Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS

Lampiran ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Model-model


Pembelajaran

Dosen Pengampu : Irpan Abdurahman M.Pd

Disusun Oleh kelompok 1 :

Abdul Muzib Al Hasbi ( 604031421078 )

Agus Riski Pebrian ( 604031421079 )

Andi Bagja Munggaran (604031421080 )

M Randani Abdul Sukur (604031421066)

PROGRAM STUDI S1 PJKR

STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI KAMPUS II SURADE 2021

Alamat : Jl. Sengkol Dua, Citanglar, Surade, Sukabumi Regency, Jawa Barat

43179
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah- Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Model-model Pembelajaran. shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan mata kuliah Model-model Pembelajaran
di program studi pendidikan Jasmani di STKIP BINA MUTIARA. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Irpan
M.pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Model-model Pembelajaran.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkankritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah

Sukabumi, 30 Oktober 2022


Penulis,

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................ i

Daftar Isi.................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan .................................................................................. 1

A.Pendahuluan

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

Bab II Pembahasan .................................................................................. 2

a.Deskripsi Model Pembelajaran Taktis ........................................ 2

b.Dasar Pemikiran Pendekatan Taktis ...........................................

c.Karakteristik Pengajaran dan Pembelajaran................................ 4

d.Contoh Pembelajaran Model Taktis ............................................ 8

Bab III Kesimpulan dan Saran ................................................................ 15

A.Kesimpulan ................................................................................. 15

B. Saran ............................................................................................ 15

Daftar Pustaka ......................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

1. Model mengajar adalah


Pentingnya model mengajar menurut Fred Percipal (dalam Yunyun
dkk, 2013:4) mengatakan bahwa “model is a physical or conceptual
representation of an object or system,incorporating certain specisic
features of the original.” Maksudnya dari pernyataan tersebut, model
adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari suatu objek atausystem
yang mengkombinasikan/ menyatukan bagian-bagian khusus tertentu
dariobjek aslinya.
Dalam konteks pembelajaran, model adalah suatu penyajian fisik
atau konseptualdari sistem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan
keterkaitan berbagaikomponen sistem pembelajaran ke dalam suatu
pola/kerangka pemikiran yangdisajikan secara utuh. (Yunyun dkk,
2013:6).
Berdasarkan hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa model
mengajaradalah suatu system yang berisikan prosedur-prosedur seperti
penilaian, pemilihanmedia dan evaluasi yang dikaitkan terhadap sistem
pembelajaran.

2. Pentingnya Model mengajar


Model digunakan untuk dapat membantu memperjelas prosedur
hubungan, sertakeseluruhan dari apa yang didesain. Menurut Joyce dan
Weil (dalam Yunyun dkk,2013:6), ada beberapa kegunaan dari model,
antara lain:
a) Memperjelas hubungan fungsional di antara berbagai komponen,
unsur atauelemen sistem tertentu.
b) Prosedure yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan dapatdiidentifikasi secara tepat.
c) Dengan adanya model maka berbagai kegiatan yang dicakupnya
dapatdikendalikan.
d) Model akan mempermudah para administratir untuk
mengidentifikasikankomponen, elemen yang mengalami hambatan,
jika kegiatan-kegiatan yangdilaksanakan tidak efektif dan tidak
produktif.
e) Mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan
perubahan jikaterdapat ketidaksesuaian dari apa yang telah
dirumuskan.
f) Dengan menggunakan model, guru dapat menyusun tugas-tugas
belajar siswamenjadi suatu keseluruhan yang terpadu.

BAB II

PEMBAHASAN

a.Deskripsi Model Pembelajaran Taktis


Pendekatan taktik dalam pembelajaran permainan merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran menekankan pada bermain dan belajar
keterampilanteknik dalam situasi bermain. Disamping itu, pendekatan taktik
dalam pembelajaran permainan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengetahui dan melihatrelevansi keterampilan teknik pada situasi bermain yang
sesungguhnya. MenurutToto Subroto (2001: 4-5) tujuan pendekatan pembelajaran
permainan melaui pendekatan taktik ini bagi siswa, diantaranya: (1) untuk
meningkatkan kesadaransiswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik
yang tepat sesuai denganmasalah atau situasi dalam permainan, (2) memberikan
penguasaan kemampuan bermain melalui keterkaitan antara taktik permainan
dengan perkembanganketerampilan, (3) memberikan kesenangan dalam
beraktivitas, dan (4) memecahkanmasalah-masalah dan membuat keputusan
selama bermain.

