Anda di halaman 1dari 16

“fungsi dan makna afiksasi”

Nama: Basir

NIM: F011191076

Kelas: Sastra Indonesia B

Universitas Hasanuddin

Makassar

2020/2021
Fungsi afiksasi
Penggunaan afiksasi bisa mengubah kelas kata. Misalnya, kata benda setelah diberi imbuhan bisa
menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya begitu juga sebaliknya. Contohnya seperti:
batu (benda) > membatu (sifat)

Fungsi imbuhan, diantaranya yaitu:

 Membentuk kata benda, yaitu peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an,
per-an, dan ke-an. Contohnya pelaut, wartawan dan lain sebagainya.
 Membentuk kata kerja, yaitu me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan dan di-i. Contohnya
melaut, berlayar, diminum, menaiki dan lain sebagainya.
 Membentuk kata sifat, yaitu –I, -wi, -iah dan –is. Contohnya manusiawi, ilmiah, agamis
dan lain sebagainya.
 Membentuk kata bilangan yaitu se- dan ke-. Contohnya sepuluh dan kedua.
 Membentuk kata keterangan, yaitu se-nya, -nya, -an, Contohnya: sepertinya, habis-
habisan, seindah-indahnya dan lain sebagainya.

Contoh Kata “makan” mendapat imbuhan –an berubah menjadi “makanan”.

Jenis kata diatas mengalami perubahan “makan” merupakan jenis kata kerja, “makanan”
merupakan jenis kata benda. Makna katanya pun juga berubah “makan” bermakna proses,
“makanan” bermakna sesuatu benda/barang. Sedangkan dilihat dari bentuk katanya, “makan”
merupakan kata dasar, lain halnya “makanan” yang merupakan kata jadian.

Oleh karena itu, imbuhan atau afiks memiliki peran dalam pembentukan kata dasar (tanpa
imbuhan) menjadi kata jadian (disertai imbuhan).

Fungsi prefiks ber-

fungsinya dari bentuk dasar maupun tidak. Dalam hal ini, penulis mengenal dua proses dalam
pembentukan kata. Dua proses tersebut adalah Infleksional dan Derivasional. Infleksional
merupakan kategori leksikal pembentukan kata baru hasil proses morfologis yang fungsi kata
barunya sama dengan bentuk dasarnya. Contohnya dalam afiks ber- yaitu; bentuk dasar kandang
“tempat istirahat hewan peliharaan” memiliki fungsi sebagai kata benda dan setelah
mendapatkan tambahan afiks ber- menghasilkan kata baru berkandang. Kata berkandang
memiliki fungsi sebagai kata benda, pada kalimat “Kuda poni ini berkandang jauh di ujung
taman rumah Pak Heru”. Dari contoh tersebut dapat simpulkan bahwa, kata baru yang
mendapatkan afiks ber- dengan bentuk dasar yang berfungsi sebagai kata benda tidak mengalami
perubahan fungsi.
Selanjutnya derivasional, derivasional merupakan kategori leksikal pembentukan kata

baru hasil proses morfologis yang fungsi kata barunya berbeda dengan bentuk dasarnya.
Contohnya yaitu; bentuk dasar sepeda “benda beroda dua dan tidak mempunyai mesin” memiliki
fungsi kata benda dan setelah mendapatkan tambahan afiks ber- menghasilkan kata baru
bersepeda. Kata bersepeda memiliki fungsi sebagai kata kerja, pada kalimat “Aalaa bersepeda
dengan Gita setiap minggu di UGM”. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa, kata baru
yang mendapatkan afiks ber- dengan bentuk dasar yang berfungsi sebagai kata benda mengalami
perubahan fungsi menjadi kata kerja.

Fungsi prefiks me-

Prefik me- fungsinya sebagai pembentuk kata kerja aktif, baik kata kerja aktif transitif maupun
kata kerja aktif intransitif.

1. Contoh pembentukan kata kerja aktif transitif dengan menggunakan prefiks me- : memukul,
memberi, membaca

Fungsi prefiks ter- dan di-

Prefiks ter- dan di- berfungsi untuk membentuk kerja pasif dan pembentuk kata sifat.

1. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan prefiks di- : dibeli, dibaca,
dicerca, dipuja
2. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks ter-: terbeli, tercantik, tertinggi,
terpandang

Fungsi prefiks ke-

Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan tingkat dan pembentuk kata bilangan
kumpulan.

1. Contoh pembentukan kata bilangan tingkat dengan menggunakan prefiks ke- : kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya

Fungsi prefiks pe-

Prefiks pe- berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks pe- : pelaut, pedagang,
pembeli
Fungsi prefiks peN-

Prefiks peN- berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan kata sifat.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks peN- : penyanyi, penyapu,
penyair
2. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks peN- : pemaklum,
penggembira.

Fungsi prefiks per-

Prefiks per- berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata kerja.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks per- : Perkilogram, perdetik,
perjam
2. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks per- : perbuatan, perebutan,
pergerakan.

Fungsi prefiks se-

Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan.

1. Contoh pembentukan kata bilangan dengan menggunakan prefiks se- : sepuluh, seratus,
seribu.

Fungai prefiks ter-

Prefiks ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks ter- : tercium, terbeli, terbawa,
terangkat.

Fungsi infiks -er-

Infiks -er- berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan infiks -er- : gerigi

Fungsi infiks -em-

Infiks -em- berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

1. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan infiks -em- : gemetar


Fungsi infiks -el-

Infiks -el- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -el- : selidik

Fungsi infiks -in-

Infiks -in- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.

1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -in- : sinambung

Fungsi sufiks –i

Sufiks –i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –i : lempari, jauhi, lompati,
kurungi

Fungsi sufiks –kan

Sufiks –kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.

1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan, bawakan,
matikan, nyalakan, dengarkan.

Fungsi sufiks –isme

Sufiks –isme berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –isme : monoteisme,


radikalisme, mutualisme

Fungsi sufiks –wan

Sufiks –wan berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wan : pustakawan,


wirausahawan, dermawan, wartawan.

Fungsi sufiks –wati

Fungsi sufiks –wati berfungsi sebagai pembentuk kata benda.


1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wati : biarawati, pragawati,
karyawati.

Fungsi sufiks –wi

Fungsi sufiks –wi berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

1. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –wi : manusiawi, duniawi,
kimiawi.

Fungsi sufiks –sasi

Sufiks –sasi berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –sasi : biroktatisasi, urbanisasi

Fungsi sufiks –is

Sufiks –is berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

1. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –is : agamis, ateis, hedonis,
heliosentris.

Fungsi sufiks –iah

Sufiks –iah berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

1. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –iah : ilmiah, alamiah, harfiah.

Fungsi sufiks –tas

Sufiks –tas berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –tas : pubertas, sensitivitas,
mobilitas, imunitas.

Fungsi konfiks me-i

Konfiks me-i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

1. Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan konfiks me-i : menaiki, menjauhi,
mematuhi.
Fungsi konfiks ke-an

Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata sifat dan kata kerja pasif.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks ke-an: keramaian, kedamaian
2. Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan konfiks ke-an: kecantikan, kekecilan
3. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ke-an: kedinginan,
kehujanan, kepanasan

Fungsi konfiks ter-kan

Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

1. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ter-kan : terabaikan,
tersakiti, terlampaui.

Fungsi konfiks di-i

Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

1. Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks di-i : disakiti, dilukai,
dikaruniai

Fungsi konfiks peN-an

Konfiks peN-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks peN-an : penyatuan,


pendapatan, penempatan, penyentuhan.

Fungsi konfiks pe-an

Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks pe-an : pelayaran, pelarian,
pelajaran.

Fungsi konfiks per-an

Konfiks per-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.


1. Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks per-an :  persatuan,
perserikatan, perpaduan, perseroan, pernyataan.

Makna imbuhan (afiks):

Makna proses afiksasi atau pengimbuhan berhubungan dengan fungsi semantik pada suatu
bentuk yang kompleks. Hal tersebut dapat kita lihat pada beberapa contoh makna pengimbuhan
(afiksasi) pada imbuhan berikut ini:

Makna-makna prefiks ber-

Dalam proses morfologis, penggunaan afiks ber- dapat menghasilkan kata baru yang bermakna
gramatikal. Makna gramatikal yang dihasilkan juga bermacam-macam. Beberapa makna afiks
ber- yang dihasilkan yaitu; 6.1 Bermakna mempunyai dan memiliki Beberapa contoh kalimatnya
yaitu; 1. Pria berkacamata hitam itu pergi ke sunmor untuk membeli kacamata - Kata
berkacamata memiliki bentuk dasar kacamata. Bentuk dasar Kacamata berfungsi sebagai kata
benda.

- Setelah diberi imbuhan ber-, kacamata menghasilkan bentuk baru yaitu berkacamata yang
berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata tersebut tidak mengalami perubahan arti atau
bersifat infleksional tetapi memiliki makna mempunyai kacamata dalam konteks kalimat
tersebut.

2. Model cantik itu berkaki jenjang dan berkulit putih - Kata berkaki memiliki bentuk dasar kaki.
Bentuk dasar kaki berfungsi sebagai kata benda.

- Setelah diberi imbuhan ber-, kaki menghasilkan kata baru yaitu berkaki yang berfungsi sebagai
kata benda. Dalam hal ini, kata tersebut tidak mengalami perubahan arti atau bersifat infleksional
tetapi memiliki makna mempunyai dan memiliki kaki dalam konteks kalimat tersebut.

3. Ranti telah berkeluarga sejak dua tahun lalu dan mempunyai satu anak - Kata berkeluarga
memiliki bentuk dasar keluarga. Bentuk dasar keluarga berfungsi sebagai kata benda.

- Seteleh diberi imbuhan ber-, keluarga menghasilkan kata baru yaitu berkeluarga yang berfungsi
sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata tersebut tidak mengalami perubahan arti atau bersifat
infleksional tetapi memiliki makna mempunyai dan memiliki keluarga dalam konteks kalimat
tersebut.

6.2 Bermakna sedang melakukan kegiatan Beberapa contoh kalimatnya yaitu; 1. Aalaa bersepeda
dengan Gita setiap hari minggu di UGM - Kata bersepeda memiliki bentuk dasar sepeda. Bentuk
dasar sepeda berfungsi sebagai kata benda.

- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar sepeda menghasilkan kata baru yaitu bersepeda
yang berfungsi sebagai kata kerja. Dalam hal ini, kata bersepeda mengalami perubahan fungsi
atau bersifat derivasional dan bermakna sedang melakukan kegiatan menaiki sepeda dalam
konteks kalimat tersebut.

2. Dzawin ingin bertamu ke rumah Gita dan meminangnya - Kata bertamu memiliki bentuk dasar
tamu. Bentuk dasar tamu berfungsi sebagai kata benda.

- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar tamu menghasilkan kata baru yaitu bertamu yang
berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata bersepeda tidak mengalami perubahan fungsi
atau infleksional tetapi memiliki makna sedang melakukan kegiatan mendatangi rumah Gita
dalam konteks kalimat tersebut.

6.3.Bermakna mempergunakan atau memakai sesuatu Beberapa contoh kalimatnya yaitu; 1.

Rumah Ratu Atut berpaku emas di sudut pintu depannya.

- Kata berpaku memiliki bentuk dasar paku. Bentuk dasar paku berfungsi sebagai kata benda.

- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar paku menghasilkan kata baru yaitu berpaku yang
berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata berpaku tidak mengalami perubahan fungsi
atau infleksional tetapi memiliki makna mempergunakan paku di sudut pintu dalam konteks
kalimat tersebut.

Hari ini, Ibu Gita memasak sayur asam dan ikan asin yang bersambal terasi.

- Kata bersambal memiliki bentuk dasar sambal. Bentuk dasar sambal berfungsi sebagai kata
benda.

- Setelah mendapat imbuhan ber-, bentuk dasar sambal menghasilkan kata baru yaitu bersambal
yang berfungsi sebagai kata benda. Dalam hal ini, kata bersambal tidak mengalami perubahan
arti atau infleksional tetapi mempunyai makna menggunakan sambal terasi dalam konteks
kalimat tersebut.

6.4 Bermakna mempunyai sifat atau bersifat seperti

Beberapa contoh kalimatnya yaitu; 1. Tanah tandus berkapur di Gunung Kidul telah
menyebabkan daerah ini kekurangan air. - Kata berkapur memiliki bentuk dasar kapur. Bentuk
dasar kapur berfungsi sebagai kata benda.

- Setelah mendapatkan imbuhan ber-, bentuk dasar kapur menghasilkan kata baru yaitu berkapur
yang berfungsi sebagai kata sifat. Dalam hal ini, kata berkapur mengalami perubahan fungsi atau
derivasional. Selain itu, kata berkapur juga bermakna mempunyai sifat berkapur yang melekat
pada tanah di daerah Gunung Kidul dalam konteks kalimat tersebut.

2. Gorengan yang dijual di kantin sangat berminyak tetapi pembelinya banyak. - Kata berminyak
memiliki bentuk dasar minyak. Bentuk dasar minyak berfungsi sebagai kata benda.
- Setelah mendapatkan imbuhan ber-, bentuk dasar minyak menghasilkan kata baru yaitu
berminyak yang berfungsi sebagai kata sifat. Dalam hal ini, kata berminyak mengalami
perubahan fungsi atau derivasional. Selain itu, kata berminyak juga bermakna mempunyai sifat
berminyak yang melekat pada gorengan dalam konteks kalimat tersebut.

makna – makna prefiks meng-

 Mengandung makna melakukan perbuatan. Contoh :


1. Mengambil (berarti melakukan perbuatan ambil)
2. Menjual (berarti melakukan perbuatan jual)

 Mengandung makna menjadi atau dalam keadaan. Contoh :


1. Menurun (berarti menjadi turun)
2. Melonjak (berarti dalam keadaan lonjak)

 mengandung makna membuat. Contoh :


1. menyate (berarti membuat sate)
2. menggambar (berarti membuat gambar)

 mengandung makna membuat dengan alat. Contoh :


1. menyabit (berarti membuat dengan alat sabit)
2. menyangkul (berarti membuat dengan alat cangkul)

 mengandung makna menuju ke. Contoh :


1. melaut (berarti menuju ke laut)
2. menepi (berarti menuju ku tepi)
3. mendarat (berarti menuju ke darat)

 mengandung makna memberi. Contoh :


1. menandai (berarti memberi tanda)
2. menopang (berarti memberi topang)
3. menomori (berarti memberi nomor)

 mengandung makna mengeluarkan. Contoh :


1. membuih (berarti mengeluarkan buih)
2. menyanyi (berarti mengeluarkan nyanyian)

 mengandung makna membuat kesan. Contoh :


1. mengalah (berarti membuat kesan salah)
2. membisu (berarti membuat kesan bisu)
 mengandung makna berlaku seperti. Contoh :
1. merajalela (berarti berlaku seperti raja)
2. membabi buta (berarti berlaku seperti babi)

makna-makna prefiks ter-

 mengandung makna superlatif (paling). Contoh :


1. tercantik (berarti yang paling cantik)
2. tertinggi (berarti yang paling tinggi)

 mengandung makna tidak sengaja. Contoh :


1. tertidur (berarti tidak sengaja tidur)
2. tertunduk (berarti tidak sengaja tunduk)

 mengandung makna dapat di-. Contoh :


1. tercium (berarti dapat dicium)
2. tercapai (berarti dapat dicapai)

 mengandung hasil tindakan. Contoh :


1. tersebar (berarti hasil tindakan sebar)
2. terpecah (berarti hasil tindakan pecah)

makna-makna prefiks peng-

 menyatakan sasaran atau mempunyai makna orang yang di-. Contoh :


1. petatar (berarti orang yang ditatar)
2. pesuruh (berarti orang yang disuruh)

 menyatakan pekerjaan atau mempunyai makna orang yang berprofesi. Contoh :


1. pengajar (berarti orang yang berprofesi dalam hal mengajar)
2. perawat (berarti orang yang berprofesi dalam hal merawat)
3. pelaut (berarti orang yang berprofesi dalam hal kelautan)

 menyatakan sifat atau mengandung makna orang yang bersifat. Contoh :


1. pemarah (berarti orang yang bersifat marah)
2. pemalas  (berarti orang yang bersifat malas)
3. pemaklum (berarti orang yang bersifat maklum)
4. penggembira (orang yang bersifat gembira)

 menyatakan alat. Contoh :


1. pemukul (berarti alat pukul)
2. penggaris (berarti alat untuk mengaris)

 menyatakan penyebab. Contoh :


1. pemanis (berarti sesuatu yang menyebabkan manis)
2. pemutih (berarti sesuatu yang menyebabkan putih)

 mengandung makna pelaku tindakan. Contoh :


1. pencopet (berarti pelaku tindakan copet)
2. penjual (berarti pelaku tindakan jual)
3. perampok (berarti pelaku tindakan rampok)

makna – makna prefiks se-

 mengandung makna satu. Contoh:


1. seeekor (berarti satu ekor)
2. sebutir (berarti satu butir)

 Mengandung makna seluruh, seisi. Contoh:


1. serumah (berarti seluruh rumah)
2. sekampung (berarti seluruh kampung)

 Mengandung makna sama-sama. Contoh:


1. sepermainan (berarti sama – sama bermain)
2. seperjuangan (berarti sama – sama berjuang)

 Mengandung makna sama dengan. Contoh :


1. Setinggi (berarti sama tinggi dengan)
2. Selebar (berarti sama lebar dengan)
3. Seenaknya (berarti sama enaknya dengan)
4. Semaumu (berarti sama maunya dengan)

 Mengandung makna menyatakan waktu. Contoh :


1. Sesudah (berarti waktunya setelah)
2. Selagi (berarti waktunya saat itu juga)

Makna-makna Sufiks -an

Penambahan sufiks -an akan mengubah kata menjadi bentuk kata benda. Berikut adalah
beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks -an:

1. Menyatakan tempat, contohnya : tumpuan, pangkalan, lapangan, kubangan, jalanan.


2. Menyatakan menyerupai, contohnya : rumah-rumahan, mobil-mobilan, anak-anakan.
3. Menyatakan bagian, contohnya : bulanan, harian, kiloan.
4. Menyatakan hal/ objek tertentu : lukisan, tembakan, gambaran, ramalan.
5. Menyatakan alat : meteran, timbangan, ayunan.
6. Menyatakan keseluruhan/ himpunan : lautan, daratan.

Makna-makna Sufiks -kan

Imbuhan jenis ini akan mengubah suatu kata menjadi kata kerja. Kata kerja yang terbentuk
akibat mendapat sufiks –kan menyatakan makna perintah.  Contoh kata yang mendapat imbuhan
ini antara lain ambilkan, dengarkan, tumbangkan.

Makna-makna Sufiks –i

Kata yang mendapat imbuhan ini akan mengubah makna menjadi makna perintah. Contohnya
antara lain cabuti, turuti, lengkapi.

Makna-makna Sufiks –nya

sufiks –nya pada bagian akhiran yang selama ini lebih kita kenal mengungkapkan keterangan
kata ganti orang ketiga tunggal. Akan tetapi sufiks –nya dapat memberikan makna sebagai
berikut:

1. Menyatakan kata tugas, contohnya sesungguhnya, sepertinya.


2. Menyatakan efek penekanan atau penegasan ketika digunakan dalam kalimat, contohnya
‘Tutup pintunya sekarang!’.
3. Menjelaskan situasi ketika digunakan dalam kalimat, contohnya ‘Roni belajar dengan
semangatnya’.

Makna-makna Sufiks –man, -wan, -wati

Sufiks jenis ini digunakan sebagai penjelasan jenis kelamin. Sufiks –man dan –wan digunakan
untuk menjelaskan jenis kelamin laki-laki. Sufiks –wati untuk jenis kelamin perempuan.
Contohnya seniman, wartawan, karyawati, kameraman

Makna-makna Sufiks –kah

Sufiks –kah lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata dengan imbuhan jenis ini
akan berubah makna menjadi penegasan dalam pertanyaan. Contohnya bukankah, sudahkah,
benarkah.

Makna-makna Sufiks –pun
Makna yang terbentuk dari kata dengan imbuhan ini adalah ‘juga’. Contoh kata yang
mengandung sufiks ini antara lain sayapun, kitapun, merekapun. Misal dalam kalimat ‘Sayapun
merasa terpukul atas kejadian itu’. Sufiks –pun pada kata sayapun memiliki makna bahwa ‘saya’
juga merasa terpukul seperti yang lainnya.

Makna-makna infiks er, el dan em


1. menyatakan banyak

 Contohnya : gerigi = banyak gigi, geletar = banyak getar, kemilau = banyak kilau,
dll.
2. alat untuk

 Contohnya : telinga = alat untuk mendengar, telunjuk = alat untuk menunjuk, dll
3. pelaku pekerjaan

 Contohnya : pelatuk = burung yg biasa mematuk-matuk, temanggung = orang


yang menanggung, dll
4. menyerupai

 Contohnya : kemucing = menyerupai kucing.


5. menyatakan berulang-ulang.
 Contohnya : selidik = berulang-ulang diselidiki, jelajah = berulang-

Makna-makna Konfiks ke-an

Konfiks ke-an akan membentuk kata benda konkret dan abstrak, jenis-jenis kata kerja pasif,


dan jenis jenis kata sifat. Imbuhan ke-an memiliki beberapa makna, yaitu:

1. Menunjukkan sifat, contohnya kelembutan, keindahan, kemerduan, kebersihan,


kenyamanan. Semua contoh ini menyatakan sifat yaitu bersifat lembut, indah, merdu, bersih,
dan nyaman.
2. Menunjukkan makna dalam keadaan, contohnya kedinginan, kepanasan, kesakitan.
Semua contoh ini menggambarkan dalam keadaan dingin, panas, dan sakit.
3. Menunjukkan perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja, contohnya pada
kata ketiduran (tidak sengaja tidur), ketinggalan, kecopetan.
4. Menunjukkan makna terlalu, contohnya kebesaran, kekecilan, kejauhan. Semua contoh
ini menggambarkan makna terlalu besar, terlalu kecil, dan terlalu jauh
5. Menyatakan makna agak atau menyerupai, contoh kekanak-kanakan, memiliki makna
8menyerupai kank-kanak.
6. Menunjukkan tempat atau daerah, contoh kerajaan, kedutaan, kepulauan. Semua contoh
ini menunjukkan tempat atau daerah.
7. menyatakan dapat di.. atau menunjukkan kata pasif, contoh kelihatan (dapat
dilihat), kedengaran (dapat didengar). Untuk mengetahui ciri ciri kalimat pasif dapat dibaca
dalam artikel sebelumnya.
8. menyatakan makna yang di- , contoh kesayangan (yang disayang).

Makna-maknaKonfiks Pe-an

Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda. Imbuhan ini bisa berubah bentuk menjadi pe-
an, pem-an, pen-an,
peng-an, peny-an  dan  penge-an. Konfiks pe-an memiliki makna sebagai berikut:

1. Menunjukkan makna cara, contoh pengiriman (cara mengirim), pembibitan (cara


membibit), penyelesaian (cara menyelesaikan).
2. Menunjukkan makna tempat, contoh pelabuhan (tempat berlabuh), pengasingan (tempat
mengasingkan)
3. Menyatakan makna perihal, contoh pembuatan (perihal membuat), pembangunan (perihal
membangun), pembasmian (perihal membasmi).
4. menyatakan makna alat untuk me-, contoh pendengaran (alat untuk
mendengar), penglihatan (alat untuk mendengar).

Makna-mkana Konfiks Per-an

Sama halnya dengan konfiks pe-an, konfiks per-an juga berfungsi membentuk jenis-jenis kata


benda. Imbuhan per-an dalam suatu kata dapat memiliki makna sebagai berikut:

1. menunjukkan makna cara, contoh pergaulan (cara bergaul), permainan (cara


bermain), perlindungan (cara berlindung).
2. menyatakan makna hasil, contoh pertandingan (hasil bertanding), perlombaan (hasil
bertanding), perundingan (hasil berunding).
3. menunjukkan makna tempat, contoh permukiman (tempat bermukim).
4. menyatakan tempat kumpulan, contoh pertokoaan (kumpulan toko).
5. menunjukkan makna hal, contoh pertambahan (hal bertambah), perubahan (hal berubah)

makna-maknaKonflik Ber-an

Bentuk konfiks ber-an ada dua macam yaitu ber-an dan be-an. Konfiks ber-an ini membentuk


kata kerja. Imbuhan ber-an dalam suatu kata dapat menunjukkan beberapa makna yaitu:

1. makna saling, contoh berpandangan (saling pandang), berpegangan (saling


pegang), berpelukan (saling peluk).
2. makna perbuatan yang dilakukan banyak orang, contoh bersahutan, berhamburan,
berlarian. Semua kata ini menunjukkan perbuatan yang dilakukan oleh banyak orang (lebih
dari dua orang).
3. makna perbuatan yang dilakukan berulang ulang, contoh bertetesan, beruraian. Semua
kata ini menunjukkan perbuatan yang dilakukan berulang ulang. (baca : jenis jenis kata ulang)

makna-makna Konfiks Se-Nya

Bentuk konfiks se-nya berfungsi untuk membentuk jenis jenis kata keterangan  dari kata sifat.


Makna dari imbuhan ini antara lain:

1. menunjukkan tingkatan atau makna paling, contoh sebaik baiknya, sebesar besarnya,


sekuat kuatnya. Semua kata ini menunjukkan makna paling.
2. menunjukkan waktu, contoh setibanya, secepatnya. Semua kata ini menunjukkan makna
waktu.

Daftar pustaka

https://www.academia.edu/8293300/Analisis_Fungsi_dan_Makna_Afiks_Ber_dalam_Bahasa_In
donesia

https://id.m.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Infiks

https://dosenbahasa.com/macam-macam-imbuhan-konfiks

https://dosenbahasa.com/macam-macam-imbuhan-sufiks

https://www.pelajaran.co.id/2018/08/pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-imbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai