Anda di halaman 1dari 18

25

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan data yang ingin diperoleh jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif, di mana data yang diperoleh dari sample populasi penelitian
kemudian dianalisis sesuai metode statistik yang digunakan lalu diinterpretasikan
(Sugiono, 2003 13-14).
Pemilihan jenis penelitian kuantitatif karena pada penelitian ini bertujuan untuk
menguji suatu teori atau hipotesis yang menjelaskan tentang efektifitas fenomena model
pembelajaran e-learning berbasis moodle. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui apakah teori atau hipoesis yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau
bukti-bukti empiris atau tidak, bila bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung, maka teori
atau hipotesis tersebut dapat diterima atau sebaliknya, jika tidak mendukung maka tertolak
dan perlu diadakan kajian kembali.
Menurut bidang yang diteliti penelitian yang dilakukan termasuk di dalam jenis
penelitian pengembangan model pembelajaran. Adapun berdasarkan teknik yang
digunakan penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian observasi dan tes, di mana
peneliti melakukan perlakuan khusus terhadap variable yang diteliti.

3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:108).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
26


kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2003:72). Penelitian ini menggunakan
populasi seluruh siswa kelas X SMA Krista Mitra Semarang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiono, 2003 : 73). Karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka tidak semua
siswa kelas X diteliti, sehingga diambil sampel untuk dijadikan obyek penelitian dengan
teknik random sampling. Penentuan ukuran sampel menggunakan formula yang
dikemukakan oleh Cohen (1977) dengan asumsi bahwa penelitian bersifat korelasional
dan populasi berdistribusi normal dengan mempertimbangkan besarnya taraf signifikasi
(o), power (1-|), jumlah ubahan bebas (u), dan effect size (f
2
). Adapun formula Cohen
(1977: 439) adalah sebagai berikut :
1
2
+ + = u
f
L
N
Keterangan :
N = ukuran sampel
L = parameter non sentralisasi
f
2
= efek pengukuran
u = banyaknya prediktor

3.3 Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan tujuan penelitian ini, maka
penelitian ini bersifat eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menguji
cobakan suatu teori pada suatu obyek/subyek kemudian dilakukan pengamatan dan
evaluasi terhadap uji coba yang telah dilakukan untuk mendapatkan data kemudian
dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2001). Variabel-variabel yang diteliti
dalam penelitian ini dikendalikan atau dimanipulasi.
27


3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
Ada 4 (empat) macam variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini yang terdiri
atas tiga variabel bebas (independent variable) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent
variable). Keempat variabel tersebut adalah :
1. Variabel bebas (x), terdiri atas tiga variabel yaitu :
a. Motivasi Belajar (x
1
)
b. Pemahaman Konsep (x
2
)
c. Pemecahan Masalah (x
3
).
2. Variabel terikat (y), yaitu Prestasi Belajar.
Pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan
sebagai berikut :












Pemahaman Konsep
( x
2
)
Prestasi Belajar
( y )
Pemecahan Masalah
( x
3
)
Motivasi Belajar
( x
1
)
R
x1y
R
x2y
R
x3y
R
x12y
R
x23y
R
x13y
Pemahaman Konsep
( x
2
)
Prestasi Belajar
( y )
Pemecahan Masalah
( x
3
)
Motivasi Belajar
( x
1
)
R
x123y
28


Keterangan :
R
x1y
= Regresi x
1
terhadap y
R
x2y
= Regresi x
2
terhadap y
R
x3y
= Regresi x
3
terhadap y
R
x12y
= Regresi x
1
dan x
2
terhadap y
R
x23y
= Regresi x
2
dan x
3
terhadap y
R
x13y
= Regresi x
1
dan x
3
terhadap y
R
x123y
= Regresi x
1
, x
2
dan x
3
terhadap y

