Anda di halaman 1dari 4

A.

Bidang Garapan
Menjadi seorang konselor/guru BK merupakan peran yang memberikan kepuasan
dan kebahagiaan karena dapat mewujudkan perkembangan optimal dan
kemandirian bagi individu yang dilayani (Wibowo, 2019). Oleh karena itu tidak
semua orang cocok untuk menyandang profesi ini. Menjadi seorang konselor/guru BK
harus siap menghadapi tantangan yang besar, dia selalu menghadapi peserta didik
sebagai sasaran layanannya yang serba unik dengan berbagai karakteristiknya.
Oleh karenanya, konselor/guru BK harus mampu beradaptasi dengan berbagai
karakteristik peserta layanan yang dihadapi, santun dalam menghadapinya, sabar ketika
mendapat tekanan, serta ikhlas menjalankan panggilan profesi ini. Bimbingan Konseling
memiliki 4 (empat) bidang garapan yaitu :
1) bidang bimbingan pribadi yang dilakukan untuk membantu individu mengatasi
masalah-masalah yang bersifat pribadi. Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci
menjadi pokok-pokok berikut:
a) Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan
dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif, produktif, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun untuk peranan di masa depan.
c) Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif.
d) Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-
usaha penanggulangannya.
e) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.

2) Bidang bimbingan sosial, merupakan suatu bimbingan atau bantuan dalam


menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan,
penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial
juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar
dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya secara baik. Bidang bimbingan sosial bisa dirinci menjadi
pokokpokok berikut:

a) Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui


ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolahan maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata
karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang
berlaku.
c) Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan
produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, di
luar sekolah maupun dimasyarakat pada umumnya.
d) Pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah,
rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk melaksanakannya
secara dinamis dan bertanggug jawab.
3) Bidang bimbingan belajar atau bimbingan akademik yang berarti suatu bantuan
dari konselor kepada klien dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam
memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran
yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di institut pendidikan.
Bidang bimbingan belajar ini memuat pokok-pokok materi :
a) pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai
sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengembangkan
keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, menjalani program
penilaian hasil belajar dengan baik,
b) pengembangan dan pemantapan disiplin belajar dan berlatih (baik secara mandiri
maupun kelompok),
c) pemantapan menguasai materi program belajar di sekolah sesuai dengan
perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian,
d) pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang
ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan
pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi, serta orientasi dan
informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Bidang bimbingan karier. Bimbingan ini merupakan bantuan dalam


mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau
jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaaan yang
telah dimasuki. bimbingan karier bisa bermakna suatu bantuan dari konselor kepada
klien dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah karier. Bidang ini
memuat pokok-pokok yang berkenaan bidang bimbingan karier:

a) pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh penghasilan yang
layak untuk memenuhi kebutuhan hidup,
b) pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan
karier yang hendak dikembangkan,
c) pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntunan dunia kerja,
jenis-jenis pekerjaan tertentu, latihan kerja sesuai dengan pilihan karier, pemantapan
cita-cita karier sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, maupun pemantapan
sikap positif dan obyektif terhadap pilihan karier.
Perkembangan berbagai aspek dalam kehidupan telah membawa dampak juga bagi
perkembangan konseling. Secara tidak langsung perkembangan aspek-aspek
kehidupan mendorong timbulnya berbagai efek positif dan negatif dalam kehidupan
manusia yang akhirnya menempatkan konseling sebagai layanan yang penting di
berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut antara lain: 

1). Konseling di Lembaga Masyarakat


Konsep yang menjadi dasar dalam konseling di lembaga masyarakat yaitu konsep
psikologi komunitas karena yang menjadi sasaran layanan adalah individu yang merupakan
bagian dari komunitas sosialnya. Konseling di lembaga masyarakat harus melayani semua
individu dengan mempertimbangkan latar belakang kelompok sosial mereka karena dalam
pelaksanaannya konseling mempunyai jangka waktu yang relative, bersifat situasional dan
menggunakan pendekatan problem solving sehingga program yang dilaksanakan adalah program
per kelompok. Konselor yang menangani haruslah tenaga ahli yang profesional dalam masalah
yang menjadi tanggung jawabnya, misalnya: seorang konselor menangani masalah karir dan
jabatan, maka konselor yang bersangkutan harus ahli di bidang tersebut. Keahlian tersebut bisa
didapatkan melalui pendidikan atau pelatihan.
2). Konseling di Sekolah
Salah satu kontribusi konseling dalam perkembangan manusia yaitu penyelenggaraan layanan
konseling di dalam sekolah. Konseling merupakan salah satu inovasi dalam pendidikan karena
dalam programnya konseling menawarkan adanya perbedaan individu dan harga diri individu
sebagai fokus utama dalam penyelenggaraannya.
Dalam pendidikan dijelaskan bahwa konselor dan guru mempunyai karakteristik yang berbeda
dan terkadang hal tersebut mendorong konselor dan guru saling berseberangan pendapat.
3). Konseling di Universitas
Adanya konseling di universitas merupakan hasil dorongan dari pecahnya perang dunia
yang menghasilkan banyak veteran yang pada akhirnya memilih untuk menggunakan
kesempatan mengambil pendidikan lanjutan di universitas. Para veteran ini membutuhkan
layanan khusus sehubungan kondisi pribadi yang kurang baik setelah berperang.
Layanan konseling di universitas tidak seperti layanan konseling di sekolah, karena layanan di
universitas di laksanakan di pusat kegiatan mahasiswa, asrama dan klub-klub penyalur minat dan
bakat, sedangkan untuk permasalahan kedisiplian tidak ditangani oleh konselor melainkan
ditangani oleh pimpinan mahasiswa.
Fokus layanan konseling di universitas adalah permasalahan tentang pendidikan, karir,
aktualisasi diri dan psikoterapi. Oleh karena itu yang terlibat dalam layanan konseling di
universitas adalah konselor, psikiater, psikolog,  pekerja sosial, dan sebagainya.
4). Konseling di Lembaga Rehabilitasi
Konseling rehabilitasi tidak hanya menangani permasalahan psikis namun juga
permasalahan fisik. Yang berperan dalam konseling rehabilitasi ialah psikiater, terapis, pekerja
sosial, perawat dan konselor. konseling rehabilitasi dapat ditemukan di rumah sakit, medial
center, komunitas veteran, perusahaan serta lembaga rehabilitasi untuk pecandu alkohol dan
narkoba. Konseling rehabilitasi dimaksudkan untuk membantu klien agar bisa menerima dirinya
yang sakit atau kurang sempurna, memanajemen semua permasalahan yang menyangkut
kekurangannya, merencanakan karir dan pendidikannya serta membantu klien  untuk
mengembangkan potensinya agar dapat beraktualisasi dan bersosialisasi di masyarakat.
5). Konseling di Dunia Kesehatan
Perkembangan baru di dunia kesehatan dan konseling yaitu kolaborasi antara keduanya di
satu bidang “kesehatan”. Hal ini dikarenakan oleh dua alasan, yaitu:
- Semua tipe penyakit selalu berkaitan dengan reaksi emosi dari si penderita dan orang-
orang di sekitarnya.
- Setiap manusia merespon penyakitnya secara total baik secara psikis maupun fisik.
Pengobatan yang menggunakan sistem konvensional tanpa melibatkan konseling tidak
mampu menangani permasalahan yang berasal dari semua aspek. Konseling ini berperan di
organisasi kesehatan mental, klinik, rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan komprehensif.
yang biasanya dilakukan konseling dalam dunia kesehatan antara lain yaitu:
- Membantu persiapan psikis klien yang akan menjalani proses operasi yang beresiko
tinggi.
- Menangani psikosomatik yaitu penyakit fisik akibat gangguan psikis, misalnya: sakit
kepala dan sakit perut akibat kecemasan yang berlebih.
- Preventif dengan mencegah terjadinya stress yang berkelanjutan yang dapat
mengakibatkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan sebagainya.
- Membantu keluarga untuk mempersiapkan diri dan membentuk kondisi yang mendukung
bagi kesembuhan klien.
- Membantu untuk mengurangi kebiasaan buruk yang dapat mendorong munculnya
penyakit lain, misalnya: merokok, kebiasaan minum alkohol, diet dengan cara yang salah,
dan kebiasaan buruk lainnya.
6). Konseling untuk Praktik Pribadi
Konseling ini bersifat independen, tidak terikat dengan pihak manapun kecuali dengan pihak-
pihak yang mempunyai kontrak kerja sama. Area kerja konseling ini, misalnya: di bagian
pengembangan sumber daya manusia, membantu dunia bisnis dan pemerintahan yang menuntut
adanya pemilihan karyawan yang berkompeten, layanan kelompok berupa pelatihan bagi
karyawan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan tugasnya terkadang konselor dituntut untuk
bekerjasama dengan psikiater dan psikolog. Praktik mandiri membutuhkan izin resmi dari pihak
yang berwenang, dan konselor yang juga sebagai psikolog dengan mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang sesuai akan lebih mudah mendapatkan izin.

Anda mungkin juga menyukai