1. Metode Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah
metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar. Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran
dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan
pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Karakteristik Project
Based Learning memiliki karakteristik yang membedakan model yang
lain. Karakteristik tersebut, antara lain :
1. Pada project based learning proyek menjadi pusat dalam
pembelajaran.
2. Project based learning difokuskan pada pertanyaan atau
masalah yang mengarahkan siswa untuk mencari solusi
dengan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan yang sesuai.
3. Pada project based learning, siswa membangun
pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri
(guru sebagai fasilitator).
4. Project based learning menuntut student centered, siswa
sebagai problem solver dari masalah yang dibahas.
5. Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa
dengan situasi yang sebenarnya. Aktivitas ini
mengintegrasikan tugas otentik dan menghasilkan sikap
profesional.
2. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah suatu percobaan yang dilakukan untuk
membuktikan suatu hipotesis. Seperti yang diungkapkan oleh Sagala
(2006: 7-17), bahwa : “Eksperimen adalah percobaan untuk
membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen
bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar laboratorium,
pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat,
karena itu dapat dimasukan kedalam metode pembelajaran.
Menurut Asra Sumiati (2008:102), langkah-langkah dalam
pembelajaran Metode Eksperimen,a.Memberikan penjelasan
secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen,
b.Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh
materi pembelajaran yang diperlukan,variabel yang perlu diamati dari
hal yang perlu dicatat, c.Menentukan langkah-langkah pokok dalam
membantu siswa selama eksperimen, d.Menetapkan apa follow-up
(tindak lanjut) eksperimen
3. Metode Tugas dan Resitasi
Metode Tugas atau Resitasi adalah metode penyajian bahan dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Dalam penerapan metode Resitasi perlu memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Fase Pemberian Tuga
2. Langkah Pelaksanaan Tugas
3. Fase Mempertanggung Jawabkan tugas
4. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah metode yang dimana guru
memberikan suatu persoalan atau masalah kepada peserta didik,
dan peserta didik diberi kesempatan untuk berkelompok dan
menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Pada dasarnya
metode pembelajaran diskusi memiliki beberapa jenis diskusi,
dimana guru harus memilih jenis diskusi apa yang tepat untuk
kegiatan pembelajarannya.
1. Diskusi Formal. Diskusi formal adalah jenis diskusi yang paling
sering dijumpai dalam lembaga instansi pemerintahan ataupun
forum publik. Dalam diskusi ini biasanya berisikan moderator
dan notulen yang memandu jalannya diskusi.
2. Diskusi Non-Formal. Dalam diskusi non-formal tidak
membutuhkan adanya moderator dan notulen, serta kegiatan
ini berjalan sendiri tanpa adanya pengawasan.
3. Diskusi Simposium. Diskusi simposium adalah diskusi dimana
ada beberapa pemateri yang menyampaikan materi kepada
audiens dan dilakukan secara bergantian. Kalau dalam bahasa
anak kuliahan biasa disebut presentasi.
4. Diskusi Panel. Diskusi panel adalah diskusi yang peserta
diskusinya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok aktif
dan kelompok pasif. Dimana kelompok aktif adalah kelompok
yang menyampaikan materi dan kelompok pasif adalah
kelompok yang hanya mendengarkan materi saja.
5. Lecture Diskusi. Jenis diskusi ini hampir sama dengan diskusi
ceramah, dimana diskusi ini bertujuan untuk mencari jalan
keluar dari suatu masalah.
5. Metode Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena
sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba,gambaran keluarga yang
otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk
memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah
sosial sertamengembangkan kemampuan siswa untuk
memecahkannya. Metode ini merupakan suatu cara penguasaan
bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai
tokoh hidup atau benda mati.Permainan ini pada umumnya dilakukan
lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
6. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, serta disertai
dengan lisan.
Kelebihan Metode Demonstrasi
1. Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih konkret
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3. Proses pengajaran lebih menarik
4. Siswa dirangsan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
7. Kelemahan Metode Demonstrasi
1. Memerlukan keterampilan guru secara khusus dalam
mendemonstrasikan bahan ajar
2. Fasilitas yang kurang mendukung
8. Metode Karya Wisata
Metode karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
dengan membawa siswa langsung pada objek yang akan dipelajari
dan objek itu terdapat di luar kelas. Kata karyawisata berasal dari
kata karya yang artinya kerja dan wisata berarti pergi. Dengan
demikian, karyawisata berarti pergi bekerja atau bepergian ke suatu
tempat untuk bekerja.
Hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian
karyawisata adalah para siswa akan mempelajari suatu objek di luar
kelas. Dengan demikian, apa yang disebut dengan karyawisata
sebenarnya adalah mempelajari sesuatu. Metode karyawisata sering
pula disebut dengan nama ”field trip method”(metode study tour atau
metode study trip) yang sudah lazim disebut widya wisata
(widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada
metode ini yang penting adalah isi pengertian yang diberikan pada
metode dengan nama seperti karyawisata ini.
9. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian
siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan
tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir
siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok
pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini
dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan
penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini
akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses
pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
10. Metode Latihan
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana
siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan
sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari
mute/pernik-pernik.
11. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran
secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah
dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak
perlu merancang kegiatan siswa.
Kelebihan metode ceramah
1. Guru mudah menguasai kelas
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
12.