NPM :2213054027
KELAS :2A
MATKUL :Belajar dan Pembelajaran
Menggunakan sarana atau alat pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan, siawa,
materi, dan metode pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan tenaga pengajar yang
memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai (Asnawir, 2002) diperlukan
guru yang handal dan mempunyai kemampuan (capability) yang tinggi.
5. Evaluasi
Evaluasi dapat digunakan untuk menyusun graduasi kemampuan anak didik,
sehingga ada penanda simbolik yang dilaporkan kepada semua pihak. Evaluasi
dilaksanakan secara komprehensif, obyektif, kooperatif, dan efektif. Evaluasi
dilaksanakan berpedoman pada tujuan dan materi pembelajaran.
Guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar
keberhasilan. Sebagai contoh, jika semua siswa sudah menguasai kompetensi dasar,
maka pelajaran dapat dilanjutkan dengan catatan guru memberikan perbaikan
(remidial) kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan. Dengan adanya evaluasi,
maka dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau individu yang belum mencapai
ketuntasan. (Madjid, 2005) Melalui evaluasi guru dapat melihat kekurangan dalam
pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
2). Bagaimana cara mengajar dan belajar dalam standar proses Pendidikan
AUD?
Kurikulum PAUD menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan
pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan dalam pemberian rangsangan
pendidikan. Kurikulum sebagai program pengembangan bagi anak mampu
mengembangkan semua potensi anak agar menjadi anak yang kompeten. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan di
PAUD. Guru perlu memperhatikan cara anak usia dini belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran PAUD.
Anak usia dini belajar secara bertahap dengan cara berpikir yang khas. Ia mampu
belajar dengan berbagai cara, dan ia belajar dari proses interaksi dengan
lingkungannya. Pada prinsipnya anak belajar melalui bermain. Hal ini sesuai dengan
perkembangan anak, yang menjadikan bermain sebagai kebutuhan anak. Bermain
membuat anak menjadi pembelajar aktif, dan memungkinkan anak menjadi makin
kreatif.
Selain itu, dalam kegiatan bermain yang didukung lingkungan yang kondusif, anak
sesungguhnya juga belajar mengembangkan nilai-nilai karakter. Saat bermain, anak
belajar berbagi, peduli, kerjasama, bertanggungjawab, dll. Penanaman nilai-nilai
karakter untuk anak usia dini akan terjadi dengan sendirinya pada saat anak praktek
langsung dan melihat model/teladan dari orang lain. Di sinilah dukungan dari
lingkungan yang kondusif diperlukan dalam pembentukan karakter anak.
Dengan memanfaatkan media dan sumber belajar yang mudah ditemukan anak, serta
dukungan dari fasilitator (dalam hal ini guru), maka anak dapat berlajar secara
optimal. Dukungan yang dapat diberikan guru berupa:
1. Guru memberi mereka kesempatan untuk mencoba/mengeksplorasi dan
menggunakan berbagai obyek/bahan dengan cara yang beragam.
2. Guru memberi dukungan dengan pertanyaan (dan atau bimbingan) yang
tepat.
3. Guru menghargai setiap usaha dan hasil karya anak dengan tidak
membandingkan dengan anak lainnya.
Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan adalah proses pembelajaran yang
dirancang agar anak secara aktif dapat mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan, baik terkait diri sendiri, lingkungan,
atau kejadian. Penerapan pendekatan pembelajaran yang baik akan menumbuhkan
kemampuan berpikir anak. Salah satu pendekatan pembelajaran tersebut adalah
pendekatan saintifik.