Anda di halaman 1dari 9

BIMBINGAN PRIBADI

Ditujukan untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah BIMBINGAN DAN
KONSELING

Disusun oleh krlompok 1 / kelas ips c :


Masruhan khoirul afif (208200074)
Ludvy praptiana dewi (208200073)
Prasti rahayu (208200082)
Rosita mufidatun nikmah (208200086)
Sylvia intan eka pratiwi (208200091)
Ya’lu M hubbik(208200093)

Dosen pengampu :
Panggih Wahyu Nugroho, M. Pd.

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PONOROGO
SEPTEMBER 2022
A. PENDAHULUAN
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah
memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individu, kelompok ,
maupun klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
perkembangan, kondisi serta peluang-peluang yang dimilikinya. Pelayanan ini
diberikan untuk membantu mengenal dan mengatasi kelemahan dan hambatan
serta masalah yang dialami peserta didik yang dapat diwujudkan melalui
layanan bimbingan pribadi Bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan yang
diberikan kepada peserta didik untuk membantu menhadapai dan memecahkan
masalah-masalah pribadi. Dari surat Al- tahrim ayat 6 dapat dipahami tujuan
dari bimbingan pribadi Islami adalah saling menasihati dalam berbuat baik
agar senantiasa berakhlak baik dan terhindar dari kemunkaran dan dosa yang
dilarang dalam agama Islam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang di maksud dengan bimbingan pribadi ?
2. Apakah tujuan dari bimbingan pribadi ?
3. Bagaaimanakah langkah-langkah dari bimbingan pribadi ?

C. PEMBAHASAN
1. Pengertian bimbingan pribadi
Menurut Surya bimbingan pribadi merupakan bimbingan dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi (Tohirin,
2012). 1Artinya guru bimbingan dan konseling ditutut untuk dapat
membantu peserta didik mengenal dan memecahkan masalah pribadi
yang dialaminya. Sedangkan menurut Samsul, M, Amin (2010)
bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan individu dalam menangani berbagai permasalahan
dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada
pencapai pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh
individu. Berdasarkan pengertian bimbingan pribadi dapat diketahui
bahwa tujuan bimbingan pribadi adalah untuk membantu individu agar
bisa memecahkan masalah-masalah pribadi. .
Senada dengan hal tersebut Surya dan Winkel menyatakan bahwa
aspekaspek individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi
adalah;
 kemampuan individu memahami dirinya sendiri,
 kemampuan individu mengambil keputusan sendiri,
1
Zenah dan S. Pd Dr. Sri Katoningsih, “Evaluasi Proses Pembelajaran Berbasis Tematik Di TK
Sumbangsih Jakarta” (s1, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2022),
https://doi.org/10/surat.pdf.
 kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut
keadaan batinnya sendiri (Tohirin, 2011).
Sedangkan menurut Zainal Aqib (2012) menyatakan bahwa aspek-
aspek kepribadian yang menjadi sarana objek dalam kehidupan
individu anatra lai;
 kesehatan jasmani,
 kesehatan rohani,
 cukup sadang, pangan, dan papan,
 memiliki keturuan,
 sarana peningkatan efisiensi dalam hidup,
 memiliki moral yang baik, dan
 memiliki pegangan religi yang pasti.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi
merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseliing yang
diberikan oleh guru bimbingan konseling untuk membantu mengenal,
dan mecahkan masalah pribadi yang dialami oleh peserta didik.
Kualitas pelaksanaan layanan bimbingan pribadi yang diberikan oleh
guru bimbingan konseling kepada peserta didik memberikan peluang
dan nilai tambah bagi peserta didik. Agar dapat memanfaatkan ruang
bimbingan dan konseling untuk meminta bantuan dari guru bimbingan
konseling membantu mengatasi masalah pribadi yang dialaminya.
Pelayanan bimbingan pribadi yang berkualitas diberikan oleh guru
bimbingan dan konseling mampu memberikan pengaruh positif kepada
peserta didik yang dapat mengembangak potensi yang dimilikinya
secara optimal dan dapat mempengaruhi peserta didik untuk merasa
puas dengan bantuan yang diberikan oleh guru bimbingan dan
konseling. Dengan demikian guru bimbingan konseling harus kreatif
dan trampil dalam mengidentifikasi peserta didik yang merasa puas
dengan pelayanan bimbingan pribadi yang diberikan dan jika peserta
didik tidak merasa puas maka, guru bimbingan dan konseling
melakukan evaluasi program atau metode yang diberikan.
Prayitno mengartikan layanan bimbingan pribadi adalah membantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta
sehat jasmani dan rohani.18 Pendapat lain yang dikemukakan Hibana
S. Rahman bahwa layanan bimbingan pribadi adalah layanan
bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk menemukan dan
mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang
mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi
yangdimiliki.19 Dalam Al-Qur‟an makna bimbingan dapat dipahami
dari surah Dari surah Ali Imran Ayat 104 dapat disimpulkan makna
bimbingan bimbingan pribadi adalah ajakan untuk berbuat kepada
kebajikan antara sesama manusia agar manusia tidak berbuat
menyinmpang yang dilarang oleh agama. Berdasarkan pendapat-
pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan
pribadi Islami adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk
siswa agar dapat menemukan dan mengembangkan pribadi yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan
mandiri serta sehat jasmani dan rohani mandiri serta mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki sesuai dengan ajaran agama
Islam.

