Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 IDENTITAS BUKU

1 .BUKU UTAMA (Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran)

PENGARANG : Thamrin, Sri Mutmainah dan Saidun Hutasuhut

PENERBIT : Unimed Press

TAHUN TERBIT : 2017

2. BUKU PEMBANDING 1 (Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran)

PENGARANG : Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd.

PENERBIT : PRENADAMEDIA GROUP

TAHUN TERBIT : 2008

3 BUKU PEMBANDING 2 (Model Pembelajaran)

PENGARANG :Prof.Dr.Hamzah B.Uno,M.Pd.

PENERBIT :PT.Bumi Aksara

TAHUN TERBIT : 2007

1.2 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

BAB I
KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Setiap perencanaan minimal harus memiliki 4 unsur yaitu : adanya tujuan yang harus dicapai, adanya
strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat mendukung dan implementasi setiap
keputusan. Jadi perencanaan itu adalah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Pembelajaran,yaitu sebagai suatu proses kerjasama
antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu
sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi
yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu.

Ada beberapa manfaat dari penyusunan proses pembelajaran,yaitu a.Melalui proses perencanaan yang
matang,kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan, b. Sebagai alat untuk
memecahkan masalah, c. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat, d. Perencanaan
akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya, proses pembelajaran tidak
akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.

Menurut Deshimer (1990) ada dua alasan perlunya perencanaan: pertama,hakikat manusia yang
memiliki kemampuan dan pilihan untuk berkreasi sesuai dengan pandangannya,jado seorang yang
profesional dapat menetukan waktu dan cara bertindak yang dianggap sesuai. Kedua, setiap manusia
hidup dalam kelompok yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga selamanya
membutuhkan koordinasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas.

Prinsip – prinsip umum yang dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar
yaitu :

a. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa.

b. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.

c. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa

d. Kesiapan(readliness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.

e. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa.

f. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.

BAB II

PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN


Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen antara yang satu dengan yang lain saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi
terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan. Setiap sistem mempunyai tujuan yang merupakan akhir dari apa
yang dikehendaki oleh suatu kegiatan misalkan tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk
memberikan layanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instruksional itu sendiri ialah agar
siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah
dirumuskan terlebih dahulu.

Manfaat merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem,yaitu melalui


pendekatan sistem,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas, Pendekatan sistem
menuntun guru pada kegiatan yang sistematis, Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran
dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia, pendekatan sistem dapat
memberikan umpan balik. Contoh dari fungsi sistem yaitu seorang manusia agar dapat hidup dan
menunaikan tugasnya didalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi
peredaran darah, fungsi pengindraan, fungsi perlindungan terhadap penyakit dan berbagai bahaya, serta
fungsi pembiakan, dan lain-lain.

Sistem itu terdiri dari kokmponen-komponen dan masing-masing komponen itu mempunyai fungsi
khusus. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut subsistem, karena masing-masing
bagian atau komponen itu merupakan suatu sistem. Sebagai sistem tersendiri,masing-masing komponen
itu juga mempunyai tujuan dan terdiri atas komponen-komponen yang lebih kecil yang melaksanakan
fungsi-fungsi yang mendukung pencapaian tujuan itu.Semua komponen dalam sistem pembelajaran
haruslah saling berhubungan satu sama lain.,misalnya dalam proses pembelajarandisajikan
penyampaian pesan melalui media infocus, maka diperlukan adanya listrik untuk membantu
memberikan sinar dalam jaringan infocus, jika aliran listrik tidak berfungsi ,akan membuat kesulitan bagi
guru dalam melaksanakan pembelajaran.maka dari itu pendekatan sistem dalam pembelajaran
memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dan yang lain.

Proses Transformasi secara sederhana.

Hasil yang dikeluarkan oleh suatu sistem kepada sebuah atau beberapa sistem lainnya sebagai masukan
yang akan diproses lebih lanjut. Pemrosesan kedua akan menghasilkan sesuatu yang akan dikeluarkan
oleh sistem pemrosesan dan ditampung lagi oleh sistem lain ladi dan seterusnya sampai input yang
masuk diproses menjadi output yang siap setelah melalui beberapa tahapan transformasi.

BAB III

DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Dalam bahasa indonesia kompetensi dapat diterjemahkan menjadi berkualifikasi atau mempunyai
kualifikasi atau mempunyai kemampuan (Webster,2003). Depdiknas (2003) mendefinisikan kompetensi
sebagai pengetahuan , keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Alasan perlunya perumusan tujuan pembelajaran dalam merancang suatu program
pembelajaran adalah,

a. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses
pembelajaran.

b. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.

c. Tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesain sistem pembelajaran.

d. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas
pembelajaran.

Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung 4 unsur pokok,yaitu:Pemilihan


kompetensi yang sesuai,Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi ,Pengembangan sistem pengajaran dan kemudian Penilaian.

