Anda di halaman 1dari 16

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN PAI

Makalah ini disusun untu Memenuhi Tugas

Mata Kuliah

Design dan Perencanaan Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Edi Nurhidin,M.Pd.

Oleh:

Dewi Azizatul Farikha : 180109018

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI LIRBOYO KEDIRI

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Februari 2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah penulis penjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan


karunia yang dilimpahkan-nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini menjelaskan tentang Pendekatan System Dalam Pembelajaran
Pai. Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa
arahan dan dorongan selama menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, kami
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:
1. Kedua orang tua selalu memberi semangat dan doa di setiap sujudnya
2. Rektor institusi Agama Islam Tribakti Kediri
3. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIT Kediri beserta staf, atas segala
kebijaksanaan, perhatian dan dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tersebut.
4. Bapak Edi Nurhidin selaku dosen mata kuliah Design dan Perencanaan
Pembelajaran PAI yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing,
dan memberi dorongan sampai makalah ini selesai.
5. Dan juga rekan rekan kelompok,serta sarana perpustakan dan referensi
buku. Yang telah membantu menyelesaikan makalah ini hingga tahap akhir
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa
saja yang membancanya. Amin.

Kediri, 05 Februari 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inti dari proses pendidikan adalah belajar dan pembelajaran. Pembelajaran
dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam
pembelajaran terdapat bbeberapa kompenen yang menentukan keberlangsungan
pembelajaran. Komponen-komponen tersebut antara lain,: pendidik, peserta
didik, sarana dan prasarana, media,tujuan lingkungan sert evaluasi merukan
komponen yang terdapat dalam pembelajaran. kesatuan komponen-komponen
tersebut yang disebut dengan system pembelajaran. Nantinya pembelajaran
akan berjalan dengan baik, manakala seluruh komponen tersebut tersedia di
dalamnya dan berjalan dengan baik pula.
Guru sebagai bagian dari sistem pembelajaran cukup menentukan
keberhasilan peserta didik untuk mencapai tujuan. Tak dapat di pungkiri, guru
di dalam kelas yang menentukan isi, suasana, dan juga kegiatan belajar
mengajar. Sebaik apapun kurikulum, selengkap apapun fasilitas yang tersedia
guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, jika guru tidak
menjiwai,mencintai ,memehami dan melaksanakan tugasnya dengan baik, maka
pembelajaran akan kurang berhasil. Namun,demikian, sepintar apapun guru,
sekreatif apapun guru tentunya tetap membutuhkan komponen lain untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Banyak sekolah yang berjalan tanpa adanya sistem yang baik.. semua
komponen tidak terkoordinasi dengan baik. Akibatnya dari komponen-
komponen tersebut tudak akan berjalan dengan efektif dan efisien. Padahal
pengajaran berkaitan dengan hal bagaimana guru mengajar serta bagaimana
siswa belajar. Proses pembelajaran ini merupakan suatu kegiatan yang disadari
dan direncanakan. Kegiatan yang disadari dan direncanakan mencakup tiga hal
antara lain: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengajaran dilakukan
dalam waktu yang berkala, baik untuk waktu jangka pendek, menengah ataupun
jangka panjang. Misalnya, latihan Pembina Pramuka selama satu minggu.
Apakah suatu pengajaran berjangka waktu lama ataupun singkat, tetap
membutuhkan suatu program kerja, yaitu program pengajaran yang secara
singkat disebut program pengajaran. Program Pengajaran merupakan suatu
program bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah dirumuskan dalam
kurikulum. Dewasa ini konsep yang banyak mewarnai pengajaran di sekolah
dasar dan sekolah menengah di Indonesia adalah konsep teknologi pendidikan.
Khususnya pengajaran sebagai system. Oleh karena ini, pembahasan makalah
ini, dimulai dari konsep tentang system, dan pengajaran sebagai suatu system.
Oleh karenanya, perlu adanya perencanaan yang baik, sehingga semua
komponen, baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan
dengan proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem dalam pembelajaran?
2. Bagaiman manfaat pendekatan sistem dalam pembelajaran?
3. Apa saja komponen sistem pembelajaran?
4. Apa saja kriteria dan variable yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran?
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar memahami pengertian dari pendekatan system dalam pembelajaran
2. Agara memahami manfaat dari pendekatan system dalam pembelajaran
3. Agar megetahui komponen system pembelajaran
4. Agar mengetahui dan memahami apa saja kriteria dan variable yang
mempengaruhi keberhasilan belajar
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendekatan Sistem Pembelajaran PAI
Sistem bukanlah ‘‘cara’’ atau ‘‘metode’’ seperti yang dikatan oleh
kebanyakan orang. Menurut KBBI, system merupakan unsur yang secara teratur
saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.1
Istilah sistem meliputi spectrum yang sangat luas. Seperti misalnya
manusia. Mengapa manusia dikatakan sebagai suatu sistem? Karena manusia
memilik komponen-komponen tertentu yang saling berhubungan yang berfungsi
untuk mencapai tujuan tertentu.
Manusia sebagai sistem, sebab manusia memiliki komponen-komponen
tertentu yang saling berkaitan. Dalam tubuh manusia, manusia memiliki mata,
hidung, tangan, kaki, telinga dan lain sebagainya. Setiap komponen tersebut
memiliki fungsi yang pasti masing-masing. Hidung berfungsi untuk mencium,
mata berfungsi untuk melihat, kaki berfungsi untuk berjalan dan seterusnya.
Apabila salah satu komponen tersebut sakit, maka yang lainnya pun ikut sakit.
Apabila hidung kita sakit, bukan hanya hidung saja yang merasakan sakit.
Namun seluruh tubuh kita juga merasa sakit. Begitu pula kaki dan sebagainya.
Begitu pula dengan pembelajaran. Pembelajaran dikatakan sistem karena
dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membelajarkan
siswa. Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan
berbagai komponen, seperti tujuan, pendidik, peserta didik, materi, metode,
fasilitas, kurikulum, dan evaluasi sehingga guru harus memahami sistem
pembelajaran.
Jika demikian, lalu apa yang dimaksud dengan sistem? sistem adalah suatu
kesatuan komponen yang saling berkaitan satu sama lain yang berfungsi untuk
menvapai tujuan tertentu.2

