Anda di halaman 1dari 16

IDENTITAS REVIEWER

NAMA : NASYWA HILMI


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : MEDAN, 11 MEI 2000
ALAMAT : JL. PELAJAR TIMUR UJUNG, KEC MEDAN DENAI,
KEL BINJAI
FAKULTAS : FITK UINSU
PRODI : PGMI - 4
SEMESTER : V ( LIMA)
NIM : 0306182095
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang. Saya
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan cbr ini dengan tepat waktu

tujuan dari cbr ini untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran di
mi/sd dan menambah pengetahuan bagi penulis. Dalam penulisan cbr ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah membantu dalam menyelesaikan cbr
ini.

penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan cbr ini masih ada
kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyajian materi. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan dalam persiapan dan penulisan cbr ini di
masa yang akan datang.

akhir kata penulis berharap semoga cbr ini dapat bermanfaat, menambah pengetahuan
dan inspirasi bagi pembaca.

Medan, 08 februari 2021

penulis
I. Identitas buku
a. Buku utama

Judul Buku : Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran

Penulis : Thamrin, Sri Mutmainah Dan Saidun Hutasuhut

Penerbit                       : Unimed Press

Tempat Terbit : Medan

Tahun Terbit             : 2017

b. Buku pembanding

Judul Buku : Perencanaan Pembelajaran

Penulis : Thamrin, Dra. Sri Mutmainnah, M.Si,, Saidun Hutasuhut

Penerbit : Universitas Negeri Medan

Tempat Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2017

II. Ringkasan buku

Bab i
konsep dasar perencanaan pembelajaran
Setiap perencanaan minimal harus memiliki 4 unsur yaitu : adanya tujuan yang harus
dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat mendukung
dan implementasi setiap keputusan. Jadi perencanaan itu adalah penetapan pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.pembelajaran,yaitu sebagai suatu proses kerjasama antara guru dan siswa
dalam memanfaatkan segala potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar
maupun potensi yang ada diluar  diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber
belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Ada beberapa manfaat dari penyusunan proses pembelajaran,yaitu a.melalui proses
perencanaan yang matang,kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-
untungan, b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah, c. Untuk memanfaatkan
berbagai sumber belajar secara tepat, d. Perencanaan akan dapat membuat
pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan
berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.
Menurut deshimer (1990) ada dua alasan perlunya perencanaan: pertama,hakikat
manusia yang memiliki kemampuan dan pilihan untuk berkreasi sesuai dengan
pandangannya,jado seorang yang profesional dapat menetukan waktu dan cara
bertindak yang dianggap sesuai. Kedua, setiap manusia hidup dalam kelompok yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga selamanya membutuhkan
koordinasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas.
Prinsip – prinsip umum yang dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar yaitu :
A. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa.
B. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
C. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
D. Kesiapan(readliness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam
mengajar.
E. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa.
F. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.

Bab ii
pendekatan sistem dalam kegiatan pembelajaran

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen antara yang satu dengan
yang lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pembelajaran
adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Setiap
sistem mempunyai tujuan yang merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu
kegiatan misalkan tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberikan layanan
pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instruksional itu sendiri ialah agar
siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan
taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
Manfaat merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem,yaitu
melalui pendekatan sistem,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan
jelas, pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis, pendekatan
sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan
sumber daya yang tersedia, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik.
Contoh dari fungsi sistem yaitu seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan
tugasnya didalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi
peredaran darah, fungsi pengindraan, fungsi perlindungan terhadap penyakit dan
berbagai bahaya, serta fungsi pembiakan, dan lain-lain.
Sistem itu terdiri dari kokmponen-komponen dan masing-masing komponen itu
mempunyai fungsi khusus. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut
subsistem, karena masing-masing bagian atau komponen itu merupakan suatu sistem.
Sebagai sistem tersendiri,masing-masing komponen itu juga mempunyai tujuan dan
terdiri atas komponen-komponen yang lebih kecil yang melaksanakan fungsi-fungsi
yang mendukung pencapaian tujuan itu.semua komponen dalam sistem pembelajaran
haruslah saling berhubungan satu sama lain.,misalnya dalam proses
pembelajarandisajikan penyampaian pesan melalui media infocus, maka diperlukan
adanya listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan infocus, jika aliran
listrik tidak berfungsi ,akan membuat kesulitan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran.maka dari itu pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan
keterhubungan antara komponen yang satu dan yang lain.
Proses transformasi secara sederhana. 
Hasil yang dikeluarkan oleh suatu sistem kepada sebuah atau beberapa sistem lainnya
sebagai masukan yang akan diproses lebih lanjut. Pemrosesan kedua akan
menghasilkan sesuatu yang akan dikeluarkan oleh sistem pemrosesan dan ditampung
lagi oleh sistem lain ladi dan seterusnya sampai input yang masuk diproses menjadi
output yang siap setelah melalui beberapa tahapan transformasi.
BAB III
DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Dalam bahasa indonesia kompetensi dapat diterjemahkan menjadi berkualifikasi atau