Langkah-langkah pengembangan pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Stanley Elam


(1971)dalam Oemar Hamalik (2002:92), yaitu : Langkah pertama, Mengspesifikasikan asumsi-asumsi
atau preposisi-preposisi yang mendasar, langkah kedua yaitu mengidentifikasi kompetensi, langkah
ketiga,menggambarkan secara spesifik kompetensi-kompetensi, langkah keempat, Menentukan tingkat-
tingkat kriteria dan jenis assessment,langkah kelima, Pengelompokan dan penyusunan tujuan
pengajaran, langkah keenam, desain strategi pembelajaran, langkah ketujuh, mengorganisasikan sistem
pengelolaan, langkah kedelapan, melaksanakan percobaan program, langkah kesembilan, menilai desain
pembelajaran dan langkah kesepuluh yaitu memperbaiki program.

Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi. Benyamin S.Bloom
dan D.Krathwohl (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam tiga kawasan,yakni kawasan kognitif,
kawasan afektif, dan kawasan psikomotor.

BAB IV

DESAIN MATERI PEMBELAJARAN

Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu . Guru adalah pekerja professional, dan sebagai seorang yang
profesional setiap kali guru akan melaksanakan tugas mengajarnya, guru harus menyusun perencanaan
pembelajaran , salah satu yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan pembelajaran adalah
menyusunan Materi Ajar. Materi Ajar memiliki posisi yaitu sebagai representasi (wakil) dari penjelasan
guru di depan kelas, Materi Ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar, Materi ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan
terhadap peseert didik.Materi Ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai saran untuk
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas,2003). Ada beberapa jenis materi
pelajaran. Jenis-jenis itu adalah fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap atau nilai. Ada tiga prinsip
yang diperlukan dalam penyusunan Materi Ajar adalah relevansi, konsitensi, dan kecukupan.

Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan Materi Ajar,yaitu Memahami standar isi
dan standar kompetensi (lulusan, silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran),
mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin , melakukan
pemetaan materi, menetapkan bentuk penyajian, menyusun struktur (kerangka) penyajian , membaca
buku sumber, mendraf (memburam) Materi Ajar, merevisi (menyunting) Materi Ajar, mengujicobakan
Materi Ajar, dan merevisi dan menulis akhir (finalisasi). Manfaat penyusunan Materi Ajar,yaitu diperoleh
materi ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tidak lagi
tergantung pada buku teks , materi ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis materi
ajar,serta materi ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru
dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya. Prinsip penyusunan Materi
Ajar,yaitu mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret ke abstrak , pengulangan akan
memperkuat pemahaman , umpan balik memberikan penguatan, memotivasi belajar siswa, setahap
demi setahap dan mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai
tujuan.

Berdasarkan teknologi yang digunakan, Materi Ajar dibagi menjadi dalam bentuk:

CETAK : handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar,
model/market.

NONCETAK, terdiri dari: dengar(audio) seperti kaset, radio, piringan hitam,dan compact disk audio ;
Materi Ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film; multimedia interaktif
(Computer Assisted Instruction), (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan berbasis web.

BAB V

DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN

Pendekatan (approach), menurut T.Raka Joni (1991),menunjukkan cara umum dalam memandang
permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak, ibarat seorang yang memakai kacamata dengan
warna tertentu di dalam memandang alam sekitar. Strategi (strategy), menurut T.Raka Joni (1991),
adalah ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan dapat dikeerahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode (method) menurut Fred Percival dan Henry Ellington
(1984) adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajarn kepada peserta didik atau mempraktikkan
teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan belajar. Teknik (technic), menurut T Raka Joni
(1991) menunjukkan keragaman khas dalam mengaplikasikan suatu metode sesuai dengan latar (setting)
tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru. Taktik (tactic), pengertiannya sama dengan teknik
yang disebut diatas.

Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Pembelajaran PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 yaitu
Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah, langkah-langkah pembelajarannya yaitu mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.

Model Pembelajaran Berbasis Proyek/ Project Based Learning adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek /kegiatan sebagai inti pembelajaran, peran guru dan peserta didik, sistem
penilaian. Model-model pembelajaran penemuan (discovery learning). Langkah-langkah operasional
implementasi dalam proses pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan serta sistem penilaian.Model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah model pembelajaran yang di rancang
agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuatmereka mahir dalam memecahkan
masalah,dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.Prinsip-
prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian masalah, pembelajaran
mandiri, pertukaran pengetahuan dan penilaiannya.

BAB VI

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN

Penilaian (assement) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan peniilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukkan (input), proses dan keluaran (output) pembelajaran,
yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip yaitu objektif, terpadu,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan, ekonomis, transparan, akuntabel serta
edukatif.

