DISUSUN OLEH:
Penyelesaiannya :
Problem dalam kajian ilmu penelitian sering didefinisikan adanya kesenjangan antara harapan (yang
dicita-citakan) dengan kenyataan (yang dihasilkan). Dengan demikian perlu adanya upaya untuk lebih
mengarah kepada sesuatu seperti yang diharapkan. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan
seberapa jauh guru mampu meminimalisir atau menyelesaikan problem pembelajaran. Semakin sedikit
problem pembelajaran akan semakin besar peluang keberhasilan belajar siswa, begitu sebaliknya
1. Problem yang bersifat metodologis, yaitu problem yang terkait dengan upaya atau proses pembelajaran
yang menyangkut masalah kualitas penyampaian materi, kualitas interaksi antar guru dengan siswa,
kualitas pemberdayaan sarana dan elemen dalam pembelajaran.
2. Problem yang bersifat kultural yaitu problem yang berkaitan dengan karakter atau watak seorang guru
dalam menyikapi atau mempersepsi terhadap proses pembelajaran. Problem ini muncul dari cara
pandang guru terhadap peran guru dan makna pembelajaran.
3. Problem yang bersifat sosial, yaitu problem yang terkait dengan hubungan dan komunikasi antara guru
dengan elemen lain yang ada diluar guru, seperti adanya kekurangharmonisan antara guru dan siswa,
antara pimpinan sekolah dengan siswa, bahkan diantara sesama siswa. Ketidak harmonisan antara guru
dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga bisa disebabkan akibat pola atau sistem
kepemimpinan yang kurang demokrasi atau kurang memperhatikan masalahmasalah kemanusiaan.
2. Pengertian sistem pembelajaran, faktor – faktor yang berpengaruh, dan komponen sistem
pembelajaran.
Jawabannya :
1. Faktor guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa
guru, bagaimanpun bagus dan idealnya sutau strategi, maka strategi itu tidak mungkin bisa diaplikasikan.
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa
pada usia pendidikan dasar, tak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti telivisi, radio,
computer, dan lain sebagainya. Sebab siswa adalah organism yang sedang berkembang yang memerlukan
bimbingan dan bantuan orang dewasa.
2. Faktor siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama
perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat
dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik lain yang melekat pada
diri anak. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi
aspek latar belakang, sifat dan sikap serta penampilan.
4. Faktor lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu factor
organisasi kelas dan faktor iklim social-psikologis.
a. Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek
penting yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran.
b. Faktor iklim social-psikologis maksudnya, keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam
proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal atau eksternal.
Iklim sosial-psikologis secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan
sekolah, misalanya antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara guru dengan guru,
bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah.
Iklim sosial-psikologis secara eksternal adalah keharmonisan hubungan pihak sekolah dengan dunia
luar, misalnya hubungan sekolah dengan oran tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga
masyarakat, dan lain sebagainya.
3. Faktor interen yang dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar, dan apa yang akan ibu/
bapak lakukan sehubungan dengan faktor interen ini !
Jawabannya :
Faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar sebagai berikut :
1) Sikap terhadap belajar,
2) Semangat belajar,
3) Konsentrasi belajar,
4) Mengolah bahan belajar,
5) Menyimpan perolehan hasil belajar,
6) Menggali hasil belajar yang tersimpan,
7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar,
8) Rasa percaya diri siswa,
9) Intelegensi dan keberhasilan belajar,
10) Kebiasaan belajar, dan
11) Cita-cita siswa.
Sebagai guru ( tenaga pendidik ) hal yang bisa dilakukan sehubungan dengan faktor interen ini yaitu
Proses belajar mengajar yang merupakan hal yang komplek dilakukan pada saat mengajar dan siswalah
yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa menghadapi masalah-
masalah secara intern ini. Proses belajar secara lebih lanjut merupakan kegiatan mental mengolah materi
pembelajaran/pengalaman yang lain. Jadi, pada intinya bersumber dari progam guru yang bersangkutan
untuk dapat diamati perkembangannya. Guru adalah pendidik yang memberi pelajaran pada siswa. Dalam
usaha tersebut, guru melakukan pengorganisasian belajar, penyajian bahan belajar dengan pendekatan
pembelajaran tertentu dan melakukan evaluasi hasil belajar.
4. Jelaskan pengertian perbedaan individual, jenis kelamin dan jender. Bagaimana pengalaman bapak ibu
dalam mengatasi perbedaan individual, perbedaan jenis kelamin, dan jender. Jelaskan !