2. Tujuan bimbingan pribadi


Berdasarkan pengertian bimbingan pribadi dapat diketahui bahwa
tujuan bimbingan pribadi adalah untuk membantu individu agar bisa
memecahkan masalah-masalah pribadi. Dengan kata lain tujuan
bimbingan pribadi diberikan oleh guru bimbingan dan konsleing agar
peserta didik mampu memahi dan mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah pribadi. Dengan demikian bimbingan pribadi
dapat dimaknai sebagai suatu bantuan dari guru bimbingan dan
konseling kepada konseli atau peserta didik agar dapat mencapai
tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi
yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya secara baik. Dengan kata lain bimbingan pribadi
bertujuan agar guru bimbingan dan konseling dapat membantu peserta
didik atau konseli untuk dapat mengatasi masalahnya sendiri,
mengambil sikap sendiri atau memecahkan masalah sendiri yang
menyangkut keaadaan batinnya sendiri (Tohirin, 2011) Bentuk layanan
bimbingan pribadi menurut Tohirin (2011) antara lain; layanan
informasi, pengumpulan data, dan orientasi.
Syamsu Yusuf, secara rinci menyebutkan tujuan yang ingin dicapai
dari layanan bimbingan pribadi adalah sebagai berikut:2
 Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya, sekolah, maupun masyarakat pada umumnya,
 Memiliki sifat toleransi terhadap umat beragama lain dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masingmasing;
 Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
2
SETIAWAN EDI, “LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI ISLAMI BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH
LUAR BIASA (SLB) ISLAM TERPADU BAITUL JANNAH BANDAR LAMPUNG” (Undergraduate, UIN
Raden Intan Lampung, 2021), http://repository.radenintan.ac.id/13591/.
fruktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran
agama Islam;
 Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan baik fisik maupun psikis Memiliki sifat yang positif
atau respek terhadap diri sendiri,
 Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat,
 Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya;
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal maupun dengan orang lain; dan
 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Dari surat Al- tahrim ayat 6 dapat dipahami tujuan daribimbingan
pribadi Islami adalah saling menasihati dalam berbuat baik agar
senantiasa berakhlak baik dan terhindar dari kemunkaran dan dosa
yang dilarang dalam agama Islam. Berdasarkan pemaparan di atas,
diketahui bahwa tujuan dari layanan bimbingan pribadi Islami adalah
membantu peserta didik untuk dapat mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mampu
memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri,
bersikap respek terhadap sesama dan diri sendiri, mengambil
keputusan secara efektif, memiliki rasa tanggung jawab, memiliki
kemampuan berinteraksi sosial dan dapat menyelesaikan konflik
pribadi. Inti dari pendapat ahli akan tujuan yang ingin dicapai dari
bimbingan pribadi adalah membantu individu atau peserta didik agar
mampu menerima dan memahami dirinya sendiri, sehingga peserta
didik dapat menyelesaika masalah pribadi yang dihadapi.
3. Langkah-Langkah Bimbingan Konseling Pribadi
Konseling adalah proses seorang konselor menolong individu dengan
memberikan bimbingan dan nasehat dalam membuat pilihan atau
keputusan sendiri untuk memecahkan suatu masalah. Proses konseling
merupakan suatu kegiatan pencarian data seseorang yang sedang
mengalami masalah dengan menggunakan langkah-langkah atau
tahapan- tahapan konseling yang menekankan pada penalaran pendek
sebagai suatu penanganan pertama untuk meningkatkan hubungan dan
kepercayaan klien kepada konselor karena proses konseling pada
dasarnya merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
menyangkut berbagai keputusan dan tindakan.
Tahapan sebelum konseling berlangsung dapat dilaksanakan dengan
mempelajari data klien melalui catatan kumulatif dan hasil teknik
pengumpulan data lainnya. Setelah data terkumpul kemudian
dirangkum dan selanjutnya mengadakan diagnose untuk dapat
menentukan masalah yang dihadapi klien dan penyebabnya. Data
tersebut dapat dibawa dalam pertemuan konseling secara tatap muka
dengan tujuan membantu klien untuk memecahkan masalah yang
sedang dihadapinya. Adapun tahapan atau langkah-langkah yang
diterapkan konselor dalam menyelesaikan masalah adalah :
 Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan membentuk