1
“Arti Kata ‘sistem’ Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia | KBBI.co.id,” diakses 7 Februari
2021, http://www.kbbi.co.id/arti-kata/sistem.
2
Wina Sanjaya, perencanaan dan design sistem pembelajaran, cetakan ke 1 (Jakarta:
Prenadamedia group, 2008), h.2.
Ada tiga hal yang menjadi karakteristik suatu sistem, yaitu : pertama,
suatu sistem memiliki tujuan, kedua sistem selalu mengandung suatu proses,
ketiga, proses kegiatan dalam suatu sistem selalu memanfaatkan berbagai
komponen atau unsur-unsur tertentu.
Menurut Shore dan Voice, sistem adalah :
1. Himpunan bagian-bagian
2. Bagian-bagian itu saling berkaitan
3. Masing-masing saling bekerja sama sartu sama lain untuk saling
mendukung
4. Semua ditujukan pada tujuan yang sama atau tujuan sistem
5. Terjadi dalam lingkungan yang rumit atau kompleks.3
Para ahli pendidikan muslim menyadari spenuhnya, bahwa
pembelajaranmerupakan suatu hal yang unik dan kompleks seperti halnya
profesi-profesi lainnya yang menuntut adanya persyaratan tertentu bagi orang
yang menekuninya. Ibnu Abduh berkata, sesungguhnya pengajaran
pengejaran itu memerlukan, pengetahuan, kecermatan, dan keterampilan,
karena ia sama halnya dengan pelatihan ynang memerlukan kiat strategi,
ketelatenan sehingga menjadi cakap dan professional.4
Pendekatan system merupakan suatu cara memandang yang sistematik
dan menyeluruh.
System pembelajaran adalah hubungan antar unsur-unsur yang saling
berhubungan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Pola pendekatan system dalam pembelajaran melalui langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan pendidikan
2. Analisis kebutuhan untuk mentransformasikan dalam tujuan
pembelajaran
3. Merancang materi dan metode pembelajaran

