Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

PERENCANAN
PEMBELAJARAAN
PRODI S1-PTIK FT

Skor Nilai :

CRITICAL BOOK REPORT


PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(Dr. FARIDA JAYA, M.Pd)

Nama mahasiswa : Ferdi Setiawadi (5193351018)


: M. Hafiz Atthariq HSB (5193351021)
: Randi Arie Prayudha ()
: Kurniawan Hijriandi ()
Dosen Pengampu :
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaraan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI


INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan penulis kesempatan
untuk dapat menyusun Critical Book Report tentang Perencanaan Pembelajaraan

Adapun tujuan penulis menyusun critical Book Report ini adalah agar penulis bisa lebih cekatan
dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar tulisan ini bisa digunakan serta dimanfaatkan
bagi siapa saja yang membutuhkannya, terkhusus bagi penulis sendiri.

Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Apabila
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalaha, penulis mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas. Oleh karena itu penulis berharap saran dan kritikan
dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya, penulis
ucapkan terimakasih.

Medan, April 2021


BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas
belajar. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar (S. Nasution,
(1994).
Kegiatan pengajaran merupakan suatu kegiatan yang disadari dan direncanakan.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait
satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pembelajaran yang baik akan tercapai apabila disertai dengan perencanaan pengajaran sebagai
acuan dalam mengajar. Perencanaan Pembelajaran mempunyai peranan penting dalam memandu
guru melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki
rencana pembelajaran karena perencanaan tersebut adalah fungsi pedagogi yang penting untuk
meningkatkan kualitas praktik pembelajaran dan mungkin sekali untuk memotivasi guru (Wawan
S. Suherman, 2001: 113). Perencanaan pembelajaran dibuat dengan mengacu pada kurikulum.

B. Tujuan Penulisan CBR


Tujuan penulisan CBR untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan ilmu dan
juga untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam hal mengkritik buku dan
membandingkannya dengan buku lain serta untuk menguatkan kemampuan dan skill dalam
mengkritisi suatu buku untuk dijadikan bahan CBR.

C. Manfaat CBR
Manfaat CBR adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa
yang tampak dan terungkap dalah sebuah buku yang mengajak pembaca untuk memikirkan,
merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh mengenai masalah yang muncul dalam sebuah buku.

