PERENCANAN
PEMBELAJARAAN
PRODI S1-PTIK FT
Skor Nilai :
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan penulis kesempatan
untuk dapat menyusun Critical Book Report tentang Perencanaan Pembelajaraan
Adapun tujuan penulis menyusun critical Book Report ini adalah agar penulis bisa lebih cekatan
dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar tulisan ini bisa digunakan serta dimanfaatkan
bagi siapa saja yang membutuhkannya, terkhusus bagi penulis sendiri.
Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Apabila
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalaha, penulis mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas. Oleh karena itu penulis berharap saran dan kritikan
dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya, penulis
ucapkan terimakasih.
C. Manfaat CBR
Manfaat CBR adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa
yang tampak dan terungkap dalah sebuah buku yang mengajak pembaca untuk memikirkan,
merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh mengenai masalah yang muncul dalam sebuah buku.
D. Identitas Buku
1. Buku utama
Judul buku : Perencanaan pembelajaran
Penulis : Dr. Farida Jaya, M.Pd
Penerbit : Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
Kota terbit : Medan
Tahun terbit : 2019
Jumlah halaman : 141
2. Buku pembanding
Judul buku : Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini
Penulis : Anik Lestariningrum
Penerbit : Adjie Media Nusantara,
Tahun terbit : 2017
Jumlah halaman : 115
ISBN : 978-602-61355-4-4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Ringkasan Buku Utama
1. Landasan Konseptual Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses menspesifikasi kondisi-kondisi untuk belajar
sehingga tercipta strategi dan produk pembelajaran, baik pada level makro maupun mikro.
Menurut Ragan dan Smith (1992), perencanaan pembelajaran berkaitan dengan proses yang
sistematik dalam menterjemahkan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran kedalam suatu
perencanaan materi dan kegiatan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran seharusnya dipandang sebagai suatu alat yang dapat
membantu para pengelola pendidikan untuk menjadi lebih berdaya guna dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Perencanaan pembelajaran dapat menolong pencapaian suatu target atau
sasaran secara lebih ekonomis, tepat waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah di
control dan dimonitor dalam pelaksanaannya. Demikian secara umum perencanaan
pembelajaran berfungsi sebagai haluan atau pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya secara
efektif dan efesien, sedangkan secara khusus perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai
alat untuk mengoreksi guru tentang kelemahan dan kelebihan program pembelajaran yang
dibuatnya dan upaya peningkatan kualitas mengajar.
2. Model-Model Perencanaan Pembelajaran
Pengertian model menurut Good dan Travers dalam Miarso (1987) adalah abstraksi
dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks, atau system, dalam bentuk naratif,
matematis, grafis, atau lamabang lain. Gusftasson (1984) menguraikan fungsi model adalah
sebagai alat untuk mempermudah komunikasi atau petunjuk teratur (algoritma) yang bersifat
presfektif guna pengambilan keputusan, atau petunjuk perencanaan untuk kegiatan
pengelolaan. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, banyak model yang telah
dikemukakan oleh para ahli. Masing-masing model mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Beberapa model yang akan dikemukakan yaitu, 1) Model pokok proses pembelajaran
menurut Glaser, 2) Model J.E. Kemp, 3) Model V. Gelder, 4) Model Dick dan Cerey,
5) Model satuan pelajaran.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Sebagai mana yang kita ketahui bahwa, agama Islam mengatur hubungan manusia dari
berbagai aspek, yaitu hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan sesamanya, manusia
dengan lingkungan maupun manusia dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu pendidikan
agama islam harus mencakup semua hal, yaitu pembinaan aqidah, pembinaan akhlak, dan
pembinaan ibadah. Dengan demikian, ruang lingkup pendidikan agama islam secara garis
besar mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antaralain, Hubungan manusia
dengan Allah SWT, Hubungan manusia dengan manusia, dan Hubungan manusia dengan
alam. Didalam pelaksanaannya, ke-3 ruang lingkup tersebut harus dilaksanakan secara
menyeluruh dan saling terkait antara satu dengan yang lainnya, bukan secara terpenggal-
penggal, Karena ketiganya merupakan suatu system yang saling terkait satu sama lain.
Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk social, yang didalam kehidupan sehari-
hari selain berhubungan dengan tuhannya secara langsung dia juga tidak luput dari bantuan
orang lain. Dengan demikian, bahan pelajaran pendidikan agama islam meliputi: 1)
Keimanan, 2) Ibadah, 3) Al-Qur’an, 4) Akhlak, 5) Syari’ah, 6) Muamalah dan Tarikh.
4. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran
Dewi Salma Prawiradilaga, (2008 : 21) mengatakan bahwa pada pertengahan tahun
1990-an, pakar teknologi pendidikan kembali berupaya menyamankan persepsi mereka
terhadap desain pembelajaran. Kesepakatan itu adalah ADDIE, desain pembelajaran yang
berlandaskan pendekatan system. Arti sebenarnya ADDIE, yaitu:
Analyze (menganalisis) :Kebutuhan, peserta didik, dan seterusnya.
Design (mendesain) : rumusan kompetensi, strategi
Develop (mengembangkan) : materi ajar, media, dan seterusnya.
Implement (melaksanakan) : tatap muka, asesmen dan seterusnya.
Evaluated (menilai) : program pembelajaran, perbaikan.
Dua pakar yang turut dalam pengembanag ADDIE adalah Raiser dan Molenda.
Keduanya berbeda dalam merumuskan ADDIE secara visual. Reiser merumuskan ADDIE
dengan mengunakan kata kerja. Raiser secara eksplisit menjabarkan revision atau perbaikan
terjadi diantara masing-masing fase. Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen dengan
kata benda. Ia menggambarkan perbaikan melalui gambar garis terputus. Molenda
menyatakan pula bahwa revisi dapat terjadi terus menerus dalam setiap tahap yang dilalui
walau tidak dinyatakan dengan jelas.
5. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Pembelajaran
Pendekatan system merupakan satu cara yang memandang pembelajaran secara
menyeluruh dan sistemik, tidak parsial atau fragmentasi. Pendekatan system dalam
perencanaan pembelajaran PAI merupakan suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah
untuk mewujudkan perubahan terencana yang valid, jadi akan berupa suatu “peta jalan” untuk
mencapai perubahan yang dikehendaki. Karena pendekatan system dalam perencanaan
pembelajaran PAI bertujuan agar kita dapat mengerti masalah pembelajaran PAI sebagai
keseluruhan secara tuntas dan dapat mendalami pula apa bagian-bagiannya, dan dapat
memahami cara bagaimana masing-masing bagian itu saling berinteraksi, saling berfungsi,
dan saling bergantung didalam suatu system untuk mencapai tujuan tertentu. Kurikulum 2013
menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, menanya, eksperimen/explore, mengasosiasi dan
mengkomunikasi.
6. Pengembangan Silabus, RPP, PROTA, dan PROSEM
Silabus dapat didefenisikan sebagai “Garis besar”, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-
pokok isi atau materi pembelajaran (Salim, 1987:98). Silabus digunakan untuk menyebut
suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari siswa dalam mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasa.
RPP merupakan penjabaran yang lebih rinci dari silabus dalam upaya mencapai
kompetensi dasar (KD). Setiap guru harus menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta meberikan ruang yang cukup untuk
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Program tahun (PROTA) merupakan bagian dari pengembangan silabus itu adalah
alokasi waktu untuk setiap topic bahasan dalam satu tahun pelajaran. Pengalokasian waktu
pada program tahunan ini ditetapkan besarnya secara global pada setiap topic satuan bahasan
sesuai cakupan lingkup bahasan pada SK dan KD berdasasrkan kalender pendidikan, dan
jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.
Program semester (PROSEM) merupakan salah satu bagian dari program
pembelajaran yang memuat alokasi waktu untuk setiap topic satuan bahasan pada setiap
semester. Pengalokasian waktu pada program semester diberikan secara lebih rinci dari
pengalokasian waktu pada program semester diberikan secara lebih rinci dari pengalokasian
waktu pada PROTA. Pada PROSEM setiap topic satuan bahasan dikembangkan menjadi sub-
sub topic dan ditentukan alokasi waktunya.
1. Pengertian Perencanaan
Planning atau perencanaan adalah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dituruti
jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan. Pertama-tama harus memusatkan
apa yang dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta
memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
2. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran sering diidentikan dengan pengajaran juga terlihat dalam redaksi peraturan
pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 (tentaang
standar proses) dinyatakan : “perencanaan proses pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
3. Prinsip Pembelajaran AUD
Pembelajaran adalah proses ineraksi antar anak didik, antara anak didik dan pendidik dengan
melibatkan orang tua serta sumber belajar pada suasana belajar dan bermain di satuan atau
program PAUD. Pelaksanaan pembelajaran untuk anak usia dini dilakukan berdasarkan prinsip-
prinsip, sebagai berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak
2. Belajar melalui bermain
3. Kegiatan belajar dengan dimensi kecerdasan secara terpadu
4. Menggunakan pendekatan pembelajaran
5. Lingkungan kondusif
6. Mengguakan berbagai macam model pembelajaran
7. Mengguakan media dan sumber belajar.
8. Mengembangkan keterampilan hidup.
BAB III : STPPA, KI, KD Dalam Rancangan Pembelajaran
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN BUKU
BAB I
Hakikat belajar, menurut dari buku utama belajar merupakan suatu tahapan perubahan tingkah
laku individu yang dinamis sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
unsur kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan menurut dari buku pembanding, Belajar ialah suatu pross
mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan dengan disadari sehingga menghasilkan
perubahan yang positif dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik. Dari kedua buku tersebut dapat kita
ambil kesimpulan bahwasanya belajar ialah proses atatu tahapan seseorang untuk perubahan individual
yang melibatkan dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik.
Menurut buku utama Pembelajran ialah suatu proses atau upaya untuk mengarah kan timbulnya
perilaku peserta didik , atau upaya untuk membelajarkan seseorang. Dan menurut buku pembanding
Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik yang didalam nya ada 3 kegitan
utama yaitu, merencanakan pembelajran, melaksanakan perencanaan pembelajaran, dan mengevaluasi
hasil pembeljaran . dari kedua buku tersebut dapat kita simpulkan bahwasanya, Pembelajaran ialah
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan ajaran kepada peserta didik dengan 3 komponen utama ,
merencanakan, melalsanakan, dan mengevaluasi.
BAB II
Didalam buku utama Model pembelajaran itu didasari dengan beberapa teori
Teori Deskriptif
Teori preskriptif
BAB III
Dari buku utama, Dewi salma prawiradilaga, (2008:21) mengatakan bahwa pada pertengahan
tahun 1990-an, pakar teknologi pendidikan kembali berupaya menyamakan persepsi mereka terhadap
desain pembelajaran. Kesepakatan itu adalah ADDIE, yaitu
Dan dari buku pembanding, terdapat tiga jenis prencanaan pembelajaran yang harus disusun dan
siapkan oleh pendidik sebelum melkasanakn pembeljaran
Program semester (prosem)
Rencana Pelaksanaan Pembelajran Mingguan (RPPM)
Rencana Pelaksanaan pembelajaran Harian (RPPH)
Dalam ketiga ketiga jenis perencanaan diatas, maka harus mengacu pada muatan pembelajaran yang telah
dirumuskan dalam dokumen 1 ( pemetaan materi pembelajaran dasar program dn kompetensi dasar)
BAB IV
Di Dalam Buku Utama Perencanaan Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem tidak sekedar gabungan
dari bagian-bagian, tetapi harus mempunyai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu
atau dari beberapa bagian dari sistem itu sendiri. (Suparman, 1995).Dari pengertian tersebut di atas,
pembelajaran dapat dikategorikan sebagai suatu sistem dengan pertimbangan :
pembelajaran);
3) Setiap variabel pembelajaran melakukan fungsi secara bersama-sama, yaitu baik variabel kondisi,
metode, maupun variabel hasil;
4) Fungsi itu dilaksanakan bersama-sama untuk mencapai tujuan, yaitu untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa melalui penciptaan suatu model atau progam pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pada Buku Pembanding Menurut moeslichatoen, [2004,67] bahwa pelaksanaan pembelajaran untuk anak
usia dini di lakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut
BAB V
Di dalam buku utama Konsep Belajar/Hakikat Belajar Belajar adalah suatu tahapan perubahan
tingkahlaku individu yang dinamis sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan unsur kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses dimana
kemampuan sikap, pengetahuan dan konsep dapat dipahami, diterapkan dan digunakan untuk
dikembangkan dan diperluas. Keberhasilan belajar akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi,
senang, serta termotivasi untuk belajar lagi, karena belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi
juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam
ketrampilan dan cita-cita .Di dalam buku pembandingan aktivitas mental terjadi karena adanya interaksi
individu dengan lingkungan nya yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Belajar paada dasrnya adalah
suatu proses mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang dilakukan dengan disadari
sehingga menghasilkan aspek perubahan.
3) Setiap bab Penulis membuat semacam suatu kesimpulan yang dapat dimengerti
4) Pada akhir setiap bab buku ini disertakan kertas kosong yang diberi judul catatan dan
evaluasi
5) Disertakan daftar bacaan pada bagian akhir buku guna sebagai referensi
Kekurangan
4) Disetiap akhir sub-bagian penulis tidak membuat latihan-latihan untuk dipraktikan dalam
kehidupan untuk menjadi pemimpin
3) Disertakan daftar bacaan pada bagian akhir buku guna sebagai referensi
Kekurangan