Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat berbagai fenomena perilaku peserta didik dewasa ini seperti tawuran,
penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan psikotropika, perilaku seksual menyimpang,
degradasi moral, pencapaian hasil belajar yang memuaskan, tidak lulus ujian, dll, hal
tersebut menunjukkan bahwa tujuan pendidikan yang salah satu pencapaiannya melalui
proses pembelajaran, belum sepenuhnya mampu memecahkan berbagai persoalan diatas.
Untuk itu perlu adanya pendekatan melalui pendekatan bimbingan dan konseling diluar
situasi proses pembelajaran. 1
Bimbingan dan konseling pendidikan merupakan proses membantu siswa untuk
mendapatkan arahan dan pemahaman diri yang dibutuhkan agar bisa membuat pilihan dan
bertindak menuju cita-cita yang diharapkan. Fokus bimbingan ini adalah membantu
pengembangan diri masing-masing siswa melalui serangkaian layanan yang dirancang
untuk memaksimalkan belajar di sekolah, merangsang pengembangan karier, dan
menanggapi masalah pribadi dan sosial yang menghambat pertumbuhan kepribadian siswa
di sebuah sekolah.
Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab besar membantu siswa agar
berhasil dalam belajar. untuk itu, sangat penting bagi sekolah untuk memberikan bantuan
kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami siswa. Dalam kondisi ini
pelayanan bimbingan dan konseling sekolah sangat penting untuk dilaksanakan guna
2
membantu siswa masalah yang dihadapi.
Keberhasilan seorang guru BK dalam menjalankan tugasnya dapat menghantarkan
peserta didik tidak hanya menjadi manusia cerdas secara intelektual tetapi juga secara
emosional.

1
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007) hal. 2.
2
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). hal 12.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling?
2. Apa saja yang termasuk dalam tujuan bimbingan dan konseling?
3. Apa saja yang termasuk dalam fungsi bimbingan dan konseling?
4. Apa saja yang termasuk dalam cakupan ruang lingkup bimbingan dan konseling?

C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui fungsi dari bimbingan dan konseling.
4. Untuk mengetahui cakupan ruang lingkup dari bimbingan dan konseling.

BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Perkembangan zaman pada saat ini yang berkembang pesat menimbulkan
perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Dengan demikian setiap individu akan menghadapi berbagai masalah seperti
masalah penyesuaian diri, masalah pendidikan, masalah sosial, masalah keluarga dan
masalah pribadi. Dalam hal tersebut sekolah harus mampu membantu murid- muridnya
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman
diri dan pengarahan diri guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan, sekolah, keluarga
dan masyarakat.
Menurut W.S. Winkel (1991: 34), konseling merupakan serapan dari kata
counselling yang dikaitkan dengan kata counsel, yang berarti nasehat (to obtain counsel),
anjuran (to give counsel), atau pembicaraan (to take counsel).Secara etimologis, istilah
konseling dari bahasa latin, yaitu consilium yang berarti dengan dan bersama yang
dirangkai menerima atau memahami. 3
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan
bantuan untuk peserta didik, agar mandiri dan berkembang melalui jenis layanan dan
kegiatan pendukung.

B. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling


1. Segi sasaran
Dilihat dari segi sasaran, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah dan madrasah diperuntukan bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa secara
perorangan mencapai perkembangan yang optimal melalui kemampuan: pengungkapan-
pengenalan- penerimaan diri, pengenalan lingkungan, pengambilan keputusan, pengarahan
diri dan perwujudan diri. Dalam hal tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
siswa, akan terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan konseling tersebut.

2. Segi layanan

3
Tri Sukitman, Panduan Lengkap dan aplikatif Bimbingan Konseling Berbasis Pendidikan
Karakter, (Yogyakarta: Diva Press, 2015), hal. 18

3
Dilihat dari segi layanan yang diberikan, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah dan madrasah meliputi layanan- layanan:
a) Pengumpulan data
b) Pemberian informasi
c) Penempatan
d) Konseling
e) Alih tangan kasus (referal)
f) penilaian dan tindak lanjut
3. Segi masalah
Dilihat dari segi masalah, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah dan madrasah meliputi:
A. Bimbingan belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Bimbingan belajar atau akademik ialah bimbingan dalam menemukan cara belajar
yang tepat dalam memillih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran-
kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan brelajar di suatu instansi
pendidikan. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif,
baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru
dan nara sumber lainnnya, mengerjakan tugas mengembangkan keterampilan dan
menjalani program penilaian.
2) Pemantapan system belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun berkelompok.
3) Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan
perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
4) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondidi fisik, social, dan budaya yang
ada dilingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan
keterampilan dan pengembangan diri.
5) Orientasi di perguruan tinggi.

