Anda di halaman 1dari 16

HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Oleh: KELOMPOK 1

Nama Anggota Stepen Nainggolan (2223111050)

Habil Yazid (2223111056)

Febina Maharani (2223111062)

Fera Banurea (2223111060)

Kelas : PBSI Reguler D

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran


Bahasa dan Sastra Indonesia

Dosen Pengampu : Dra. Rosmaini, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa Penyusun ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,karena berkat kesehatan dan kelancaran kepada Penyusun untuk menyelesaikan
tugas membuat makalah mengenai Hakikat Perencanaan Pembelajaran

untuk mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


pada waktu yang tepat. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dra. Rosmaini, M.Pd.
yang telah memberikan bimbingan kepada kami mengenai pelaksaan tugas ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak sekali kekurangan,oleh sebab itu Kami meminta maaf apabila terdapat
beberapa kesalahan dalam tugas ini dan Kami mengharapkan kritik atau saran untuk
memperbaiki kesalahan tersebut.

Akhir kata Kami ucapkan terimakasih,semoga ini bermanfaat untuk menambah


pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 9 Februari 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

2.1 Perencanaan Pembelajaran..................................................................................3

2.2 Pentingnya Perencanaan Pembelajaran................................................................5

2.3 Karakteristik Perencanaan Pembelajaran.............................................................6

2.4 Manfaat Perencanaan Pembelajaran.....................................................................7

2.5 Fungsi Perencanaan Pembelajaran.......................................................................9

BAB III PENUTUP...................................................................................................12

3.1 Kesimpulan........................................................................................................12

3.2 Kritik dan Saran.................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.

Pembelajaran merupakan aktivitas yang sistematis dan sistemik yang terdiri


dari beberapa komponen yaitu: dosen, program/kurikulum, mahasiswa, proses,
fasilitas serta strategi . Setiap komponen tersebut berjalan dengan sendiri-sendiri,
tetapi semua komponen itu be rjalan teratur, berkesinambungan, dan berhubungan
antara satu dengan yang lain. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan pembelajaran
yang baik berupa susunan langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Perencanaan yang dibuat haruslah
mudah untuk dilaksanakan dan tepat sasaran.

Perencaan pembelajaran yang baik, akan memudahkan tenaga pendidik dan


peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Semakin baik perancaan
pembelajaran yang dilakukan, maka tujuan pembelajaran pun akan semakin mudah
dicapai. Hal ini menuntut tenaga pendidik untuk memiliki keterampilan dalam
perencanaan pembelajaran, mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang baik
dengan peserta didik, mengelola kelas, dan mampu memberi penilaian pembelajaran.
Dengan demikian efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah.


1.Bagaimana pengertian konsep perencanaan pembelajaran?

2.mengapa perencanaan pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam


pendidikan?

3. Apa saja karakteristik dalam perencanaan pembelajaran?

4. Apa manfaat dari perencanaan pembelajaran?

5. Bagaimana fungsi perencanaan pembelajaran bagi guru dan siswa?

1
1.3 Tujuan .

1. Mendeskripsikan pengertian konsep perencanaan pembelajaran.

2. menjelaskan pentingnya peranan perencanaan pembelajaran dalam pendidikan.

3. mengetahui karakteristik perencanaan pembelajaran.

4. Mengetahui manfaat perencanaan pembelajaran.

5. Mendeskripsikan fungsi perencanaan pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Perencanaan Pembelajaran


A. Perencanaan

Anwar (dalam Ananda, 2019) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan


kegiatan awal dalam setiap tindakan yang dilaksanakan nanti, apakah itu dilaksanakan
secara tertulis, ataukah hanya dalam pemikiran-pemikiran seseorang. Kast dan
Rosenzweig (dalam Ananda, 2019) menjelaskan perencanaan adalah proses
memutuskan di depan, apa yang akan dilakukan dan bagaimana. Perencanaan meliputi
keseluruhan missi, identifikasi hasil-hasil kunci dan penetapan tujuan tertentu
disamping pengembangan kebijaksanaan, program dan prosedur untuk mencapai
tujuan tersebut. Enoch dalam (Ananda, 2019) menjelaskan perencanaan adalah suatu
proses mempersiapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada waktu akan datang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Sanjaya (2013:23) menjelaskan perencanaan dimulai dari penetapan tujuan


yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian
menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ketika merencanakan maka pola pikir diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat
dicapai secara efektif dan efisien (Ananda, 2019).

Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat kami simpulkan bahwa perencanaan
merupakan kegiatan awal dalam setiap tindakan yang akan dilaksanakan, mengenai
apa dan bagaimana cara melakukan kegiatan itu agar tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dapat tercapai. Dengan kata lain, perencanaan adalah suatu proses yang
diawali dengan penetepatan tujuan yang ingin dicapai, kemudian menyusun langkah-
langkah yang akan dilakukan agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan
efisien.

3
B. Pembelajaran
Sudjana (dalam Ananda, 2019) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah
proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar
pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Sedangkan menurut Farida Jaya
( 2019: 4) Pembelajaran adalah suatu proses atau upaya untuk mengarahkan timbulnya
perilaku belajar peserta didik, atau upaya untuk membelajarkan seseorang.

Menurut Suryosubroto (dalam Ananda, 2019) pembelajaran merupakan


rangkaian peristiwa yang direncanakan untuk disampaikan, untuk menggiatkan dan
mendorong belajar siswa yang merupakan proses merangkai suatu situasi belajar
(yang terdiri dari ruang kelas, siswa dan materi kurikulum) agar belajar lebih mudah.
Sementara itu Roestiyah (dalam Ananda, 2019) menjelaskan pembelajaran adalah
hubungan interaktif antara guru dan siswa, dalam hal ini guru menciptakan situasi dan
kondisi agar siswa dapat aktif belajar, melalui interaksi itu akan timbul suasana atau
proses belajar-mengajar yang aktif dan masing-masing siswa sibuk belajar dan
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah dipaparkan diatas maka


dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang telah diatur
dan direncanakan menurut langkah-langkah tertentu sehingga tercipta situasi kondisi
belajar yang baik melalui hubungan interaktif yang terjadi antara guru dan siswa
sebagai upaya untuk menimbulkan,mengarahkan, dan mendorong perubahan prilaku
belajar peserta didik menjadi lebih baik.

C. Perencanaan Pembelajaran

Farida Jaya (2019: 9) mengungkapkan bahwa perencanaan pembelajaran


merupakan suatu gambaran umum tentang langkah-langkah yang akan dilakukan
seorang guru didalam kelas pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Menurut Majid Perencanaan pembelajaran merupakan realitas, sistem dan


teknologi pembelajaran yang bertujuan agar pelaksanaan pembelajaran berjalan
dengan efektif dan efisien (Ananda, 2019). Sementara itu menurut Ali sebagaimana

4
dikutip (dalam Ananda, 2019) perencanaan pembelajaran adalah rumusan-rumusan
tentang apa yang akan dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan sebelum kegiatan belajar-mengajar sesungguhnya
dilaksanakan.

Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu bagian dari program


pembelajaran yang memuat satuan bahasan untuk disajikan dalam beberapa kali
pertemuan yang digunakan untuk menyusun rencana pelajaran sehingga dapat
berfungsi sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar
lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif (Usman dalam Ananda, 2019).
Selanjutnya, Nadzir (2010: 11) mengungkapkan bahwa perencanaan pembelajaran
adalah sesuatu yang dipersiapkan secara sisteamtis dalam suatu pembelajaran yang
akan dimanifestasikan bersama peserta didik.

Berdasarkan beberapa pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa


perencanaan pembelajaran adalah suatu program yang memuat rancangan tersususn
mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajran sebelum
kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya dilaksanakan, sehingga menghasilkan
kegiatan belajar mengajar yang terarah, efektif, dan efisien. Oleh sebab itu, guru
diharapkan mampu untuk membuat rancangan program pembelajaran yang meliputi
bahan ajar, penyajian dan evaluasi yang sudah menjadi tanggung jawabnya sesuai
tujun pembelajaran yang telah ditetapkan.

2.2 Pentingnya Perencanaan Pembelajaran


Menurut Uno (Ananda, 2019) peran penting dari perencanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan


pengajaaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.

2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.

3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.


5
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perorangan.

5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan


pembelajaran, dalam hal ini aka nada tujuan langsung pembelajaran dan tujuan
pengiring dari pembelajaran.

6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar.

7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.

8. Perencanaan pembelajaran adalah penetapan metode untuk mencapai tujuan.

2.3 Karakteristik Perencanaan Pembelajaran

Selanjutnya mengenai karakteristik perencanaan pembelajaran menurut


Sanjaya (Ananda,2019) sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu
perencanaan pembelajaran disusun tidak asal-asalan akan tetapi disusun dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, di samping
itu disusun dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia yang
dapat mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Ini berarti fokus utama dalam perencanaan
pembelajaran adalah ketercapaian tujuan.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itulah, perencanaan
pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mendesai pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan.

Selanjutnya menurut Banghart dan Trull (dalam Ananda, 2019) bahwa


karakteristik perencanaan pembelajaran adalah:
6
1. Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan sosial dan konsep-
konsepnya dirancang oleh banyak orang.
2. Merupakan konsep dinamik, sehingga dpaat dan perlu dimodifikasi jika
informasi yang masuk mengharapkan demikian.
3. Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas, aktivitas itu banyak ragamnya,
namun dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan.
4. Perencanaan pembelajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga
harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah
dalam manajemennya.

2.4 Manfaat Perencanaan Pembelajaran


Menurut Sanjaya, ada beberapa manfaat dari perencanaan pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:

a. Melalui proses perencanaan yang matang maka akan terhindar dari


keberhasilan yang bersifat untung-untungan

Artinya perencanaan yang matang dan akurat maka akan mampu memprediksi
seberapa besar keberhasilan yang akan dapat dicapai. Mengapa demikian? Sebab
perencanaa disusun untuk memperoleh keberhasilan, dengan demikian kemungkinan
kegagalan dapat diantisipasi oleh guru.

b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah.

Guru yang melakukan perencanaan yang baik akan dapat memprediksi


kesulitan apa yang akan dihadapi oleh siswa dalam mempelajari materi pelajaran
tertentu. Dengan perencanaan yang matang guru akan dengan mudah mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin timbul. Guru hendaknya menyadari bahwa proses
pembelajaran adalan proses yang kompleks dan sangat situasional, berbagai
kemungkinan dapat saja terjadi. Melalui perencanaan yang matang maka guru dengan
mudah mengantisipasinya sebab berbagai kemungkinan sudah diantisipasi
sebelumnya.

c.Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.

7
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka saat ini banyak sumber-sumber belajar yang mengandung berbagai informasi.
Dengan demikian siswa akan dihadapkan pada kesulitan belajar memilih sumber
belajar yang dianggap cocok dengan tujuan pembelajaran. Dalam rangka inilah
perencanaan yang matang diperlukan. Melalui perencanaan, guru dapat menentukan
sumber-sumber mana saja yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan
pembelajaran.

d. Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara


sistematis

Artinya proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi


akan berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian untuk dapat
menggunakan waktu seefektif mungkin untuk keberhasilan proses pembelajaran.
Mengapa demikian? Sebab melalui perencanaan yang matang maka guru akan bekerja
setahap demi tahap untuk menuju perubahan yang diinginkan sesuai dengan tujuan
(Ananda, 2019)

Menurut Majid (dalam Ananda, 2019) manfaat perencanaan pembelajaran


khususnya adalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.


b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
g. Manfaat bagi siswa yang ingi berhasil dan juga ingin mendapatkan
pengalaman belajar yang menyenangkan dan memuaskan.

8
2.5 Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagaimana
dijelaskan Sanjaya sebagai berikut:

a. Fungsi kreatif.

Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang, akan dapat


memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang
terjadi. Melalui umpan balik itulah guru dapat meningkatkan dan memperbaiki
program. Secara kreatif, guru akan selalu memperbaiki berbagai kelemahan dan
menemukan hal-hal baru.

b. Fungsi inovatif.