Karakteristik penilaian pada kurikulum 2013, yaitu belajar tuntas, otentik, berkesinambungan,
berdasarkan acuan kriteria, menggunakan teknik penilaian yang bervariasi. Kriteria Penilaian yang baik
yang harus dipenuhi ,yaitu validitas, reliabilitas, terfokus pada kompetensi, keseluruhan/komprehensif,
objektivitas, dan mendidik. Ruang lingkup penilaian ,cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.Teknik dan
instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan , yaitu
Penilaian Sikap berupa penilaian kompetensi sikap,observasi,penilaian diri,penilaian antarpeserta didik
serta jurnal. Penilaian Kompetensi Pengetahuan berupa instrumen tes tulis, instrumen tes lisan serta
instrumen penugasan. Penilaian Kompetensi Keterampilan, pendidik menilai kompetensi keterampilan
melalui penilaian kinerja.

Syarat-Instrumen Penilaian,yaitu substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai, konstruksi


yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan dan penggunaan
bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Mekanisme dan Prosedur Penilaian dapat dipelajari di lampiran IV Permendikdub nomor 81A tahun
2013 mengenai implementasi kurikulum serta pedoman umum pembelajaran.

Perancangan Penilaian Dalam Pembelajaran Ekonomi,yaitu Instrumen Penilaian Sikap,Instrumen


Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis(soal essay, soal objektif), tes lisan, tes penugasan. Instrumen
Penilaian Keterampilan berupa tes praktik, tes proyek, produk dan portofolio. Remedial, dilakuakn oleh
guru mata pelajaran sedangkan Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih
cepat dibandingkan peserta didik lainnya.

BAB VII

DESAIN PROTA DAN PROSEM

Program tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun untuk mencapai
tujuan (SK atau KI dan KD) yang telah ditetapkan. Adapun sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan
pengembangan program tahunan,yaitu daftar kompetensiyang hendak dicapai sesuai konsensus
nasional dan skope dan sekuensi setiap kompetensi. Dalam menentukan skuensi bahan ajar guru dapat
mempedomani pendapat yang dikemukakan Sukmadinata (dalam Trimo,2008),yaitu sekuens kronologis,
sekuens kausal, sekuens struktural, sekuens logis dan psikologis, sekuens spiral, rangkaian ke belakang
(backward chaining) dan sekuens berdasarkan hierakhi belajar.

Dalam prota yang disusun minimal berisi identitas sekolah, semester, kompetensi dasar,alokasi waktu
dan jam pelajaran.Berdasarkan prota yang telah dibuat dapat disusun program semester (prosem).
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam 1 semester (ganjil/genap). Prosem adalah penjabaran dari program
tahunan. Isi dari prosem adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang
direncanakan dan keterangan-keterangan . Sebelum dibuat prosem terlebih dahulu dilakukan analisis
tentang minggu efektif dan minggu tidak efektif . Minggu efektif adalah minggu dalam 1 semester yang
digunakan untuk belajar sedangkan minggu tidak efektif adalah minggu yang tidak digunakan untuk
belajar efektif karena adanya ujian atau libur .
BAB VIII

SILABUS PEMBELAJARAN

Silabus menurut Kurikulum 2004 (KBK) adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar. Sementara silabus pada kurikulum 2013
disusun oleh pemerintah(pengembang kurikulum) secara terpusat. Akan tetapi dalam silabus tidak
dilengkapi dengan indikator . Silabus yang disusun pemerintah berisi kompetensi minimal sehingga guru
diharapkan mampu mengembangkan sesuai dengan potensi dan kebutuhan local. Ada empat elemen
perubahan yaitu standar kompetensi lulusan, standar proses,standar penilaian dan standar isi.

Ada beberapa Prinsip Pengembangan Silabus yang perlu dipertimbangkan,yaitu


ilmiah,relevan,sistematis,konsisten, memadai/adequate, aktual/Kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.
Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip-prinsip diperlukan prosedur
pengembangan silabus yang tepat. Prosedur pengembangan silabus mempunyai tahapan yaitu
perancangan, validasi, pengesahan,sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB IX

DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menuntut Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang proses
pendidikan adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD yangg dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas,yaitu identitas sekolah, identitas mata
pelajaran,kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran yang dirumuskan
berdasarkan KD, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran,sumber belajar,langkah-langkah pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran.

Adapun prinsip-prinsip agar RPP dapat disusun dengan baik dan dapat dilaksanakan ,yaitu perbedaan
individual peserta didik (kemampuan awal,tingkat intelektual,bakat,potensi,minat dan lain sebagainya),
partisipasi aktif peserta didik, berpusat pada peserta didik untuk mendorong (semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,inspiratif,inovasi dan kemandirian), pengembangan budaya
membaca dan menulis, pemberian umpan balik dan tindak lanjut, penekanan pada keterkaitan dan
keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,indikator pencapaian kompetensi dan lain-lain),
mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
Tahap pelaksanaan dikelas adalah tahap terpenting dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran
merupakan implementasi dari RPP,yaitu kegiatan pendahuluan,kegiatan inti dan kegiatan penutup dan
ini harus dilaksanakan secara hirarkis. Format dan contoh RPP antara kurikulum 2013 dengan KTSP
berbeda karena pada K13 terdapat kompetensi inti (KI),Pend.Saintifik dan penilaian berupa sikap
pengetshuan dan ketrampilan sedangkan pada KTSP tidak ada KI tetapi standar kompetensi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA

· KELEBIHAN

v Penulisan judul pada kulit buku menggunakan huruf kapital yang berwarna ,dan menampilkan warna
merah yang dipadukan dengan warna jingga sehingga membuat pembaca menjadi tertarik untuk
membacanya.

v Adanya pemberian contoh dari RPP tersebut beserta Kdnya sehingga memudahkan pembaca untuk
memahaminya begitu juga dengan contoh dari penerapan dalam pembelajaran ekonomi.

v Ukuran buku yang kecil dapat mempermudah pembaca untuk membawanya .

v Disetiap babnya selalu ada kompetensi dasar dan indikatornya.

v Kata-kata yang digunakan mudah dipahami.

v Menambah wawasan mengenai perencanaan pembelajaran yang baik dan benar.

v Ukuran buku ini standart (normal) tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga).

· KELEMAHAN

v Banyak pemborosan kata di dalam buku ini yang membuat pembaca agak sedikit bingung.

v Penulisan didalam buku ini kurang rapi karena ada kalimat yang tidak berspasi dan ada juga kalimat
yang hurufnya kurang seperti (perapan seharusnya penerapan)

2.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU PEMBANDING 1

· KELEBIHAN
v Sampul pada buku pembanding 1 ini kreatif dalam pemilihan warnanya yang colourfull karena itu bisa
menarik perhatian para pembaca untuk membacanya.

v Penulisan di dalam buku ini sangat terurut dan rapi .

v Kata-kata yang digunakan mudah dipahami

v Buku ini selain mempunyai daftar isi juga mempunyai daftar gambar sehingga memudahkan
pemabaca untuk mencari pembahasan yang mereka perlukan.

v Menambah wawasan mengenai peeencanaan pembelajaran yang baik dan benar.

v Ukuran buku ini standart (normal) tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga).

· KELEMAHAN

v Ada beberapa di babnya tidak ada dituliskan kompetensi dasar maupun indikatornya sehingga
membuat pembaca tidak mengetahui point-point penting yang harus diketahui terlebih dahulu.

v Kertas yang ada di dalam buku tersebut mudah robek karna kertas tersebut sangat tipis.

2.3 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU PEMBANDING 2

· KELEBIHAN

v Sampul pada buku ini yang simple dan tidak terlalu warna-warni

v Ukuran buku ini standart (normal) tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga).

v Kata-kata yang digunakan mudah dipahami

v Penulisan yang ada pada buku ini juga bagus tertata rapi tidak ada kata-kata yang salah maupun
kekurangan huruf

v Menambah wawasan mengenai model pembelajaran

· KELEMAHAN

v Isi yang ada pada buku ini kata-katanya mudah di pahami tapi bertele-tele dan bukan makin ke inti
malah makin meluas.

·
BAB III

KESIMPULAN

Setelah melakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari buku perencanaan pembelajaran,
antara buku karangan Thamrin,Sri Mutmainah,Saidun Hutasuhut dengan Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd
serta Prof.Dr.Hamzah B.Uno, M.Pd dapat saya simpulkan bahwa:

Dari isi babnya , buku utama dan buku pembanding ke 2 sama yaitu 9 bab sedangkan buku pembanding
ke 1 ada 12 bab. Dari segi ukurannya buku utama lebih kecil dibandingkan dengan kedua buku
pembanding. Buku pembanding 1 kertasnya mudah robek karena terbuat dari kertas koran sementara
buku utama dengan pembanding ke 2 sudah memakai kertas hvs. Dari ketiga cover buku tersebut
berbeda-beda dan isi dari buku utama tidak persis sama dengan kedua buku pembanding ada
pembahasan yang diluar dari materi buku utama.Didalam buku utama terdapat banyak penulisan kata-
kata ada yang salah dan ada yang tidak berspasi sementara kedua buku pembanding tersebut
penulisannya tersusun dengan rapi.

Jadi, Setiap buku itu mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing terlebih lagi pembahasan
yang ada pada buku utama dan 2 buku pembanding itu tidak sama persis, malah buku pembanding lebih
meluas dibanding buku utama. Saya merasa tetap buku utama sebagai pemandu awal/dasarnya dan
kedua buku pembanding itu sebagai tambahan dari buku utama karena pembahasannya yang meluas.

Anda mungkin juga menyukai