Disusun oleh
Kelompok 1
Anggota :
Andri Ikhsan Nuralim ( 20210621281 )
Iis Padilah ( 20210621321 )
Yuni Mulyani ( 20210621400 )
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Sesuai perumusan masalah yang dikemukakan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan penelitian antara lain :
1. Untuk mengatahui apa yang dimaksuda dengan perencanaan pembelajaran
2. Untuk mengetahui bagaimana rasionalisasi perlunya perencanaan
pembelajaran
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran
4. Untuk mengetahui cakupan dan ruang lingkup perencanaan pembelajaran.
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2. Merancang kegiatan belajar yang sesuai dan mengembangkan strategi
untuk mendapatkan umpan balik tentang perencanaan pembelajaran
peserta didik.
Menurut Jaya F (2009:8) mengemukakan bahwa prerencanaan
pembelajaran merupakan prinsip-prinsip pembelajaran dan langkah-
langkah pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan dan penilaia untuk
dikemas dalam suatu pemikiran atau persiapan dalam melaksanakan tugas
mengajar dengan harapan agar tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
dapat tercapai.
Mendalami tentang kesistematisan pada pelaksanaan pembelajaran
tersebut juga dibuktikan bahwa serangkaian kata perencanaan
pembelajaran dapat dikatakan dua kata yang saling memiliki keterkaitan
dengan suatu pendekatan sistematis. Kegiatan sistematis ini dapat
dimaknai dari suatu pemikiran atau persiapan dalam melaksanakan tugas
mengajar dengan memperhatikan berbagai aspek satu sama lainnya yang
tidak dapat terpisahkan untuk mencapai satu tujuan. Kejelasan kedua
makna perencanaan pembelajaran tersebut dapat terlihat pada gambar peta
konsep berikut :
7
Berdasarkan peta konsep tahapan perencanaan pembelajaran yang
dimulai dari penyusunan program rahunan (prota) dan program semester
(promes) selanjutnya dilakukan penyusunan silabus dan RPP, serta
selanjutnya melakukan pendekatan system. Pada tahapan pendekatan
pemelajaran dalam rangkaian kegiatan guru menyiapkan tahapan unsur
yang harus dipersiapkan yaitu :
1. Indikator dan tujuan pembelajaran, terkait hal tersebut guru harus
menetapkan sebelumnya indikator dan tujuan pembelajaran yang akan
tercapai.
2. Kondisi, pada tahap ini guru harus memahami kondisi kelas yang akan
dilakukan pembelajaran baik dari sisi karakteristik peserta didik,
sarana dan prasarana, fasilitas, bahan ajar/materi.
3. Metode, penggunan metode dalam pelaksanaan kegiatan ini berada
pada tataran untuk menunjang keefektipan proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
4. Berorientasi Evaluasi dan Hasil, pada tahapan ini bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan dari pencapaian proses pembelajaran perlu
adanya tahapan evaluasi dan hasil yang telah di capai.
2.2 Rasionalisasi Perlunya perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan serangkaian kegiatan pembelajaran dikelas sangat
memerlukan persiapan untuk dapat mengimplementasikan proses
pembelajaran yang memadai dan efektif. Kegiatan persiapan tersebut tidak
lain merupakan rangkaian dari bagian tugas guru dalam menyusun sebuah
perencanaan dalam pembelajaran. Kegiatan perencanaan yang disusun erat
kaitannya dengan harapan agar tercapainya tujuan pembelajaran yang
optimal. Untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang optimal aktivitas yang
perlu dipersiapkan dalam menyusun rencana pembelajaran yaitu tujuan
pembelajaran, proses pembelajaran/kegiatan belajar mengajar/strategi
pembelajaran, dan evaluasi. Untuk meramu semua tahapan tersebut
pentingnya persiapan dalam pelaksanaan penyusunan rencana pembelajaran.
8
Oleh sebab itu menurut Sanjaya (2013:31) disini alasan perlunya perencanaan
pembelajaran erat kaitannya dengan hal berikut, yaitu:
1. Pembelajaran utamanya proses yang memiliki tujuan. Serangkaian
kegiatan pembelajaran dang dilakukan dikemas dan dibangun oleh guru
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang
dibangun erat kaitannya dengan tingkat dari harapan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Semakin tingginya tingkat kesukaran tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, maka semakin rinci pula rangkaian
proses pembelajaran yang akan didesain untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
2. Proses pembelajaran merupakan proses sistematis dan kompleks. Proses
sitematis merupakan bagian kegiatan yang terstruktur. Proses yang
kompleks dimaksudkan pembelajaran bukan hanya sekedar
menyampaikan materi pembelajaran, tetapi suatu proses oembentukan
prilaku siswa. Beragam karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik
sehingga perbedaan antara minat, bakat, kemampuan, perbedaan itulah
yang menjadikan gaya belajar yang dimiliki masing-masing peserta didik.
Oleh sebab itu rangkaian proses perencanaan pembelajaran itulah yang
dijadikan proses kompleks yang harus diperhitungkan berbagai
kemungkinan yang akan terjadi. Rangkaian itulah yang selanjutnya
memerlukan perencanaan yang matang dilakukan oleh setiap guru.
3. Prose pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang efektif manakala
dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana serta pengefisenan
manajemen waktu termasuk memanfaatkan sumber belajar.
4. Pembelajaran merupakan bagian dari proses kerja sama. Kegiatan
pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan minimal
dua unsur yaitu pengajar dan peserta didik. Pengajar/guru tidak mungkin
dapat terpisahkan dengan peserta didik. Jika salah satu unsur tidak ada,
guru tanpa peserta didik tidak akan terjadinya proses pembelajaran.
Sehingga perlu kerjasama yang harmonis antara guru dan peserta didik.
Oleh sebab itu pentingnya perencanaan pembelajaran, dimana guru dapat
9
merencanakan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dan optimal, selain itu guru juga merancang
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru itu sendiri.
Pada tingkat yang paling dasar, tugas seorang guru/dosen sebagai
perancang pembelajaran adalah untuk menjawab 3 (tiga) pokok (mager,1984
dalam Smith dan Ragan, 1992) sebagai berikut:
1. Kemana kita akan pergi? Artinya melakukan analisis pembelajaran untuk
menentukan apa yang menjadi tujuan pembelajaran.
2. Bagaimana kita akan sampai disana? Artinya mengembangkan strategi
pembelajaran untuk menentukan strategi dan media yang bagaimana yang
digunakan.
3. Bagaimana kita akan tahu kapan kita akan sampai? Artinya
mengembangkan dan melakukan evaluasi untuk menentuka bagaimana
dan kapan kita akan mengevaluasi dan mervisi materi pelajaran.
2.3 Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Secara umum dalam menyusun perencanaan pembelajaran (desain
pembelajaran) bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Pada desain rancangan perencanaan
pembelajaran seluruh langkah kegiatan-kegiatan pembelajaran mengarah
pada pencapaian tujuan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan
peserta didik. Sejalan dengan paparan tersebut, Hendiyat Soetopo (1984:143)
mengemukakan dalam adanya uraian dan rincian yang termuat dalam
perencanaan pembelajaran sehingga memudahkan untuk pencapaian tujuan
belajar mengajar.
Beranjak pada paparan tersebut tujuan perencanaan pembelajaran
selanjutnya diutarakan oleh Suryosubroto (1990:41) menyatakan, tujuan
perencanaan pembelajaran yaitu: (1) menjabarkan kegiatan pembelajaran, (2)
memberikan arahan tugas proses pembelajaran yang harus ditempuh oleh
guru dan, (3) mempermudah guru dalam melaksanakan tugas.
Adapun tujuan dari perencanaan pembelajaran, yaitu :
1. Menyusun tahapan proses pembelajaran menjadi lebih terstruktur
10
2. Mengimplementasikan kurikulum atas dasar bahasan yang terprogram
dengan baik
3. Memberikan ruang dan alokasi waktu yang memadai (waktu yang efektif)
4. Memprogramkan semua pembelajaran yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik
5. Menentukan metode dan strategi dalam pembelajaran
6. Menentukan media atau alat serta perlengkapan lainnya untuk
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran
7. Menguasai sepenuhnya maeri dan bahan ajar yang akan disampaikan
8. Menyusun rancangan alat evaluasi
Menurut Jaya F (2019:13) kegunaan secara khusus dari perencanaan
pembelajaran adalah untuk :
1. Mengarahkan kegiatan
2. Menjabarkan kegiatan dan bahan yang akan diajarkan
3. Mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya
4. Mengatasi keterbatasan waktu dan fasilitas belajar
5. Evaluasi program
6. Revisi program
Fungsi perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Mempermudah guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran
2. Terprogramnya kegiatan pembelajaran dengan baik
3. Menghindari kebingunan saat proses pembelajaran berlangsung
4. Adanya rangkaian kegiatan proses pembelajaran yang tersrtuktur
5. Mengefisiensikan manajemen waktu selama proses pembelajaran
berlangsung.
2.4 Cakupan dan Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran
Cakupan ruang lingkup dalam proses perencanaan pembelajaran tidak
lepas dari dua unsur yang berperan penting yaitu guru dan peserta didik.
Dalam menentukan tahapan perencanaan pembelajaran yang akan didesain
yang menjadi pertimbangan utama selain dari tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai adalah peserta didik. Memahami unsur yang menjadi objek sasaran
11
dalam proses pembelajaran sudah tentu sebagai peran utama ntuk menentukan
tahapan perencanaan pembelajaran yang akan dirangkai menjadi satu
kesatuan proses pembelajaran yang utuh. Peserta didik sebagai dasar tolak
ukur keberhasilan dari pencapaian dari tujuan proses perencanaan
pembelajaran. Mengetahui berapa jumlah peserta didik yang menjadi sasaran
proses belajar mengajar? Memahami bagaimana karakteristik peserta didik
didalam kelas? Mengetahui sejauh mana kemampuan dasar yang dimiliki
peserta didik? Yang kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat
menentukan dari cakupan tujuan perencanaan pembelajaran yang ingin
disusun.