3
Eko Susilo Madyo dan R.B Kasihabdi, Dasar - Dasar Pendidikan (semarang: Effhar
Publishing, 1993), h.33.
4
Muhammad Jawwad Ridla, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam (Yogyakarta, 2002),
h.200.
4. Pelaksanaan pembelajaran
5. Menilai dan merevisi5
1)1 Manfaat Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran
Beberapa manfaat yang diperoleh dari pendekatan system dalam
pembelajaran, meliputi6:
1. Melalui pendekatan system, arah dan tujuan pemebelajaran dapan
direncanakan dengan jelas. Mau dibawa kemana siswa? apa yang harus
mereka lakukan dalam proses belajar mengajar? Semuanya bergantung
pada tujuan yang hendak dicapai. Melalui tjuan itulan kita dapat
menetapkan arah dan tujuan dengan pasti.
Perumusan tujuan merupakan salah satu karakteristik pendekatan system.
Prnrntuan komponen pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk
mencapai tujuan. Dengtan demikian, segala usaha baik yng dilakukan
guru maupun siswa diarahkan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan. Melalui pendekatan system, guru dapat lebih memahami
tujuan dan arah pembelajaran, sehingga dengan tujuan yang jelas, guru
bukan hanya dapat menentukan langkah-langkah pembelajaran, akan
teteapi juga dapat dijadikan kiteria efektivitas proses pembelajaran.
Dapat kita bayangkan, bagaimana jika proses pembelajaran tanpa adanya
tujuan yang jelas. Sudah tentu pembelajaran tidak akan
fokus,pembelajaran menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan
efektivitas pembelajaran
2. Pendekatan system menuntun guru pada kegiatan yang sistematis(runtut).
Melului langkah-langkah yang jelas dan pasti akan lebih memungkinkan
memperoleh hasil yang maksimal. Sebab dengan langkah yang sistematis
kita dituntun untuk melakukan proses setahap demi setahap dari seluruh
rangkaian kegiatan sehingga akan meminimalisir resiko gagal dan
menghindarkan dari kegiatan-kegiatan yang tidak perlu dilakukan.

5
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Penedekatan Sistem (Jakarta: Bumi
Aksara, 2002), h.8.
6
Sanjaya, perencanaan dan design sistem pembelajaran, h.8.
3. Pendekatan system dapat merancang pembelajaran dengan
mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia. sistem
dirancang agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
Dengan demikian, berpikir sistematis adalah berpikir bagaimana agar
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh siswa.
4. Pendekatan system dapat memberikan umpan balik. Melalui proses
umpan balik dapat diketahui apakah tujuan pendidikan dapat dicapai atau
belum. Misalnya, manakala berdasarkan umpan balik diketahui tujuan
tidak tercapai, komponen mana yang perlu diperbaiki, dan komponen
mana yang perlu dipertahankan? Apakah semua komponen harus
dilakukan penyesuaian atau hanya tertentu saja? Semua itu dapat
diperoleh dari hasil kajian umpan balik.
1)2 Komponen Sistem Pembelajaran
Agar terlaksana masing masing fungsi yang menunjang tercapainya tujuan, di dalam
suatu system diperlukan bagian-bagian yang melaksanakan fungsi tersebut.
Bagian suatu system yang melaksankan fungsi untuk menunjang usaha untuk
mencapai tujuan disebut ”komponen’’.7
Perencanaa pembelajaran adalah proses penyusunan materi
pembelajaran,penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode
pembelajaran,penilaian terhadapa suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada
masa tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan. 8 Perencanaan pembelajaran
mengarah pada proses penerjemahan kuriulum yang berlaku. Sedangkan design
pembelajaran menekankan pada merancang program pembelajaran untuk membantu
proses belajar siswa.
Namun demikian, baik pengembangan perencanaan pembelajaran maupun
pengembangan design pembelajaran keduanya disusun berdasarkan pendekatan
system. Kalau kita anggap perencanaan pembelajaran merupakan suatu system,
tentu di dalamnya terdapat komponen yang berproses sesuai dengan fungsinya
hingga tujuan tujuan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
7
Hamzah B.Uno, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.12.
8
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standart Kompetensi Guru
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h,17.
Beberapa komponen pembelajaran yaitu:
1. Guru dan Siswa
Guru adalah pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan, dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam upaya memberikan

sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Seorang guru

haruslah memiliki kemampuan dalam mengajar, membimbing dan membina

peserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran.9


Berdasarkan keputusan Menpan No. 26/ MENPAN/ 1989, Tanggal 2 Mei
1989 dijelaskan, bahwa guru terlibat langsung dalam proses pendidikan. Oleh
karena itu guru memegang peranan yang sangat menentukan bagi tujuan
pendidikan. Guru haruslah meningkatkan kemampuan profesinya agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Pada kenyataan di lapangan, banyak dijumpai
masalah berikut:
a. Penampilan (performance) guru di depan kelas dalam KBM belum
memuaskan, padahal kualifikasi keguruannya beragam.
b. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
(IPTEK) mulai menuntut adanya penyesuaian dari guru untuk mengembangkan
pendidikan di sekolah.
Dapat dikatakan bahwa seorang guru merupakan komponen yang

sangat menentukan dalam pelaksanaan strategi pembelajaran. Strategi

pembelajaran tidak dapat diaplikasikan tanpa adanya guru. Keberhasilan suatu

penerapan strategi pembelajaran sangat tergantung dengan guru dalam

menggunakan metode, teknik dan taktik pembelajaran.

Sama halnya dengan guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa yang memiliki latar belakang

berbeda-beda. Terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.

Perbedaan tersebut tentunya memerlukan perlakuan yang berbeda. Sikap dan

penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek lain yang

mempengaruhi proses pembelajaran.

9
abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (jakarta: kencana, 2009), h.315.
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan
siswa agar mencapai tujuan yang ditentukan. Siswa merupakan subjek dari
proses pembelajaran. Dikatakan subjek sebab mereka berperan sebagai pelaku
pembelajaran.
Syaiful Bahri Djamarah mendefinisikan siswa atau peserta didik adalah
setiap orang yang pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
melakukan pendidikan.10
Analisis siswa merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan
sebelum merencanakan suatu proses pembelajaran. Misalnya, kita membutuhkan
informasi tentang apa saja yang harus diketahui oleh mereka sesuai dengan
tuntutan kurikulum,? Apa saja yang sudah meraka pahami dan mana yang
belum? Dan sebagainya. Apabila kita telah memahami persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan siswa, maka selanjutnya kita dapat mulai melakukan proses
perencanaan dan design pembelajaran.
Jadi demikian, sebaiknya keputusan apapun yang kita ambil sebaiknya
berangkat dari kondisi siswa yang akan kita belajarkan.
2. Tujuan
Tujuan merupakan komponen terpenting setelah siswa. dalam proses
pendidikan, sedikitnya menyebutkan tiga fungsi tujuan pendidikan, yaitu:
Pertama, memberikan arah dalam proses pendidikan, kedua,memberikan
motivasi dalam aktivitas pendidikan, karenanpada dasarnya tujuan pendidikan
merupakan nilai-nilai yang ingin dicapai dan diinternalisasikan pada peserta
didik. Ketiga, tujuan pendidikan merukapan ukuran evaluasi pendidikan.11
Tujuan pembelajaran memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya :
dalam situasi bermain peran;
b. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan
dapat diamati;