D. Identitas Buku
1. Buku utama
Judul buku : Perencanaan pembelajaran
Penulis : Dr. Farida Jaya, M.Pd
Penerbit : Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
Kota terbit : Medan
Tahun terbit : 2019
Jumlah halaman : 141
2. Buku pembanding
Judul buku : Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini
Penulis : Anik Lestariningrum
Penerbit : Adjie Media Nusantara,
Tahun terbit : 2017
Jumlah halaman : 115
ISBN : 978-602-61355-4-4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Ringkasan Buku Utama
1. Landasan Konseptual Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses menspesifikasi kondisi-kondisi untuk belajar
sehingga tercipta strategi dan produk pembelajaran, baik pada level makro maupun mikro.
Menurut Ragan dan Smith (1992), perencanaan pembelajaran berkaitan dengan proses yang
sistematik dalam menterjemahkan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran kedalam suatu
perencanaan materi dan kegiatan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran seharusnya dipandang sebagai suatu alat yang dapat
membantu para pengelola pendidikan untuk menjadi lebih berdaya guna dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Perencanaan pembelajaran dapat menolong pencapaian suatu target atau
sasaran secara lebih ekonomis, tepat waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah di
control dan dimonitor dalam pelaksanaannya. Demikian secara umum perencanaan
pembelajaran berfungsi sebagai haluan atau pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya secara
efektif dan efesien, sedangkan secara khusus perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai
alat untuk mengoreksi guru tentang kelemahan dan kelebihan program pembelajaran yang
dibuatnya dan upaya peningkatan kualitas mengajar.
2. Model-Model Perencanaan Pembelajaran
Pengertian model menurut Good dan Travers dalam Miarso (1987) adalah abstraksi
dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks, atau system, dalam bentuk naratif,
matematis, grafis, atau lamabang lain. Gusftasson (1984) menguraikan fungsi model adalah
sebagai alat untuk mempermudah komunikasi atau petunjuk teratur (algoritma) yang bersifat
presfektif guna pengambilan keputusan, atau petunjuk perencanaan untuk kegiatan
pengelolaan. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, banyak model yang telah
dikemukakan oleh para ahli. Masing-masing model mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Beberapa model yang akan dikemukakan yaitu, 1) Model pokok proses pembelajaran
menurut Glaser, 2) Model J.E. Kemp, 3) Model V. Gelder, 4) Model Dick dan Cerey,
5) Model satuan pelajaran.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Sebagai mana yang kita ketahui bahwa, agama Islam mengatur hubungan manusia dari
berbagai aspek, yaitu hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan sesamanya, manusia
dengan lingkungan maupun manusia dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu pendidikan
agama islam harus mencakup semua hal, yaitu pembinaan aqidah, pembinaan akhlak, dan
pembinaan ibadah. Dengan demikian, ruang lingkup pendidikan agama islam secara garis
besar mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antaralain, Hubungan manusia
dengan Allah SWT, Hubungan manusia dengan manusia, dan Hubungan manusia dengan
alam. Didalam pelaksanaannya, ke-3 ruang lingkup tersebut harus dilaksanakan secara
menyeluruh dan saling terkait antara satu dengan yang lainnya, bukan secara terpenggal-
penggal, Karena ketiganya merupakan suatu system yang saling terkait satu sama lain.
Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk social, yang didalam kehidupan sehari-
hari selain berhubungan dengan tuhannya secara langsung dia juga tidak luput dari bantuan
orang lain. Dengan demikian, bahan pelajaran pendidikan agama islam meliputi: 1)
Keimanan, 2) Ibadah, 3) Al-Qur’an, 4) Akhlak, 5) Syari’ah, 6) Muamalah dan Tarikh.
4. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran
Dewi Salma Prawiradilaga, (2008 : 21) mengatakan bahwa pada pertengahan tahun
1990-an, pakar teknologi pendidikan kembali berupaya menyamankan persepsi mereka
terhadap desain pembelajaran. Kesepakatan itu adalah ADDIE, desain pembelajaran yang
berlandaskan pendekatan system. Arti sebenarnya ADDIE, yaitu:
Analyze (menganalisis) :Kebutuhan, peserta didik, dan seterusnya.
Design (mendesain) : rumusan kompetensi, strategi
Develop (mengembangkan) : materi ajar, media, dan seterusnya.
Implement (melaksanakan) : tatap muka, asesmen dan seterusnya.
Evaluated (menilai) : program pembelajaran, perbaikan.
Dua pakar yang turut dalam pengembanag ADDIE adalah Raiser dan Molenda.
Keduanya berbeda dalam merumuskan ADDIE secara visual. Reiser merumuskan ADDIE
dengan mengunakan kata kerja. Raiser secara eksplisit menjabarkan revision atau perbaikan
terjadi diantara masing-masing fase. Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen dengan
kata benda. Ia menggambarkan perbaikan melalui gambar garis terputus. Molenda
menyatakan pula bahwa revisi dapat terjadi terus menerus dalam setiap tahap yang dilalui
walau tidak dinyatakan dengan jelas.
5. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Pembelajaran
Pendekatan system merupakan satu cara yang memandang pembelajaran secara
menyeluruh dan sistemik, tidak parsial atau fragmentasi. Pendekatan system dalam
perencanaan pembelajaran PAI merupakan suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah
untuk mewujudkan perubahan terencana yang valid, jadi akan berupa suatu “peta jalan” untuk
mencapai perubahan yang dikehendaki. Karena pendekatan system dalam perencanaan
pembelajaran PAI bertujuan agar kita dapat mengerti masalah pembelajaran PAI sebagai
keseluruhan secara tuntas dan dapat mendalami pula apa bagian-bagiannya, dan dapat
memahami cara bagaimana masing-masing bagian itu saling berinteraksi, saling berfungsi,
dan saling bergantung didalam suatu system untuk mencapai tujuan tertentu. Kurikulum 2013
menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, menanya, eksperimen/explore, mengasosiasi dan
mengkomunikasi.
6. Pengembangan Silabus, RPP, PROTA, dan PROSEM
Silabus dapat didefenisikan sebagai “Garis besar”, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-
pokok isi atau materi pembelajaran (Salim, 1987:98). Silabus digunakan untuk menyebut
suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari siswa dalam mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasa.
RPP merupakan penjabaran yang lebih rinci dari silabus dalam upaya mencapai
kompetensi dasar (KD). Setiap guru harus menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta meberikan ruang yang cukup untuk
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Program tahun (PROTA) merupakan bagian dari pengembangan silabus itu adalah
alokasi waktu untuk setiap topic bahasan dalam satu tahun pelajaran. Pengalokasian waktu
pada program tahunan ini ditetapkan besarnya secara global pada setiap topic satuan bahasan
sesuai cakupan lingkup bahasan pada SK dan KD berdasasrkan kalender pendidikan, dan
jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.
Program semester (PROSEM) merupakan salah satu bagian dari program
pembelajaran yang memuat alokasi waktu untuk setiap topic satuan bahasan pada setiap
semester. Pengalokasian waktu pada program semester diberikan secara lebih rinci dari
pengalokasian waktu pada program semester diberikan secara lebih rinci dari pengalokasian
waktu pada PROTA. Pada PROSEM setiap topic satuan bahasan dikembangkan menjadi sub-
sub topic dan ditentukan alokasi waktunya.

B. Ringkasan Buku Pembanding

BAB I Pendidikan Dan Belajar Pada Anak Usia Dini

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini


Sebelum dibicarakan tentang pendidikannya terlebih dahulu akan dibahas tentang anak usia dini.
Adapun yang dimaksud dengan anak usia dini adalah sebagai berikut; anak usia dini adalah
kelompok manusia yang berumur 0-6 tahun, dimana anak usia dini adalah kelompok anak yang
berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki
pola pertumbuhan dan perkembangan khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan
2. Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa, karena anak usia dini
tumbuh dan berkembang dengan banyak cara dan berbeda. Kartono (1990) menjelaskan bahwa
anak usia dini memiliki karakteristik yaitu, (1) bersifat egosentirs naïf, (2) mempunyai relasi
social dengan benda-benda dan manusia yang bersifat sederhana dan primitive, (3) ada kesatuan
jasmani dan rohani yang hampir-hampir tidak terpisahkan sebagai satu totalitas, (4) sikap hidup
yang fisiognomis, yaitu anak secara langsung memberikan atribut/sifat lahirlah atau material
terhadap setiap penghayatannya..
3. Mengenal Gaya Belajar Anak Usia Dini
1. Hakikat Belajar
Belajar pada hakekatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses
perubahan yang terjadi didalam diri seorang yang belajar tidak dapat dilihat atau kita
saksikan. Kita hanya menyasikan gejala-gejala perubahan perilkau yang tampak saja.
Aktivitas mental terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya yang
dilakukan dengan penuh kesadaran.
2. Gaya Belajar Anak Usia Dini
Setiap anak yang lahir didunia ini selalu berbeda satu sama lainnya. Baik bentuk fisik,
tingkah laku, sifat, maupun berbagai kebiasaan lainnya. Tidak ada satupun anak yang
memiliki bentuk fisik, tingkah laku, dan sifat yang sama walaupun kembar sekalipun. Suatu
hal yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa setiap anak memiliki cara menyerap dan
mengolah informasi yang diterimanya dengan cara berbeda satu sama lainnya. Ini sangat
tergantung pada gaya belajarnya dan juga sangat berkaitan dengan karakteristik anak usia dini
yang memiliki keunikan.
Secara umum gaya belajar manusia dibedakan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Gaya Belajar Visual
2. Gaya Belajar Auditorial
3. Gaya Belajar Kinestetik

BAB II Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran AUD

1. Pengertian Perencanaan
Planning atau perencanaan adalah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dituruti
jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan. Pertama-tama harus memusatkan
apa yang dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta
memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
2. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran sering diidentikan dengan pengajaran juga terlihat dalam redaksi peraturan
pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 (tentaang
standar proses) dinyatakan : “perencanaan proses pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
3. Prinsip Pembelajaran AUD
Pembelajaran adalah proses ineraksi antar anak didik, antara anak didik dan pendidik dengan
melibatkan orang tua serta sumber belajar pada suasana belajar dan bermain di satuan atau
program PAUD. Pelaksanaan pembelajaran untuk anak usia dini dilakukan berdasarkan prinsip-
prinsip, sebagai berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak
2. Belajar melalui bermain
3. Kegiatan belajar dengan dimensi kecerdasan secara terpadu
4. Menggunakan pendekatan pembelajaran
5. Lingkungan kondusif
6. Mengguakan berbagai macam model pembelajaran
7. Mengguakan media dan sumber belajar.
8. Mengembangkan keterampilan hidup.
BAB III : STPPA, KI, KD Dalam Rancangan Pembelajaran

1. STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini)


STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek
perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspel nilai agama dan moral, fisik-motorik,
kognitif, bahasa, social, emosional, serta seni. STPPA merupakan acuan yang
dipergunakan dalam pengembangan anak pada akhir layanan PAUD disebut sebagai
kompetensi inti. Kompetensi dasar merupakan pencapaian perkembangan anak yang
mengacu pada kompetensi inti.
2. KI (Kompetensi Inti)
Kompetensi inti kurikulum 2013 PAUD merupakan gembaran pencapaian standar.
Tingkat pencapaian perkembangan anak pada akhir layanan PAUD pada usia 6 tahun.
Kompetensi inti mencakup :
1. KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual
2. KI-2 untuk kompetensi inti sikap social
3. KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan
4. KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan
3. KD (Kompetensi Dasar)
Kompetensi dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran,
tema pembelajaran, dan pengalaman pembelajaran yang mengacu pada kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan awal anak serta tujuan setiap program pengembangan.

BAB IV Model Dan Metode Pembelajaran PAUD

1. Model Pembelajaran PAUD


Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan
menciptakan situasi lingkungan yang mmemungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran,
sehingga terjadi perubahan perilaku atau perkembangan pada diri anak didik. Adapun komponen
model pembelajaran meliputi: konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-
langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi/penilaian.
2. Metode Pembelajaran PAUD
Metode Pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi tertentu. Metode dirancang dalam
kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak.
BAB V Penyusunan Rencana Pembelajaran PAUD

1. Pengertian Dan Fungsi


Perencaan pembelajaran menurut Majid (2006) menerangkan bahwa dalam konteks pengajaran,
perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan pembelajaran , penggunakan media
pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi
waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Jenis-Jenis Perencanaan Pembelajaran di PAUD
Berdasarkan PERMENDIKBUD Nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 PAUD
dokumen KTSP terdiri dari :
1. Dokumen I berisi sekurang-kurangnya : Visi, Misi, Tujuan satuan pendidikan,
Program pengembangan dan Materi pembelajaran, Pengaturan Beban belajar,
Kalender pendidikan dan Program tahunan, dan SOP.
2. Dokumen II berisi Perencanaan program semester (Prosem), Rencana pelaksanaan
pembelajaran mingguan (RPPM), Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH)
yang dilengkapi dengan rencana penilaian perkembangan anak.

BAB III
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN BUKU

BAB I

Hakikat belajar, menurut dari buku utama belajar merupakan suatu tahapan perubahan tingkah
laku individu yang dinamis sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
unsur kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan menurut dari buku pembanding, Belajar ialah suatu pross
mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan dengan disadari sehingga menghasilkan
perubahan yang positif dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik. Dari kedua buku tersebut dapat kita
ambil kesimpulan bahwasanya belajar ialah proses atatu tahapan seseorang untuk perubahan individual
yang melibatkan dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Menurut buku utama Pembelajran ialah suatu proses atau upaya untuk mengarah kan timbulnya
perilaku peserta didik , atau upaya untuk membelajarkan seseorang. Dan menurut buku pembanding
Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik yang didalam nya ada 3 kegitan
utama yaitu, merencanakan pembelajran, melaksanakan perencanaan pembelajaran, dan mengevaluasi
hasil pembeljaran . dari kedua buku tersebut dapat kita simpulkan bahwasanya, Pembelajaran ialah
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan ajaran kepada peserta didik dengan 3 komponen utama ,
merencanakan, melalsanakan, dan mengevaluasi.
BAB II

Didalam buku utama Model pembelajaran itu didasari dengan beberapa teori

 Teori Deskriptif
 Teori preskriptif

Dan Teori yang mendasari perencanaan pembelajaran ialah

 Teori teori belajar = a. Teori belajar behavior


b. Teori belajar kognitif
 Teori sistem
 Teori komunikasi
 Teori instruksional

Dan di buku pembanding Model pembelajran itu ada bebrapa bagian

 Model pembelajrankelompok berdasarkan sudut sudut kegiatan


 Model pembelajran kelompok berdasarkan kegiatan pengamanan
 Model pembelajaran berdasarkan area
 Model pembelajran berdasar kan sentra

BAB III

Dari buku utama, Dewi salma prawiradilaga, (2008:21) mengatakan bahwa pada pertengahan
tahun 1990-an, pakar teknologi pendidikan kembali berupaya menyamakan persepsi mereka terhadap
desain pembelajaran. Kesepakatan itu adalah ADDIE, yaitu