kebutuhan akan bantuan. Klien datang dengan berbagai alasan dan
tujuan, ada yang datang dengan tujuan yang jelas dan ada juga
yang datang dengan ketidakjelasan tujuan. Pada dasarnya klien
datang ingin menyelesaikan masalahnya. Dengan adanya
kepedulian dan perhatian konselor terhadap klien akan membentuk
rasa keinginan dan semangat untuk menyelesaikan masalahnya
sehingga akan menunjukkan keseriusan dan kejujuran terhadap apa
yang sedang dihadapinya. Selanjutnya memberikan penjelasan dan
pengertian agar klien menyadari atas perlunya bantuan untuk
menyelesaikan masalahnya dan klien bersedia masuk dalam
keterikatan dirinya pada proses konseling.
 Membentuk hubungan antara konselor dengan klien. Hubungan
yang dibentuk bercirikan kepercayaan, keyakinan dengan didasari
atas keterbukaan dan kejujuran. Dalam proses konseling pada
langkah kedua ini diharapkan akan terjalin hubungan
ketergantungan dimana klien akan lebih banyak memberikan
kepercayaan kepada konselor sehingga konselor dapat dengan
mudah memberikan bantuan dan jalan pada klien. Seorang
konselor untuk mencapai hubungan yang baik dan harmonis
tersebut harus memiliki keterampilan dalam melakukan teknik
konseling mendengarkan dan teknik memantulkan perasaan
sehingga terjalin hubungan yang baik.
 Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan. Penentuan tujuan
dilakukan bersama-sama antara konselor dengan klien. Jika tujuan
yang disampaikan klien masih belum ada kejelasan dan tidak
tercapainya maksud dan tujuan konseling itu sendiri maka konselor
mengambil suatu tindakan untuk mengeksplorasi masalah ini
dengan memberikan atau menyediakan beberapa pilihan dan tujuan
konseling kepada klien dan klien diminta untuk memilih agar
proses konseling dapat berjalan dengan benar. Adapun tujuan
tersebut adalah adanya perubahan pada diri klien secara fisik dan
psikis melalui tindakan atau perbuatan, terciptanya pemahaman
dan pengertian klien terhadap masalahnya serta mampu
menyelesaikan dan mengatasi masalahnya.
 Menangani Masalah. Konselor berusaha untuk menentukan
masalah mana yang harus ditangani terlebih dahulu dan mana
masalah-masalah yang harus ditinggalkan karena seringkali klien
datang berkonsultasi tidak memberikan atau menceritakan masalah
yang sebenarnya atau datang dengan berbagai masalah.
 Menumbuhkan kesadaran dengan mengarahkan klien agar benar-
benar mengetahui dengan jelas masalah yang dihadapinya melalui
pencapaian insight atau understanding (pemahaman) yaitu klien
benar-benar memahami apa yang sedang dialami dan apa yang
harus dikerjakan dalam menyelesaikan masalahnya. Semua ini
terjadi atas kesadaran yang ada pada dirinya atau pengetahuan
mengenai dirinya yang diperoleh dari proses konseling atau
melalui apa yang dilihat, didengar dan dirasakan.
 Merencanakan cara bertindak. Setelah klien menemukan
keterbukaan wawasan melalui insight maka ia harus melakukan
tindakan untuk menyelesaikan masalahnya. Klien sering bingung
dan ragu untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan. Oleh
karena itu konselor membantu klien merencanakan dan
melaksanakan tindakan dari hasil insight tadi yang dapat terlaksana
dengan baik bila adanya kehidupan yang nyata.
 Menilai hasil dan mengakhiri konseling. Keputusan untuk
mengakhiri atau menghentikan konseling merupakan usaha
bersama konselor dan klien. Penghentian jangan menjadi sesuatu
yang sangat serius karena banyak konseling yang distruktur dengan
membuka dan mengakhirinya.3
Secara umum proses konseling dibagi 3 tahap yaitu :
a) Tahap awal yang bertujuan untuk membangun hubungan
konseling yang melibatkan klien, memperjelas dan
mendefinisikan masalah, membuat penaksiran dan penjajakan,
serta menegoisasikan kontrak. Tahap pertengahan (tahap kerja)
yang bertujuan menjelajahi dan mengeksplorasi masalah, isu
dan kepedulian klien lebih jauh, menjaga agar hubungan
konseling selalu terpelihara serta proses konseling agar berjalan
sesuai kontrak.
b) Tahap Akhir (tahap tindakan) yang bertujuan memutuskan
perubahan sikap dan perilaku yang memadai, terjadinya
transfer of learning, melaksanakan perubahan perilaku serta
mengakhiri hubungan konseling. Tahap akhir ini menjadi
berhasil dan sukses ditandai dengan menurunnya kecemasan
klien, adanya perubahan perilaku klien kearah yang positif,
sehat dan dinamik, adanya rencana hidup masa yang akan
datang dengan program yang jelas serta terjadinya perubahan
sikap positif yaitu mulai dapat mengoreksi diri dan meniadakan

3
Juli Andriyani, “Konsep Konseling Individual Dalam Proses Penyelesaian Perselisihan Keluarga,”
At-Taujih : Bimbingan dan Konseling Islam 1, no. 1 (2018): 17–31,
https://doi.org/10.22373/taujih.v1i1.7189.
sikap yang suka menyalahkan dunia luar. Klien sudah berpikir
realistic dan percaya diri.
Semua langkah-langkah dan tahapan konseling sangat
diperlukan oleh konselor untuk mengetahui kemajuan konseling
yang dilakukannya karena setiap tahapan konseling ada teknik
tertentu dan tujuan yang harus dicapai. Seorang konselor harus
menangkap permasalahan klien dengan pernyataan dan bahasa
tubuhnya.
D. KESIMPULAN
bimbingan pribadi merupakan salah satu layanan bimbingan dan
konseliing yang diberikan oleh guru bimbingan konseling untuk
membantu mengenal, dan mecahkan masalah pribadi yang dialami oleh
peserta didik. Kualitas pelaksanaan layanan bimbingan pribadi yang
diberikan oleh guru bimbingan konseling kepada peserta didik
memberikan peluang dan nilai tambah bagi peserta didik. tujuan
bimbingan pribadi adalah untuk membantu individu agar bisa
memecahkan masalah-masalah pribadi. Dengan kata lain tujuan bimbingan
pribadi diberikan oleh guru bimbingan dan konsleing agar peserta didik
mampu memahi dan mengendalikan diri dalam menghadapi masalah
pribadi. langkah-langkah yang diterapkan konselor dalam menyelesaikan
masalah adalah :
1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan membentuk kebutuhan
akan bantuan. Klien datang dengan berbagai alasan dan tujuan, ada
yang datang dengan tujuan yang jelas dan ada juga yang datang dengan
ketidakjelasan tujuan.
2. Membentuk hubungan antara konselor dengan klien. Hubungan yang
dibentuk bercirikan kepercayaan, keyakinan dengan didasari atas
keterbukaan dan kejujuran.
3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan. Penentuan tujuan
dilakukan bersama-sama antara konselor dengan klien.
4. Menangani Masalah.
5. Menumbuhkan kesadaran dengan mengarahkan klien agar benar-benar
mengetahui dengan jelas masalah yang dihadapinya melalui
pencapaian insight atau understanding (pemahaman)
6. Merencanakan cara bertindak. Setelah klien menemukan keterbukaan
wawasan melalui insight maka ia harus melakukan tindakan untuk
menyelesaikan masalahnya.
7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling.
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Juli. “Konsep Konseling Individual Dalam Proses Penyelesaian
Perselisihan Keluarga.” At-Taujih : Bimbingan dan Konseling Islam 1, no.
1 (2018): 17–31. https://doi.org/10.22373/taujih.v1i1.7189.
EDI, SETIAWAN. “LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI ISLAMI BAGI
ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) ISLAM
TERPADU BAITUL JANNAH BANDAR LAMPUNG.” Undergraduate,
UIN Raden Intan Lampung, 2021.
http://repository.radenintan.ac.id/13591/.
Zenah, dan S. Pd Dr. Sri Katoningsih. “Evaluasi Proses Pembelajaran Berbasis
Tematik Di TK Sumbangsih Jakarta.” S1, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2022. https://doi.org/10/surat.pdf.

Anda mungkin juga menyukai