a. Pengertian kurikulum I
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (UU no. 20 Tahun 2003 Pasal 1
(ayat 19)).
ELEMEN PENYUSUN KURIKULUM
1. Tujuan Pembelajaran
Pengertian tujuan pembelajaran :
Menurut Robert F. Mager (1962) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran
adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada
kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan
pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau
penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan. Yang menarik dari pengertian ini adalah adanya implikasi
bahwa sebaiknya tujuan pembelajaran dibuat secara tertulis.
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam,
tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :
1. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi
pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran;
2. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang
spesifik.
Manfaat Tujuan Pembelajaran
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan
bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran,
menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat
bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk
mengukur prestasi belajar siswa.
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu,
baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4
(empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
pengembang pembelajaran (pengajar) dituntut jeli dan kreatif untuk memilih metode
yang tepat. Berikut berbagai metode pembelajaran yang lazim digunakan :
Metode Ceramah : metode ini paling banyak dan umum digunakan dalam
pembelajaran adalah ceramah berbentuk penjelasan materi oleh pengajar dan
biasanya diikuti Tanya jawab.
Metode Demonstrasi : mengambil bentuk sebagai contoh pelaksanaan suatu
ketrampilan atau proses kegiatan.
Metode Diskusi : merupakan interaksi antara sesame peserta didik atau antara
pengajar dan peserta didik dalam rangka menggali atau memberikan pendapat atas
topic yang dibahas.
Metode Praktikum : berupa pemberian tugas untuk menyelesaikan suatu proyek
menggunakan instrument tertentu.
Metode Bermain Peran : berbentuk interaksi antar dua atau lebih peserta didik
tentang suatu topic. Masing-masing dibagi untuk memerankan suatu tokoh dengan
melakukan observasi terlebih dahulu kemudian dipresentasikan.
Metode Studi Kasus : berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi
tertentu kemudian peserta didik ditugasi untuk mencari alternative pemecahannya.
Masih banyak pilihan metode pembelajaran disamping enam metode tersebut di atas
yang bisa dihubungkan dengan media serta program pembelajarannya seperti metode
pembelajaran berbantuan computer (CAL=computer assisted learning) atau berdasarkan
cara/urutan penyampaian isi ajar seperti metode deduktif (umum ke khusus) dan metode
induktif (khusus ke umum) dan sebagainya.
Metode ini digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,
metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.
Dari semua elemen penyusun tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kurikulum sebagai
seperangkat rencana dalam proses pembelajaran harus mengandung unsur-unsur pembelajaran
secara menyeluruh. Kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman
belajar yang harus dimiliki siswa. Dalam pengertian kurikulum ini menurut kelompok kami
kurang adanya elemen penyusun evaluasi. Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis yang
dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi dari program yang
bersangkutan. Dalam hal ini termasuk di dalamnya untuk mengetahui keberhasilan seluruh
subjek belajar yang menempuh suatu program.(Prof. Dr. Bambang Subali : 1)
b. Pengertian kurikulum II
We may think of the curriculum as a program, a plan, content, and learning experiences,
where as we may characterize instruction as methods, the taching act, implementation and
presentation.
1. Program dan Rencana pembelajaran
Dalam system pendidikan kita program dan rencana pembelajaran diwujudkan
dalam bentuk RPP.
Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
(Kusnandar, 2007:262)
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Tujuan RPP
Tujuan dari rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1)
mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar, (2)
dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya
guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi
program pembelajaran, sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Fungsi RPP
Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan secara efektif
dan efisien. Dengan kata lain RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran.
Karena tanpa adanya perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran bisa
tercapai secara maksimal. Sehingga, melalui RPP dapat diketahui kadar kemampuan
guru dalam menjalankan profesinya. (Muslich, 2007:53)
Komponen-komponen RPP terdiri dari:
1. Identitas mata pelajaran
2. Standar kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Indikator pencapaian kompetensi
5. Tujuan pembelajaran
6. Materi ajar
7. Alokasi waktu
8. Metode pembelajaran
9. Kegiatan pembelajaran
10. Penilaian hasil belajar
11. Sumber belajar
2. Isi Pembelajaran
Isi pembelajaran merupakann suatu proses atau tata cara dalam kegiatan pembelajaran
yang didalamnya mengandung unsur-unsur :
1. Kognitif
2. Afektif
3. Sensorimotor
4. Social
3. Pengalaman Belajar
Pengertian Pengalaman Belajar
Pengertian pengalaman belajar menurut Tyler (1973:63) adalah sebagai berikut,
(Pengalaman belajar tidak sama dengan konten materi pembelajaran atau kegiatan
yang dilakukan oleh guru. Istilah pengalaman belajar mengacu kepada interaksi
antara pembelajar dengan kondisi eksternal di lingkungan yang dia reaksi. Belajar,
melalui perilaku aktif siswa; yaitu apa yang dia lakukan saat dia belajar, bukan apa
yang dilakukan oleh guru). (www.unesa.ac.id/doc.pdf)
Caswel dan Campbell (dalam Sukmadinata, 2007: 4) mengatakan bahwa kurikulum
to be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers
(kurikulum tersusun atas semua pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa dibawah
bimbingan guru). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1. Pengalaman belajar pengalaman mengacu kepada interaksi pebelajar dengan
kondisi eksternalnya, bukan konten pelajaran.