mempunyai kualifikasi atau mempunyai kemampuan (webster,2003). Depdiknas
(2003) mendefinisikan kompetensi sebagai pengetahuan , keterampilan dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Alasan perlunya
perumusan tujuan pembelajaran dalam merancang suatu program pembelajaran
adalah,
A. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
keberhasilan proses pembelajaran.
B. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan
belajar siswa.
C. Tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesain sistem pembelajaran.
D. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-
batas dan kualitas pembelajaran.
Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung 4 unsur
pokok,yaitu:pemilihan kompetensi yang sesuai,spesifikasi indikator-indikator evaluasi
untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi ,pengembangan sistem
pengajaran dan kemudian penilaian.
Langkah-langkah pengembangan pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh
stanley elam (1971)dalam oemar hamalik (2002:92), yaitu : langkah pertama,
mengspesifikasikan asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi yang mendasar, langkah
kedua yaitu mengidentifikasi kompetensi, langkah ketiga,menggambarkan secara
spesifik kompetensi-kompetensi, langkah keempat, menentukan tingkat-tingkat
kriteria dan jenis assessment,langkah kelima, pengelompokan dan penyusunan tujuan
pengajaran, langkah keenam, desain strategi pembelajaran, langkah ketujuh,
mengorganisasikan sistem pengelolaan, langkah kedelapan, melaksanakan percobaan
program, langkah kesembilan, menilai desain pembelajaran dan langkah kesepuluh
yaitu memperbaiki program.
Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi.
Benyamin s.bloom dan d.krathwohl (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam
tiga kawasan,yakni kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan psikomotor.
BAB IV
DESAIN MATERI PEMBELAJARAN

Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara


rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu . Guru adalah pekerja
professional, dan sebagai seorang yang profesional setiap kali guru akan
melaksanakan tugas mengajarnya, guru harus menyusun perencanaan pembelajaran ,
salah satu yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan pembelajaran adalah
menyusunan materi ajar. Materi ajar memiliki posisi yaitu sebagai representasi
(wakil) dari penjelasan guru di depan kelas, materi ajar berkedudukan sebagai alat
atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi ajar
juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peseert didik.materi ajar
adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai saran untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar (depdiknas,2003). Ada beberapa jenis materi
pelajaran. Jenis-jenis itu adalah fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap atau nilai.
Ada tiga prinsip yang diperlukan dalam penyusunan materi ajar adalah relevansi,
konsitensi, dan kecukupan.
Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan materi ajar,yaitu
memahami standar isi dan standar kompetensi (lulusan, silabus, program semester,
dan rencana pelaksanaan pembelajaran), mengidentifikasi jenis materi pembelajaran
berdasarkan pemahaman terhadap poin , melakukan pemetaan materi, menetapkan
bentuk penyajian, menyusun struktur (kerangka) penyajian , membaca buku sumber,
mendraf (memburam) materi ajar, merevisi (menyunting) materi ajar,
mengujicobakan materi ajar, dan merevisi dan menulis akhir (finalisasi). Manfaat
penyusunan materi ajar,yaitu diperoleh materi ajar yang sesuai tuntutan kurikulum
dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tidak lagi tergantung pada buku teks ,
materi ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
materi ajar,serta materi ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang
efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada
gurunya. Prinsip penyusunan materi ajar,yaitu mudah untuk memahami yang sulit,
dari yang kongkret ke abstrak , pengulangan akan memperkuat pemahaman , umpan
balik memberikan penguatan, memotivasi belajar siswa, setahap demi setahap dan
mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai
tujuan.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, materi ajar dibagi menjadi dalam bentuk:
Cetak : handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
foto/gambar, model/market.
Noncetak, terdiri dari: dengar(audio) seperti kaset, radio, piringan hitam,dan compact
disk audio ; materi ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film; multimedia interaktif (computer assisted instruction), (cd) multimedia
pembelajaran interaktif, dan berbasis web.
BAB V
DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN

Pendekatan  (approach), menurut t.raka joni (1991),menunjukkan cara


umum  dalam  memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak,
ibarat seorang yang memakai kacamata dengan warna tertentu di dalam  memandang
alam sekitar. Strategi (strategy), menurut t.raka joni (1991), adalah ilmu dan kiat
dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan dapat dikeerahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode (method) menurut fred percival dan
henry ellington (1984) adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajarn kepada
peserta didik atau mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai
tujuan belajar. Teknik (technic), menurut t raka joni (1991) menunjukkan keragaman
khas dalam mengaplikasikan suatu metode sesuai dengan latar (setting) tertentu,
seperti kemampuan dan kebiasaan guru. Taktik (tactic), pengertiannya sama dengan
teknik yang disebut diatas.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai
anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Pembelajaran paikem
adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 yaitu esensi pendekatan
saintifik/pendekatan ilmiah, langkah-langkah pembelajarannya yaitu mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.
Model pembelajaran berbasis proyek/ project based learning adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek /kegiatan sebagai inti pembelajaran, peran
guru dan peserta didik, sistem penilaian. Model-model pembelajaran penemuan
(discovery learning). Langkah-langkah operasional implementasi dalam proses
pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan serta sistem penilaian.model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah model pembelajaran
yang di rancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuatmereka mahir dalam memecahkan masalah,dan memiliki model belajar
sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.prinsip-prinsip pbl yang
harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian masalah, pembelajaran
mandiri, pertukaran pengetahuan dan penilaiannya.
BAB VI
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN

Penilaian (assement) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan
peniilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukkan
(input), proses dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip yaitu objektif,
terpadu, menyatu dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan, ekonomis,
transparan, akuntabel serta edukatif.
Karakteristik penilaian pada kurikulum 2013, yaitu belajar tuntas, otentik,
berkesinambungan, berdasarkan acuan kriteria, menggunakan teknik penilaian yang
bervariasi. Kriteria penilaian yang baik yang harus dipenuhi ,yaitu validitas,
reliabilitas, terfokus pada kompetensi, keseluruhan/komprehensif, objektivitas, dan
mendidik. Ruang lingkup penilaian ,cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan
proses.teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan , yaitu penilaian sikap berupa penilaian kompetensi
sikap,observasi,penilaian diri,penilaian antarpeserta didik serta jurnal. Penilaian
kompetensi pengetahuan berupa instrumen tes tulis, instrumen tes lisan serta
instrumen penugasan. Penilaian kompetensi keterampilan, pendidik menilai
kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja.
Syarat-instrumen penilaian,yaitu substansi yang merepresentasikan kompetensi yang
dinilai, konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen
yang digunakan dan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik. Mekanisme dan prosedur penilaian dapat
dipelajari di lampiran iv permendikdub nomor 81a tahun 2013 mengenai
implementasi kurikulum serta pedoman umum pembelajaran.
Perancangan penilaian dalam pembelajaran ekonomi,yaitu instrumen penilaian
sikap,instrumen penilaian pengetahuan berupa  tes tertulis(soal essay, soal objektif),
tes lisan, tes penugasan. Instrumen penilaian keterampilan berupa tes praktik, tes
proyek, produk dan portofolio. Remedial, dilakuakn oleh guru mata pelajaran
sedangkan pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih
cepat dibandingkan peserta didik lainnya.
BAB VII
DESAIN PROTA DAN PROSEM

Program tahunan (prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun
untuk mencapai tujuan (sk atau ki dan kd) yang telah ditetapkan. Adapun sumber-
sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan,yaitu daftar
kompetensiyang hendak dicapai sesuai konsensus nasional dan skope dan sekuensi
setiap kompetensi. Dalam menentukan skuensi bahan ajar guru dapat mempedomani
pendapat yang dikemukakan sukmadinata (dalam trimo,2008),yaitu sekuens
kronologis, sekuens kausal, sekuens struktural, sekuens logis dan psikologis, sekuens
spiral, rangkaian ke belakang (backward chaining) dan sekuens berdasarkan hierakhi
belajar.
Dalam prota yang disusun minimal berisi identitas sekolah, semester, kompetensi
dasar,alokasi waktu dan jam pelajaran.berdasarkan prota yang telah dibuat dapat
disusun program semester (prosem). Program semester adalah program yang berisikan
garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam 1
semester (ganjil/genap). Prosem adalah penjabaran dari program tahunan. Isi dari
prosem adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang
direncanakan dan keterangan-keterangan . Sebelum dibuat prosem terlebih dahulu
dilakukan analisis tentang minggu efektif dan minggu tidak efektif . Minggu efektif
adalah minggu dalam 1 semester yang digunakan untuk belajar sedangkan minggu
tidak efektif adalah minggu yang tidak digunakan untuk belajar efektif karena adanya
ujian atau libur .