Di dalam pendekatan taktik ini, kesadaran taktik merupakan kunci dalam


penampilan bermain, yang berupa kemampuan untuk mengidentifikasi
berbagaimasalah dalam taktik (tactical problem) yang muncul selama permainan
berlangsung dan meresponnya dengan cepat. Respon dapat berupa
upayamempertahankan kepemilikan bola (ball posseson) dalam permainan
sepakbola.Melalui pendekatan taktik ini, siswa ditempatkan dalam situasi
permainan yangmengharuskan mereka mempertahankan ball possesion tersebut
sebelum merekamengidentifikasi dan membuat kepustusan untuk melakukan
passing atau shooting .Hubungan antara keterampilan dan taktik memungkinkan
siswa untuk belajar permainan dan memperbaiki penampilan mereka, hal ini
dikarenakan taktik permainan memberi kemungkinan bagi penerapan
keterampilan motorik yang berkaitan dengan permainan, (Linda L. Griffin, 1997:
8).

b. Dasar Pemikiran Pendekatan Taktik


Griffith, Mitchell, dan Oslin (1997) menyajikan 3 alasan utama dibalikmodel
permainan taktis.

1. Ketertarikan dan Kegembiraan


Pembelajaran permainan melalui pendekatan taktis sebagai salah satu
carayang memungkinkan siswa dapat belajar dalam situasi bermain.
Berbeda dengan pembelarajaran permainan dengan menggunakan
pendekatan tradisional (teknik), yang hanya menekankan penguasaan
keterampilan teknik dasar. Di dalam pendekatan tradisional (teknik) dapat
menghilangkan nilai dari permainan. Hal inidikarenakan pembelajaran
permainan dengan pendekatan teknik mengajarkanketerampilan sebelum
siswa dapat mengerti keterkaitannya dengan situasi bermainyang
sesungguhnya. Disamping itu di dalam pembelajaran permainan dengan
pendekatan tradisional (teknik), penyampaian materi teknik dasar
disampaikansecara terpisah dengan keterampilan bermain. Sebagai
contohnya, dalam pembelajaran permainan sepakbola, siswa sering
ditugaskan untuk belajarmengembangkan teknik dasar passing, dribbling,
dan shooting secara terpisahdengan keterampilan bermain. Pembelajaran
tersebut di atas biasanya lebihmenekankan pada metode drill, dimana
dengan menggunakan metode ini, akanmembuat siswa bertanya-tanya:
mengapa kita melakukan latihan seperti ini ? ataukapan kita dapat bermain
? Situasi semacam ini akan membuat siswa menjadi bosankarena
pembelajaran kurang sesuai dengan penampilan merekan saat
bermain.Melalui sebuah pendekatan taktik dalam pembelajaran permainan
dapat membuatsiswa dan guru termotivasi untuk belajar keterampilan
bermain yang lebih baik,(Linda L. Griffin, 1997: 9).
2. Pengetahuan sebagai Upaya Pemberdayaan
Di dalam pembelajaran permainan melalui pendekatan taktik,
pengambilankeputusan sama pentingnya dengan skill execution. Menurut
Fench dan Thomas(1987) yang dikutip oleh (Linda L. Griffin, 1997: 9),
bahwa kesalahan umum yangterjadi pada siswa pemula dalam olahraga
adalah kurang memahami situasi dankondisi permainan yang
sesungguhnya. Proses pembuatan keputusan merupakansesuatu yang unik
untuk melakukan suatu teknik dasar yang tepat dalam sebuah permainan.
Kondisi siswa yang mengalami kesulitan atau kurang memahamikondisi
permainan, maka kemampuan siswa tersebut dalam
mengidentifikasiteknik-teknik yang benar dalam suatu situasi tertentu akan
terganggu. MenurutBunker dan Thorpe (1986) yang dikutip oleh (Linda L.
Griffin, 1997: 9), bahwaupaya untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap bermain, dapat ditingkatkanmelalui pembelajaran dengan
pendekatan taktik.

3. Transfer Pemahaman dan Penampilan melalui Bermain


Fokus pembelajaran permainan melalui pendekatan taktik membantu
siswamentrasnfer pemahaman bermain dari satu permainan ke permainan
lainnya yangsejenis. Didalan permainan yang saling menyerang atau
invansion games, sebagaicontohnya: sepakbola dan bola basket pada
dasarnya memilki taktik yang sama,hanya saja keterampilan teknik yang
digunakan berbeda. Transfer dalam proses pembelajaran permainan dapat
terjadi apabila permainan yang baru mirip dengan permainan yang telah
dimilikinya. Transfer yang dimaksud ini, merupakan kesanggupan
seseorang untuk menggunakan kecakapan, keterampilan, pengetahuan, dan
lainnya, yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan ke dalamsituasi
yang baru.
Prioritas daerah Pembelajaran dan Wilayah Interasi
 Wilayah Prioritas
o Prioritas utama : Pembelajaran Kognitif
o Prioritas kedua : Pembelajaran Psikomotor
o Prioritas ketiga : Pembelajaran AfektifWilayah
 Interaksi
o Murid mengutamakan mengatasi masalah taktis dengan wilayah
kognitif,kemudian menampilkan gerak yang sesuai dengan
pemikiran kognitif memecahkanmasalah taktis, lalu wilayah afektif
hadir saat bermain ketika murid belajar untukmenggabungkan
kesadaran taktis mereka dengan penampilan gerak
untukmenghasilkan hasil pembelajaran yang sebenarnya.

.Karakteristik Pengajaran dan Pembelajaran

1.Pemilihan Isi

Isi dari model pembelajaran taktis adalah masalah yang diberikan kepada
siswauntuk dipecahkan atau diselesaikan di kelompoknya masing-masing. Setelah
gurumenentukan permainan yang akan dijadikan materi pembelajaran dikelompok
,guru lalu membuat daftar masalah praktikal dan perencanaan permainan
sepertisituasi permainan sebenarnya, yang nantinya akan siswa gunakan
untukmengembangkan masalah taktis dan pembuatan keputusan.

2. Kendali Manajerial

Guru menentukan manajemen rencana, kebijakan kelas dan prosedur tertentu


padamodel permainan taktis. Membiarkan guru menentukan pengendalikan
manajemenakan meningkatkan efisiensi progres murid melalui rangkaian bentuk
permainandan latihan.
3.Pemberian tugas

Pemberian tugas berpusat pada guru, dan beberapa interaksi dengan siswa seperti
pertanyaan dari mereka.

4.Bentuk Perjanjian

Bentuk perjanjian sangat berpusat pada guru, setelah itu murid bisa melatih
dirimereka dan diizinkan membuat beberapa keputusan yang menentukan bentuk
perjanjian mereka.

5.Interaksi Terarah

Inisiatif guru merupakan interaksi instruksi terbesar, pertama menggunakan


pertanyaan deduktif dalam membantu siswa menyelesaikan masalah taktis
dankemudian menyediakan murid dengan umpan balik dan isyarat selama latihan
dan bentuk permainan.

6.Ritme

Setelah terlibat dalam bentuk permainan, siswa membuat keputusan sendiri


tentangkapan memulai dan mengakhiri uji coba praktik, memberi model
pendekatan yangsangat berpusat pada siswa dalam elemen profil ini.

7.Pengembangan
TugasGuru menentukan kapan masing-masing aktivitas pembelajaran berkahir
dan kapanmurid akan berpindah pada masalah taktis selanjutnya dan penugasan
belajar. Olehkarena itu, model ini berpusat kuat pada guru di dimensi ini.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan gaya belajar aktif,


yangmemiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Terpusat pada siswa


2. Pembelajaran terjadi dalam kelompok-kelompok kecil
3. Guru berperan sebagai fasilitator atau pemandu pembelajaran
4. Masalah adalah alat untuk pengemban keterampilan memecahkan masalah
5. Informasi baru dibutuhkan melalui pembelajaran-aturan-diri (self
regulatedlearning)

Beberapa tahapan dalam pengejaran menggunakan model taktis ini antara


lain :

1. Pengantar permainan, termasuk klasifikasinya dan gambaran untuk


bagaimana permainan itu dimainkan, Melayani dan meyakinkan
minatsiswa untuk bermain melalui pengajaran sejarah permainnanya
dankebiasan-kebiasaannya yang sering terjadi.
2. Mengembangkan kesadaran taktikal siswa dengan cara
menyuguhkanmasalah-masalah utama taktis dalam permainan,
3. .Menggunakan aktivitas belajar menyerupai permainan
untukmembelajarkan siswa mengenali kapan dan bagaimana menerapkan
pengetahuan taktikal itu dilakukan dalam permainan itu,
4. .Memulai kombinasi pengetahuan taktikal dengan pelaksanaan
keterampilandalam aktivitas menyerupai permainan itu,
5. .Siswa mengembangkan kemampuan penampilan secara benar dan tepat,
berdasarkan kombinasi pengetahuan taktikal dan keterampilan.

Pedoman Keterampilan Mengajar


•Perencanaan

Model permainan taktis memerlukan beberapa perencanaan


sebelumdimulai, sebagian besar perencanaan akan terjadi setelah guru menilai
pengetahuandan keterampilan taktis awal siswa, guru dapat merencanakan
kedepan untuk bentuk permainan pertama yang digunakan untuk menentukan
pengetahuan taktissiswa dan keterampilan.

•Manajemen Waktu dan Kela

Tugas belajar harus dirancang untuk mensimulasikan, guru perlu


memperhatikansecara khusus dalam merencanakan setiap latihan keterampilan
permainanmodifikasi dan bentuk permainan. Perencanakan akan memfasilitasi
tingkatketerlibatan yang lebih tinggi dan lebih banyak kesempatan bagi siswa
untukmempraktekkan keterampilan permainan mereka yang ada.

•Struktur Tugas dan Presentasi

Presentasi tugas dalam model taktis sangat mirip dengan yang digunakan
dalaminstruksi langsung, dengan menambahkan unsur pertanyaan deduktif
untukmembantu siswa menyelesaikan masalah taktis sebelum tugas dimulai.
Presentasitugas harus mencakup penjelasan tentang pentingnya keterampilan atau
situasi yangharus ditangani dan keputusan taktis yang harus dibuat. Guru harus
memberitahusiswa dalam keputusan taktis yang benar. Sehingga siswa dapat
mengatasi masalahitu sendiri. Guru harus menelaah pedoman untuk teknik tanya
jawab yang efektif.

•Komunikasi
Keterampilan komunikasi sangat penting dalam model permainan taktis
karena banyaknya pembelajaran yang dilakukan siswa. Tugas tersebut
mengharuskan guruuntuk memberikan penjelasan yang lengkap dan jelas untuk
dipraktekkan sertakeputusan taktis yang perlu dilakukan. Jika siswa tidak
memahami masalah taktismereka cenderung merencanakan solusi yang dapat
diterima.

•Informasi Instruksional

Sebagian besar informasi instruksional berasal dari guru dalam bentuk


presentasitugas dan interaksi verbal saat siswa berlatih. Pedoman keterampilan
untuk guruadalah mengenali kapan harus bertanya tidak memberitahu siswa
tentang solusiuntuk masalah taktis. Model ini mengharapkan siswa untuk
menyelesaikansolusinya sendiri.

•Tinjauan dan Penutup

Masalah taktis yang disampaikan kepada siswa dalam sebuah pelajaran


harusmenjadi vokal poin dalam kajian pembelajaran. Siswa menanggapi dengan
solusiyang benar sebagai pemahaman akhir pengecekan. Kajian ini juga dapat
digunakanuntuk meninjau masalah taktis dan tugas belajar yang direncanakan
untuk pelajaran berikutnya. Guru bahkan bisa memilih untuk memberi siswa
masalah taktis berikutnya dan meminta mereka memikirikan solusi sebelum
pembelajaran yangakan datang.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Model Pembelajaran Taktik ini memiliki tujuan agar siswamengembangkan


kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah dalamtaktik (tactical
problem) yang muncul selama permainan berlangsung danmeresponnya dengan
cepat. Dasar pemikiran model ini berupa ketertarikan dankegembiraan,
pengetahuan sebagai upaya pemberdayaan, dan transfer pemahaman.Karakter
model ini berpusat pada siswa, sedangkan guru sebagai fasilitator
dalammemberikan masalah yang harus diselesaikan oleh siswa. Guru yang
menjadisumber pemberian tugas dan ketentuan dan dalam proses
pembelajaran.Guru yang menggunakan model ini harus sadar bahwa mereka
bukan hanyamengajarkan isi permainan dengan sedikit sentuhan baru. Model
permainan taktismemulai proses isi pengajaran permainan kepada siswa dari
pandangan yang sangat berbeda, dengan objek dan strategi pembelajaran yang
sangat berbeda. Model inimenjadi cara yang kreatif dan segar kepada guru senior
menginstruksikan isi yangmereka ajarkan selama ini. Bagi guru baru, model
permainan taktis bisa menjadi “cara mereka” untuk mengajar isi permainan pada
murid segala usia.

B.Saran

Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan.Semoga ke


depan bisa menjadi rujukan perbaikan dari para pembaca yang bergelutdibidang
pendidikan, dan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca. Kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Daftar Pustaka

Metzler, M. W. (2005). Instructional Models For Physical Education. Scottdale:

Holcomb Hathaway.Yunyun, dkk. (2013).

Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai