Anda di halaman 1dari 8

MODEL – MODEL PEMBELAJARAN

RESUME

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran


Bidang Studi Kelas B

Disusun Oleh :

1. Naufal Herlambang 200210301046

Dosen Pengampu :

Hety Mustika Ani, S.Pd., M.Pd.

NIP. 198008272006042001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2021
A. Pengertian Model – Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan
untuk menentukan perangkat - perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, computer, kurikulum dan lain-lain. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap
model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu
peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Adapun Soekamto, dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah


“kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi paraperancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar”. Dengan demikian, aktivitas peembelajaran benar-benar merupakan kegiatan
bertujuan yang tertata secara sistematis.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi,
metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki
strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:

1. Rasional teoritis logis yang di susun oleh para pencipta atau pengembangnya;
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan di capai).
3. Tingkah laku mengajar yang di perlukan agar model tersebut dapat di laksanakan
dengan berhasil;
4. Lingkungan belajar yang di perlukan agar tujuan pembelajaraan itu dapat tercapai.

B. Jenis – Jenis Model Pembelajaran


1. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning)
a. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran konteksual (contextual teaching and learning) merupakan konsep


belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa serta mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
Sistem CTL adalah proses pendidikan yang memiliki tujuan membantu siswa
melihat makna dari materi akademik yang mereka pelajari dengan menghubungkan
mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks
kehidupan pribadi, sosial, dan budaya.

Pada pengembangan setiap komponen CTL di dalam pembelajaran dapat dilakukan


melalui langkah-langkah sebagai berikut:

 Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna,


apakah dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri
pengetahuan dan keterangan baru yang akan dimilikinya.
 Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang diajarkan.
 Mangembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaan atau kuis.
 Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya
jawaban, dan lain sebagainya.
 Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, model,
bahkan media yang sebenarnya.
 Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
 Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada
setiap siswa.

2. Model Pembelajaran Kooperatif


a. Konsep Dasar pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan konsep
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja sama dalam berkelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen. Pada hakikatnya cooperative learning
sama dengan kerja kelompok. Terdapat lima unsur dasar model cooperative
learning, yaitu:
 Ketergantungan yang positif,
 Pertanggungjawaban individual,
 Kemampuan bersosialisasi,
 Tatap muka,
 Evaluasi proses kelompok.
 Terdapat dua komponen pembelajaran kooperatif, yakni :
 Cooperative task atau tugas kerja sama.
 Cooperative incentive structure, atau struktur intensif kerja sama.

b. Model - Model Pembelajaran Kooperatif


 Model Student Teams Achievement Division (STAD)
Model ini dikembangkan oleh tokoh Robert Slavin dan teman-temannya di
Universitas John Hopkin. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok yang
berisi empat orang yang memiliki keragaman dalam aspek kemampuan, jenis
kelamin, dan sukunya. Lalu guru memberikan suatu pelajaran dan memastikan
bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut.
 Model Jigsaw
Model ini dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan teman-
temannya di Universitas Texas.
Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw merupakan sebuah konsep belajar
kooperatif yang bertumpu pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok
kecil. Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut:
 Siswa dikelompokkan dengan jumlah ± 4 orang.
 Tiap siswa dalam tim diberi materi tugas yang berbeda.
 Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk
kelompok baru (kelompok ahli).
 Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab atau materi yang mereka
kuasai.
 Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
 Pembahasan.
 Penutup.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Model Pembelajaran berbasis masalah merupakan konsep belajar yang
menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan
konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala
sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Karakteristik pembelajaran berbasis
masalah adalah sebagai berikut :
 Permasalahan menjadi starting point dalam belajar,
 Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang
tidak terstruktur,
 Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective),
 Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan
bidang baru dalam belajar,
 Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
 Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM,

4. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)


Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) merupakan model
pembelajaran yang menggunakan media seperti movie sehingga mendorong siswa
untuk menganalisis masalah, mencari informasi, menyusun hipotesis, serta
memecahkan masalah dengan bantuan tayangan video maupun film dalam
mengidentifikasi suatu permasalahan.

Kelebihan model pembelajaran PBI yang menggunakan media movie yaitu :

 Mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.


 Mendorong kerjasama dalam menyelesaikan masalah.
 Mendorong siswa melakukan pengamatan dan dialog dengan orang lain.
 Melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri.
 Membantu siswa untuk pembelajaran mandiri.
5. Model Pembelajaran Berbasis Komputer
Model Pembelajaran Berbasis Komputer merupakan model pembelajaran yang
menggunakan teknologi canggih untuk mendukung kegiatan pembelajaran, model
pembelajaran ini memiliki tujuan yaitu memudahkan kegiatan pembelajaran dan
memberikan adaptasi perkembangan jaman.
6. Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan)
PAKEM merupakan model pembelajaran dan telah menjadi pedoman dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan
pembelajaran PAKEM, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipasif, aktif, kreatif dan
,menyenagkan.
Dalam model PAKEM ini, guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa melalui partisipatif, aktif, kreatif, dan
menyenangkan yang pada akhirnya membuat siswa dapat menciptakan membuat karya,
gagasan, pendapat, ide atas hasil penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari
gurunya.

7. Model Pembelajaran Berbasis WEB (E-Learning)


Model Pembelajaran Berbasis WEB merupakan model pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang
mengikutinya. Kemudian, yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan
tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar dapat
dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan saja dan di mana saja dirasakan aman
oleh peserta didik tersebut. Batas ruang, jarak, dan waktu tidak lagi menjadi masalah
yang rumit untuk dipecahkan.
Monitoring proses dalam pembelajaran berbasis web lebih sulit daripada di
ruang kelas. Menyediakan bahan belajar online tidak cukup. Diperlukan sebuah desain
intruksional sebagai model belajar yang mengundang sejumlah (sama banyak dengan
kegiatan di ruang kelas) peserta didik untuk terlibat dalam berbagai kegiatan belajar.
8. Model Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang dimana
menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam
pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
mulai pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah
dipahaminya. Fokus perhatian dalam pelajaran tematik terletak pada proses yang
ditempu siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari
suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan
memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://suaidinmath.wordpress.com/2015/01/22/model-model-pembelajaran-dan-langkah-
langkahnya/ ( Di Akses pada 21 Oktober 2021 )

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/fathurrohman-spd-mpd/model-model-
pembelajaran.pdf ( Di Akses pada 21 Oktober 2021 )

Anda mungkin juga menyukai