Jawabannya :
Pengertian Gender.
Gender adalah karakteristik pria dan wanita yang terbentuk dalam masyarakat atau gender adalah pembagian
peran kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat
perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan
masyarakat. Gender umumnya dideskripsikan dengan feminism dan maskulin. Sementara itu, perempuan
cenderung diajarkan untuk bersifat lemah lembut dan keibuan. Sifat ini bisa dipertukarkan, bahwa laki-laki
boleh bersifat lembut, dan perempuan bersifat tegas. Peran gender dan stereotip gender juga bersifat sangat
cair dan dapat berubah dari waktu ke waktu.
Mengatasi perbedaan individual, perbedaan jenis kelamin, dan jender dalam proses pembelajaran
Sebagai seorang pengajar yang baik, guru tidak dapat meniadakan perbedaan perbedaan tersebut dengan
menganggap semua siswa sama. Oleh karena itu dibutuhkan upanya dalam menyikapi perbedaan-perbedaan
setiap siswa. Upaya tersebut dapat berupa cara mengajar yang bervariatif . untuk menyikapi perbedaan gender
antara siswa laki-laki dan perempuan di kelas hendaknya guru membeikan pengertian bahwa pembelajaran
khususnya matematika tidak hanya diperuntukkan untuk laki-laki saja.
Guru memberikan kesempatan pada siswa perempuan untuk dapat lebih aktif dalam pembelajaran selain itu
membantu siswa yang kurang memahami pelajaran baik itu siswa laki-laki maupun siswa perempuan.”
Jamaris Martini, Orientasi baru dalam psikologi pendidikan, menyikapi perbedaan kemampuan siswa di dalam
kelas dapaat dengan cara variasi dalam pnyampaian materi. Siswa dengan kecerdasan tinggi dapaat menerima
materi yang diajarkan dengan cepat. Namun siswa yang mempunyai kecerdasan rata-rata kebawa mungkin
akan membutuhkan sekali dua kali pengulangan lagi. Siswa gifted membutuhkan perhatian khusus agar tidak
terjadi ketimpangan dengan siswa lainnya. Dalam menghadapi perbedaan individual siswa, guru harus
bersikap bijaksana. Artinya, guru harus bersikap sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa
memberikan perhatian yang cukup pada siswa yang bermasalah.
Selain itu, guru perlu menyesuaikan pembelajaran yang diberikan dengan perbedaan individual di antara
siswa. Salah satu cara yang bisa ditempuh guru dalam hal ini adalah dengan penerapan mastery learning, yaitu
suatu kualitas pembelajaran di mana guru dan siswa memutuskan secara bersama tentang waktu yang
dibutuhkan dan apa yang perlu dikuasai oleh siswa, biasanya sekitar 90 persen. Yang penting di sini adalah
kemampuan siswa berinteraksi dengan kualitas pembelajaran dan bahan pelajaran, sehingga tidak semua siswa
harus memiliki penguasaan yang sama terhadap pelajaran.
5. Jelaskan mengenai rekayasa pembelajaran, apa kesimpulan atau pendapat bapak/ ibu mengenai rekayasa
pembelajaran.
Jawabannya :
Pengertian guru adalah pendidik yag melakukan rekayasa pembelajaran. Rekayasa pembelajaran tersebut
dilakukan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus sebagai guru .
1. Guru sebagai pendidik melakukan rekayasa pembelajaran, rekayasa pembelajaran tersebut dilakukan
berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2. Siswa sebagai pembelajar disekolah memiliki kepribadian, pengalaman dan tujuan yang mengalami
perkembangan jiwa, sesuai asas emansipasi diri menuju keutuhan dan kemandirian.
3. Guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa
4. Guru menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
5. Guru bertindak mengajar dikelas dengan maksud membelajarkan siswa.dalam tindakan tersebut guru
menggunakan asas pendidikan maupn teori belajar.
6. Siswa bertindak belajar, artinya mengalami proses dan menngkatkan kemampun mentalnya.
7. Dengan berakhirnya suatu proses belajar,maka siswa memperoleh suatu hasil belajar.
Guru yang kompeten akan lebih mampu membuat rekayasa pembelajaran dikelasnya sehingga didapatkan
hasil belajar siswa berada pada tingat optimal. Peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar
mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer
kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator.
Terimakasih