B. Bimbingan karier

4
Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri mengahadapi
dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta
membekali dirinya supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan
berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.
Dalam bidang bimbingan karier membantu siswa merencanakan dan
mengembangkan masa depan karier. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak
dikembangkan.
2) Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang
dikembangkan.
3) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4) Orientasi dan infotmasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi. Khususnya sesuai
dengan karier yang hendak dikembangkan. 4
Dalam bimbingan pribadi, membantu siswa menemukan dan mengembangkan
pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri
serta sehat jasmani dan rohani. Dalam bidang bimbingan social, membantu siswa mengenal
dan berhubunghan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung
jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Bimbingan Pribadi-Soaial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya
sendiri dan mengatasi pergumulan-pergumulan dalam dirinya sendiri dibidang kerohanian,
perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta
bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai lingkungan
(Pergaulan Sosial).

Dalam bidang ini dapat dirinci menjadi Pokok-pokok berikut:

4
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004) hal. 234.

5
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan alam beriman
dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa.
2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan mengembangkannya untuk
kegiata-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari hari
maupun peranan dimasa depan.
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
4) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha- usaha
penanggulanga
5) Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
6) Pemantapan kemampuan megarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah
diambilnya.
7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelengaraan hidup sehat, baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.
Dalam bidang bimbingan sosial, bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a) Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun
tulisan secara efektif.
b) Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara Dinamis, kreatif dan produktif.
c) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dalam hubungan social, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata
karma, sopan santun, serta nilai- nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan
yang berlalu.
d) hubungan yang Dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di
sekolah yang sama, disekolah yang lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat
pada umumnya.
e) Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya
pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
f) Orientasi tentang hidup berkeluarga.

6
C. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Menurut Aqib (2012: 30), tujuan yaitu sesuatu yang ingin dicapai oleh
pembimbing/konseling; dalam arti dapat memberi bantuan dan mencapai hasil yang baik;
dalam arti dapat terselesaikan masalahnya. Tujuan bimbingan adalah agar individu dapat
menyesuaikan diri kepada lingkungannya sesuaipotensi yang ada dalam dirinya. Terutama
keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat yang berguna dan
produktif.5
Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar tercapainya perkembangan yang
optimal pada individu yang berkembang sesuai dengan potensi atau kapasitasnya dan agar
individu berkembang sesuai lingkungannya. Optimalisasi pencapaian tujuan bimbingan dan
konseling pada setiap individu berbeda sesuai tingkatan perkembangannya. Selain itu
bimbingan dan konseling juga bertujuan agar individu yang dibimbing memiliki
kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukanmasalahnya dan mampu memecahkan
sendiri masalah yang dihadapinya serta beradabtasi dengan lingkungannya. 6
Adapun tujuan Bimbingan dan Koseling itu ada dua yaitu, tujuan umum dan khusus.
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan Konseling adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam undang- undang sistem pendidikan nasional
tahun 1989 (UU No. 1989), yaitu: “terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas,
yang berminat, dan bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. 7
2. Tujuan khusus
Secara khusus layanan Bimbingan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar
dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek-aspek pribadi-sosial, belajar
dan karier. Bimbingan pribadi-sosial, dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertaqwa, mandiri dan
bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan tugas
perkembangan pendidikan, bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan
5
Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: C.V Ilmu),hal.28
6
Tohirin, Bimbingan dan Konseling hal.35
7
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 44.

