Joyce dan Weil (1996: 7), model pembelajaran adalah deskripsi dari
lingkungan pembelajaran yang bergerak dari perencanaan
kurikulum, mata pelajaran, bagian-bagian dari pelajaran untuk
merangcang materi pelajaran, buku latihan kerja, program, dan
bantuan kompetensi untuk program pembelajaran. Dengan kata lain,
model pembelajaran adalah bantuan alat-alat yang mempermudah
siswa dalam belajar. Jadi, keberadaan model pembelajaran berfungsi
membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai-
nilai, cara berpikir dan pengertian yang diekspresikan mereka.
(Syafaruddin, Irwan Nasution, 2005: 182-183)
1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang duperlukan agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Berikut ini beberapa penggolongan yang ada dan sesuai namanya masing-masing,
mengacu atau fokus membina satu ranah tertentu saja :
Pada prinsipnya ada 5 jenis model pembelajaran. Namun di lapangan, guru bisa
melakukan kreasi dan modifikasi sehingga kelimanya tadi menjelma menjadi ratusan
dengan masing-masing memiliki keunikan, kelebihan dan kekurangannya.
1. Flipped Classroom
2. Discovery Learning
3. Debat
4. Play Role
5. E Learning
6. Problem Based Learning
7. Inquiry Learning
8. Project Based Learning
9. Action Learning
10. BYOD
Untuk lebih jelasnya, kita akan bahas sekilas masing-masing dengan lebih
mendetail. Selanjutnya Anda bisa membaca lebih lengkap dan detail pada tautan
yang ada untuk memahami definisi, kelebihan, kekurangan dan prosedur dari
masing-masing contoh itu.
1. Flipped Classroom
Adalah sebuah model pembelajaran yang membalik proses belajar. Jadi guru
memberikan materi untuk dieksplorasi siswa, kemudian di pertemuan selanjutnya
siswa dan guru sama-sama membahas materi yang sudah ada.
Jadi ketika ada pertemuan antara siswa dan guru, anak-anak tidak datang dengan
zero knowledge, namun sudah memiliki gambaran mengenai apa yang sedang
dipelajari.
[UPDATE] Silahkan baca lebih lanjut mengenai cara dan kelebihan dari Flipped
Classroom Learning Model di artikel berjudul Sejarah dan Perkembangan Model
Pembelajaran Flipped Classroom.
2. Discovery Learning
Berikutnya adalah Discovery Learning, yang memiliki karakter dan sintaks sebagai
berikut :
Model ini akan membiasakan siswa untuk mencari jawaban dan mempresentasikan
di depan orang lain kemudian mempertahankan hal itu.
Berpikir logis.
Berpikir saintifik.
Memahami etika debat.
Memahami cara beretorika.
4. Play Role
Arti kata play role adalah bermain peran. Dalam model ini, siswa akan diminta
bermain peran, entah sebagai guru atau peran lainnya.
Bermain peran akan memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan sejauh mana
pemahaman mereka akan materi yang sudah dipelajari.
5. E Learning
PBL atau Problem Based Learning adalah suatu pembelajaran yang disusun dan
digunakan untuk merangsang siswa meningkatkan daya nalar serta menggunakan
pengetahuannya ketika diberi permasalahan.
Para peserta didik diharapkan mampu berpikir cepat, logis dan solutif atas berbagai
problem yang mereka hadapi dalam model ini.
7. Inquiry Learning
Inquiry Learning adalah suatu pembelajaran yang membuat siswa menjadi paham
lebih dalam akan suatu materi atau sub materi.
Observasi.
Mengajukan pertanyaan.
Mengajukan hipotesa.
Mengumpulkan data.
Merumuskan kesimpulan.
Ini adalah salah satu jenis model pembelajaran masa kini yang akan membantu
siswa menjadi lebih kreativ dan inovatif.
Dalam Project Based Learning, peserta didik diminta untuk memahami materi dan
membuat proyek untuk kemudian dipresentasikan bersama.
9. Action Learning
Suatu jenis model yang sangat diminati belakangan ini. Dalam action learning, siswa
bukan melulu menjadi obyek dalam KBM, tetapi berperan sebagai subyek
pembelajaran.
Siswa akan merasa seperti bermain padahal sejatinya mereka sedang melakukan
proses pembelajaran bersama dengan guru dan teman-temannya.