3.4 Rancangan Eksperimen
Variable yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
3.4.1 Motivasi Belajar.
Kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh
faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak
kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah
kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel
Goleman (2004: 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi
kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain,
diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni
kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,
mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.
Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi
mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan
melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar;
29


seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil
dengan maksimal.
Motivasi belajar yang akan diukur dalam penelitian ini adalah :
a. Motivasi intrinsik, yang timbul dari dalam diri individu yaitu : keinginan untuk
mendapat pengetahuan/ketrampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian,
mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi materi pembelajaran, keinginan
diakui oleh guru dan teman.
b. Motivasi ekstrinsik, yang timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu yaitu :
kompetisi, komunitas belajar, metode, media pembelajaran, kebiasaan belajar,
pujian/hadiah, tugas/suruhan sehingga dengan keadaan demikian siswa mau
melakukan sesuatu untuk belajar. (Tabrani, 1992: 120)
3.4.2 Pemahaman Konsep
Gagne menggolongkan konsep ke dalam dua golongan, yaitu :
a. Konsep berdasarkan pengamatan, yaitu konsep yang berasal dari dunia empiric
(pengalaman) yang merupakan abstraksi. Dipelajari dari persepsi terhadap obyek-
obyek yang dikuatkan oleh pengalaman yang telah dimiliki dan kemampuan
struktur kognitif yang telah dicapainya.
b. Konsep berdasarkan definisi, yaitu konsep berbentuk rumusan verbal yang
menggunakan kata-kata atau kalimat, konsep ini dipahami apabila komponennya
yaitu gramatika bahasa, operator logic dan operator matematika benar.
Konsep matematika sebagai ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang pola
umum bentuk / model matematika. Simbol-simbol itu diperlukan untuk membantu
manipulasi aturan-aturan dengan operasi yang ditetapkan. Simbol-simbol itu dapat
30


menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk membentuk
konsep baru. Konsep baru tersebut terbentuk karena adanya pemahaman terhadap
konsep sebelumnya sehingga matematika itu konsep-konsepnya tersusun secara
hirarkis. Simbol-simbol itu barulah berarti bila suatu symbol itu dilandasi oleh suatu
ide.

3.4.3 Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa.
Bahkan tercermin dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi. Tuntutan akan
kemampuan pemecahan masalah dipertegas secara eksplisit dalam kurikulum
tersebut yaitu, sebagai kompetensi dasar yang harus dikembangkan dan
diintegrasikan pada sejumlah materi yang sesuai.
Pentingnya kemampuan penyelesaian masalah oleh siswa dalam matematika
ditegaskan juga oleh Branca (1980),
a. Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum pengajaran
matematika.
b. Penyelesaian masalah yang meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan
proses inti dan utama dalam kurikulum matematika .
c. Penyelesaian masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika.
Walaupun kemampuan pemecahan masalah merupakan kemam-puan yang tidak
mudah dicapai, akan tetapi oleh karena kepentingan dan kegunaannya maka
kemampuan pemecahan masalah ini hendaknya diajarkan kepada siswa pada semua
tingkatan. Berkaitan dengan hal ini, Ruseffendi (1991b) mengemukakan beberapa
31


alasan soal-soal tipe pemecahan masalah diberikan kepada siswa :
a. Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi, menumbuhkan sifat
kreatif.
b. Di samping memiliki pengetahuan dan keterampilan (berhitung dan lain-lain),
disyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pernyataan
yang benar;
c. Dapat menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam, serta dapat
menambah pengetahuan baru;
d. Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya;
e. Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis
dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi tehadap hasil pemecahannya;
f. Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa yang melibatkan bukan saja satu
bidang studi tetapi mungkin bidang atau pelajaran lain.

3.4.4 Prestasi Belajar
Prestasi belajar dalam penelitian ini yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa
hasil mengerjakan tes yang diujikan. Hal ini merupakan kemampuan kognitif siswa
pada materi trigonometri. Teknik tes yang dilakukan adalah tertulis. Penilaian
dilakukan melalui ulangan harian dari beberapa kompetensi dasar.



