisi dasar psikologis siswa. Subjek dalam
perencanaan aplikasi instrumentasi adalah siswa. Instrumen yang
digunakan adalah tes dan non tes
2. Himpunan Data Himpunan data adalah menyediakan data dalam kualitas
yang baik dan lengkap untuk menunjang penyelenggaraan pelayanan
konseling sesuai dengan kebutuhan klien dan individu lain yang menjadi
tanggung jawab konselor. Pada kegiatan himpunan data, dilakukan
evaluasi penggunaan fasilitas yang digunakan dan memeriksa keakuratan,
kelengkapan, kefaktualan serta kemanfaatan data.
3. Kunjungan rumah Kunjungan rumah bertujuan untuk memperoleh data
yang lebih rinci dan akurat berhubungan dengan masalah klien singkat
terbentuknya komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam
rangka pengentasan masalah klien.
4. Konferensi kasus Konferensi kasus bertujuan untuk mengumpulkan data
yang lebih banyak dan lebih akurat serta menggalang komitmen dari
pihakpihak yang terkait dengan permasalahan tertentu dalam rangka
penanganan masalah. Pada kegiatan konferensi kasus, perencanaan yang
dilakukan adalah memuat masalah yang dibahas, tujuan, subjek, tempat
atau alamat yang akan dikunjungi, waktu, petugas yang mengunjungi,
anggota yang dikunjungi dan apa yang diharapkan dari masing-masing
anggota serta bahan dan keterangan yang dibawa dalam kunjungan rumah.
5. Tampilan Kepustakaan Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat diarahkan
konselor guna pelaksanaan layanan agar klien secara mandiri mengunjungi
perpustakaan untuk mencari dan menggunakan sendiri bahan yang ada
sesuai keperluan. Pada kegiatan tampilan kepustakaan, dilakukan
monitoring yang pelaksanaannya secara tidak langsung atau secara mandiri
oleh individu.
DAFTAR PUSTAKA

Arsini, Y. (2019). Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah.


Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 7(1).

Awlawi, Addahri Hafidz.2013. “Teknik Bermain Peran Pada Layanan Bimbingan


Kelompok untuk Meningkatkan Self-Esteem”. Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.2,
No.1.

Azizah, Nur.2019. “Layanan Konseling Berbasis Komunitas Bagi Klien di Balai


Rehabilitasi Sosial”. Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol.13, No.1.

Prayitno. 2004. Konferensi Kasus (P4). Padang: UNP

Jumiarti, D. (2020). Pemahaman Siswa Terhadap Bimbingan Dan Konseling Di


Sekolah. Proceeding IAIN Batusangkar, 1(3), 69-72

Wahyuni, M., Ilyas, A., & Yusri, Y. (2013). Pelaksanaan Kunjungan Rumah Oleh
Guru Bk/ Konselor Di SMA Negeri Kota Padang. Konselor, 2(2).

Anda mungkin juga menyukai