Analyze (menganalisis) : kebutuhan peserta didik dan seterusnya

Design (mendesain) : rumusan kompetensi

Develop (mengembangkan) : materi ajar, media dan seterusnya

Implement (melaksanakan) : tatap muka , asesmen dan seterusnya

Evaluate (menilai) : program pembelajaran, perbaikan

Dan dari buku pembanding, terdapat tiga jenis prencanaan pembelajaran yang harus disusun dan
siapkan oleh pendidik sebelum melkasanakn pembeljaran
 Program semester (prosem)
 Rencana Pelaksanaan Pembelajran Mingguan (RPPM)
 Rencana Pelaksanaan pembelajaran Harian (RPPH)

Dalam ketiga ketiga jenis perencanaan diatas, maka harus mengacu pada muatan pembelajaran yang telah
dirumuskan dalam dokumen 1 ( pemetaan materi pembelajaran dasar program dn kompetensi dasar)

BAB IV

Di Dalam Buku Utama Perencanaan Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem tidak sekedar gabungan
dari bagian-bagian, tetapi harus mempunyai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu
atau dari beberapa bagian dari sistem itu sendiri. (Suparman, 1995).Dari pengertian tersebut di atas,
pembelajaran dapat dikategorikan sebagai suatu sistem dengan pertimbangan :

1) Pembelajaran mempunyai bagian-bagian (variabel-variabel

pembelajaran);

2) Setiap variabel pembelajaran mempunyai masing-masing fungsi, seperti komponen kondisi


berfungsi untuk memberi landasan atau pijakan terhadap penggunaan metode yang efektif dan efisien;

3) Setiap variabel pembelajaran melakukan fungsi secara bersama-sama, yaitu baik variabel kondisi,
metode, maupun variabel hasil;

4) Fungsi itu dilaksanakan bersama-sama untuk mencapai tujuan, yaitu untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa melalui penciptaan suatu model atau progam pembelajaran yang efektif dan efisien.

Pada Buku Pembanding Menurut moeslichatoen, [2004,67] bahwa pelaksanaan pembelajaran untuk anak
usia dini di lakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut

 berorientasi pada kebutuhan anak


 belajar melalui bermain
 kegiatan belajar mengembangkan dimensi kecerdasaan secara terpadu
 menggunakan berbagai model pembelajaran
 mengembangkan keterampilan hidup dan hidup beragama

BAB V

Di dalam buku utama Konsep Belajar/Hakikat Belajar Belajar adalah suatu tahapan perubahan
tingkahlaku individu yang dinamis sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan unsur kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses dimana
kemampuan sikap, pengetahuan dan konsep dapat dipahami, diterapkan dan digunakan untuk
dikembangkan dan diperluas. Keberhasilan belajar akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi,
senang, serta termotivasi untuk belajar lagi, karena belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi
juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam
ketrampilan dan cita-cita .Di dalam buku pembandingan aktivitas mental terjadi karena adanya interaksi
individu dengan lingkungan nya yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Belajar paada dasrnya adalah
suatu proses mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang dilakukan dengan disadari
sehingga menghasilkan aspek perubahan.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku

A. Kelebihan buku utama

1) Terkadang ada kata-kata yang istilah yang sulit dimengerti

2) Pengulangan informasi sering kali terjadi pada pembahasan

3) Setiap bab Penulis membuat semacam suatu kesimpulan yang dapat dimengerti

4) Pada akhir setiap bab buku ini disertakan kertas kosong yang diberi judul catatan dan
evaluasi

5) Disertakan daftar bacaan pada bagian akhir buku guna sebagai referensi

Kekurangan

1) Ringkasan buku banyak membahas tentang materi-materi

2) Menggunakanakan kata-kata yang sederhana untuk dimengerti dikalangan pelajar


maupun mahasiswa.

3) Disetiap bagian penulis membuat intisari dari tulisan tersebut

4) Disetiap akhir sub-bagian penulis tidak membuat latihan-latihan untuk dipraktikan dalam
kehidupan untuk menjadi pemimpin

B. Kelebihan buku pembanding

1) Setiap bab memiliki kejelasan yang sangat mudah dimengerti

2) Penyusunan buku juga sangat rapi

3) Disertakan daftar bacaan pada bagian akhir buku guna sebagai referensi

Kekurangan

1) Disetiap bagian penulisan ada kekurangan kata-kata

2) Ringkasan isi bukuy banyak membahas materi-materi

Anda mungkin juga menyukai