32


3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan variabel yang diteliti, maka pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan metode observasi, angket dan tes. Observasi dan angket digunakan
untuk mendapatkan data motivasi belajar. Tes digunakan untuk mendapatkan data
pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan prestasi belajar.
Angket yang digunakan adalah model semi terbuka. Angket semi terbuka artinya
sampel adakalanya harus memilih alternatif jawaban yang telah disediakan, tetapi ada
juga yang harus mengisi di tempat yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
Penggunaan angket ini dengan asumsi bahwa subyek penelitian merupakan orang
yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Daftar pertanyaan yang diberikan sudah
cukup jelas dan mudah difahami sehingga responden dapat melakukan wawancara
dengan dirinya sendiri.
Teknik tes yang digunakan adalah tertulis berupa pilihan ganda dan uraian,
digunakan untuk mendapatkan data pemahaman konsep, pemecahan masalah dan
prestasi.







33


Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Observasi

Variabel
Indikator No Item
Motivasi Belajar
a. Ingin tahu 1 5
b. Sikap untuk berhasil 6 10
c. Kompetisi 11 15
d. Metode pembelajaran 16 20
e. Media pembelajaran 21 25
f. Tugas 25 30



Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Angket

Variabel
Indikator No Item
Motivasi Belajar
a. Ingin tahu 1 5
b. Sikap untuk berhasil 6 10
c. Menyenangi materi 11 15
d. Ingin diakui guru dan siswa 16 20
e. Kompetisi 21 25
f. Komunitas belajar 25 30
g. Metode pembelajaran 31 35
h. Media pembelajaran 36 40
i. Kebiasaan belajar 41 45
j. Tugas 46 50







34


Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tes Pilihan Ganda

Variabel
Indikator No Item
1. Pemahaman
Konsep
a. Manipulasi aljabar
perbandingan trigonometri
1 5
b. Manipulasi aljabar fungsi
trigonometri
6 10
c. Manipulasi aljabar persamaan
trigonometri
11 15
d. Manipulasi aljabar identitas
trigonometri
16 20
2. Pemecahan
Masalah
a. Menyelesaikan masalah
perbandingan trigonometri
1 5
b. Menyelesaikan masalah fungsi
trigonometri
6 10
c. Menyelesaikan masalah
persamaan trigonometri
11 15
d. Menyelesaikan masalah
identitas trigonometri
16 20
3. Prestasi Belajar
a. Manipulasi aljabar
perbandingan trigonometri
1 3
b. Manipulasi aljabar fungsi
trigonometri
4 6
c. Manipulasi aljabar persamaan
trigonometri
7 10
d. Manipulasi aljabar identitas
trigonometri
11 15
e. Menyelesaikan masalah
perbandingan trigonometri
16 18
f. Menyelesaikan masalah fungsi
trigonometri
19 21
g. Menyelesaikan masalah
persamaan trigonometri
21 25
h. Menyelesaikan masalah
identitas trigonometri
26 30







35


Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tes Uraian

Variabel
Indikator No Item
1. Pemahaman
Konsep
a. Manipulasi aljabar
perbandingan trigonometri
21
b. Manipulasi aljabar fungsi
trigonometri
22
c. Manipulasi aljabar persamaan
trigonometri
23 24
d. Manipulasi aljabar identitas
trigonometri
25
2. Pemecahan
Masalah
a. Menyelesaikan masalah
perbandingan trigonometri
21
b. Menyelesaikan masalah fungsi
trigonometri
22
c. Menyelesaikan masalah
persamaan trigonometri
23 24
d. Menyelesaikan masalah
identitas trigonometri
25
3. Prestasi Belajar
a. Manipulasi aljabar persamaan
trigonometri
31
b. Menyelesaikan masalah
perbandingan trigonometri
32
c. Menyelesaikan masalah fungsi
trigonometri
33
d. Menyelesaikan masalah
persamaan trigonometri
34
e. Menyelesaikan masalah
identitas trigonometri
35


3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Agar instrumen dapat difungsikan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan,
maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diuji cobakan
sebelum digunakan untuk menjaring data. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk
mendapatkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan
36


yang berlaku. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur
dengan tepat. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama denga hasil yang konsisten. (Sugiyono,
2001: 97). Oleh karena itu sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen diuji cobakan
terlebih dahulu.
Uji coba dilakukan terhadap responden yang dijadikan uji coba diambil dari
populasi yang tidak dijadikan sampel. Selanjutnya data dari hasil uji coba di analisis untuk
mengetahui validiatas dan reliabilitasnya.

Uji Validitas Instrumen
Validitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada validitas konstruk.
Validitas konstruk mengarah pada seberapa jauh faktor-faktor yang menjadi bagian
instrumen, yaitu butir-butir mampu mengukur sifat bangun pengertian atau konstruk teori
yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk mengetahui validiatas konstruk dalam
penelitian ini, digunakan analisis faktor. Dengan analisis faktor ditemuukan hubungan
antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain
(interelationship) sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih
sedikit dari jumlah variabel awal. Proses analisis faktor menggunakan bantuan program
SPSS 15.0 for Windows.
Oleh karena itu prinsip utama dari analisis faktor adalah korelasi, maka dalam
analisis faktor diperlukan asumsi-asumsi yang terkait dengan korelasi, yaitu: a) besarnya
korelasi atau korelasi antar variabel bebas (independent variable) harus cukup kuat yaitu
diatas 0,3, b) besarnya korelasi parsial justru harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap
37


korelasi parsial diberikan lewat pilihan Anti-Image Correlation; c) pengujian seluruh
matrik korelasi (korelasi antar variabel) diukur dengan Measure Sampling Adequancy
(MSA) dengan besaran Barlets Test of Spericity. (Singgih, 2002: 94).

Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan atas internal consistency,
dan untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus koefisien Alpha dari Cronbach, karena
data dari instrumen menggunakan skala Likert. Adapun rumusnya sebagai berikut :
(

=
2
2
11
1
1
t
b
k
k
r
o
o

Keterangan :
r
11
= reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir pertanyaan
o

2
= jumlah varian butir
o
t
2
= varian total

Kriteria instrumen yang reliabel adalah apabila nilai koefisien Alpha sekurang-
kurangnya 0,7, sebagai batas terendah. (Kaplan, 1982: 106). Perhitungan reliabilitas
dilakukan setelah perhitungan validitas, sehingga hanya butir instrumen yang valid yang
dianalisis. Proses analisis menggunakan bantuan program SPSS for Windows 15.0.



38


3.6 Analisis Data
3.6.1 Uji Persyaratan
a. Uji Normalitas
Untuk menghitung normalitas terhadap distribusi data dari masing-masing variabel
dengan menggunakan komputer program SPSS versi 15 for Windows yaitu analisis
Kolmogorov Smirnov. Apabila hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi dari
masing-masing data variabel > 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas
Untuk menghitung homogenitas terhadap distribusi data dari masing-masing
kelompok dengan menggunakan komputer program SPSS versi 15 for Windows
yaitu analisis Tes of Homogeneity of Variances. Apabila hasil pengujian diperoleh
nilai signifikansi dari masing-masing data kelompok > 0,05 dapat disimpulkan
bahwa data masing-masing kelompok mempunyai varian yang sama / homogen.
3.6.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi :
a. Uji Banding Satu Sampel ( One-Sample Test / T-Test )
Rataan setiap variabel, yaitu motivasi, pemahaman konsep, pemecahan masalah,
dan prestasi belajar mencapai nilai ketuntasan 70.
a.1 Rataan Motivasi (
1
x )
Hipotesis Uji Banding Satu Sampel
H
O
: = 70 ( rataan motivasi sama dengan 70 )
H
1
: 70 ( rataan motivasi tidak sama dengan 70 )
39


Rancangan Analisis
Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.
a.2 Rataan Pemahaman Konsep (
2
x )
Hipotesis Uji Banding Satu Sampel
H
O
: = 70 ( rataan pemahaman konsep sama dengan 70 )
H
1
: 70 ( rataan pemahaman konsep tidak sama dengan 70 )
Rancangan Analisis
Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.
a.3 Rataan Pemecahan Masalah (
3
x )
Hipotesis Uji Banding Satu Sampel
H
O
: = 70 ( rataan pemecahan masalah sama dengan 70 )
H
1
: 70 ( rataan pemecahan masalah tidak sama dengan 70 )
Rancangan Analisis
Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.
a.4 Rataan Prestasi Belajar ( y )
Hipotesis Uji Banding Satu Sampel
H
O
: = 70 ( rataan prestasi belajar sama dengan 70 )
H
1
: 70 ( rataan prestasi belajar tidak sama dengan 70 )
Rancangan Analisis
Uji dua pihak, taraf kesalahan 0,05 atau 5 %.
Apabila pada hasil table One-Sample Test diperoleh nilai sig > 5% maka rataan
variabel sama dengan 70, sehingga dapat dibenarkan variabel tersebut tuntas.

40


b. Analisis Regresi Tunggal
Analisis regresi tunggal ini dilakukan satu persatu antara variabel
- motivasi belajar ( x
1
) terhadap prestasi belajar ( y )
- pemahaman konsep ( x
2
) terhadap prestasi belajar ( y )
- pemecahan masalah ( x
3
) terhadap prestasi belajar ( y )
Model regresi yang diprediksi yaitu:
- y = a
1
+ b
1
x
1
(1)
- y = a
2
+ b
2
x
2
(2)
- y = a
3
+ b
3
x
2
(3)

c. Analisis Regresi Ganda
Pengujian secara simultan digunakan untuk menguji signifkansi regresi ganda
adalah analisis tentang pengaruh antara dua variabel atau lebih variabel bebas
(independent variable) dengan satu variabel terikat (dependent variable). Analisis
regresi ganda bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel
bebas terhadap satu variabel terikat, yaitu :
- motivasi belajar (x
1
) dan pemahaman konsep (x
2
) terhadap prestasi belajar (y)
- motivasi belajar (x
1
) dan pemecahan masalah (x
3
) terhadap prestasi belajar (y)
- pemahaman konsep (x
2
) dan pemecahan masalah (x
3
) terhadap prestasi belajar
(y)
- motivasi belajar (x
1
), pemahaman konsep (x
2
) dan pemecahan masalah (x
3
)
terhadap prestasi belajar (y)

41


Model regresi yang diprediksi yaitu:
- y = a
4
+ b
1
x
1
+ b
2
x
2
........(4)
- y = a
5
+ b
1
x
1
+ b
3
x
3
...(5)
- y = a
6
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
...(6)
- y = a
7
+ b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
........................(7)
Ketujuh model regresi tersebut diuji kebermaknaannya pada table anova
b
apabila
diperoleh nilai sig < 0,05 berarti bahwa ketujuh model regresi tersebut signifikan /
ketiga variabel independen baik secara terpisah maupun ganda mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen.

d. Uji Banding Independent t Test
Variabel dependen ( prestasi belajar ) pada kelas eksperimen lebih baik dari
pada kelas kontrol.
Hipotesis uji banding dua sampel
H
O
:
2 1
= ( rataan kedua sampel sama )
H
1
:
2 1
= ( rataan kedua sampel berbeda )
Formulasi Rancangan Analisis :
Uji dua pihak taraf kesalahan 5 %.
Apabila pada table Independent Samples Test nilai sig < 5% maka rataan variabel
dependen pada kelas eksperimen berbeda dengan kelas control. Untuk melihat
seberapa besar perbedaannya dilihat pada table Group Statistics.


42


DAFTAR PUSTAKA
Hariwijaya, M, Metodologi dan teknik penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, elMatera
Publishing, Yogyakarta, 2007
Hasanbegovic, Jasmina. 2004. Integrated Model of Multimedia Learning and Motivation
Journal of Educational Multimedia and Hypermedia , Vol. 13.
Satria Wahono, Romi. 2003. Pengantar E-Learning dan Pengembangannya.
http://www.ilmukomputer.com.
Shirley M. Yates. 2007. Teachers Perceptions of Their Professional Learning Activities.
Flinders University, School of Education shirley.yates@flinders.edu.au. International
Education Journal, 2007, 8(2), 213-221.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Penerbit Alfa Beta.
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Edisi revisi. Jakarta, Rineka Cipta.
Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang. Unnes.
Surjono Dwi, Herman. 2008. Pengembangan E-Learning dengan Moodle.
http://herman.elearning-jogja.org.

Anda mungkin juga menyukai