7
pribadi pekerja yang produktif . Dalam tujuan khusus terdapat aspek tugas-tugas
perkembangan dalam layanan bimbingan konseling, masing-masing akan dijelaskan
sebagai berikut:
a) Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial Layanan Bimbingan dan Konseling
membantu siswa agar:
1) Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal
kehususan yang ada pada dirinya.
2) Dapat mengembangkan sikap posotif, seperti menggambarkan orangorang yang
mereka senangi.
3) Membantu pilihan secara sehat
4) Mampu menghargai orang lain.
5) Mamiliki rasa tanggung jawab.
6) Menggambarkan keterampilan hubungan antar pribadi.
7) Dapat menyelesaikan konflik.
8) Dapat membantu keputusan secara efektif.

b) Dalam aspek tugas perkembangan belajar Layanan Bimbingan Konseling membantu


sisiwa agar:
1) Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
2) Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
3) Mampu belajar secara efektif.
4) Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi dan ujian.
c) Dalam aspek tugas perkembangan karier.Layanan Bimbingan Konseling membantu
siswa agar:
1) Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan
didalam lingkungan kerja.
2) Mampu merencanakan masa depan.
3) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
4) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. 8

8
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Hal 44-45

8
Kesimpulannya tujuan dari bimbingan dan konseling adalah memahami diri sendiri,
mengembangkan potensi yang dimiliki, memecahkan masalah yang dihadapi, menerima diri
sendiri secara realistis, dan menyesuaian diri dengan lingkungan.

D. Fungsi Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai kepentingan
pengembangan peserta didik. Meliputi pemahaman:
a) Pemahaman tentang siswa terutama diri siswa sendiri, orang tua, guru pada
umumnya, dan guru pembimbing.
b) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk lingkungan keluarga dan sekolah)
terutama siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru pembimbing.
c) Pemahaman tentang masalah peserta didik sebagai upaya memecahkan masalah
peserta didik melalui pelayanan bimbingan dan konseling.

2. Fungsi pencegahan (Preventif)


Bimbingan dan konseling yang menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta
didik dari permasalahan yag timbul dan menghambat proses perkembangannya. Melaui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri
dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah layanan orientasi, informasi dan bimbingan kelompok.
3. Fungsi Pengentasan
Pelayanan bimbingan konseling berusaha membantu pemecahan masalah-masalah
yang dihadapi oleh peserta didik .
4. Fungsi Pemeliharaan
Menurut Prayitno dan Erman Amti (1999) fungsi pemeliharaan berarti memelihara
sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri individu agar tetap utuh, tidak rusak dan agar
hal-hal tersebut bertambah baik dan berkembang.
5. Fungsi Penyaluran
Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling berupaya mengenali masing-
masing perorangan, selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah yang dapat
menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.

9
6. Fungsi Penyesuaian
Pelayanan bimbingan dan konseling juga berfungsi membantu terciptanya
penyesuian siswa secara dinamis dan konstruktif dengan peraturan sekolah, norma agama,
dan lingkungan.
7. Fungsi Pengembangan
Bimbingan dan konseling membantu para siswa mengembangkan potensi yang
dimiliki secara terarah dan sistematis untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
memfasilitasi perkembangan siswa. Upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah adalah layanan
informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curhat pendapat (brain storming ), home room
dan karyawisata.
8. Fungsi Perbaikan
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar dan karir. Teknik yang

dapat digunakan adalah konseling dan remedial teaching.


9. Fungsi Advokasi
Layanan bimbingan konseling dalam fungsi ini, membantu peserta didik memperoleh
pembelajaran atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian. 9
Berdasarkan uraian tersebut maka jelas bahwa kegiatan bimbingan dan konseling
mempunyai sejumlah fungsi-fungsi bimbingan dan konseling sangat menentukan
keberhasilan pelaksanaan program ini. Oleh karenanya pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan konseling harus mengacu sepenuhnya pada setiap fungsi yang ada sehingga
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan optimal .

9
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi)., hal.
39-50

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik agar mandiri
dan berkembang melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung.
2. Ruang lingkup bimbingan dan konseling yaitu upaya bantuan dibidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar dan karir.
3. Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar siswa dapat memahami diri sendiri,
mengembangkan potensi yang dimiliki, memecahkan masalah yang dihadapi,
menerima diri sendiri secara relistis, menyesuaian diri dengan lingkungan.
4. Fungsi bimbingan dan konseling ada 9, yaitu: fungsi pemahaman, fungsi pencegahan,
fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan, fungsi penyaluran, fungsi penyesuaian,
fungsi pengembangan, fungsi perbaikan dan fungsi advokasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Djumhur dan Moh. Surya. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung:
C.V Ilmu.
Prayitno dan Erman Amti (2004). Dasar-dasar bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukitman, Tri. (2015). Panduan Lengkap dan aplikatif Bimbingan Konseling
Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Diva Press.
Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai