: Mumu Mutasimbillah
NIM
: 0905855
Jurusan/Fak. : PTE/FPTK
1. Bimbingan dan Konseling (BK)
Bimbingan Konseling merupakan sebuah proses pengarahan atau pemberian bantuan
melalui suatu wawancara secara langsung (face to face) oleh konselor (seorang ahli yang
memberikan pengarahan) kepada konseli (individu yang bermasalah) dengan tujuan untuk
menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi konseli. Dalam melakukan proses
pembimbingan tersebut baik konselor ataupun konseli dapat memanfaatkan potensi potensi dan
sarana yang ada demi tercapainya tujuan secara optimal.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi
individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Disamping itu bimbingan dan konseling
memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan,
membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling
A. Pengertian Layanan BK
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga
siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
Salah seorang ahli yaitu Soetjipto, mengemukakan bahwa layanan bimbingan dan
konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu siswa
agar mencapai perkembangan yang optimal, sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu,
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara
personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan
konseling mencakup banyak spek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika
layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja.
Layanan BK itu sendiri ditujukan pada 4 aspek perkembangan siswa, yaitu:
1. Aspek pribadi, layanan BK ditujukan agar siswa memiliki pemahaman diri, rasa percaya
diri, harga diri, rasa tanggung jawab dan mampu membuat keputusan secara bijak.
2. Aspek sosial, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan hubungan
antarpribadi, menghormati orang lain dan memiliki rasa tanggung jawab sosial
kemasyarakatan .
3. Aspek pembelajaran, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa agar menemukan cara
belajar yang efektif dan dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuan
dasarnya.
4. Aspek perkembangan karier, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa mengenal ciriciri berbagai pekerjaan dan profesi yang ada, serta merencanakan karier berdasarkan minat
dan kemampuannya.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan Bimbingan dan Konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki.
Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi
peserta didik.
B. Tujuan Layanan BK
Beberapa tujuan dari diselenggarakannya layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai
berikut :
a) Siswa dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupan-nya di masa yang akan datang.
b) Siswa dapat mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik
secara optimal.
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
10. Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan
konselor sebagai mediator.
Untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan bimbingan dan konseling
seperti yang telah dikemukakan di atas, maka perlu dilaksanakan berbagai kegiatan
pendukung,yang mencakup :
1. Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi instrumentasi adalah kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien), keterangan tentang
lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data ini dapat
dilakukan denagn berbagai cara melalui instrumen baik tes maupun nontes.
2. Himpunan Data
Himpunan Data merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan
peserta didik (klien). Himpunan data perlu dielenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.
3. Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum
pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan,
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut.
Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
4. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui
kunjungan rumah klien.
5. Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang
lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami peserta didik dengan memindahkan
penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten.