1. Rancanglah sebuah kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang di harapkan dicapai di kelas anda, jelaskan pendekatan, strategi, metode,
dan teknik yang anda gunakan dalam pembelajaran tersebut ?
2. Pililah salah satu tahap perkembangan sisawa kemudian jelaskan cara mengembangkannya?
3. Jelaskan model-model belajar yang anda gunakan dikelas ?
4. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor penentu dalam pemilihan strategi pembelajaran ?
5. Jelaskan karakteristik pembelajaran disekolah dasar ?
JAWABAN
1.
2. Tahap perkembangan peserta didik sangat penting untuk di pahami dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Baik didalam keluarga kita sebagai orang tua ataupun kita pada kapasitas
sebagai seorang pendidik. Dalam buku "Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran" Hamzah
B.Uno dan Masri Kuadrat membagi tahap perkembangan peserta didik yang terdiri dari:
A. Tahap pertama disebut periode sensorik motorik (sekitar 0-2 tahun). Pada tahap ini
anak (bayi) menggunakan alat indera dan kemampuan motorik untuk memahami dunia
sekitarnya.
B. Tahap pra-operasional( usia 2-7 tahun). Pada tahap ini kemampuan skema kognitifnya
masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain. Perilaku yang ditiru
terutama perlaku orang lain (khususnya orang tua dan guru) yang pernah ia lihat ketika
orang itu merespons terhadap perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi
pada masa lampau. Peserta didik mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan
mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.
C. Tahap operasional kongkret ( usia 7-11 tahun). Pada tahap ini peserta didik sudah mulai
memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah, mempunyai
kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa golongan benda yang
bervariasi tingkatannya. Selain itu, peserta didik sudah mampu berpikir sistematis
mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang kongkret.
D. Tahap operasional formal ( usia 11-15 tahun). Pada tahap ini peserta didik sudah
menginjak usia remaja. Perkembangan kongnitif peserta didik pada tahap ini telah
memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kognitif, baik secara simultan
(serentak) maupun berurutan. Misalnya kapasitas merumuskan hipotesis (anggapan
dasar) peserta didik mampu berpikir untuk memecahkan masalah dengan lingkungan
yang ia respons
G. Project based learning adalah salah satu model pembelajaran yang paling kuat, karena
akan meningkatkan kompetensi siswa secara holistik, baik dari sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan, melalui pendekatan kontekstual yang dekat dengan pekerjaan
nyata di lapangan
J. Model Pembelajaran Terpadu Merupakan model yang dapat melibatkan beberapa mata
pelajaran sekaligus agar memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada
peserta didik. Pembelajaran terpadu terbagi menjadi sepuluh jenis, yakni sebagai
berikut.
Model penggalan
Model keterhubungan
Model sarang
Model urutan
Model bagian
Model jaring laba-laba
Model galur
Model keterpaduan
Model celupan
Model jaringan
K. Model Pembelajaran Kelas Rangkap Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal
utama, yakni penggabungan kelas secara integrative dan pembelajaran terpusat pada
peserta didik, sehingga Guru tidak harus mengulang kembali untuk mengajar pada dua
kelas yang berbeda dengan program yang berbeda pula. Efisiensi adalah kunci dari
model pembelajaran ini. Merangkapkan beberapa rombongan belajar dapat meningkan
efisiensi pembelajaran. Macam-macam model pembelajaran kelas rangkap atau biasa
disingkat PKR meliputi:
Model PKR 221: dua kelas, dua mata pelajaran, datu ruangan;
Model PKR 222 : berarti memiliki dua kelas dan dua mata pelajaran, pada dua
ruangan;
Model PKR 333 : tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan.
C. Bahan ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui
pembelajaran yang menyenangkan. Secara umum sifat bahan ajar dapat dibedakan
kedalam beberapa kategori, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan. Bahan ajar
yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan strategi tertentu harus memenuhi
criteria sebagai berikut:
Relevan dengan standar kopetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar yang
harus dicapai peserta didik.
Bahan ajar merupakan isi pembelajaran dan penjabaran dari standar kompetensi
serta kompetensi dasar tersebut.
Memberikan motivasi.
Berkaitandengan bahan sebelumnya.
Bahan disusun secara sitematis,
Praktis
Bermanfaat bagi peserta didik
Sesuai dengan perkembangan zaman
Dapat dipeoleh dengan mudah
Menarik minat peserta didik.
Dari sisi lain, criteria bahan ajar yang baik dapat dipertinjau dari beberapa aspek, yaitu:
penampilan segi materi, aspek buku pendukung, aspek linguistic, aspek kebudayaan
yang terkandung didalamnya, aspek filosofis, dan aspek evaluasinya.
Melalui perhitungan waktu dalam satu tahun ajaran berdasarkan waktu-waktu efektif
pemebelajaran bahasa, rata-rata lima jam pelajaran/minggu untuk mencapai dua atau
tiga kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi tersebut harus dikemas sedemikian rupa
dengan menggunakan strategi yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
E. Sarana/Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai tujuan.
(KKBI, 1993). Sedangkan sarana belajar adalah segala sesuatu yang berlangsung dapat
dipakai peserta didik dalam belajar untuk mencapai suatu kompetensi dasar tertentu.
Sedangkan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranay suatu proses.
F. Kemampuan/Kecakapan Pengajar
Memilih dan Menguasai Strategi Pembelajaran Bahasa. Salah satu tujuan utama
pembelajaran bahasa adalah mempersiapkan peserta didik untuk melakukan interaksi
yang bermakna dengan bahasa yang alamiah. Disamaping memiliki kemampuan
penguasaan keilmuan pengajar juga harus memiliki kemampuan dan penguasaan
memilih dan menerapkan strategi yang didalamnya terdapat: pendekatan, metode, dan
teknik secara baik.
5. Karakteristik pembelajaran di SD adalah sebuah upaya atau tindakan yang dilakukan oleh
seorang pendidik kepada para siswanya yang memiliki beragam perbedaan karakter dalam
melakukan proses pembelajaran yang baik. Dan melalui proses belajar inilah nantinya yang
akan diharapkan mampu untuk mengubah bentuk perilaku siswa. Proses belajar harus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan mencari sendiri informasi untuk
diolah menjadi konsep, prinsip dan generalisasi.
A. Teori belajar disiplin mental, adalah karakteristik teori belajar yang menganut prinsip
bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental seperti daya untuk mengamati,
menanggapi, mengingat dan berpikir.
B. Teori belajar asosiasi, adalah teori belajar yang berdasarkan pada perubahan tingkah
laku yang menekankan pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas
yang otomatis.
C. Teori insight, adalah teori belajar yang mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini
terjadi apabia siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang bersifat
eksploratif, imajinatif, dan kreatif.
D. Teori belajar gestalt, adalah teori belajar yang menganggap bahwa siswa erupakan
individu yang utuh.