10
syaiful bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif (suatu pendekatan
teoritis psikologis) (jakarta: PT.Rineka Cipta, 2010), h,51.
11
Yasin A.Fatah, dimensi-dimensi pendidikan islam (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 1008.
c. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya
pada peta pulau jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada
sekurang-kurangnya tiga gunung utama.12
Jika dilihat dari sisi ruang lingkupnya, tujuan pembelajaran dibagi
menjadi dua bagian:
a. Tujuan yang dirumuskan secara spesifik oleh guru yang bertolak dari
materi pelajaran yang akan disampaikan
b. Tujuan Pembelajaran Umum, yaitu tujuan pembelajaran yang sudah
tercantum dalam garis-garis besar pedoman pengajaran yang dituangkan
dalam rencana pengajaran yang disiapkan oleh guru. Tujuan khusus yang
dirumuskan oleh seorang guru harus memenuhi syarat-syarat, yaitu:
1) Secara spesifik menyatakan perilaku yang akan dicapai
2) Membatasi dalam keadaan mana pengetahuan perilaku diharapkan
dapat terjadi (kondisi perubahan perilaku)
3) Secara spesifik menyatakan criteria perubahan perilaku dalam arti
menggambarkan stanndar minimal perilaku yang dapat diterima sebagai
hasil yang dicapai
3. Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa
dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus
mendorong agar siswa dapat aktif belajar baik fisik maupun nonfisik. 13 Oleh
sebab itu, tugas guru adalah memfasilitasi pada siswa, agar siswa dapat belajar
sesuai dengan minat,motivasi, dan gayanya sendiri.
Sumber – Sumber Belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa
dapat memperoleh pengalaman belajar sendiri. Di dalamnya meliputi lingkungan
fisik seperti tempat belajar,bahan dan alat belajar, sarana prasarana belajar.

12
pembelajaranmu, “Hakikat,Pengertian dan Komponen Sistem Pembelajaran ( Makalah
Pendidikan ),” pembelajaranmu.com, diakses 7 Februari 2021,
https://www.pembelajaranmu.com/2016/11/hakikatpengertian-dan-komponen-sistem.html.
13
Unknown, “Education: Komponen Sistem Pembelajaran,” Education (blog), 8 Oktober
2010, https://andinurdiansah.blogspot.com/2010/10/komponen-sistem-pembelajaran.html.
Personal seperti guru, petugar perpustakaan atau siapa saja yang berpengaruh
langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan pengalaman belajar.14
5. Hasil Belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan
sesuai dengan rencana khusus yang telah direncanakan. Dengan demikian tugas
utam guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tjuan pembelajaran.
Berdasarkan data terssebut, guru dapat mengembangkan dan memperbaiki
proses pembelajaran.
Adapun menurut A.Fatah Yasin, dimensi system pendidikan islam
meliputi: dimensi manusia sebagai subyek-obyek pendidikan islam, dimensi
pendidik, dimensi peserta didik, dimensi tujuan, dimensi materi pendidikan
islam , dan dimensi metodologi pendidikan islam.
Dari beberapa pendapat di atas, Prayitno menyimpulkan bahwa
komponen-komponen system pembelajaran meliputi: peserta didik, pendidik,
kewibawaan dan pengajaran, tujuan,materi, metode, lingkungan, sarana dan
prasarana, serta media dan evaluasi pembelajaran. Komponen-komponen
tersebut satu sama lain saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan saling
menentukan dalam mencapai keberhasilan suatu pembelajaran.
1)3 Kriteria dan Variabel yang dapat Mempengaruhi Sistem Pembelajaran
1. Hasil belajar sebagai kriteria keberhasilan sistem pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya
dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan aspek proses.
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah keberhasilan siswa
mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi hasil memang mudah dilihat dan
ditentukan kriterianya, akan tapi hal ini dapat mengurangi makna proses
pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Dengan

