Anda di halaman 1dari 7

Sebuah model pembelajaran adalah sebuah rencana atau pola yang

mengorganisasi pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan cara


penggunaan materi pembelajaran. (Supriyono, 2003: 60). 

Model pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan


ajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, bak secara individual maupun secara kelompok.

Joyce dan Weil (1996: 7), model pembelajaran adalah deskripsi dari
lingkungan pembelajaran yang bergerak  dari perencanaan 
kurikulum, mata pelajaran, bagian-bagian dari pelajaran untuk
merangcang materi pelajaran, buku latihan kerja, program, dan
bantuan kompetensi untuk program pembelajaran. Dengan kata lain, 
model pembelajaran adalah  bantuan  alat-alat  yang mempermudah 
siswa dalam belajar. Jadi, keberadaan model pembelajaran berfungsi
membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai-
nilai, cara berpikir dan pengertian yang diekspresikan mereka.
(Syafaruddin, Irwan Nasution, 2005: 182-183)

Model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran yang


diterapkan pada pembelajaran bahan kajian atau pokok bahasan atau
sub pokok bahasan tertentu dengan menggunakan waktu, dana tak
begitu banyak dan mendapatkan hasil yang dapat diserap siswa
secara maksimal.

Unsur-unsur model menurut Joyce dan Weil

1. Sintak (syntax) yang merupakan fase-fase (phasing) dari model


yang menjelaskan model tersebut dalam pelaksanaannya secara
nyata (Joyce dan Weil, 1986:14). Contohnya, bagaimana kegiatan
pendahuluan pada proses pembelajaran dilakukan? Apa yang
akan terjadi berikutnya?
2. Sistem sosial (the social system) yang menunjukkan peran dan
hubungan guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Kepemimpinan guru sangatlah bervariasi pada satu model
dengan model lainnya. Pada satu model, guru berperan sebagai
fasilitator namun pada model yang lain guru berperan sebagai
sumber ilmu pengetahuan.
3. Prinsip reaksi (principles of reaction) yang menunjukkan
bagaimana guru memperlakukan siswa dan bagaimana pula ia
merespon terhadap apa yang dilakukan siswanya. Pada satu
model, guru memberi ganjaran atas sesuatu yang sudah
dilakukan siswa dengan baik, namun pada model yang lain guru
bersikap tidak memberikan penilaian terhadap siswanya,
terutama untuk halhal yang berkait dengan kreativitas.
4. Sistem pendukung (support system) yang menunjukkan segala
sarana, bahan, dan alat yang dapat digunakan untuk
mendukung model tersebut.

Ciri-ciri Model Pembelajaran

1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang duperlukan agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.

Sedangkan model pembelajaran menurut Kardi dan Nur ada lima


model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengelola
pembelajaran, yaitu: pembelajaran langsung; pembelajaran kooperatif;
pembelajaran berdasarkan masalah; diskusi; dan learning strategi.

Memilih Model Pembelajaran Yang Baik

Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran


yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model
pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa,
bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar
penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan
menunjang keberhasilan belajar siswa.
Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat
pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut
Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang
mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini
memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru
mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka
dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya,
memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru
menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

Pendapat serupa dikemukakan oleh Colin Marsh (1996 : 10) yang


menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi mengajar,
memotivasi peserta didik, membuat model instruksional, mengelola
kelas, berkomunikasi, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasi.
Semua kompetensi tersebut mendukung keberhasilan guru dalam
mengajar.

Setiap guru harus memiliki kompetensi adaptif terhadap setiap


perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidang
pendidikan, baik yang menyangkut perbaikan kualitas pembelajaran
maupun segala hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi
belajar peserta didiknya.

Macam-Macam Model Pembelajaran 


Ada banyak sekali jenis-jenis model pembelajaran. Namun pada dasarnya semua
dibedakan menjadi 5 golongan yang masing-masing fokus pada satu ranah tertentu. 

Berikut ini beberapa penggolongan yang ada dan sesuai namanya masing-masing,
mengacu atau fokus membina satu ranah tertentu saja : 

 Kolaborasi (collaboration learning)


 Sikap
 Games / bermain
 Individual (individual learning)
 Multimodel

Pada prinsipnya ada 5 jenis model pembelajaran. Namun di lapangan, guru bisa
melakukan kreasi dan modifikasi sehingga kelimanya tadi menjelma menjadi ratusan
dengan masing-masing memiliki keunikan, kelebihan dan kekurangannya.

Sedangkan berikut adalah 10 Contoh Model Pembelajaran yang sangat baik


dilaksanakan untuk proses belajar mengajar bersama para murid dari generasi Z
atau Alpha. 

1. Flipped Classroom
2. Discovery Learning
3. Debat
4. Play Role
5. E Learning
6. Problem Based Learning
7. Inquiry Learning
8. Project Based Learning
9. Action Learning
10. BYOD

Untuk lebih jelasnya, kita akan bahas sekilas masing-masing dengan lebih
mendetail. Selanjutnya Anda bisa membaca lebih lengkap dan detail pada tautan
yang ada untuk memahami definisi, kelebihan, kekurangan dan prosedur dari
masing-masing contoh itu.

1. Flipped Classroom

Adalah sebuah model pembelajaran yang membalik proses belajar. Jadi guru
memberikan materi untuk dieksplorasi siswa, kemudian di pertemuan selanjutnya
siswa dan guru sama-sama membahas materi yang sudah ada.

Jadi ketika ada pertemuan antara siswa dan guru, anak-anak tidak datang dengan
zero knowledge, namun sudah memiliki gambaran mengenai apa yang sedang
dipelajari.

[UPDATE] Silahkan baca lebih lanjut mengenai cara dan kelebihan dari Flipped
Classroom Learning Model di artikel berjudul Sejarah dan Perkembangan Model
Pembelajaran Flipped Classroom.

2. Discovery Learning

Berikutnya adalah Discovery Learning, yang memiliki karakter dan sintaks sebagai
berikut : 

 Stimulation atau memberi stimulus.


 Problem Statement atau mengidentifikasi masalah.
 Data Collection atau pengumpulan data.
 Data Processing atau mengolah data.
 Verification atau memverifikasi. 
3. Debat 

Model ini akan membiasakan siswa untuk mencari jawaban dan mempresentasikan
di depan orang lain kemudian mempertahankan hal itu.

Salah satu kelemahan pendidikan di Indonesia adalah kurangnya waktu dan


kesempatan bagi siswa untuk menyuarakan opini mereka. Model debat sangat
cocok jika para guru sudah mampu memberi beberapa karakter berikut ini pada para
siswa : 

 Berpikir logis.
 Berpikir saintifik.
 Memahami etika debat.
 Memahami cara beretorika. 

4. Play Role

Arti kata play role adalah bermain peran. Dalam model ini, siswa akan diminta
bermain peran, entah sebagai guru atau peran lainnya.

Bermain peran akan memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan sejauh mana
pemahaman mereka akan materi yang sudah dipelajari.

5. E Learning

Pembelajaran secara e-learning adalah model belajar dengan memanfaatkan


teknologi komunikasi sebagai sarana utama penunjang dan sumber pengetahuan. 

[UPDATE] Silahkan baca perihal model pembelajaran e-learning di artikel


kami berikut ini. Di sana sudah dijelaskan secara terperinci mengenai pengertian e-
learning dan contoh-contoh pelaksanaannya. 

6. Problem Based Learning

PBL atau Problem Based Learning adalah suatu pembelajaran yang disusun dan
digunakan untuk merangsang siswa meningkatkan daya nalar serta menggunakan
pengetahuannya ketika diberi permasalahan.

Para peserta didik diharapkan mampu berpikir cepat, logis dan solutif atas berbagai
problem yang mereka hadapi dalam model ini.

7. Inquiry Learning

Inquiry Learning adalah suatu pembelajaran yang membuat siswa menjadi paham
lebih dalam akan suatu materi atau sub materi.

Adapun langkah-langkahnya adalah : 

 Observasi.
 Mengajukan pertanyaan.
 Mengajukan hipotesa.
 Mengumpulkan data.
 Merumuskan kesimpulan.

8. Project Based Learning

Ini adalah salah satu jenis model pembelajaran masa kini yang akan membantu
siswa menjadi lebih kreativ dan inovatif. 

Dalam Project Based Learning, peserta didik diminta untuk memahami materi dan
membuat proyek untuk kemudian dipresentasikan bersama.

9. Action Learning

Suatu jenis model yang sangat diminati belakangan ini. Dalam action learning, siswa
bukan melulu menjadi obyek dalam KBM, tetapi berperan sebagai subyek
pembelajaran. 

10. Playful Learning

Adalah suatu model pembelajaran yang mengutamakan kegembiraan dari para


peserta didik ketika mempelajari materi.

Siswa akan merasa seperti bermain padahal sejatinya mereka sedang melakukan
proses pembelajaran bersama dengan guru dan teman-temannya.

[Update] Lihat dan baca artikel 5 Cara untuk Menghadirkan Pembelajaran


Menyenangkan untuk mengetahui lebih lanjut seputar Playful Learning.

Daftar Pustaka dan Sumber Referensi 

 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama,


2014)
 Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
 Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
 Hamzah B. Uno dan Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan
PAILKEM
 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2016, Kemdikbud
 Ngalimun (2016). Strategi model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Presindo.
 Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran
 Rusman. (2014). Model-model pembelajaran (Mengembangkan
Profesionalisme Guru). Jakarta : Raja Grafindo Persada.
 Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
 Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.
 Suprihatiningrum, Jamil (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
 Trianto (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
 Active Learning. Mel Silberman. 
 https://adifunlearning.blogspot.com/2020/01/macam-macam-model-
pembelajaran-beserta.html
 https://www.esaiedukasi.com/2019/06/pengertian-model-pembelajaran.html
 https://www.esaiedukasi.com/2019/02/kontroversi-metode-flipped-
classroom.html
 https://www.esaiedukasi.com/2019/02/tutorial-metode-flipped-classroom.html
 https://www.esaiedukasi.com/2019/12/mengenal-model-pembelajaran-e-
learning.html
 https://www.esaiedukasi.com/2019/02/kelebihan-dan-kekurangan-flipped-
classroom.html

Anda mungkin juga menyukai