Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang. Saya
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan cbr ini dengan tepat waktu
tujuan dari cbr ini untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran di
mi/sd dan menambah pengetahuan bagi penulis. Dalam penulisan cbr ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah membantu dalam menyelesaikan cbr
ini.
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan cbr ini masih ada
kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyajian materi. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan dalam persiapan dan penulisan cbr ini di
masa yang akan datang.
akhir kata penulis berharap semoga cbr ini dapat bermanfaat, menambah pengetahuan
dan inspirasi bagi pembaca.
penulis
I. Identitas buku
a. Buku utama
b. Buku pembanding
Bab i
konsep dasar perencanaan pembelajaran
Setiap perencanaan minimal harus memiliki 4 unsur yaitu : adanya tujuan yang harus
dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat mendukung
dan implementasi setiap keputusan. Jadi perencanaan itu adalah penetapan pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.pembelajaran,yaitu sebagai suatu proses kerjasama antara guru dan siswa
dalam memanfaatkan segala potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar
maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber
belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Ada beberapa manfaat dari penyusunan proses pembelajaran,yaitu a.melalui proses
perencanaan yang matang,kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-
untungan, b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah, c. Untuk memanfaatkan
berbagai sumber belajar secara tepat, d. Perencanaan akan dapat membuat
pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan
berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.
Menurut deshimer (1990) ada dua alasan perlunya perencanaan: pertama,hakikat
manusia yang memiliki kemampuan dan pilihan untuk berkreasi sesuai dengan
pandangannya,jado seorang yang profesional dapat menetukan waktu dan cara
bertindak yang dianggap sesuai. Kedua, setiap manusia hidup dalam kelompok yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga selamanya membutuhkan
koordinasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas.
Prinsip – prinsip umum yang dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar yaitu :
A. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa.
B. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
C. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
D. Kesiapan(readliness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam
mengajar.
E. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa.
F. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.
Bab ii
pendekatan sistem dalam kegiatan pembelajaran
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen antara yang satu dengan
yang lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pembelajaran
adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Setiap
sistem mempunyai tujuan yang merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu
kegiatan misalkan tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberikan layanan
pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instruksional itu sendiri ialah agar
siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan
taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
Manfaat merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem,yaitu
melalui pendekatan sistem,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan
jelas, pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis, pendekatan
sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan
sumber daya yang tersedia, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik.
Contoh dari fungsi sistem yaitu seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan
tugasnya didalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi
peredaran darah, fungsi pengindraan, fungsi perlindungan terhadap penyakit dan
berbagai bahaya, serta fungsi pembiakan, dan lain-lain.
Sistem itu terdiri dari kokmponen-komponen dan masing-masing komponen itu
mempunyai fungsi khusus. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut
subsistem, karena masing-masing bagian atau komponen itu merupakan suatu sistem.
Sebagai sistem tersendiri,masing-masing komponen itu juga mempunyai tujuan dan
terdiri atas komponen-komponen yang lebih kecil yang melaksanakan fungsi-fungsi
yang mendukung pencapaian tujuan itu.semua komponen dalam sistem pembelajaran
haruslah saling berhubungan satu sama lain.,misalnya dalam proses
pembelajarandisajikan penyampaian pesan melalui media infocus, maka diperlukan
adanya listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan infocus, jika aliran
listrik tidak berfungsi ,akan membuat kesulitan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran.maka dari itu pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan
keterhubungan antara komponen yang satu dan yang lain.
Proses transformasi secara sederhana.
Hasil yang dikeluarkan oleh suatu sistem kepada sebuah atau beberapa sistem lainnya
sebagai masukan yang akan diproses lebih lanjut. Pemrosesan kedua akan
menghasilkan sesuatu yang akan dikeluarkan oleh sistem pemrosesan dan ditampung
lagi oleh sistem lain ladi dan seterusnya sampai input yang masuk diproses menjadi
output yang siap setelah melalui beberapa tahapan transformasi.
BAB III
DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Program tahunan (prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun
untuk mencapai tujuan (sk atau ki dan kd) yang telah ditetapkan. Adapun sumber-
sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan,yaitu daftar
kompetensiyang hendak dicapai sesuai konsensus nasional dan skope dan sekuensi
setiap kompetensi. Dalam menentukan skuensi bahan ajar guru dapat mempedomani
pendapat yang dikemukakan sukmadinata (dalam trimo,2008),yaitu sekuens
kronologis, sekuens kausal, sekuens struktural, sekuens logis dan psikologis, sekuens
spiral, rangkaian ke belakang (backward chaining) dan sekuens berdasarkan hierakhi
belajar.
Dalam prota yang disusun minimal berisi identitas sekolah, semester, kompetensi
dasar,alokasi waktu dan jam pelajaran.berdasarkan prota yang telah dibuat dapat
disusun program semester (prosem). Program semester adalah program yang berisikan
garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam 1
semester (ganjil/genap). Prosem adalah penjabaran dari program tahunan. Isi dari
prosem adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang
direncanakan dan keterangan-keterangan . Sebelum dibuat prosem terlebih dahulu
dilakukan analisis tentang minggu efektif dan minggu tidak efektif . Minggu efektif
adalah minggu dalam 1 semester yang digunakan untuk belajar sedangkan minggu
tidak efektif adalah minggu yang tidak digunakan untuk belajar efektif karena adanya
ujian atau libur .
BAB VIII
SILABUS PEMBELAJARAN
Silabus menurut kurikulum 2004 (kbk) adalah seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar.
Sementara silabus pada kurikulum 2013 disusun oleh pemerintah(pengembang
kurikulum) secara terpusat. Akan tetapi dalam silabus tidak dilengkapi dengan
indikator . Silabus yang disusun pemerintah berisi kompetensi minimal sehingga guru
diharapkan mampu mengembangkan sesuai dengan potensi dan kebutuhan local. Ada
empat elemen perubahan yaitu standar kompetensi lulusan, standar proses,standar
penilaian dan standar isi.
Ada beberapa prinsip pengembangan silabus yang perlu dipertimbangkan,yaitu
ilmiah,relevan,sistematis,konsisten, memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel,
dan menyeluruh. Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai dengan
prinsip-prinsip diperlukan prosedur pengembangan silabus yang tepat. Prosedur
pengembangan silabus mempunyai tahapan yaitu perancangan, validasi,
pengesahan,sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB IX
DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelebihan
1. Penulisan judul pada kulit buku menggunakan huruf kapital yang
berwarna ,dan menampilkan warna merah yang dipadukan dengan
warna jingga sehingga membuat pembaca menjadi tertarik untuk
membacanya.
2. Adanya pemberian contoh dari rpp tersebut beserta kdnya sehingga
memudahkan pembaca untuk memahaminya begitu juga dengan contoh
dari penerapan dalam pembelajaran ekonomi.
3. Ukuran buku yang kecil dapat mempermudah pembaca untuk
membawanya .
4. Disetiap babnya selalu ada kompetensi dasar dan indikatornya.
5. Kata-kata yang digunakan mudah dipahami.
6. Menambah wawasan mengenai perencanaan pembelajaran yang baik
dan benar.
7. Ukuran buku ini standart (normal) tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil juga).
Kelemahan
1. Banyak pemborosan kata di dalam buku ini yang membuat pembaca
agak sedikit bingung.
2. Penulisan didalam buku ini kurang rapi karena ada kalimat yang tidak
berspasi dan ada juga kalimat yang hurufnya kurang seperti (perapan
seharusnya penerapan)
b. Kelebihan dan kelemahan buku pembanding
Kelebihan
5. Setiap halaman buku memiliki tata letak yang cukup rapi sehingga
tidak membuat bingung pembaca.
Kelemahan
6. Buku ini tidak memuat daftar pustaka dari kutipan yang termuat di
dalamn ya.
V. Rekomendasi
VI. Simpulan
Setelah melakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari buku perencanaan
pembelajaran dari kedua buku tersebut.