NIM : 857330215
pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
2. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan bermuara pada
potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan
proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami
knowledge).
tertentu.
(student oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan
memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat
dalam proses belajar. Dengan demikian, peserta dapat belajar dengan bergerak dan
berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan
pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa,
diajarkan.
6. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata
pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Sebutkan 9 teori belajar yang berpengaruh pada pengembangan dan perbaikan pembelajaran
matematika
Teori Thorndike
Teori Ausebel
Peta Konsep
1. Teori Thorndike
Teori Thorndike disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik selembar
kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima pengetahuan secara pasif.
2. Teori Ausebel
dan akan lebih muda dipahami dan diingat oleh peserta didik.
4. Teori Vygotsky
Teori ini berusaha mengembangakan model kontruktivistik belajar mandiri piget menjadi belajar
kelompok melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang
secara bertahap mulai dari sederhana ke yang rumit, mulai dari yang nudah ke yang sulit, dan
didik mempunyai pangdangan atau wawasan yang luas dan mendalam ketika menghadapi suatu
masalah.
Teori ini menyatakan bahwa eksistensi dari lima tingkatan yang berbeda tentang pemikiran
9. Peta Konsep
Peta konsep merupakan kebermaknaan yang ditunjukkan dengan bagan atau peta sehingga
6. Pengertian konstruktivistik:
Penerapan belajar yang berbais kompetensi bagi siswa agar memberi keawetan ingatan dan
Ciri utama problem solving dalam matematika adalah adanya masalah yang tidak rutin.
2, 5, 8, 11, 14,…,29
Kemudian siswa diminta untuk mencari paling sedikit tiga keadaan yang dimiliki susunan
bilangan di atas.
b. Penyelidikan matematis
matematika, berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian mendalam dan bersifat
open-ended.
Seorang peternak sapi mempunyai 3 kandang, jumlah ternak pada kandang pertama dan
kedua adalah 12, jumlah ternak pada kandang pertama dan ketiga adalah 8, dan jumlah
ternak pada kandang kedua dan ketiga adalah 6. Berapa banyak sapi seluruhnya?
Alasan: soal di atas berpusat pada tema persamaan linear dan berorientasi pada kajian
mendalam.
c. Penemuan Terbimbing
Kegiatan belajar di mana guru membimbing siswa dengan langkah sistematis.
Contoh: Guru membimbing siswa menemukan FPB dan KPK dua bilangan
Alasan: menemukan nilai FPB dan KPK membutuhkan bimbingan dan langkah yang
sistematis.
d. Contextual Learning
Yaitu pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan
Contoh: siswa belanja sebesar 1000 rupiah, uang yang dia punya adalah satu lembar 10
5. Sebutkan 11 model pembelajaran yang tumbuh dan berkembang sebagai inovasi dan reformasi
model pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan tantangan saat ini dan mendatang.
2. Cooperative learning
3. Collaborative learning
4. Contextual instruction
8. Simulasi
9. Studi kasus
6. Jelaskan cara menentukan ragam model pembelajaran masa kini untuk diterapkan dalam
pembelajaran matematika di SD ? Guru atau pendidik harus mengerti karakter peserta didik,
tingkat pemahamannya, sekaligus harus memiliki taktik tersendiri supaya metode pembelajaran
yang diterapkan atau yang digunakan itu tidak terasa membosankan dan mampu meningkatkan
hasil pencapaian siswa. Karena apabila kita menggunakan metode atau model pembelajaran yang
tepat maka anak-anak akan senang untuk belajar. Apabila mereka sudah senang belajar maka
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika SD ?
digunakan guru sebagai alat bantu guru dalam menerangkan berbagai materi pembelajaran.
Media manipulatif menurut Seefeldt dan Wasik (2008 : 128) bahwa : bahan manipulatif adalah
semua alat permainan yang berbentuk kecil dan dapat diletakkan di atas meja sehingga
membantu anak terampil bekerja dan mengembangkan daya pikirnya atau dapat membantu
membentuk pola berfikir sistematis. ; media yang dapat dibalik, dipotong, digeser, dipindahkan,
digambar, ditambah,dipilah, dikelompokkan atau diklasifikasikan yang bertujuan untuk
menjelaskan konsep dan prosedur matematika.
8. Jelaskan cara menentukan media dan bahan manipulatif yang tepat dalam pembelajaran
matematika dari banyak pilihan media dan bahan manipulatif yang tersedia :
Peranan media pembelajaran terutama adalah untuk membantu penyampaian materi kepada
siswa. Dalam hal ini bisa terlihat bahwa tingkat kualitas atau hasil belajar juga dipengaruhi oleh
Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan
pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan pemilihan dan
perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia
jika diterapkan Arsyad (2013: 74) menjelaskan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari
konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika
mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar
media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran
juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu
sikap dan perbuatan. Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan
Generalisasi
Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang
harus disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian
disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk
memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih
hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi
materi.
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan
lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan
media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga
terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi
media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media
pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat
diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media
Pengelompokan Sasaran
Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang
lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan,
memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan,
namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan
Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya besar
kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok sedang,
kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan
seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-masing
siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang
Mutu Teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak
bisa asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria
sebelumnya. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu
agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru
harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media
pembelajaran.
berkualitas dan sesuai atau tepat digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran. Media
pembelajaran yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru menyampaikan materi
kepada siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima dan memahami materi pembelajaran
dengan bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih berdasarkan kriteria diatas.