Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN MODEL

PEMBELAJARAN IPS SD

KELOMPOK 10 – 5G

LAURYN INDRAS MARCELLYNA (1902101178)


SHELVIANA (1902101195)
Our activities

Pengertian Model
Pembelajaran

Jenis – jenis Model


Pembelajaran IPS SD

Penerapan Model
Pembelajaran IPS SD
A. Pengertian Model Pembelajaran

Model menurut Sa’dun diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman serta strategi dalam melakukan suatu kegiatan. Model pembelajaran adalah
langkah-langkah pembelajaran dan perangkatnya (seperangkat alat-alat pembelajaran)
untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Joyce dan Weil (1980: 1) dalam Rusman (2011: 133) juga menyebutkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (suatu rencana pelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pengajaran, dan membimbing pengajaran di kelas atau yang lain.
A. Pengertian Model Pembelajaran

Jadi dapat kami simpulkan bahwa, model pembelajaran adalah suatu kerangka atau
rencana yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Guru
boleh memilih model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik serta efisien
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
CIRI-CIRI MODEL PEMBELAJARAN

● Model pembelajaran harus berfokus pada student center oriented , sedangkan guru bertindak
sebagai fasilitator, koordinator, mediator, dan motivator kegiatan belajar peserta didik.
● Acuan dasar pengembangan adalah RPP yang dibuat guru dengan mengacu pada:
Tujuan Pembelajaran
Kompleksitas materi ajar
Metode Pembelajaran
Alokasi waktu
● Kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam desain model pembelajaran harus merefleksikan
metode pembelajaran yang dituliskan guru dalam RPP.
● Eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi terakomodasi secara terpadu dan tersirat dalam rangkaian
tahapan model pembelajaran yang dibuat.
● Sistematis
● Adanya keterlibatan intelektual dan atau emosional peserta didik
● Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif
● Pemilihan alat, media, dan bahan pembelajaran harus tepat guna.
Jenis – jenis Model
Pembelajaran IPS SD

Jenis model pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar dikelompokkan


menjadi empat model pembelajaran, yaitu model pembelajaran interaksi sosial,
model pemrosesan informasi, model personal, dan model pembelajaran modifikasi
tingkah laku (behavioral) yang berlandaskan paradigma konstruktivistik antara
lain:

a. Problem Based Learning


Problem Based Learning merupakan model pembelajaran berpikir yang berada di
atas level memanggil (retensi), yang meliputi basic thinking, critical thinking, dan
creative thinking. Dengan demikian problem based learning menjadi upaya guru
untuk menempatkan peserta didik kedalam individu atau kelompok untuk
menemukan jawaban dari berbagai masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-
hari peserta didik berdasarkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang telah
dimiliki sebelumnya.
b. Model Group Investigation (GI)
Group Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan
kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan,
proyek, diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada
kelas. Model Group Investigation memiliki 3 konsep utama, yaitu: (1) penelitian (inquiry),
(2) pengetahuan, (3) dinamika kelompok.

c. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Slavin (2005: 4-8) yang
merujuk pada berbagai macam model pembelajaran di mana di dalam cooperative
learning ini para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari
berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang etnik yang berbeda untuk
saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran.
Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok karena dalam model
pembelajaran ini harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif
sehingga memungkinkan terjadi interaksi secara terbuka.
d. Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
istilah “inquiry” berkaitan dengan penelitian untuk menjawab suatu permasalahan.
Rogers (1969), misalnya menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu proses untuk
mengajukan pertanyaan dan mendorong semangat belajar para siswa pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Beyer (1971) mengatakan bahwa inkuiri lebih dari
sekedar bertanya. Inkuiri adalah suatu proses mempertanyakan makna atau arti
tertentu yang menuntut seseorang menampilkan kemampuan intelektual agar ide atau
pemikirannya dapat dipahami.

e. Model Pembelajaran Discovery Learning


Discovery learning merupakan model pembelajaran untuk menemukan sesuatu yang
bermakna dalam pembelajaran. Menurut Saefuddin, model pembelajaran discovery
learning adalah sebuah proses pembelajaran yang terjadi bila siswa tidak disajikan
dalam bentuk finalnya, tetapi melalui proses menemukan. Siswa diharapkan
mengorganisaskan sendiri pengalaman belajarnya. Siswa dituntut untuk melakukan
berbagai kegiatan menghimpun informasi, menelaah, menganalisis, mengkategorikan, dan
mengintegrasikan bahan suatu pelajaran yang dijelaskan oleh guru dan diharapkan
mampu untuk membuat suatu kesimpulan.
f. Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique)
Teknik Mengklarifikasi Nilai ( Value Clarification Technique) atau sering disebut VCT
merupakan teknik pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencari dan
menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam mengahadapi persoalan melalui proses
menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri peserta didik.

g. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)


Menurut Nurhadi (2003), pembelajaran kontekstual ( contextual teaching and learning)
adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Tujuannya adalah untuk mendorong siswa
mengonstruksi dan memperoleh sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia
belajar.
Dapat disimpulkan bahwa, Contextual Teaching and Learning atau pembelajaran
kontekstual ini adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata sehingga mampu mendorong siswa untuk
mengonstruksi dan memperoleh sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka
peroleh dalam konteks kehidupan sehari-hari.
h. Model Pembelajaran IPS Terpadu
Terpadu adalah cara pandang untuk memahami suatu persoalan dengan memadukan
unsur-unsur yang terkait dengan pokok persoalan (Sa’dun, 2011). Materi pelajaran
dibingkai dengan konsep yang sama dan saling terkait, memiliki konstelasi yang luas.
Dengan hanya satu tema, terjalankan dengan berbagai unsur, topik, serta subtopic.

Karakteristik utama pembelajaran terpadu adalah: (1) holistik (2) bermakna (3)
otentik dan (4) aktif.

Dalam praktik pendidikan dan pembelajaran IPS dapat saja seorang guru IPS
merancang berbagai model pembelajaran terpadu IPS yang disesuaikan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran tersebut dengan memanfaatkan situasi kehidupan
riil sebagai pangkat keterpaduan.mulai dari aspek sejarah, ekonomi, geografi, dan
sosiologi.
Penerapan Model Pembelajaran
IPS SD

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar pada umumnya masih menekankan pada
aspek pengetahuan (kognitif) saja dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran. Demikian juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru merasa
sudah melaksanakan pembelajaran ketika menyampaikan materi pembelajaran, tetapi model
pembelajarannya kurang melibatkan aktifitas siswa secara optimal sehingga bekal
keterampilan untuk hidup bermasyarakat kurang memadai. Pemilihan model pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik setiap kompetensi dasar
yang disajikan karena tidak semua model pembelajarn cocok untuk setiap kompetensi dasar.
Guru perlu memilih dan menentukan model pembelajaran mana yang sesuai dengan
kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi
interaksi optimal antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa.
Sehingga diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan
menggairahkan siswa agar bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.
Thanks!

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai