Nama: Basir
NIM: F011191076
Universitas Hasanuddin
Makassar
2020/2021
Fungsi afiksasi
Penggunaan afiksasi bisa mengubah kelas kata. Misalnya, kata benda setelah diberi imbuhan bisa
menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya begitu juga sebaliknya. Contohnya seperti:
batu (benda) > membatu (sifat)
Membentuk kata benda, yaitu peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an,
per-an, dan ke-an. Contohnya pelaut, wartawan dan lain sebagainya.
Membentuk kata kerja, yaitu me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan dan di-i. Contohnya
melaut, berlayar, diminum, menaiki dan lain sebagainya.
Membentuk kata sifat, yaitu –I, -wi, -iah dan –is. Contohnya manusiawi, ilmiah, agamis
dan lain sebagainya.
Membentuk kata bilangan yaitu se- dan ke-. Contohnya sepuluh dan kedua.
Membentuk kata keterangan, yaitu se-nya, -nya, -an, Contohnya: sepertinya, habis-
habisan, seindah-indahnya dan lain sebagainya.
Jenis kata diatas mengalami perubahan “makan” merupakan jenis kata kerja, “makanan”
merupakan jenis kata benda. Makna katanya pun juga berubah “makan” bermakna proses,
“makanan” bermakna sesuatu benda/barang. Sedangkan dilihat dari bentuk katanya, “makan”
merupakan kata dasar, lain halnya “makanan” yang merupakan kata jadian.
Oleh karena itu, imbuhan atau afiks memiliki peran dalam pembentukan kata dasar (tanpa
imbuhan) menjadi kata jadian (disertai imbuhan).
fungsinya dari bentuk dasar maupun tidak. Dalam hal ini, penulis mengenal dua proses dalam
pembentukan kata. Dua proses tersebut adalah Infleksional dan Derivasional. Infleksional
merupakan kategori leksikal pembentukan kata baru hasil proses morfologis yang fungsi kata
barunya sama dengan bentuk dasarnya. Contohnya dalam afiks ber- yaitu; bentuk dasar kandang
“tempat istirahat hewan peliharaan” memiliki fungsi sebagai kata benda dan setelah
mendapatkan tambahan afiks ber- menghasilkan kata baru berkandang. Kata berkandang
memiliki fungsi sebagai kata benda, pada kalimat “Kuda poni ini berkandang jauh di ujung
taman rumah Pak Heru”. Dari contoh tersebut dapat simpulkan bahwa, kata baru yang
mendapatkan afiks ber- dengan bentuk dasar yang berfungsi sebagai kata benda tidak mengalami
perubahan fungsi.
Selanjutnya derivasional, derivasional merupakan kategori leksikal pembentukan kata
baru hasil proses morfologis yang fungsi kata barunya berbeda dengan bentuk dasarnya.
Contohnya yaitu; bentuk dasar sepeda “benda beroda dua dan tidak mempunyai mesin” memiliki
fungsi kata benda dan setelah mendapatkan tambahan afiks ber- menghasilkan kata baru
bersepeda. Kata bersepeda memiliki fungsi sebagai kata kerja, pada kalimat “Aalaa bersepeda
dengan Gita setiap minggu di UGM”. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa, kata baru
yang mendapatkan afiks ber- dengan bentuk dasar yang berfungsi sebagai kata benda mengalami
perubahan fungsi menjadi kata kerja.
Prefik me- fungsinya sebagai pembentuk kata kerja aktif, baik kata kerja aktif transitif maupun
kata kerja aktif intransitif.
1. Contoh pembentukan kata kerja aktif transitif dengan menggunakan prefiks me- : memukul,
memberi, membaca
Prefiks ter- dan di- berfungsi untuk membentuk kerja pasif dan pembentuk kata sifat.
1. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan prefiks di- : dibeli, dibaca,
dicerca, dipuja
2. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks ter-: terbeli, tercantik, tertinggi,
terpandang
Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan tingkat dan pembentuk kata bilangan
kumpulan.
1. Contoh pembentukan kata bilangan tingkat dengan menggunakan prefiks ke- : kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya
1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks pe- : pelaut, pedagang,
pembeli
Fungsi prefiks peN-
Prefiks peN- berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan kata sifat.
1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks peN- : penyanyi, penyapu,
penyair
2. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks peN- : pemaklum,
penggembira.
1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks per- : Perkilogram, perdetik,
perjam
2. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks per- : perbuatan, perebutan,
pergerakan.
1. Contoh pembentukan kata bilangan dengan menggunakan prefiks se- : sepuluh, seratus,
seribu.
1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks ter- : tercium, terbeli, terbawa,
terangkat.
Fungsi sufiks –i
1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –i : lempari, jauhi, lompati,
kurungi
1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan, bawakan,
matikan, nyalakan, dengarkan.
1. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –wi : manusiawi, duniawi,
kimiawi.
1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –sasi : biroktatisasi, urbanisasi
1. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –is : agamis, ateis, hedonis,
heliosentris.
1. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –iah : ilmiah, alamiah, harfiah.
1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –tas : pubertas, sensitivitas,
mobilitas, imunitas.
1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan konfiks me-i : menaiki, menjauhi,
mematuhi.
Fungsi konfiks ke-an
Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata sifat dan kata kerja pasif.
1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks ke-an: keramaian, kedamaian
2. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan konfiks ke-an: kecantikan, kekecilan
3. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ke-an: kedinginan,
kehujanan, kepanasan
1. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ter-kan : terabaikan,
tersakiti, terlampaui.
1. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks di-i : disakiti, dilukai,
dikaruniai
1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks pe-an : pelayaran, pelarian,
pelajaran.
Makna proses afiksasi atau pengimbuhan berhubungan dengan fungsi semantik pada suatu
bentuk yang kompleks. Hal tersebut dapat kita lihat pada beberapa contoh makna pengimbuhan
(afiksasi) pada imbuhan berikut ini:
Dalam proses morfologis, penggunaan afiks ber- dapat menghasilkan kata baru yang bermakna
gramatikal. Makna gramatikal yang dihasilkan juga bermacam-macam. Beberapa makna afiks
ber- yang dihasilkan yaitu; 6.1 Bermakna mempunyai dan memiliki Beberapa contoh kalimatnya
yaitu; 1. Pria berkacamata hitam itu pergi ke sunmor untuk membeli kacamata - Kata
berkacamata memiliki bentuk dasar kacamata. Bentuk dasar Kacamata berfungsi sebagai kata
benda.
- Setelah diberi imbuhan ber-, kacamata menghasilkan bentuk baru yaitu berkacamata yang
berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata tersebut tidak mengalami perubahan arti atau
bersifat infleksional tetapi memiliki makna mempunyai kacamata dalam konteks kalimat
tersebut.
2. Model cantik itu berkaki jenjang dan berkulit putih - Kata berkaki memiliki bentuk dasar kaki.
Bentuk dasar kaki berfungsi sebagai kata benda.
- Setelah diberi imbuhan ber-, kaki menghasilkan kata baru yaitu berkaki yang berfungsi sebagai
kata benda. Dalam hal ini, kata tersebut tidak mengalami perubahan arti atau bersifat infleksional
tetapi memiliki makna mempunyai dan memiliki kaki dalam konteks kalimat tersebut.
3. Ranti telah berkeluarga sejak dua tahun lalu dan mempunyai satu anak - Kata berkeluarga
memiliki bentuk dasar keluarga. Bentuk dasar keluarga berfungsi sebagai kata benda.
- Seteleh diberi imbuhan ber-, keluarga menghasilkan kata baru yaitu berkeluarga yang berfungsi
sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata tersebut tidak mengalami perubahan arti atau bersifat
infleksional tetapi memiliki makna mempunyai dan memiliki keluarga dalam konteks kalimat
tersebut.
6.2 Bermakna sedang melakukan kegiatan Beberapa contoh kalimatnya yaitu; 1. Aalaa bersepeda
dengan Gita setiap hari minggu di UGM - Kata bersepeda memiliki bentuk dasar sepeda. Bentuk
dasar sepeda berfungsi sebagai kata benda.
- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar sepeda menghasilkan kata baru yaitu bersepeda
yang berfungsi sebagai kata kerja. Dalam hal ini, kata bersepeda mengalami perubahan fungsi
atau bersifat derivasional dan bermakna sedang melakukan kegiatan menaiki sepeda dalam
konteks kalimat tersebut.
2. Dzawin ingin bertamu ke rumah Gita dan meminangnya - Kata bertamu memiliki bentuk dasar
tamu. Bentuk dasar tamu berfungsi sebagai kata benda.
- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar tamu menghasilkan kata baru yaitu bertamu yang
berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata bersepeda tidak mengalami perubahan fungsi
atau infleksional tetapi memiliki makna sedang melakukan kegiatan mendatangi rumah Gita
dalam konteks kalimat tersebut.
- Kata berpaku memiliki bentuk dasar paku. Bentuk dasar paku berfungsi sebagai kata benda.
- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar paku menghasilkan kata baru yaitu berpaku yang
berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata berpaku tidak mengalami perubahan fungsi
atau infleksional tetapi memiliki makna mempergunakan paku di sudut pintu dalam konteks
kalimat tersebut.
Hari ini, Ibu Gita memasak sayur asam dan ikan asin yang bersambal terasi.
