Anda di halaman 1dari 8

TEORI PEMBELAJARAN METODE SIMULASI

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah Landasan Pendidikan Dan Belajar
Mandiri

Dr. Siti Supeni, SH, M.Pd

Disusun Oleh :
RAHSETA ABDIKA SYAIFULLAH
(S881602012)

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan
siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap
metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk
pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.
Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan
siswa, seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan
kekurangan sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih
metode tersebut. Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru
agar penggunaannya lebih efektif.
Dalam pengajaran modern teknik ini telah banyak dilaksanakan sehingga siswa
bisa berperan seperti orang-orang atau dalam keadaan yang dikehendaki. Simulasi adalah
tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan
agar orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih memegang peranan
sebagai orang lain. Simulasi mempunyai bermacam-macam bentuk pelaksanaan ialah :
peer-teaching, socialdrama, psikodrama, simulasi game, dan rope playing.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari metode simulasi?
2. Apa tujuan dari metode simulasi?
3. Apa saja jenis- jenis metode simulasi?
4. Bagaiamana Karakteristik meode simulasi?
5. Bagaimana prosedur metode simulasi?
6. Persyaratan apa saja yang mengoptimalkan metode simulasi?

7. Apa kelemahan dan kelebihan metode simulasi?


8. Apa peranan guru dalam metode simulasi?
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN METODE SIMULASI
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan
yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang
sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan
memakai model statistic atau pemeran.
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran
yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan
mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada
kelas tinggi di sekolah dasar.
Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina
kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam
kelompok. Disamping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain
peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
B. TUJUAN METODE SIMULASI
1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan seharihari.
2. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
3. Melatih memecahkan masalah.
4. Meningkatkan keaktifan belajar.
5. Memberikan motivasi belajar kepada siswa.
6. Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok.
7. Menumbuhkan daya kreatif siswa.

8. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.


C. JENIS-JENIS MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
Ada beberapa jenis model pembelajaran simulasi (Menurut dahlan 1984.) di antaranya,
yaitu :
1. Bermain peran (role playing)
Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan
dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok siswa dengan
mekanisme pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan
yang telah ditentukan atau direncanakan sebelumnya. Simulasi ini lebih menitik
beratkan pada tujuam untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa
silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa yang
aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.
2. Sosiodrama
Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan
aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu
sebagai makhluk sosial. Misalnya, anak dan orangtua, antara siswa dengan teman
kelompoknya.
3. Permainan Simulasi
Dalam pembelajaran siswa bermain peran sesuai dengan peran yang
ditugaskan sebagai belajar membuat suatu keputusan.
4. Peer Teaching
Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada
teman-teman calon guru.
D. KARAKTERISTIK METODE SIMULASI
Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Apresiasi. Pembinaan kemampuan bekerjasama,
komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan
melalui pembelajarn simulasi. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut
aktivitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode yang berlandaskan pada
pendekatan CBSA dan keterampilan proses.

Disamping itu, metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis


konstektual, salah satu contoh bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial,
nilai-nilai sosial maupun permasalahan-permasalahan sosial yang aktual maupun masa
lalu untuk masa yang akan datang. Permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan
nilai-nilai kehidupan sosial maupun membentuk sikap atau perilaku dapat dilakukan
melalui pembelajaran ini. (Muhammad Abdul Qadir Ahmad, 2008).
Langsung maupun tidak langsung melalui simulasi kemampuan siswa yang
berkaitan dengan bermain peran dapat dikembangkan. Siswa akan menguasai konsep dan
keterampilan intelektual, sosial, dan motorik dalam bidang-bidang yang dipelajarinya
serta mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan
penyempurnaan yang berkelanjutan.

E. PROSEDUR METODE SIMULASI


Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh (menurut Dahlan, 1984) dalam
pembalajaran adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleg guru
2. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
3. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang
dimainkan
4. Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan
dengan diskusi.
5. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi
(Menurut Suwarna, M.Pd) Langkah-langkah yang perlu ditempuh
melaksanakan simulasi alah:
1. Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai
2. Memberikan gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan
3. Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing
4. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
5. Melaksanakan simulasi
6. Melakukan penilaian

F. PERSYARATAN YANG MENGOPTIMALKAN METODE SIMULASI

dalam

Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu dipersiapkan


kemampuan guru meupun kondisi siswa yang optimal. Dibawah ini dijelaskan tentang
kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode simulasi dalam
pembelajaran.
(Syaefudin, Udin., Syamsuddin, Abin, 2005) Kemampuan guru yang
harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi di antaranya:
1. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dam peran yang
akan dilakukan dalam simulasi.
2. Mampu memberikan ilustrasi
3. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut.
4. Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan
metode simulasi adalah:
1. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi.
2. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.
3. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE SIMULASI


(Menurut Abu Ahmadi, 2005)
1. Kelebihan metode simulasi
a) Siswa dapat melaksanakan interaksi sosial dan kominikasi dalam kelompoknya.
b) Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung
dalam pembelajaran.
c) Dapat mebiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial , hal ini dapat
dikatakan sebagai implementasi pembelajaran yang berbasis konstekstual.
d) Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal
yang positif.
e) Dapat membangkitkan imajinasi.
f) Membina hubungan komunikatif dan kerjasama dalam kelompok.
2. Kelemahan metode simulasi
a) Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.
b) Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
c) Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d) Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi tidak efektif.

H. PERAN GURU DALAM MELAKSANAKAN METODE SIMULASI

Ada empat peranan yang dapat dilakukan guru dalam memimpin


dan mengelola simulasi bagi pesrta didik (menurut Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zein, 2006):
1. Menjelaskan yakni peserta didik sebagai pemegang peran perlu
memahami garis besar berbagai aturan dari kegiatan atau peralatan
yang diperlukan, atau tentang implikasi dari setiap tindakan yang ia
lakukan. Dalam hal ini dapat menjelaskan sekedarnya kepada
peserta didik, pemahaman peserta didik terhadap pokok kegiatan
simulasi serta implikasi-implikasinya akan menjadi lebih jelas
setelah pesrta didik melakukannya sendiri atau setelah dilakukan
diskusi.
2. Mewasiti dimanan guru harus membentuk kelompok-kelompok dan
membagi peserta didik dalam kelompok atau peran sesuai dengan
kemampuan dan keinginan peserta didik.Selain itu guru harus
mengawasi partisipasi peserta didik dalam permainan simulasi.
3. Melatih yaitu guru juga harus bertindak sebagai seorang pelatih
yang memberikan petunjuk-petunjuk kepada peserta didik agar
mereka dapat berperan dengan baik.
4. Memimpin diskusi dimana selama permainan berlangsung guru
akan

memimpin

membicarakan

kelas

tanggapan

dalam
peserta

suasana
didik

diskusi,

dan

misalnya

kesukaran

yang

dijumpai, cara-cara untuk menguji kebenaran permainan dan


bagaimana permainan simulasi itu dinyatakan dengan kehidupan
yang sebenarnya

I. DAFTAR PUSTAKA

Tabel Teori Metode Pembelajaran Simulasi


Nama Penulis
Abu Ahmadi

Tahun
2005

Isi
Strategi

Anitah & Sri

2007

Mengajar
Strategi

Belajar

Sumber / Kota
Bandung:
CV Pustaka setia
Jakarta:

Pembelajaran di

Universitas

1984

SD
Model-model

Terbuka
Bandung:

Syaefudin, Udin., 2005

mengajar
Perencanaan

Diponegoro
Bandung:

Syamsuddin,

Pendidikan

Remaja

Abin

Pendekatan

Rosdakarya

Syaiful

Komprehensif
Strategi Belajar

Jakarta:

Mengajar

Cipta

Dahlan, M.D

Djamarah
Aswan Zein

Bahri 2006
dan

CV.
PT

Rineka

Anda mungkin juga menyukai