Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bimbingan dan
konsling sekolah” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran psikologi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang psikologi Pendidikan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Atot Sugiri M. Pd selaku
guru Mata Pelajaran psikologi Pendidikan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………... 1
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………... 1
C. TUJUAN PENELITIAN …………………………………... 1
BAB II
PEMBAHASAN ……………………………………………………… 2
A. Pengertian bimbingan dan konseling …………………..… 2
B. Prinsip bimbingan dan konseling ………………………… 2
C. Fungsi bimbingan konseling ……………………………… 3
D. Asas bimbingan dan konseling …………………….……… 4
BAB III
PENUTUP ……………………………………………………………... 6
A. Kesimpulan ……………………………………………………... 6
B. Saran ……………………………………………………………. 6
A. Latar Belakang
Pelayanan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan khidupan pribadi, khidupan sosial,
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan
bimbingan dan konseling mempasilitasi pengembangan peserta didik
secara individual, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta
peluang-peluang yang dimiliki pelayanan ini juga membantu masalah
yang dihadapi peserta didik.dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan
dan konsling disekolah bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak
adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas,
namun yangn lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi
peserta didik yang selanjutnya disebut konseling, agar agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangannya.
Konseling sebagai seorang individu yang sedang ada dalam proses
perkembangan atau menjadi (on becoming), yaitu perkembangan kearah
kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut,
konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki
pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga
pengalaman yang menentukan kehidupannya disamping itu, terdapat
proses perkembangan kenseli tidak selalu berkangsung secara mulus, atau
bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak
selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi,
harapan, dan nilai-nilai yang dianut.
B. Rumusalah masalah
1. Bagaimana peran dan bimbingan konseling disekolah ?
2. Bagaimana cara meningkatkan mutu layanan bimbingan dan konseling
di sekolah ?
3.
C. Tujuan penelitian
Untuk mensosialisasikan peyuluhan bimbingan dan konseling sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Saran
Sebagai pendidik, hendaknya kita dapat memahami tentang bimbingan
dan konseling sekolah.
Daftar Pustaka