Beranjak pada ruang lingkup pembelajaran disini yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana iklim belajar peserta didik sasaran dari pra rancangan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai seperti apa? Untuk merancang
perencanaan pembelajaran yang baik selain mempertimbangkan penjelasan
diatas, perlu diketahui komponen kunci dalam melakukan desain perencanaan
pembelajaran seperti dilihat pada gambar berikut:
13
lepas dari tahapan mengukur sejauh mana perkembangan atau harapan yang
ingin dicapai. Apakah sudah berhasil atau belum?
Demi mempertajam keterampilan dalam menyusun perencanaan
pembelajaran, perlu diketahui bahwa terdapat komponen-komponen lain yang
terdapat dalam unsur perencanaan pembelajaran. Menurut (Jaya, 2019)
komponen-komponen dalam perencanaan pembelajaran terdiri dari yitu:
1. Analisis karakteristik peserta didik dan menilai kebutuhan
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Learning task analisis dan analisis materi
4. Merencanakan evaluasi pembelajaran
5. Pengembangan system penilaian autentik
6. Membuat perencanaan pembelajaran
Dengan mendalami makna perencanaan pembelajaran, tujuan dan fungsi
serta cakupan ruang lingkup beserta komponen-komponennya, maka seorang
guru patutlah mampu mendesain atau menyusun kegiatan perencanaan
pembelajaran dengan memperhatikan hal-hal yang telah dipaparkan diatas,
sehingga perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat terealisasi dengan
optimal demi mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan pelajaran adalah peta jalan instruktur tentang apa yang perlu
dipelajari siswa dan bagaimana hal itu akan dilakukan secara efektif selama
waktu kelas.
Semakin tinggi tingkat kesulitan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
maka semakin detail rangkaian proses pembelajaran yang akan dirancang.
Rangkaian ini kemudian membutuhkan perencanaan yang matang yang
dilakukan oleh setiap guru.
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah untuk memberikan arahan
tugas-tugas proses pembelajaran yang harus ditempuh oleh guru.
Pertimbangan utama selain tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah
siswa. Peserta didik sebagai dasar untuk mengukur keberhasilan pencapaian
tujuan. Ketepatan guru dalam memilih pendekatan, model pembelajaran akan
membawa siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu rangkaian kegiatan
yang dilakukan sebelum (sebelum) pembelajaran. Hamalik (1991:22)
mengemukakan bahwa perencanaan adalah proses manajerial. Jaya F
(2009:8) mengemukakan perencanaan pembelajaran adalah prinsip-prinsip
pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian untuk dikemas dalam suatu pemikiran atau persiapan. Pada
tahapan pendekatan pembelajaran dalam rangkaian kegiatan guru
mempersiapkan tahapan-tahapan elemen yang harus disiapkan. Pada tahap ini
guru harus memahami kondisi kelas dimana pembelajaran akan dilakukan
baik dari segi karakteristik siswa, sarana dan prasarana, sarana, bahan
ajar/materi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan guru dalam memilih dan
menyesuaikan strategi belajar mengajar yang akan disajikan dalam
15
pembelajaran tersebut. Selain menggunakan pendekatan guru perlu
memberikan sentuhan inovasi dalam proses pembelajaran.
Ruang lingkup proses perencanaan pembelajaran tidak lepas dari dua
unsur yang memegang peranan penting, yaitu guru dan siswa. Untuk
merancang RPP yang baik, selain mempertimbangkan konndisi kelas, perlu
diketahui komponen-komponen kunci dalam merancang RPP.
Sebelum merencanakan pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu: Mengidentifikasi tujuan pembelajaran untuk kelas
pertemuan. Merancang kegiatan pembelajaran yang tepat dan
mengembangkan strategi untuk mendapatkan umpan balik terhadap rencana
pembelajaran siswa. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang dikemas dan
dibangun oleh guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan
sistematis ini dapat diartikan dari suatu pemikiran atau persiapan dalam
melaksanakan tugas mengajar dengan memperhatikan berbagai aspek satu
sama lain. Kegiatan persiapan ini tidak lain adalah rangkaian bagian dari
tugas guru dalam menyusun rencana dalam pembelajaran.
Mengetahui sejauh mana kemampuan dasar yang dimiliki siswa?
Pertama, guru harus mengetahui apa yang akan dipelajari siswa? Metode,
penggunaan metode dalam pelaksanaan kegiatan ini berada pada tataran
untuk menunjang efektifitas proses pembelajaran.
Proses belajar merupakan proses yang sistematis dan kompleks. Ini
berarti mengembangkan strategi pembelajaran untuk menentukan strategi dan
media mana yang akan digunakan. Berhasil atau tidak? Guru/guru tidak bisa
dipisahkan dari siswa. Jika salah satu unsur tidak ada, guru tanpa siswa tidak
akan ada proses pembelajaran. Sehingga perlu kerjasama yang harmonis
antara guru dan siswa. Perlu adanya hubungan yang harmonis antara guru dan
siswa.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami susun, tentunya dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dan
16
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita dan juga
bermanfaat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Diani, et al.(2021). Perencanaan Pembelajaran SD)MI. Sigli:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
18