Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HAKIKAT PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA
(Dosen Pengampu : Fauzatul MR. MPd.)

Disusun oleh :
Kelompok 2 (6G)
Novan Dwi Fanani (1902101188)
Amalia Rosanti (1902101193)
Puspita Wahyu Z. (1902101186)
Anik Sulifah (1902101197)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengembangan
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, Fauzatul MR. M.Pd
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Madiun, 20 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.     Latar Belakang.............................................................................................1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................2
C.     Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Pengembangan Pembelajaran.....................................................3
B. Pengertian pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia.........................3
C. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD................................4
D. Ruang Lingkup Materi Pelajaran Bahasa Indonesia di SD...........................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................8
Daftar Pustaka........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses belajar dimana didalamnya terdapat interaksi,


bahan dan penilaian. Sedangkan tentang pengartian belajar banyak para ahli
pendidikan berbeda-beda dalam memberikan definisi belajar tersebut. Hal
tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam mengidentifikasi fakta serta
perbedaan dalam menginterprestasikannya. Perbadaan istilah yang digunakan
serta konotasi masing-masing istilah, juga perbedaan dalam penekanan aspek
tertentu menyebabkan definisi yang berbeda tentang belajar, (Sumadi
Suryabrata, 1980: 19).
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa belajar adalah kegiatan fisik
atau badaniah, hasil belajar yang dicapainya adalah perubahan dalam fisik
sedangkan para ahli pendidikan moderen merumuskan belajar sebagai suatu
bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri individu yang dinyatakan dalam
bentuk tingkah laku yang baru, berkat adanya pengalaman, latihan tingkah laku
yang timbul sebagai sebagai pengaruh atau akibat belajar misalnya dari yang
tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, perubahan dalam
sikap dan kebiasaan-kebiasaan, perubahan alam, keterampilan, kesanggupan
menghargai, perkembangan sikap-sikap dan sifat-sifat sosial, emosional dan
perkembangan jasmani (Oemar Hamalik, 1983: 21). Secara psikologi belajar
merupakan salah satu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup (Slameto: 1998: 2).
Dalam pembelajaran di kelas guru mengajarkan Bahasa Indonesia sesuai
dengan tuntutan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah ditentukan.
Salah satu fungsi pengajar adalah penggerak terjadinya proses belajar mengajar.
Sebagai penggerak, pengajar harus memenuhi beberapa kriteria yang menyatu
dalam diri pengajar agar dapat menunjukan profesionalitasnya dalam membuat
rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai pada kualitas
penilaiannya.

1
Menurut peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa seorang pendidik harus memiliki
kompetensi sebagai agen pembelajaran, yakni (a) kompetensi paedagogik, (b)
kompetensi sosial, (c) kompetensi kepribadian dan (d) kompetensi profesional.
B.     Rumusan Masalah
1. Pengertian pengembangan pembelajaran
2. Pengertian pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Ruang lingkup pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia.
4. Ruang lingkup materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SD.
C.     Tujuan
1. Untuk Mempelajari Pengertian pengembangan pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Pengertian pengembangan pembelajaran Bahasa
Indonesia
3. Untuk mengetahui Ruang lingkup pengembangan pembelajaran Bahasa
Indonesia.
4. Untuk mengetahui Ruang lingkup materi pembelajaran Bahasa Indonesia di
SD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Pembelajaran

Clarence Schauer menyebut pengembangan pembelajaran (pengembangan


instruksional) sebagai perencanaan secara akal sehat untuk
mengidentifikasikan masalah belajar dan mengusahakan pemecahan masalah
tersebut dengan menggunakan suatu rencana terhadap pelaksanaan, evaluasi,
uji coba, umpan balik, dan hasilnya.
Twelker, Urbach, dan Buck mendefinisikan pengembangan
pembelajaran sebagai cara yang sistematik untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, dan mengevaluasi satu set bahan dan strategi belajar dengan
maksud mencapai tujuan tertentu.
Suparman menyebut pengembangan pembelajaran sebagai suatu proses
yang sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan
bahan instruksional, serta evaluasi terhadap strategi dan bahan instruksional
dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Suparman,
1991). 
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli maka dapat disimpulkan
bahwa pengembangan pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan
untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran. Model pengembangan
pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick & Carey telah lama digunakan
untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.
Model yang dikembangkan didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem
terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang
meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi (Benny,
2010)

B. Pengertian pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional bahasa,
yaitu peningkatan kompetensi Berbahasa Indonesia. Ketika kompetensi

3
berbahasa yang menjadi sasaran, para guru lebih berfokus pada empat aspek
keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis.
Dalam Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004: 3) dinyatakan bahwa standar
kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat
pemblajaran bahasa, yaitu berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar
sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh
karena itu pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan
maupun secara tertulis
Mengacu pada penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa
Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Pada Kurikulum
2013, pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks. Pada
pendekatan ini diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks
sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya, bahasa Indonesia diajarkan bukan
sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang
mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada
konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa, baik
verbal maupun nonverbal, yang mengungkapkan makna secara kontekstual.

C. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Berdasarkan pada Kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia di SD,


mencakup komponen kemampuan berbahasa, yang meliputi empat aspek
sebagai berikut (Depdiknas, 2003:7).:

 Aspek mendengarkan (menyimak).


 Aspek berbicara.
 Aspek membaca.
 Aspek menulis.

4
Kemampuan berbahasa Indonesia untuk sekolah dasar bersifat aktif
reseptif dan aktif produktif.
Tujuan pembelajaran keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut
supaya Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap
hasil karya dan hasil intelektual bangsa sendiri. Selain itu guru dapat
memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan
menyediakan beragam kegiatan berbahasa dan sumber belajar.
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD dengan
baik, maka seorang guru harus membuat perencanaan pembelajaran sebagai
pedoman atau acuan dalam melaksanakan pembelajaran di SD. Perencanaan
pembelajaran bahasa Indonesia di SD meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar (Rusman, 2010: 4).
Silabus sebagai acuan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi
dasar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat,
dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

D. Ruang Lingkup Materi Pelajaran Bahasa Indonesia di SD

Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan penjabaran 3


aspek: Bahasa, Sastra, dan Literasi.
1. Aspek Bahasa

5
Lingkup aspek bahasa mencakup pengenalan variasi bahasa sebagai
bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual. Pada kelas awal
(kelas I-III) penggunaan bahasa daerah dianjurkan digunakan guru saat
menjelaskan kata dan konsep tertentu. Aspek bahasa yang berikutnya
adalah bahasa untuk interaksi. Peserta didik belajar bahwa bahasa yang
digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial
komunikasi. Aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom merupakan bagian
dari identitas sosial dan personal. Aspek bahasa juga membelajarkan
struktur dan organisasi teks. Peserta didik belajar bagaimana teks
terstruktur untuk tujuan tertentu; bagaimana bahasa digunakan untuk
menciptakan teks agar kohesif dan koheren; bagaimana teks semakin
khusus dan topik semakin kompleks dalam pola dan ciri-ciri
kebahasaannya; bagaimana penulis membimbing pembaca atau pemirsa
melalui teks yang menggunakan kata, kalimat, dan paragraf secara efektif.
2. Aspek Bahasa
Ruang lingkup sastra mencakup pembahasan konteks sastra,
tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan
karya sastra. Pengenalan konteks sastra dapat berupa peristiwa dalam
sastra yang diambil dari dan dibentuk oleh faktor sejarah, sosial, dan
konteks budaya. Menanggapi karya sastra merupakan kegiatan
mengidentifikasi gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam karya sastra
dan mendiskusikannya. Menilai karya sastra merupakan kegiatan
menjelaskan dan menganalisis isi karya sastra dan cara pengarang
menyajikan karyanya. Peserta didik memahami, menafsirkan,
mendiskusikan, dan mengevaluasi gaya khas pengarang dalam
menggunakan bahasa dan cara penceritaan. Menciptakan karya sastra
adalah kegiatan akumulasi dari pemahaman, penanggapan, dan penilaian
sehingga peserta didik mendapatkan gambaran utuh bagaimana karya
sastra dibuat dan mencoba membuat karya sastra sendiri.
3. Aspek Literasi
Ruang lingkup literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi
dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi teks.

6
Peserta didik belajar bahwa teks dari suatu budaya atau masa tertentu
menunjukkan cara berbeda dalam mengungkapkan (menceritakan,
menginformasikan, memengaruhi). Berinterksi dengan orang lain adalah
belajar bagaimana penggunaan pola bahasa untuk mengungkapkan
gagasan dan mengembangkan konsep serta mempertahankan argumen.
Peserta didik belajar menghasilkan wacana melalui perancangan, latihan,
dan menyajikan (lisan atau tulisan) secara tepat (pemilihan kata, urutan
penyajian, dan unsur multimodal). Penafsiran, penganalisisan, dan
pengevaluasian adalah bagaimana peserta didik belajar memahami apa
yang mereka baca dan pirsa melalui penerapan pengetahuan kontekstual,
semantik, dan gramatika. Peserta didik mengkaji cara konvensi yang
disajikan dan bagaimana dampak bagi pembaca dan pemirsa. Setelah itu,
peserta didik menerapkan pengetahuan yang dikembangkan untuk
menciptakan teks mereka sendiri.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang


diajarkan di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Pada Kurikulum 2013,

7
pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks. Pada pendekatan ini diharapkan
siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan
fungsi sosialnya, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai
pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk
menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya
akademis.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan pada pembaca adalah


harapannya untuk membaca dan mengulas lebih banyak tentang hakikat
pengembangan bahasa,teori pemerolehan bahasa dan cara pembelajaran bahasa
di sekolah. Pahamilah baik-baik setiap unsur bahasa itu supaya pembaca
memiliki pemahaman yang lebih dan semakin bertambah lengkap dan
sempurna.

Daftar Pustaka

Karya. Saksomo, Dwi. 1983. Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang:


IKIP
Malang

8
Salamun, M. 2002. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren.
Tesis.. Tidak diterbitkan

https://www.websitependidikan.com/2017/12/ruang-lingkup-materi-pelajaran
bahasa.html

https://muhammadsyailan.blogspot.com/2019/09/makalah-hakikat-bahasa
indonesia-teori.html.

https://lobikampus.blogspot.com/2016/07/hakikat-pembelajaran-bahasa
indonesiahtml.

Anda mungkin juga menyukai