BAB VIII
SILABUS PEMBELAJARAN

Silabus menurut kurikulum 2004 (kbk) adalah seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar.
Sementara silabus pada kurikulum 2013 disusun oleh pemerintah(pengembang
kurikulum) secara terpusat. Akan tetapi dalam silabus tidak dilengkapi dengan
indikator . Silabus yang disusun pemerintah berisi kompetensi minimal sehingga guru
diharapkan mampu mengembangkan sesuai dengan potensi dan kebutuhan local. Ada
empat elemen perubahan yaitu standar kompetensi lulusan, standar proses,standar
penilaian dan standar isi.
Ada beberapa prinsip pengembangan silabus yang perlu dipertimbangkan,yaitu
ilmiah,relevan,sistematis,konsisten, memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel,
dan menyeluruh. Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai dengan
prinsip-prinsip diperlukan prosedur pengembangan silabus yang tepat. Prosedur
pengembangan silabus mempunyai tahapan yaitu perancangan, validasi,
pengesahan,sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB IX
DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) menuntut permendikbud no.65 tahun 2013


tentang proses pendidikan adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. Rpp dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar (kd).
Rpp disusun berdasarkan kd yangg dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Komponen rpp terdiri atas,yaitu identitas sekolah, identitas mata
pelajaran,kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran yang
dirumuskan berdasarkan kd, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,sumber
belajar,langkah-langkah pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.
Adapun prinsip-prinsip agar rpp dapat disusun dengan baik dan dapat
dilaksanakan ,yaitu perbedaan individual peserta didik (kemampuan awal,tingkat
intelektual,bakat,potensi,minat dan lain sebagainya), partisipasi aktif peserta didik,
berpusat pada peserta didik untuk mendorong (semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif,inspiratif,inovasi dan kemandirian), pengembangan budaya
membaca dan menulis, pemberian umpan balik dan tindak lanjut, penekanan pada
keterkaitan dan keterpaduan antara kd, materi pembelajaran,indikator pencapaian
kompetensi dan lain-lain), mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, penerapan
teknologi informasi dan komunikasi.
Tahap pelaksanaan dikelas adalah tahap terpenting dalam pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran merupakan implementasi dari rpp,yaitu kegiatan pendahuluan,kegiatan
inti dan kegiatan penutup dan ini harus dilaksanakan secara hirarkis. Format dan
contoh rpp antara kurikulum 2013 dengan ktsp berbeda karena pada k13 terdapat
kompetensi inti (ki),pend.saintifik dan penilaian berupa sikap pengetshuan dan
ketrampilan sedangkan pada ktsp tidak ada ki tetapi standar kompetensi.

III. Kekhasan dan kemutakhiran buku

IV. Kelebihan dan kelemahan buku


a. Kelebihan dan kelemahan buku utama

 Kelebihan
1. Penulisan judul pada kulit buku menggunakan huruf kapital yang
berwarna ,dan menampilkan warna merah yang dipadukan dengan
warna jingga sehingga membuat pembaca menjadi tertarik untuk
membacanya.
2. Adanya pemberian contoh dari rpp tersebut beserta kdnya sehingga
memudahkan pembaca untuk memahaminya begitu juga dengan contoh
dari penerapan dalam pembelajaran ekonomi.
3. Ukuran buku yang kecil dapat mempermudah pembaca untuk
membawanya .
4. Disetiap babnya selalu ada kompetensi dasar dan indikatornya.
5. Kata-kata yang digunakan mudah dipahami.
6. Menambah wawasan mengenai perencanaan pembelajaran yang baik
dan benar.
7. Ukuran buku ini standart (normal) tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil juga).

 Kelemahan
1. Banyak pemborosan kata di dalam buku ini yang membuat pembaca
agak sedikit bingung.
2. Penulisan didalam buku ini kurang rapi karena ada kalimat yang tidak
berspasi dan ada juga kalimat yang hurufnya kurang seperti (perapan
seharusnya penerapan)
b. Kelebihan dan kelemahan buku pembanding
 Kelebihan

1. Terdapat pada memberikan gambaran yang tepat kepada seluruh


pembaca mengenai bagaimana cara dan sistematika anak ketika
belajar,

2. Buku ini juga memaparkan pendapat oleh para ahli sebagai


acuan pembahasan

3. Pembahasannya melalui pola pikir oleh para ahli dan hakikatnya.

4. Pada buku pembanding buku ini mempersingkat pembahasan

5. Setiap halaman buku memiliki tata letak yang cukup rapi sehingga
tidak membuat bingung pembaca.

6. Hanya membahas pada intisarinya (tidak bertele-tele).

 Kelemahan

1. Pada buku pembanding pertama refrensi pembanding hanya


sedikit

2. Buku ini tidak memberi pengatar pembahasan pada materi


awal

3. Tidak membahas materi pendekatan sistem dalam


kegiatan

4. Pembelajaran/pengajaran dan penggunaan bahasa yang masih


salah eja atau salah ketik

5. Pembahasan tidak mencatum pendapat oleh para ahli.

6. Buku ini tidak memuat daftar pustaka dari kutipan yang termuat di
dalamn ya.

V. Rekomendasi
VI. Simpulan
Setelah melakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari buku perencanaan
pembelajaran dari kedua buku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai