DI SUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa
dalam mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Pendekatan
pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran ini sebagai penjelas untuk mempermudah bagi para guru memberikan
pelayanan belajar dan juga mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajaryang
disamapikan guru dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Maka didalam makalah ini akan membahas tentang “pendekatan sistem dalam
pembelajaran”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Suatu definisi sistem yang agak luas telah dirumuskan oleh Kast, dan Rosenzweig
(1974), yaitu sistem dipahami sebagai suatu tatanan yang menyeluruh dan terpadu terdiri
atas dua bagian atau lebih yang saling tergantung dan ditandai oleh batas-batas yang tegas
dari lingkungan suprasistemnya. Haveloch dan Huberman (1978) mendefinisikan sistem
sebagai suatu kumpulan unsure yang berkaitan satu dengan lainnya secara signifikan.[1]
Sistem merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu yang dalam
penggunaanya bergantung pada berbagai factor yang erat hubungannya dengan usaha
pencapaian tujuan tersebut.
Istilah pendekatan sistem sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses yang logis
dan beruang yang dpat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu progam
pembelajaran. Benny, berpandangan bahwa pendekatan sitem adalah sebuah prosedur
yang digunakan oleh perancang desain sistem pembelajaran untuk menciptakan sebuah
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Sebagai desain metodologi, pendekatan sitem merupakan alat bantu bagi para
pengambil keputusan dengan cara mempertimbangkan semua permasalahan yang
berkaitan dengan keputusan yang di ambilnya,sedangkan pendekatan sitem sebagai
kerangka konseptual bertujuan untuk mencari berbagai persamaan dan berbagai
kecenderungan fenomena yang ada dengan menggunakan analisis multidisiplin.
Parson (1964) seorang pakar sosiologi telah mengadopsi pandangan umum teori
system dan disajikan dasar dalam penelitian kelompok sosial. Didalam ilmu ekonomi
pendekatan sistem telah diterapkan secara meluas dalam system ekonomi modern. Konsep
keseimbangan yang menjadi salah sat karakteristik dalam konsep dasar dalam teori dan
praktik ekonomi. Hal ini pula yang menjadi dasar konsep teori penawaran dan permintaan
(Suppy And Demand) dalam teori dan praktik ekonomi[3]
Menurut Oemar Hamalik dalam Darwin Syah terdapat tiga cirri khas yang terkandung
dalam sistem pembelajaran yaitu :[4]
a. Rencana, penataan intensional orang, material dan prosedur yang merupakan unsur
sistem pembelajaran sesuai dengan suatu rencana khusus, sehingga tidak mengambang.
c. Tujuan, setiap sistem pengajaran memiliki tujuan tertentu. The goal is the purpose
for which the system is design.
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam
kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar, dan merespon dengan tindakan
belajar. Siswa merupakan salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam
proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang
ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara
optimal. Siswa akan menjadi factor penentu sehingga menuntut dan dapat
mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajarnya.[6] Jadi dalam proses belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali
adalah siswa karena siswalah yang memiliki tujuan tersebut.
b. Guru
c. Tujuan Pengajaan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.
Djamarah mengatakan bahwa tujuan pengajaan adalah deskripsi tentang penamplan
prilaku murid-murid yang diharapkan setelah mereka mempelajari bahan yang di
ajarkan oleh guru.[7]
d. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.[8] Metode pembelajaran adalah cara-ara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik
secara individu atau kelompok. Bereda dengan strategi mengajar(teaching
strategy), metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil mengajar yang
dikehendaki. Artinya dibandingkan dngan strategi, metode pada umumnya kuang
berorientasi pada tujuan (less goal oriented). Karena metode ini dianggap komsep yang
lebih luas dari pada strategi.
e. Media
Media adalah sutu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan
atau informasi dari suatu sumber kepada penerima. [9]Menurut Gagne dalam Sadiman
menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam lingkugan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Dan juga sebagai alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa). Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk
memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha
menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran.
Dalan kegiatan belajar mengajar, materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga
cocok untuk mencpai tujuan dengan memperhatikan komponen-komponen yang lain,
terutama komponen anak didik yang merupakan sentral. Pemilihan materi harus benar-
benar dapat memberikan keckapan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-
sehari. Materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam siem pembelajaran. Dalam
konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran.
g. Evaluasi Belajar
Secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah penilaian atau
pengukuran terhadap kemampuan dan kemajuan peserta didik dalam menguasai materi
yang telah disampaikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
h. Lingkungan
1. Melalui pendekatan system, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa
adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti
pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses
pembelajaran..
4. Pendekatam sistem dapat memberikan umpan baik. Melalui proses umpan balik dalam
pendekatan sistem dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai apa belum. Hal ini
sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berfikit sistemik[12].
CRITICAL THINKING
Factor yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar adalah guru. Kenapa? Karena
guru merupakan komponen yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Sehingga seorang
guru dituntut professional. Professional dalam mengajar dan professional diluar peran sebagai
guru. Professional mengajar maksudnya dalam menyampaikan materi seorang guru harus bisa
menguasai materi yang akan disampaikan, bisa menguasai metode dalam pembelajaran, bisa
menguasai cara mengevaluasi, dan sebagainya. Sedangkan professional diluar peran sebagai
guru yaitu jika di sekolah sebagai seorang guru tetapi jika di rumah bisa memposisikan dirinya
dan selalu memberikan contoh yang baik di luar sekolah. Meskipun guru juga seorang manusia
biasa yang pastinya memiliki masalah pribadi dan keunikan tersendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan sitem merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di
dalam perwujudan kegiatan pembelajaran.
Cirri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran yaitu: rencana, material, dan
prosedur, kesalingketergantungan, tujuan.
Komponen-komponen dalam pendekatan sistem pembeljaran di antaranya:
1. Siswa
2. Guru
3. Tujuan pengajaran
4. Metode
5. Media
6. Materi
7. Evaluasi belajar
8. Lingkungan
Demikianlah makalah yang telah saya susun. Saya sadar dan tahu bahwa makalah
saya masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan
sumbangan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini. semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Iif Khoiru DKK. 2011. Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya
Sardiman. 2011 Intraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana Nana Dan Rivai, 1989. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Shah Darwin 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Gaung
Persada Pres
Wina Sanjaya, 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Prenada Media
Group
[2] Kahar Utsman dan Nadhirin.. Perencanaan Pendidikan. (Kudus: Pusat pengembanagan
sumber belajar STAIN Kudus, 2008), hal. 59
[3]Endang Soenarya, Ibid hal. 22
[4] Darwin Shah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Gaung
Persada Pres, 2007, hal.20
[5] Iif Khoiru Ahmadi,. Pembelajaran Akselerasi. (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011),
hal. 84
[6] Sadirman, Intraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011,
Hal. 111
[7] Djamarah, Guru Dan Anak Didik, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Hal. 49
[8] Djamarah, Opcit, hal. 53
[9] Arief Sadiman dkk, Media Pendidikan- Pengertian, Pengembangan, Dan
Pemanfaatannya, jakarta: Rajawali Pers, 1993, hal. 6
[10] Nana Sudjana Dan Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1989, Hal 12
[11] A. Tabrani Rusyan. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994, hal.21
[12] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2008), hal. 7-8.