Anda di halaman 1dari 8

MODEL PEMBELAJARAN

1.) Koperatif (CL, Cooperative Learning).

Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh
ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian
tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara
koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman,
tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena
koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep,
menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif
(kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siawa heterogen
(kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil
kelompok berupa laporan atau presentasi. Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi,
pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil
kelompok, dan pelaporan.

- LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF:

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

2. Menyajikan informasi.

3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

5. Evaluasi.

6. Memberikan penghargaan.

- Kelebihan pembelajaran kooperatif adalah dapat meningkatkan kemampuan, prestasi siswa,


dan pemahaman mengenai suatu pembelajaran serta dapat meningkatkan keterampilan sosial
siswa.

-Kelemahannya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai target yang diinginkan.

2.) Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab
lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life
modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar
muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif – nyaman dan
menyenangkan. Pensip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan
mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.

- LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL:

1. Modeling; guru berperan sebagai model bagi peserta didik.

2. Inquiry; identifikasi, analisis, observasi.

3. Questioning; tanya jawab dengan peserta didik.

4. Learning community; siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar.

- KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL:

1. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang
dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.

2. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan
memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif.

3. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.

4. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.

5. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

6. Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.

7. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

- KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL:

1. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa
padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan
kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak sama.

2. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM.

3. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan
rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya.

4. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal dan
sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa
tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti setiap
pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan mengalami
kesulitan.
5. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan
yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.

6. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan mengalami kesulitan
sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan kemampuan soft skill daripada
kemampuan intelektualnya.

7. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.

3.) Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)

Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan
lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung.

LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG:

1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.

2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.

3. Membimbing pelatihan.

4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (5) memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan.

-Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan.

- Kekurangan utamanya adalah dalam mengembangkan kemapuan-kemampuan, proses-proses,


dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan inter personal serta belajar
kelompok.

4.) Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)

Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah
otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi
yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana
nyaman dan menyenangkan agar siswa dap[at berpikir optimal.

LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH:

1. Orientasi siswa pada masalah.

2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


4. Mengembangkan dan menyajikan hasil.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

- KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH:

1. Terjadi interaksi yang dinamis diantara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan
siswa.

2. Siswa memiliki keterampilan mengatasi masalah.

3. Siswa memiliki kemampuan mempelajari peran orang dewasa.

4. Siswa dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan independent.

- KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH:

1. Memungkinkan siswa menjadi jenuh karena harus berhadapan langsung dengan masalah.

2. Memungkin siswa kesulitan dalam memperoses sejumlah data dan informasi dalam waktu
singkat, sehingga Pembelajaran Berbasis Masalah ini membutuhkan waktu yang relatif lama.

5.) Pembelajaran Circuit learning

Pembelajaran ini adalah dengan memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola
bertambah dan mengulang. Sintaknya adalah kondisikan situasi belajar kondusif dan focus, siswa
membuat catatan kreatif sesuai dengan pola pikirnya-peta konsep-bahasa khusus, Tanya jawab dan
refleksi.

-LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING:

1. Melakukan apersepsi

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran hari ini.

3. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan.

Kelebihan model Circuit learning yaitu meningkatkan kreativitas siswa dalam merangkai kata
dengan bahasa sendiri dan melatih konsentrasi siswa untuk fokus pada peta konsep yang disajikan
guru sedangkan

kekurangan circuit learning adalah penerapan strategi tersebut memerlukan waktu lama dan tidak
semua pokok bahasan bisa

6.) Model Pembelajaran Inquiry


Model pembelajaran ini untuk mendorong siswa untuk menemukan jawaban dari masalah yang
dihadapi. Sehingga dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk mau berpikir secara kritis dan
analitis.

LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

1. Orientasi

2. Merumuskan masalah

3. Merumuskan hipotesis

4. Mengumpulkan data

5. Menguji hipotesis

6. Merumuskan kesimpulan

- Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri

1. Membantu menggunakan daya ingat siswa dan mentransfernya pada situasi-situasi belajar.

2. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas kemauan atau inisiatifnya sendiri.

3. Mendorong siswa untuk berpikir secara inisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.

- Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri

1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar.

7.) Model Pembelajaran Ekspositori

Ekspositori berarti sebuah penjelasan yang dilakukan oleh seorang guru mengenai sebuah teori
atau konsep. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan para siswa memahami materi pelajaran
secara maksimal melalui penjelasan verbal yang dilakukan oleh guru.

LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITOR

1. Persiapan

2. Penyajian

3. Menghubungkan

4. Menyimpulkan
5. Penerapan

- Kelebihan

1. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, guru dapat mengetahui sejauh
mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

2. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus
dikuasai cukup luas dan waktu terbatas.

3. Melalui strategi ini siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang materi pelajaran
sekaligus mengobservasi melalui demonstrasi.

4. Strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dengan kelas besar.

- Kekurangan

1. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dilakukan terhadap siswa dengan kemampuan
mendengar dan menyimak yang baik.

2. Strategi ini tidak mungkin melayani perbedaan kemampuan belajar, pengetahuan, minat, bakat
dan gaya belajar individu.

3. Karena lebih banyak dengan ceramah, strategi ini sulit mengembangkan kemampuan sosialisasi
siswa.

4. Keberhasilan strategi ini tergantung pada kemampuan yang dimiliki guru.

5. Gaya komunikasi pada strategi ini satu arah jadi kesempatan mengontrol kemampuan belajar
siswa terbatas.

8.) Model Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran dengan melibatkan atau menggabungkan antara


beberapa mata pelajaran sekaligus. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan diharapkan
akan lebih bermakna untuk peserta didik.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN TERPADU:

1. Penetapan Mata Pelajaran.

2. Penetapan Kompetensi Dasar.

3. Hasil Belajar dan Indikator.

4. Keterhubungan Kompetensi Dasar Dengan Tema Pemersatu.

5. Silabus Pembelajaran Terpadu.


6. Satuan Pembelajaran Terpadu.

- Kelebihan

1. Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan peserta
didik.

2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu sesuai dengan minat
dan kebutuhan anak.

3. Seluruh kegiatan belajar lebih.

- Kekurangan

Menentukan jembatan yang bersifat alamiah sehingga keterkaitan antar unsur tidak tampak
dipaksakan

Struktur kurikulum yang dibatasi oleh catur wulan, seringkali menghambat penentuan fokus untuk
mencari keterkaitan antar unsur

9.) Model Pembelajaran Kelas Rangkap

Seperti namanya, model pembelajaran ini biasanya dilakukan oleh dua kelas menjadi satu sesi
pelajaran. Ini dapat dilakukan efektivitas belajar.

LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP:

1. Merumuskan tujuan.

2. Memilih dan menata bahan belajar.

3. Menyusun rancanngan kegiatan belajar (RPP Kelas Rangkap)

4. Menyusun langkah dan alat evaluasi.

- Kelebihan

pemerintah dan masyarakat dapat mengurangi biaya.

- Kekurangan

kesulitan memadukan materi yang akan diajarkan, melakukan perencanaan pembelajaran,


pelaksanaan pembelajaran dan cara mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan.

10.) Model Pembelajaran Tematik

Model pembelajaran ini memberikan pembelajaran tematik yang diambil dari beberapa pelajaran
menjadi satu topik atau tema. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan
harapannya akan menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan nyata.
LANGKAH- LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK:

1. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan

2. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan

- Kelebihan

Anda mungkin juga menyukai