- Kata bersambal memiliki bentuk dasar sambal. Bentuk dasar sambal berfungsi sebagai kata
benda.
- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar sambal menghasilkan kata baru yaitu bersambal
yang berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata bersambal tidak mengalami perubahan
arti atau infleksional tetapi mempunyai makna menggunakan sambal terasi dalam konteks
kalimat tersebut.
Beberapa contoh kalimatnya yaitu; 1. Tanah tandus berkapur di Gunung Kidul telah
menyebabkan daerah ini kekurangan air. - Kata berkapur memiliki bentuk dasar kapur. Bentuk
dasar kapur berfungsi sebagai kata benda.
- Setelah mendapatkan imbuhan ber-, bentuk dasar kapur menghasilkan kata baru yaitu berkapur
yang berfungsi sebagai kata sifat. Dalam hal ini, kata berkapur mengalami perubahan fungsi atau
derivasional. Selain itu, kata berkapur juga bermakna mempunyai sifat berkapur yang melekat
pada tanah di daerah Gunung Kidul dalam konteks kalimat tersebut.
2. Gorengan yang dijual di kantin sangat berminyak tetapi pembelinya banyak. - Kata berminyak
memiliki bentuk dasar minyak. Bentuk dasar minyak berfungsi sebagai kata benda.
- Setelah mendapatkan imbuhan ber-, bentuk dasar minyak menghasilkan kata baru yaitu
berminyak yang berfungsi sebagai kata sifat. Dalam hal ini, kata berminyak mengalami
perubahan fungsi atau derivasional. Selain itu, kata berminyak juga bermakna mempunyai sifat
berminyak yang melekat pada gorengan dalam konteks kalimat tersebut.
Makna-makna Sufiks -an
Penambahan sufiks -an akan mengubah kata menjadi bentuk kata benda. Berikut adalah
beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks -an:
Makna-makna Sufiks -kan
Imbuhan jenis ini akan mengubah suatu kata menjadi kata kerja. Kata kerja yang terbentuk
akibat mendapat sufiks –kan menyatakan makna perintah. Contoh kata yang mendapat imbuhan
ini antara lain ambilkan, dengarkan, tumbangkan.
Makna-makna Sufiks –i
Kata yang mendapat imbuhan ini akan mengubah makna menjadi makna perintah. Contohnya
antara lain cabuti, turuti, lengkapi.
Makna-makna Sufiks –nya
sufiks –nya pada bagian akhiran yang selama ini lebih kita kenal mengungkapkan keterangan
kata ganti orang ketiga tunggal. Akan tetapi sufiks –nya dapat memberikan makna sebagai
berikut:
Sufiks jenis ini digunakan sebagai penjelasan jenis kelamin. Sufiks –man dan –wan digunakan
untuk menjelaskan jenis kelamin laki-laki. Sufiks –wati untuk jenis kelamin perempuan.
Contohnya seniman, wartawan, karyawati, kameraman
Makna-makna Sufiks –kah
Sufiks –kah lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata dengan imbuhan jenis ini
akan berubah makna menjadi penegasan dalam pertanyaan. Contohnya bukankah, sudahkah,
benarkah.
Makna-makna Sufiks –pun
Makna yang terbentuk dari kata dengan imbuhan ini adalah ‘juga’. Contoh kata yang
mengandung sufiks ini antara lain sayapun, kitapun, merekapun. Misal dalam kalimat ‘Sayapun
merasa terpukul atas kejadian itu’. Sufiks –pun pada kata sayapun memiliki makna bahwa ‘saya’
juga merasa terpukul seperti yang lainnya.
Contohnya : gerigi = banyak gigi, geletar = banyak getar, kemilau = banyak kilau,
dll.
2. alat untuk
Contohnya : telinga = alat untuk mendengar, telunjuk = alat untuk menunjuk, dll
3. pelaku pekerjaan
Makna-makna Konfiks ke-an
Makna-maknaKonfiks Pe-an
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda. Imbuhan ini bisa berubah bentuk menjadi pe-
an, pem-an, pen-an,
peng-an, peny-an dan penge-an. Konfiks pe-an memiliki makna sebagai berikut:
Makna-mkana Konfiks Per-an
makna-maknaKonflik Ber-an
makna-makna Konfiks Se-Nya
Daftar pustaka
https://www.academia.edu/8293300/Analisis_Fungsi_dan_Makna_Afiks_Ber_dalam_Bahasa_In
donesia
https://id.m.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Infiks
https://dosenbahasa.com/macam-macam-imbuhan-konfiks
https://dosenbahasa.com/macam-macam-imbuhan-sufiks
https://www.pelajaran.co.id/2018/08/pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-imbuhan.html