Mungkinkah suatu inovasi pembelajaran akan muncul tanpa direncanakan, atau


tanpa diketahui terlebih dahulu berbagai kelemahan? Tidak, bukan? Suatu inovasi
hanya akan mungkin muncul seandainya guru memahami adanya kesenjangan antara
harapan dan kenyataan.Kesenjangan itu hanya mungkin dapat ditangkap, manakala
guru memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis. Proses pembelajaran
yang sistematis itulah yang direncanakan dan terprogram secara utuh. Dalam kaitan
inilah perencanaan memiliki fungsi inovasi.

c. Fungsi selektif.

Adakalanya untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran pembelajaran guru


dihadapkan berbagai pilihan strategi. Melalui proses perencanaan maka guru dapat
menyeleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif dan efisien untuk
dikembangkan. Tanpa suatu perencanaan tidak mungkin dapat menentukan pilihan
yang tepat. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang
dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui proses perencanaan maka guru
dapat menentukan materi mana yang sesuai dan materi mana yang tidak sesuai.

d. Fungsi komunikatif.

Suatu perencanaan yang memadi harus dapat menjelaskan kepada setiap yang
terlibat, baik kepada guru, siswa, kepala sekolah bahkan kepada pihak eksternal

9
seperti kepada orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat
mengkomunikasikan kepada setiap orang baik tentang tujuan dan hasil yang ingin
dicapai, strategi atau rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan. Oleh sebab itu
perencanaan memiliki fungsi komunikasi.

e. Fungsi prediktif.

Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa
yang akan terjadi setelah dilakukan suatu treatment sesuai dengan program yang
disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai
kesulitan yang akan terjadi. Di samping itu, fungsi prediktif dapat menggambarkan
hasil yang akan diperoleh.

f. Fungsi akurasi.

Sering terjadi, guru merasa kelebihan bahan pelajaran sehingga merasa waktu
yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari siswa.
Akibatnya proses pembelajaran tidak normal lagi, sebab kriteria keberhasilan diukur
dari sejumlah materi pelajaran yang telah disampaikan kepada siswa tidak perduli
apakah materi itu dipahami atau tidak. Perencanaan yang matang dapat menghindari
hal seperti itu, sebab melalui proses perencanaan guru dapat menakar setiap waktu
yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu. Guru dapat
menghitung jam pelajaran efektif, melalui program perencanaan.

g. Fungsi pencapaian tujuan.

Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, akan tetapi membentuk


manusia secara utuh. Manusia utuh bukan hanya berkembang dalam aspek intelektual
saja, akan tetapi juga dalam sikap dan keterampilan. Dengan demikian pembelajaran
memiliki dua sisi yang sama pentingnya yaitu sisi hasil belajar dan sisi proses belajar.
Melalui perencanaan kedua sisi pembelajaran dapat dilakukan secara berimbang.

h. Fungsi kontrol.

Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dalam suatu proses pembelajaran tertentu. Melalui perencanaan

10
dapat ditentukan sejauhmana materi pelajaran telah dapat diserapkan oleh siswa,
materi mana yang sudah dan belum dipahami oleh siswa. Dalam hal inilah
perencanaan berfungsi sebagai kontrol yang selanjutnya dapat memberikan balikan
kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya (Ananda,
2019).

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah suatu program yang memuat rancangan
tersususn mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh
guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajran
yang telah ditetapkan sebelum kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya
dilaksanakan, sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan
efisien. Perencanaan pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam pencapaian
hasil belajar yang baik, tanpa perencanaan pembelajaran maka kegiatan belajar
mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Selain itu perencanaan pembelajaran
memiliki banyak sekali manfaat bagi guru maupun bagi siswa karena dengan adanya
perencanaan pembelajaran maka kegiatan belajar mengajar akan semakin terarah,
dimana guru dan peserta didik memiliki acuan dalam menjalankan tugasnya masing-
masing.

3.2 Kritik dan Saran


Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, maka kami mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca agar penulis bisa membuat makalah ini menjadi lebih baik
lagi.Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Lembaga Peduli

Pngembangan Pendidikan Indonesia .

Ibrahim, N. (2014). Perencanaan Pembelajaran teoritis dan Praktis. Jakarta: Mitra


Abadi.

Jaya, F. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: UIN Sumatera Utara.

Nadzir, M. (2013). Perencanaan Pembelajaran Berbasis Karakter. Jurnal Pendidikan


Agama Islam, Hal 339-352.

13

Anda mungkin juga menyukai