2. Pengalaman belajar mengacu kepada belajar melaui perilaku aktif siswa,
3. Belajar akan dimiliki oleh siswa setelah dia mengikuti kegiatan belajar-mengajar
tertentu.
4. Pengalaman belajar itu merupakan hasil yang diperoleh siswa.
5. Adanya berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam usahanya untuk
membimbing siswa agar memiliki pengalaman belajar tertentu.
Evaluasi pengalaman belajar menjadi sangat penting karena evaluasi pengalaman
belajar merupakan proses pengumpulan dan penginterpretasian informasi atau data yang
dilakukan secara kontinyu dan sistematis untuk menentukan tingkat pencapaian hasil
belajar siswa.
Media penglaman belajar
Pengalaman belajar diperoleh siswa melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri
apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendenagar melalui media tertentu dan
proses mendengarkan melalui bahasa. Egar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut
yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman (cone of exprience) Selanjutnya uraian
setiap pengalaman belaja seperti yabg digambarkan dalam kerucut pengalaman tesebut
akan dijelaskan berikut ini.
1. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa sebagai hasil
dari aktivitas sendiri.
2. Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda atau kejadian
yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang sebenarnya.
3. Pengalaman melalui drama yaitu pengalaman yang diperoleh dari kondisi dan
situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan mengguanakan scenario.
4. Pengalaman melalui demontrasi adalah teknik penyampaian informasi melalui
peragaan.
5. Pengalaman wisata yaitu pengalaman yang diperoleh melalui kunjungan kesuatu
objek yang ingin dipelajari.
6. Pengalaman melalui pameran adalah usaha untuk menunjukkan hasil karya.
7. Pengalaman melaui televisi merupakan pengalaman tidak langsung, seabab televisi
mupakan perantara.
8. Pengalaman melalui gambar hidup dan film,
9. Pengalaman melalui radio dan gambar
10. Pengalaman melalui lambang-lambang visual seperti grafik, gambar, dan bagan.
11. Pengalaman melalui lambang verbal merupakan pengalaman yang sifatnya lebih
abstrak.
6. Metode pembelajaran
Berfungsi sebagai cara dalam menyajikan(menguraiakan, memberi contoh, dan latihan)
isi pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembela-jaran tertentu. Setiap
tujuan khusus pembelajaran memiliki kekhasan dalam pencapaiannya, untuk itu
pengembang pembelajaran (pengajar) dituntut jeli dan kreatif untuk memilih metode
yang tepat. Berikut berbagai metode pembelajaran yang lazim digunakan :
Metode Ceramah : metode ini paling banyak dan umum digunakan dalam
pembelajaran adalah ceramah berbentuk penjelasan materi oleh pengajar dan
biasanya diikuti Tanya jawab.
Metode Demonstrasi : mengambil bentuk sebagai contoh pelaksanaan suatu
ketrampilan atau proses kegiatan.
Metode Diskusi : merupakan interaksi antara sesame peserta didik atau antara
pengajar dan peserta didik dalam rangka menggali atau memberikan pendapat atas
topic yang dibahas.
Metode Praktikum : berupa pemberian tugas untuk menyelesaikan suatu proyek
menggunakan instrument tertentu.
Metode Bermain Peran : berbentuk interaksi antar dua atau lebih peserta didik
tentang suatu topic. Masing-masing dibagi untuk memerankan suatu tokoh dengan
melakukan observasi terlebih dahulu kemudian dipresentasikan.
Metode Studi Kasus : berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi
tertentu kemudian peserta didik ditugasi untuk mencari alternative pemecahannya.
Masih banyak pilihan metode pembelajaran disamping enam metode tersebut di atas
yang bisa dihubungkan dengan media serta program pembelajarannya seperti metode
pembelajaran berbantuan computer (CAL=computer assisted learning) atau berdasarkan
cara/urutan penyampaian isi ajar seperti metode deduktif (umum ke khusus) dan metode
induktif (khusus ke umum) dan sebagainya.
Metode ini digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,
metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.