14
Sanjaya, perencanaan dan design sistem pembelajaran, h.12.
kata lain keberhasilan pembelajaran yang hanya melihat sisi hasil sama halnya
dengan mengerdilkan makna pembelajaran itu sendiri.15
Dewasa ini dengan system kelulusan diukur dari keberhasilan siswa
menjawab soal-soal tes sperti yang disajikam Ujian Negara, maka kriteria
terhadap hasil belajar menjadi tren bagi guru-guru kita. Upaya guru di dalam
kelas mengutamakan agar siswa dapat menjawab pertanyaan secara tepat dan
cepat, sehingga apa yang dilakukan guru kita cenderung untuk mengabaikan
proses pembelajaran yang mengandung unsur – unsur yang edukatif.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, kita telah mempersempit
pengertian kompetensi sebagai perpaduan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang dapat diimplementasikan pada cara bertindak sehari-hari
menjadi kemampuan menjawab soal-soal ujian dalam mata pelajaran yang
diujikan. Ketika kita menetapkan kriteria keberhasilan pendidikan diukur dari
hasil belajat seoerti itu,maka kitak tidak ragu lagi untuk mengatakn bahwa
tujuan dari pendidikan yang paling utama adalah penguasaan materi pealajaran,
bukan sikap mandiri yang kreatif, berakhlak mulia, dan memiliki
tanggungjawab.
2. Variabel yang Berpengaruh terhadap Keberhasilan Sistem Pembelajaran
Varoiabel yang dapat mempengaruhi kegiatan system pembelajaran di
antaranya:
a. Faktor Guru
Keberhasilan suatu system pembelajaran, guru merupakan komponen yang
menentukan. Hal ini disebabkan karena guru merupakan orang yang secara
langsung berhadapan dengan siswa. Dalam system pembelajaran guru bisa
berperan sebagai perencana(planer) atau desainer (designer) pembelajaran,
sebagai implementator, dll

15
nurfitriyanielfima, “PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN PAI,” dunia pendidikan,
pengalaman dan hiburan (blog), 9 Oktober 2013,
https://nurfitriyanielfima.wordpress.com/2013/10/09/pendekatan-sistem-dalam-
pembelajaran-pai/.
Sebagai perencana, guru dituntut benar untuk memahami kurikulum yang
beralaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada sehingga
semuanya digunakan untuk menyusun rencana dan design pembelajaran.
Sedangkan dalam melaksanakan perannya sebagai omplementator rencana
dan design pembelajaran, guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau
teladan siswa yang diajarnya, akan tatapi guru juga sebagai pengelola
pembelajaran. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran
sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru.
b. Siswa
Siswa adalah organism unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek
kepribadiannya. Akan tetapi tempo dan irama perkembangan masingmasing
anak tidak selalu sama .
Faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek
siswa menurut Dunkin, meliputi :
1) Aspek latar belakang siswa
Meliputi jenis kelamin, tempat kelahiran,tempat asal siswa . tingkat
ekonomi sosial siswa dan lain sebagainya.
2) Faktor sifat yang dimiliki siswa
Meliputi kemampuan dasar,pengetahuan, kemampuan sikap
3) Sikap dan penampilan siswa dalam proses pembelajaran
Adakalanya ditemukan siswa yang aktif, ada yang pendiam , dan tidak
sedikit oula yang motivasinya rendah.
c. Faktor Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap
kelancaran proses pembelajaran. Misalnya media pembelajaran, alat-alat
pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain.
Sedangkan prasarana merupakan segala sesuatu yang tidak langsung
mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya jalan menuju
sekolah, penenrangan jalan, kamar kecil.
d. Faktor lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada 2 faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran yaitu faktor kelas dan faktor iklim sosial psikologis.
Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu
kelas merupakan aspek penting yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi
keefektifan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kemudian faktor iklim sosial psikologis, maksudnya adalah faktor
keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pendekatan sistem

Anda mungkin juga menyukai