Dosen Pengampu :
Edy Purnomo, M.Psi.
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .......................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
B. Bidang Sosial.............................................................................................................................. 3
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, tidak hanya terfokus kepada
penyelesaian dan pencegahan masalah saja, tetapi jauh dari itu juga mencakup kepada
focus pengembangan. Bidang pengembangan dalam pelaksanaan konseling menjadi kajian
untuk dianalisis, dilaksankan dan dikembangkan menjadi sebuah bahan dan acuan dalam
pelaksanaannya. Terlebih dimasa saat ini layanan pendidikan bimbingan dan konseling
memiliki peran yang begitu penting dalam membentuk pribadi seseorang apalagi bagi
siswa dan mahasiswa baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dimana
perlunya pembentukan pribadi seseorang ini berguna agar mereka dapat menyesuaikan
dengan berbagai perubahan dan perkembangan pada diri maupun lingkungan.
Berkaitan dengan hal diatas dalam konsep kajian Psikologi, manusia atau individu
merupakan makhluk yang selalu mengalami perubahan sesuai dengan usianya masing-
masing1. Perubahan ini merupakan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri, lingkungan dan social individu, sehingga didalam menjalana kehidupannya sehari-hari
individu harus mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Perubahan ini pada
akhirnya nanti akan menjadi tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada fase-
fase tertentu selama kehidupan manusia dan menjadi sebuah kajian penting untuk diteliti
dan dijadikan sebagai materi dasar dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling.
1
Syafaruddin. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Telaah Konsep, Teori dan Praktik). (Medan,
Perdana Publishing, 2019), 84
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep bidang personal pada bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep bidang personal bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bidang Personal
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami. Menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi yang sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang
bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri
agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya
sendiri. Selain itu, Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang
dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang
dialami oleh individu.
Menurut Depdikbud (dalam Sukardi, 2008: 54) jenis bimbingan ini membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik. Sedangkan dalam Depdiknas (2008: 7) pelayanan bimbingan
2
pribadi memantau peserta didik mengenal, menemukan, dan menembangkan pribadi yang
beriman, dan bertakwa kepada Yang Maha Esa, mendiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dalam mengembangkan kemampuan peserta didik, guru dapat melakukannya dengan cara
melakukan penilaian dengan memantau kemampuan peserta didik, setelah itu memberikan
semangat supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dari hasil
buku catatan bimbingan guru tidak ditemukan catatan mengenai pengembangan potensi
peserta didik. Tapi dari hasil ditanya tersebut ditunjukkan bahawa guru telah melakukan
layanan bimbingan dan konseling berupaa bentuk penempatan dan penyaluran.
Menurut Sukardi (2008: 55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-
kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
peranannya di masa depan.
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
Pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
4) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.
5) Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
6) Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah
diambilnya.
7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.
B. Bidang Sosial
Bidang pengembangan social ini berbeda dengan bidang pengembang pribadi.
Apabila bidang pengembangan pribadi berorientasi pada diri (individu) sendiri, bidang
pengembangan social berorientasi pada hubungan social, yaitu hubungan individu dengan
orang-orang lain. Unsur-unsur komunikasi dan kebersamaan dalam arti yang seluas-
luasnya menjadi acuan pokok dalam bidang pengembangan social. Bidang pengembangan
3
social adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan social yang sehat dan efektif dan
teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan social yang lebih luas serta
dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Bimbingan dan konseling social bertujuan membantu klien dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan social yang sehat dan memahami
dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan social yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, orang tua, anggota keluarga maupun warga lingkungan social yang
lebih luas. Selain itu bidang social bimbingan konseling juga bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan
dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab social. 2 Pelayanan
bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti dan rasa tanggung
jawab. Bidang bimbingan dan konseling social ini memuat pokok-pokok materi sebagai
berikut :
4. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya,
orang tua, keluarga, dan masyarakat.
2
Lilis Satriah. Bimbingan Konseling Pendidikan. (Bandung, CV Mimbar Pustaka : 2020)
4
6. Orientasi tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 3.
C. Bidang Akademik
Layanan bidang akademik adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik dalam kegiatan belajar, meliputi kegiatan tatap muka
(pembelajaran di kelas), pengerjaan tugas terstruktur dari guru dan belajar secara
mandiri.
Tujuan layanan ini adalah peserta didik memiliki sikap, keterampilan, kesiapan
dan kebiasaan belajar yang mandiri dalam rangka mencapai standar kompetensi peserta
didik melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi. Layanan
akademik ini bersifat membantu guru dalam membentuk perilaku belajar peserta didik
yang relevan dengan tuntutan pembelajaran agar guru lebih efisien dan efektif
dalam menyelenggarakan pembelajaran. Di samping tercapainya prestasi belajar
yang tinggi, layanan ini bekerjasama dengan guru akan membentuk perilaku belajar
siswa yang mandiri sebagai mana tuntutan masyarakat informasi di abad 21. Layanan
akademik dilaksanakan secara kolaboratif oleh konselor bersama guru bidang studi
dan guru wali kelas. Di samping itu, layanan akademik juga membantu guru dalam
mengadaptasi proses pembelajaran agar lebih sesuai dengan karakterisistik peserta
didik.
Layanan Bimbingan Akademik bertujuan peserta didik memiliki sikap,
keterampilan, kesiapan dan kebiasaan belajar yang mandiri dalam rangka mencapai
standar kompetensi (SK) peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru bidang studi. Tujuan tersebut, dirinci sebagai berikut :
Peserta didik memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang
dialaminya;
Sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
Motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
3
Deni Febrini. Bimbingan dan Konseling. (Bengkulu, CV Brimedia Global : 2020), 186
5
Keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca
buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi
ujian;
Keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat
jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam
pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal
dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas; dan kesiapan mental
dan kemampuan untuk menghadapi ujian (PMPTK, 2007 : 17).4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bidang Personal
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami. Menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi yang sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang
bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri
agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya
sendiri. Selain itu, Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang
dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang
dialami oleh individu.
2. Bidang Sosial
4
Dikti. Penataan Pendidikan Profesional Konselor. Naskah Akademik ABKIN. 2007 (dalam proses finalisasi)
6
pengembangan social berorientasi pada hubungan social, yaitu hubungan individu dengan
orang-orang lain. Unsur-unsur komunikasi dan kebersamaan dalam arti yang seluas-
luasnya menjadi acuan pokok dalam bidang pengembangan social. Bidang pengembangan
social adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan social yang sehat dan efektif dan
teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan social yang lebih luas serta
dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
3. Bidang Akademik
Layanan bidang akademik adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik dalam kegiatan belajar, meliputi kegiatan tatap muka
(pembelajaran di kelas), pengerjaan tugas terstruktur dari guru dan belajar secara
mandiri.
Tujuan layanan ini adalah peserta didik memiliki sikap, keterampilan, kesiapan
dan kebiasaan belajar yang mandiri dalam rangka mencapai standar kompetensi peserta
didik melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Syafaruddin. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Telaah Konsep, Teori dan Praktik).
Deni Febrini. Bimbingan dan Konseling. (Bengkulu, CV Brimedia Global : 2020), 186
Dikti. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor. Naskah Akademik ABKIN (dalam
proses finalisasi)
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah.